Sukabumikita.id

Tag: Wakil Wali Kota Sukabumi

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Pisah Sambut Komandan Denpom III/1 Bogor

    Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Pisah Sambut Komandan Denpom III/1 Bogor

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri acara Pisah Sambut Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/1 Bogor yang digelar di Hotel Salak, Kota Bogor, Jumat (17/10/2025) pagi.

    Acara ini menjadi momen serah terima jabatan dari Letkol CPM Aditya Mahdi, S.I.P. kepada Letkol CPM Anggi Hardiyanto, yang kini resmi menjabat sebagai Komandan Denpom III/1 Bogor yang baru. Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran TNI, unsur Forkopimda, serta perwakilan pemerintah daerah se-Bogor Raya, termasuk Pemerintah Kota Sukabumi.

    Apresiasi untuk Letkol Aditya Mahdi atas Dedikasi dan Sinergi Wilayah

    Dalam sambutannya, Bobby menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada Letkol CPM Aditya Mahdi atas dedikasi dan pengabdian selama menjabat sebagai Komandan Denpom III/1 Bogor.

    Menurutnya, selama kepemimpinan Letkol Aditya, sinergi antara Denpom dan Pemerintah Kota Sukabumi berjalan dengan sangat baik, terutama dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedisiplinan aparat di wilayah.

    “Pemerintah Kota Sukabumi menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kontribusi positif Letkol Aditya Mahdi selama ini. Semoga sukses di tempat pengabdian yang baru,” ujar Bobby.

    Ia menilai, kinerja Denpom selama ini turut memberikan kontribusi penting dalam mendukung stabilitas wilayah dan mewujudkan situasi kondusif bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.

    Harapan Baru Bersama Letkol CPM Anggi Hardiyanto

    Pada kesempatan yang sama, Bobby juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada Letkol CPM Anggi Hardiyanto, yang kini resmi memimpin Denpom III/1 Bogor.

    “Kami berharap, Denpom III/1 Bogor terus menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum militer yang berintegritas, solid, dan berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat serta negara,” ungkapnya.

    Menurut Bobby, kehadiran pemimpin baru di tubuh Denpom diharapkan membawa semangat baru, dalam memperkuat profesionalisme dan kerja sama lintas wilayah. Termasuk dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Ia menambahkan, Pemerintah Kota Sukabumi siap memperkuat kolaborasi dengan aparat militer, dalam mendukung agenda pembangunan daerah. Terutama, dalam hal pembinaan masyarakat, penegakan disiplin, dan keamanan lingkungan.

    Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah, Pilar Stabilitas Wilayah

    Acara pisah sambut ini tidak hanya menjadi momentum pergantian jabatan, tetapi juga ajang mempererat hubungan kelembagaan antara TNI dan pemerintah daerah di wilayah Bogor Raya, termasuk Sukabumi. Sinergi tersebut, dinilai penting untuk menjaga stabilitas keamanan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.

    Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus membangun kerja sama erat dengan seluruh unsur TNI dan Polri demi mewujudkan wilayah yang aman, tertib, dan sejahtera. “Kegiatan ini menjadi simbol semangat kebersamaan dalam menjaga stabilitas wilayah dan memperkuat sinergi antarinstansi,” tutupnya. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau secara langsung kegiatan pengelolaan sampah di Kelurahan Subangjaya, pada Kamis (16/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, bersama jajaran.

    Peninjauan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni tempat pengolahan sampah organik Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, serta Bank Sampah Astrajingga yang dikelola oleh Kang Deri.

    Dalam kesempatan itu, Bobby menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bumi.

    “Ini upaya untuk merawat lingkungan dan bumi. Jika potensi ini dimaksimalkan, maka setiap wilayah akan menjadi lebih bersih dan enak dipandang. Itu adalah harga yang tak ternilai,” ujarnya.

    Sampah Jadi Sumber Ekonomi dan Kemandirian Warga

    Bobby menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di Subangjaya melibatkan warga secara langsung melalui skema tabungan kiloan dan pengumpulan oleh ketua RW.
    Sampah yang disetorkan kemudian ditimbang dan dihitung nilainya setiap bulan, dan hasilnya cukup mengesankan.

    “Rata-rata warga bisa memperoleh penghasilan hingga Rp1,5 juta per bulan dari hasil pengelolaan sampah. Ini bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga menambah penghasilan masyarakat,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa hasil pengelolaan sampah bahkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan lingkungan secara mandiri, seperti memperbaiki fasilitas umum dan ruang terbuka hijau di wilayah masing-masing.

    Inovasi Eco Enzyme: Ubah Limbah Organik Jadi Produk Bernilai Guna

    Dalam kunjungan tersebut, Bobby juga meninjau pengolahan sampah organik menjadi produk Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, Koordinator Eco Enzyme Nusantara Sukabumi.  Produk ini dihasilkan dari bahan organik seperti sisa buah dan sayur, tanpa bahan kimia tambahan, dan tidak dipatenkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas.

    Eco Enzyme dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga dan pertanian, mulai dari pupuk organik, pembersih alami, hingga hand sanitizer ramah lingkungan. “Langkah seperti ini sangat inovatif dan patut ditiru. Eco Enzyme mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi tanpa merusak lingkungan,” ujar Bobby.

    Menurutnya, pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara kreatif dan produktif, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mencintai bumi.

    Bank Sampah Astrajingga Jadi Inspirasi Warga

    Sementara itu, Kang Deri, pengelola Bank Sampah Astrajingga, menjelaskan bahwa penamaan “Astrajingga” terinspirasi dari tokoh wayang Cepot, yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat. Bank Sampah ini fokus pada penyortiran dan pengolahan sampah anorganik menjadi bahan setengah jadi untuk dijual kembali.

    “Kami berencana mengembangkan produk jadi seperti wadah atau papan dari sampah daur ulang, misalnya paving block. Tapi tentu membutuhkan peralatan dan mesin yang lebih memadai,” ujarnya.

    Upaya yang dilakukan Bank Sampah Astrajingga mendapat apresiasi langsung dari Bobby Maulana karena dinilai mampu mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

    Pemkot Siapkan Dukungan untuk Kembangkan Sistem Serupa

    Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi akan terus memberikan dukungan dan alokasi anggaran untuk memperluas sistem pengelolaan sampah seperti di Subangjaya ke wilayah kelurahan lain.

    “Yang penting, sampah bisa selesai di kelurahan masing-masing sehingga tidak menumpuk di TPS atau dibuang sembarangan. Dengan begitu, lingkungan bersih dan ekonomi warga pun bergerak,” pungkasnya.

    Ia menilai, jika seluruh kelurahan di Sukabumi mampu meniru pola Subangjaya, maka persoalan sampah kota bisa diatasi secara tuntas, sekaligus menghadirkan ekosistem ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi masyarakat. (Cr5)