Sukabumikita.id

Blog

  • Pengendalian Inflasi: Tekan Harga Pangan di Tengah Deflasi

    Pengendalian Inflasi: Tekan Harga Pangan di Tengah Deflasi

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi mengadakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan tahun 2024 pada Rabu (23/10/2024) di Ruang Opproom Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.

    Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergi dalam pengendalian inflasi, terutama terkait komoditas pangan.

    Acara yang diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari.

    Selain itu, turut hadir Kepala DKP3, Adrian Hariadi, pejabat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, perwakilan PT Bulog, Kepala Bappeda, serta beberapa pejabat terkait lainnya.

    Dalam laporannya, Kepala DKP3 Adrian Hariadi menjelaskan bahwa upaya pengendalian inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan menjadi prioritas utama.

    “Pengendalian inflasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, termasuk gerakan pangan murah yang bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga di bawah pasar,” ujar Adrian.

    Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat koordinasi sebagai upaya pengendalian inflasi.

    Sepanjang 2024, DKP3 telah menggelar pasar murah sebanyak 18 kali, menggunakan anggaran dari APBD Kota Sukabumi. DKP3 juga telah menyalurkan lebih dari 10.769 kilogram beras cadangan pangan pemerintah kepada 336 keluarga terdampak, termasuk mereka yang mengalami gagal panen akibat kekeringan.

    Pemantauan harga pangan rutin dilakukan di dua pasar utama, yaitu Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita. Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan.

    Selain itu, gerakan tanam bawang merah, yang didukung oleh Kementerian Pertanian, turut dilakukan guna meningkatkan produktivitas pangan di tengah tantangan perubahan iklim global.

    Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa Kota Sukabumi mengalami deflasi sebesar 0,19 persen per 1 Oktober 2024. Meskipun penurunan harga bahan pokok menjadi salah satu faktor penyebab, deflasi ini juga menandakan adanya penurunan daya beli masyarakat.

    “Penurunan daya beli menjadi tantangan serius bagi kami dalam menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi. Pemerintah berusaha menjaga kestabilan inflasi melalui program-program strategis, seperti Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Kusmana.

    Baca juga: Pj Walikota Sukabumi Hadiri Pelantikan Kader Jumantik

    Selain itu, Kusmana menyoroti kenaikan harga cabai di tengah pasokan beras yang tetap aman hingga akhir 2024. Menurutnya, perbedaan pola panen dan hambatan distribusi berkontribusi pada variasi harga komoditas pangan.

    Kusmana juga menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan harga antara produsen dan konsumen yang disebabkan oleh tingginya biaya transportasi, pengelolaan stok yang kurang optimal, serta faktor cuaca.

    Semua ini, lanjutnya, memicu fluktuasi harga pangan dan berdampak langsung pada inflasi.

    Menghadapi potensi ketidakpastian harga pangan, Kusmana berharap pemerintah terus hadir memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik.

    “Pemerintah Kota Sukabumi sangat mengapresiasi upaya DKP3 dalam mengendalikan inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga. Kolaborasi antara berbagai pihak adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan inflasi di daerah ini,” pungkas Kusmana.

    Dengan berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan, Pemerintah Kota Sukabumi optimis mampu menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian inflasi yang efektif. (cr5)

  • Kusmana Hartadji Dorong UMKM Sukabumi Masuki Pasar Ekspor

    Kusmana Hartadji Dorong UMKM Sukabumi Masuki Pasar Ekspor

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menghadiri acara Pelatihan Ekspor dan Pengenalan Akses Pasar Global bagi Pelaku UMKM yang diselenggarakan dalam Program DAK Nonfisik P2KUMK Tahun 2024 pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam menembus pasar ekspor.

    Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Agus Wawan, narasumber ahli, serta peserta pelatihan yang terdiri dari pelaku UMKM terpilih di Kota Sukabumi.

    Dalam laporannya, Agus Wawan menyampaikan bahwa Kota Sukabumi memiliki potensi besar untuk membawa produk lokal ke pasar internasional.

    “Kami berharap para pelaku UMKM dapat menguasai teknik-teknik ekspor sehingga mereka mampu memperluas pasar produk mereka hingga ke luar negeri,” ujar Agus Wawan.

    Baca juga:Ekspor Kopi Jabar ke Arab Saudi dan Belanda Buktikan Kualitas Produk Lokal

    Dalam sambutannya, Kusmana Hartadji menekankan pentingnya peran UMKM sebagai penggerak ekonomi di Kota Sukabumi.

    “Kota Sukabumi memiliki potensi besar, terutama di sektor UMKM. Produk-produk UMKM kita sangat layak menembus pasar ekspor,” kata Kusmana. Namun, ia juga menyadari masih banyak pelaku UMKM yang belum memahami prosedur dan mekanisme ekspor dengan baik.

    Peserta pelatihan yang akan mengikuti kegiatan selama tiga hari.

    Kusmana berharap melalui pelatihan ini, pelaku UMKM dapat memperoleh pengetahuan yang diperlukan untuk mempersiapkan produk mereka memasuki pasar global.

    “Pelatihan ini adalah bentuk dukungan pemerintah bagi pelaku UMKM agar mereka dapat mengekspor produk ke pasar internasional, tidak hanya dari Kota Sukabumi tetapi juga Sukabumi Raya secara keseluruhan,” tambahnya.

    Ia menjelaskan beberapa langkah penting yang harus dilakukan sebelum ekspor, seperti persiapan administrasi, legalitas sebagai eksportir, hingga strategi operasional yang diperlukan. Selain itu, Kusmana menekankan pentingnya memahami dokumen dan peraturan yang terkait dengan ekspor-impor.

    Kusmana Hartadji berharap pelatihan ini dapat memberikan kepercayaan diri bagi para pelaku UMKM di Kota Sukabumi dalam memasarkan produk mereka ke luar negeri.

    “Pelatihan ini merupakan langkah awal untuk mengakses pasar internasional dan menjadi eksportir yang handal,” jelasnya.

    Dengan pelatihan ini, diharapkan peluang UMKM untuk memperluas pasar semakin terbuka, sehingga kontribusi mereka terhadap perekonomian daerah dapat meningkat.

    Para pelaku UMKM juga diharapkan mampu memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar global.

    Pelatihan ekspor ini menegaskan komitmen Pemerintah Kota Sukabumi dalam mendukung pertumbuhan UMKM serta mendorong inovasi dan pengembangan usaha agar mampu bersaing di tingkat internasional.  (cr5)

  • Pemerintah Kota Sukabumi Tetapkan Dua Bangunan Cagar Budaya

    Pemerintah Kota Sukabumi Tetapkan Dua Bangunan Cagar Budaya

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar sosialisasi dan Sidang Penetapan Objek Diduga Cagar Budaya di Hotel Taman Sari pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Dalam acara ini, dua bangunan, yaitu Sekolah BPK Penabur dan Yuwati Bhakti, akan diteliti lebih lanjut untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kota Sukabumi.

    Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, berharap kedua bangunan tersebut dapat dirawat dengan baik dan menjadi bagian dari daya tarik wisata Kota Sukabumi.

    “Ada dua objek yang diduga cagar budaya yang akan ditetapkan sebagai cagar budaya,” ujar Kusmana Hartadji saat membuka acara yang berlangsung pada sebuah hotel di Kota Sukabumi tersebut.

    Baca juga: Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    Ia juga menjelaskan bahwa kedua bangunan tersebut sudah melalui berbagai tahapan penelitian oleh Tim Cagar Budaya Kota Sukabumi serta tim dari Provinsi Jawa Barat.

    Kusmana menambahkan bahwa bangunan cagar budaya akan mendapatkan perlakuan khusus untuk menjaga kelestariannya. Meski bangunan tersebut tetap berfungsi sebagai sekolah, pemeliharaan dan pemanfaatannya akan lebih terjamin di masa mendatang.

    “Tantangan ke depan adalah perawatan bangunan cagar budaya setelah ditetapkan. Ini penting karena bangunan tersebut menjadi bagian dari sejarah bangsa, terutama di Kota Sukabumi yang memiliki banyak objek bersejarah,” jelasnya.

    Sidang Penetapan Objek Diduga Cagar Budaya, oleh Pemerintah Kota Sukabumi.

    Selain itu, Kusmana juga menyoroti pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk menjaga bangunan cagar budaya agar tidak rusak, dan menjadi daya tarik wisatawan.

    Ia mengingatkan bahwa melestarikan cagar budaya tidaklah mudah, dan dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, serta pihak-pihak lain melalui pendekatan penta helix Plus.

    Dengan penetapan bangunan cagar budaya ini, diharapkan Kota Sukabumi dapat mempertahankan julukannya sebagai “Niza Van Java” sekaligus memperkuat daya tarik wisata berbasis sejarah. (cr5)

  • Kusmana Pantau Pasar Murah di Warudoyong, Warga Antusias

    Kusmana Pantau Pasar Murah di Warudoyong, Warga Antusias

    SUKABUMIKITA.IDPenjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, memantau pelaksanaan pasar murah di Kantor Kecamatan Warudoyong pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Pasar Bersubsidi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Pasar murah ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, khususnya dalam menghadapi tekanan ekonomi.

    Kusmana menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan pasar murah ini, yang dinilai sangat membantu masyarakat.

    “Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya saat meninjau stand-stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang turut berpartisipasi dalam pasar tersebut.

    Baca juga:Kunjungan Kerja Pj Walikota Sukabumi di Kecamatan Cibeureum: Fokus pada Pembangunan dan Netralitas ASN Jelang Pilkada

    Antusiasme warga terlihat tinggi di pasar murah Kecamatan Warudoyong, dengan produk-produk seperti minyak goreng, beras, dan telur ayam menjadi incaran utama.

    Banyak warga merasa terbantu karena bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan biasanya.

    Dalam acara tersebut, pihak kecamatan menyediakan 2.000 paket sembako bersubsidi. Setiap paket berisi 5 kilogram beras dan 2 kilogram gula, yang dijual dengan harga Rp72.000, jauh lebih murah dari harga normal Rp109.700.

    Subsidi ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan harian.

    Kegiatan Pasar Murah yang diadakan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Operasi Pasar Bersubsidi ini tidak hanya berlangsung di Kecamatan Warudoyong. Program serupa juga akan diselenggarakan di Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Cisarua, dan Kelurahan Gunungpuyuh selama periode 22 hingga 24 Oktober 2024.

    Pemerintah Kota Sukabumi berupaya menjangkau lebih banyak warga di berbagai wilayah agar manfaat dari program ini bisa dirasakan secara merata.

    Pasar murah ini diharapkan terus berlanjut, terutama menjelang hari-hari besar atau musim liburan ketika permintaan bahan pokok meningkat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok tanpa khawatir terhadap lonjakan harga yang signifikan.

    Baca juga: Pertumbuhan Ekspor Kabupaten Sukabumi Tertinggi ke-2 di Jabar 

    Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok dan menciptakan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

    Diharapkan, pasar murah semacam ini bisa terus digelar untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Buka Pelatihan Vaksinator, Ini Pesan Pj Walikota Sukabumi

    Buka Pelatihan Vaksinator, Ini Pesan Pj Walikota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Pj Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, secara resmi membuka Pelatihan Kader Vaksinator yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Acara ini berlangsung di Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) dan dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Sekretaris Dinas Sunaryo, serta Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Riki Barata.

    Pelatihan kader vaksinator Kota Sukabumi tahun 2024.

    Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari 33 kelurahan di Kota Sukabumi, petani milenial, anggota Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), serta komunitas pencinta hewan.

    Kegiatan ini bertujuan memperluas pelayanan kesehatan hewan di Kota Sukabumi, mencakup hewan ternak dan hewan kesayangan.

    Baca juga: Pj Wali Kota Sukabumi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Cikole

    Program ini menjadi bagian dari inisiatif DKP3 melalui Gerakan Percepatan Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (GANCANG PISAN), yang diharapkan mampu meningkatkan peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan hewan di Kota Sukabumi dan sekitarnya.

    Selama pelatihan yang berlangsung beberapa hari ini, para peserta akan dibekali kemampuan menjadi vaksinator yang handal.

    Mereka juga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan hewan serta mendorong produktivitas peternakan di daerahnya masing-masing.

    Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sukabumi, menegaskan pentingnya percepatan pelayanan kesehatan hewan demi kesejahteraan masyarakat.

    “Pelibatan masyarakat dalam program ini diharapkan mempercepat pelayanan kesehatan hewan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Kang Tutus, sapaan akrab Pj Walikota Sukabumi.

    Pelatihan kader vaksinator Kota Sukabumi tahun 2024.

    Ia juga mengapresiasi semangat para peserta pelatihan dan berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas ternak.

    “Program ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor agribisnis peternakan, sehingga perekonomian daerah dapat semakin kuat,” tambahnya.

    Sementara itu, drh. Riki Barata, menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi ancaman penyakit hewan.

    Karena menurutnya, hal tersebut berpotensi mengganggu perekonomian dan kesehatan masyarakat, termasuk rabies dan penyakit zoonosis lainnya.

    “Pencegahan penyakit zoonosis sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan,” jelas Riki.

    Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan kader akan mempercepat penanganan penyakit hewan, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

    Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui peningkatan kualitas agribisnis peternakan di Kota Sukabumi. (cr5)

  • Peran Masyarakat dan Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

    Peran Masyarakat dan Perguruan Tinggi dalam Pengelolaan Sampah di Jawa Barat

    SUKABUMIKITA.ID – Penanganan sampah bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi.

    Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin, menyoroti situasi yang dihadapi Kota Bandung terkait dengan pengelolaan sampah. Dengan volume sampah harian mencapai sekitar 1.300 ton, Kota Bandung tengah menghadapi tantangan besar dalam menanggulangi masalah sampah.

    Namun, melalui berbagai upaya pengurangan, pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti telah ditekan menjadi sekitar 900 ton per hari.

    Bey menegaskan, penanganan masalah ini memerlukan perhatian dan aksi nyata dari berbagai pihak, termasuk kalangan mahasiswa baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.

    Baca juga: Pj Gubernur Jabar: Santri Pilar Utama Masa Depan Bangsa

    “Kami di Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi swasta di wilayah Jawa Barat dan Banten untuk mulai menangani masalah sampah, dimulai dari Kota Bandung,” ujar Bey, Senin (21/10/2024).

    “Ke depan, kolaborasi ini diharapkan bisa meluas ke seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat,” sambungnya, dalam acara Penandatanganan Piagam Deklarasi Bersama Penanganan Sampah di Kota Bandung, yang berlangsung dalam rangkaian acara University Leader Forum Jawa Barat dan Banten di Telkom University, Kabupaten Bandung.

    Menurut Bey, dipilihnya Kota Bandung sebagai langkah awal karena situasi sampah di kota tersebut sudah mencapai tingkat darurat, yang berarti masyarakat perlu terus diingatkan untuk mulai mengelola sampah dari rumah.

    TPA Sari Mukti. Gambar istimewa.

    Deklarasi ini turut ditandatangani oleh beberapa pihak penting, antara lain Penjabat Wali Kota Bandung, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, serta pimpinan perguruan tinggi swasta seperti Rektor Telkom University dan Rektor Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung.

    Bey menekankan bahwa deklarasi ini adalah bentuk komitmen bersama bahwa pengelolaan sampah membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk universitas, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan.

    Dengan kolaborasi dan dukungan tersebut, diharapkan akan tercipta solusi yang berkelanjutan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

    “Kami akan mengedukasi mahasiswa terlebih dahulu, kemudian mereka akan turun ke masyarakat untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan sampah yang dimulai dari rumah,” kata Bey.

    Ia juga menambahkan bahwa program ini akan dibagi per wilayah, misalnya, perguruan tinggi tertentu akan mendampingi kecamatan-kecamatan tertentu.

    “Saya sudah meminta kepada Pak Sekda (Jabar) untuk memastikan bahwa kerja sama ini tidak hanya berhenti pada penandatanganan deklarasi, tetapi harus ada kemajuan nyata yang dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (cr5)

  • Pj Walikota Sukabumi Hadiri Pelantikan Kader Jumantik

    Pj Walikota Sukabumi Hadiri Pelantikan Kader Jumantik

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi Penjabat Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, menghadiri acara pelantikan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Tingkat Sekolah Dasar yang berlangsung di SDN Kebonjati.

    Acara ini merupakan bagian dari langkah preventif untuk mengendalikan penyebaran nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi penyebab utama demam berdarah dengue (DBD), di lingkungan sekolah.

    Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, perwakilan dari PT SC Johnson, Kepala Cabang Indomaret, serta kepala puskesmas se-Kota Sukabumi.

    Program ini lahir dari kolaborasi antara PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dan SC Johnson (Baygon) yang berfokus pada upaya pencegahan DBD di sekolah melalui Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

    Pelantikan kader Jumantik di SDN Kebonjati yang dihadiri langsung oleh Pj Walikota dan Pj Ketua TP PKK Kota Sukabumi.

    Dalam sambutannya, Kepala Cabang Indomaret, David, menyampaikan bahwa program Corporate Social Responsibility (CSR) dari Indomaret pada tahun 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya nyamuk Aedes aegypti dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

    “Indomaret bersama Baygon bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi untuk melaksanakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk, terutama di sekolah-sekolah,” ujarnya.

    Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PT Indomarco Prismatama yang telah berperan aktif dalam memerangi penyebaran DBD di Kota Sukabumi.

    “Nyamuk Aedes adalah penyebab utama demam berdarah, dan gerakan Jumantik ini sangat penting dalam mencegah pertumbuhan nyamuk melalui pola hidup bersih dan sehat,” ujar Diana.

    Baca juga: Cek Fakta: Klaim Jokowi Batalkan Keppres IKN Terbukti Hoaks

    Ia juga menambahkan bahwa gerakan Jumantik ini sejalan dengan program Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang diusung oleh pemerintah.

    “Melalui penerapan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), kita dapat menghambat pertumbuhan nyamuk dewasa. Kami berharap gerakan ini tidak hanya dilaksanakan di sekolah-sekolah, tetapi juga diterapkan di rumah-rumah dengan dukungan kader PKK,” tambahnya.

    Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengapresiasi berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan program ini, terutama PT Indomarco Prismatama.

    “Saya sangat mengapresiasi inisiatif dari Indomaret dalam memberikan edukasi kepada para siswa tentang pentingnya PHBS dan pemberantasan sarang nyamuk. Ini merupakan bentuk pengabdian yang sangat berarti bagi masyarakat,” ujar Kusmana.

    Baca juga: Pj Walikota Sukabumi Pimpin Upacara Hari Santri Nasional

    Ia menegaskan bahwa edukasi mengenai Jumantik sangat penting, tidak hanya sebagai langkah pencegahan, tetapi juga sebagai upaya memastikan lingkungan sekolah tetap sehat dan bebas dari jentik nyamuk.

    “Langkah ini akan berdampak positif bagi kualitas pendidikan, karena lingkungan sekolah yang sehat akan mendukung proses belajar yang lebih baik,” lanjutnya.

    Kusmana juga berharap agar para kader Jumantik yang baru dilantik dapat menjalankan tugasnya secara maksimal di sekolah-sekolah.

    “Saya berharap para kader ini dapat bekerja dengan baik sehingga kita bisa melihat hasil nyata berupa penurunan kasus DBD di lingkungan sekolah dalam jangka panjang,” pungkasnya.

    Program Jumantik ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam mengurangi penyebaran DBD yang cenderung meningkat pada musim hujan. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan pihak swasta diharapkan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman bagi para siswa, sekaligus meningkatkan kesadaran mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup sehat sejak dini.(cr5)

  • Pj Walikota Sukabumi Pimpin Upacara Hari Santri Nasional

    Pj Walikota Sukabumi Pimpin Upacara Hari Santri Nasional

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Sukabumi yang digelar di Plaza Balai Kota, Selasa pagi.

    Acara ini diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren yang turut memeriahkan momen tersebut.

    Hadir dalam upacara tersebut di antaranya Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari, serta unsur Forkopimda Kota Sukabumi.

    Selain itu, hadir pula Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP), perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Baznas Kota Sukabumi, serta para ulama dan tokoh agama.

    Baca juga: Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    Dalam upacara tersebut, Pj Wali Kota Kusmana Hartadji membacakan sambutan Menteri Agama yang disampaikan serentak di seluruh Indonesia untuk memperingati Hari Santri Nasional 2024.

    “Pada hari ini, upacara peringatan Hari Santri digelar serentak di seluruh Indonesia dengan mengusung tema Menyambung Juang, Meraih Masa Depan,” ungkap Kusmana dalam sambutannya.

    Ia menambahkan bahwa di Kota Sukabumi, peringatan ini dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari santri, pondok pesantren, hingga lembaga agama dan pendidikan.

    Kusmana juga menyoroti pentingnya momentum ini sebagai pengingat atas perjuangan para kiai dan ulama dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Semangat perjuangan para kiai terdahulu harus kita lanjutkan melalui berbagai upaya di masa depan,” jelasnya.

    Peringatan Hari Santri Nasional 2024 tingkat Kota Sukabumi.

    Lebih lanjut, Kusmana menegaskan bahwa peran santri saat ini tidak hanya sebatas pada masa perjuangan melawan penjajahan, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.

    Santri, menurutnya, turut berperan aktif dalam menjaga stabilitas negara serta ikut membangun di berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.

    “Upacara ini menjadi simbol kebanggaan para santri yang telah berperan penting dalam membangun perekonomian, sosial, dan budaya, khususnya di Kota Sukabumi, dan tentunya di Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

    Peringatan Hari Santri di Kota Sukabumi ini diharapkan mampu menginspirasi santri untuk terus berkontribusi dan berjuang demi kemajuan bangsa dalam berbagai bidang, sekaligus menjaga nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. (cr5)

  • Pelantikan Pengurus PWI dan IKWI Kota Sukabumi, Ini Pesan Pj Walikota

    Pelantikan Pengurus PWI dan IKWI Kota Sukabumi, Ini Pesan Pj Walikota

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, menghadiri acara pelantikan Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Sukabumi dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) untuk periode 2024-2027.

    Hadir dalam acara tersebut antara lain Dandim 0607 Sukabumi, Pj Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Hasan Asari, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi, serta Ketua PWI dan IKWI Provinsi Jawa Barat.

    Dalam sambutannya, Kusmana menekankan pentingnya peran PWI dalam membantu membangun kota dan berkolaborasi dengan pemerintah.

    Menurutnya, PWI sebagai bagian dari sejarah besar bangsa, memiliki peran strategis dalam menyebarkan informasi yang akurat dan mendukung pembangunan daerah.

    “Alhamdulillah, hubungan antara Pemkot Sukabumi dan rekan-rekan PWI serta media lainnya terjalin dengan baik. Saya mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin selama ini,” ujar Kusmana, Senin (21/10/2024).

    Ia juga memberikan penghargaan kepada para pengurus PWI dan IKWI yang baru saja dilantik, seraya menegaskan bahwa dedikasi mereka merupakan pondasi penting bagi jurnalisme yang bertanggung jawab di Kota Sukabumi.

    Pj Walikota dan Pj Ketua TP PKK Kota Sukabumi, menghadiri pelantikan pengurus PWI dan IKWI Kota Sukabumi.

    Kusmana juga mengingatkan bahwa di tengah berbagai tantangan yang dihadapi saat ini, kebutuhan akan informasi yang netral, akurat, dan berimbang semakin penting.

    Ia berharap para wartawan tetap berpegang pada prinsip tersebut dalam menjalankan tugasnya.

    Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi sangat mengharapkan sinergi yang lebih kuat dengan rekan-rekan media ke depannya.

    “Media adalah mitra strategis kami dalam menyampaikan informasi terkait program, kebijakan, dan pencapaian pembangunan kepada masyarakat,” jelasnya.

    Baca juga: Prakiraan Cuaca 18-24 Oktober 2024: Siaga Hujan Lebat dan Angin Kencang di Berbagai Wilayah Indonesia

    Kusmana juga membuka diri terhadap kritik yang bersifat membangun dari media dan berharap hal tersebut akan membantu pemerintah memperbaiki layanan publik serta pembangunan di Sukabumi.

    Sementara itu, kepada pengurus IKWI, Kusmana menggarisbawahi pentingnya peran organisasi tersebut dalam mendukung kesejahteraan keluarga wartawan.

    Menurutnya, IKWI juga memainkan peran penting dalam menjaga solidaritas serta membantu wartawan menjalankan tugasnya dengan lebih baik melalui dukungan keluarga.

    “Kami berharap seluruh pengurus PWI dan IKWI yang baru dilantik dapat menjalankan amanah dengan baik. Semoga kita bisa bersama-sama membangun Kota Sukabumi yang lebih baik, transparan, berdaya saing, dan sejahtera lahir batin,” tutup Kusmana. (cr5)

  • Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memimpin apel pagi di Lapangan Apel Setda Kota Sukabumi yang dihadiri oleh para pegawai Setda Kota Sukabumi dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada hari Senin.

    Dalam sambutannya, Pj Wali Kota memberikan berbagai arahan penting kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait peran mereka dalam mendukung kemajuan daerah dan menjaga integritas di tengah situasi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

    Kusmana Hartadji menekankan pentingnya ASN untuk melaksanakan tugas secara teliti dan tidak hanya bergantung pada data statistik. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap beberapa isu sosial, termasuk rendahnya angka anak yang berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

    “Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam merancang program untuk tahun 2025,” ujarnya, Senin (21/10/2024).

    Ia juga menyoroti kebutuhan untuk mencapai swasembada pangan dan energi dalam kurun waktu 4-5 tahun ke depan, serta memastikan bahwa subsidi yang diberikan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi Cegah Kanker Serviks Sejak Dini Melalui Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah

    Menjelang Pilkada 2024, Kusmana mengingatkan agar para ASN menjaga netralitas, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.

    “ASN harus menjadi contoh dalam disiplin kerja, menjaga netralitas, dan tidak terlibat dalam politik praktis,” tambahnya.

    Selain itu, ia meminta agar pegawai berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama terkait aktivitas yang bisa menimbulkan kesan keberpihakan.

    Pj Wali Kota juga mendorong ASN untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan semangat dan profesionalisme.

    “Kita harus siap memberikan pelayanan terbaik dan selalu mengikuti perkembangan informasi agar tidak tertinggal,” pesannya.

    Apel pagi di lingkungan Setda Kota Sukabumi. Sumber  foto: Istimewa.

    Ia menegaskan pentingnya disiplin administrasi, terutama dalam pelaporan dan penggunaan anggaran. Kusmana Hartadji menyampaikan bahwa ASN harus bersiap menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

    Baca juga: Sosialisasi PHBS untuk Cegah Stunting di Sukabumi

    Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota Sukabumi menjadi fokus utama, dan ia berharap program-program mendatang dapat menjawab tantangan tersebut.

    “Kita harus bersinergi dalam melaksanakan tugas dengan baik dan memastikan keberhasilan setiap program yang dijalankan,” tuturnya.

    Dalam apel pagi tersebut, Pj Wali Kota Sukabumi menekankan harapannya agar seluruh ASN tetap berkomitmen untuk bekerja dengan integritas, menjaga netralitas, dan meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. (cr5)