Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Jawa Barat Catat PHK Tertinggi di Indonesia pada Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Angkat Bicara

    Jawa Barat Catat PHK Tertinggi di Indonesia pada Agustus 2025, Gubernur Dedi Mulyadi Angkat Bicara

    SUKABUMIKITA.ID Provinsi Jawa Barat kembali menjadi sorotan nasional. Data menunjukkan provinsi ini mencatat jumlah pemutusan hubungan kerja (PHK) tertinggi di Indonesia pada Agustus 2025. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan fenomena ini terkait besarnya jumlah penduduk dan skala industri di wilayahnya.

    “Jika satu persen industri terganggu, dampaknya pasti besar di Jawa Barat karena jumlah pekerja dan industrinya lebih banyak dibanding daerah lain,” ujar Dedi saat ditemui di Sabuga Bandung, Kamis (18/09/2025).

    Dedi menambahkan, meski angka PHK terlihat tinggi, investasi di Jawa Barat mulai menunjukkan tren positif. Ia memprediksi pertumbuhan investasi akan berjalan optimal mulai Oktober 2025.

    Selain itu, Gubernur mengumumkan rencana penerapan sistem penerimaan dan pelayanan tenaga kerja secara daring. Sistem online ini bertujuan mempermudah proses rekrutmen di seluruh kabupaten dan kota. “Tahun depan, karyawan di Subang dan Bekasi akan direkrut melalui sistem ini. Jadi meski ada yang berhenti, tetap ada ruang bagi pekerja baru,” jelas Dedi.

    Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, jumlah pekerja yang terkena PHK secara nasional pada Agustus 2025 tercatat 830 orang. Angka ini turun dibandingkan Juli 2025 yang mencapai 1.118 orang.

    Dari total PHK, Jawa Barat menempati posisi teratas dengan 261 pekerja. Selanjutnya, Sumatera Selatan tercatat 113 pekerja, dan Kalimantan Timur 100 pekerja.

    Gubernur Dedi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor industri, dan tenaga kerja untuk menekan angka PHK. Ia juga optimis program rekrutmen online akan mempercepat penyerapan tenaga kerja. Hal ini sekaligus menyesuaikan kebutuhan industri dengan ketersediaan pekerja terampil.

    Dengan langkah-langkah tersebut, Pemprov Jawa Barat menargetkan penurunan angka PHK. Selain itu, pemerintah ingin meningkatkan daya saing provinsi di sektor industri dan ketenagakerjaan serta membuka peluang kerja baru bagi masyarakat. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Transparansi Dana Kampanye dalam FGD KPU

    Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Transparansi Dana Kampanye dalam FGD KPU

    SUKABUMIKITA.ID — Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kampanye dan Dana Kampanye” yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Sukabumi. Acara berlangsung di Operation Room Setda Kota Sukabumi, Senin (15/09/2026).

    Kegiatan ini melibatkan KPU Provinsi Jawa Barat, unsur Forkopimda, Ketua KPU Kota Sukabumi, Bawaslu, pemantau pemilu, sejumlah SKPD terkait, serta perwakilan partai politik. Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan pentingnya sinergi semua pihak dalam menjaga kualitas demokrasi lokal.

    Apresiasi Pemerintah Kota

    Dalam sambutannya, Bobby Maulana mengapresiasi langkah KPU Kota Sukabumi yang menggagas forum diskusi tersebut. Menurutnya, FGD ini sangat penting untuk membangun pemilu yang jujur, adil, transparan, dan berintegritas.

    “Kampanye adalah instrumen vital dalam demokrasi. Melalui kampanye, masyarakat dapat memahami program, visi, dan gagasan peserta pemilu. Namun, pengelolaan dana kampanye juga menjadi isu sensitif yang menuntut keterbukaan,” ucap Bobby.

    Selain itu, ia menegaskan bahwa keterbukaan dana kampanye tidak hanya sebatas kewajiban hukum. Lebih jauh, transparansi menjadi bentuk tanggung jawab moral kepada publik. “Ini kunci untuk menjaga sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi,” tegasnya.

    Harapan Lahirnya Gagasan Baru

    Bobby berharap FGD tersebut menghasilkan pemikiran, kajian, dan rekomendasi yang komprehensif. Ia menekankan pentingnya memperkuat regulasi dan praktik pengelolaan dana kampanye. Dengan demikian, pelaksanaan pemilu di Sukabumi bisa berlangsung lebih bermartabat, inklusif, dan berkeadilan.

    “Melalui forum ini, saya ingin muncul gagasan yang memperkuat penyelenggaraan kampanye sekaligus menjamin akuntabilitas dana kampanye di Kota Sukabumi,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Bobby menyebut kolaborasi antara pemerintah, penyelenggara pemilu, dan masyarakat akan menentukan keberhasilan demokrasi. Oleh karena itu, ia menekankan perlunya kesinambungan forum semacam ini agar ide-ide strategis tidak berhenti pada satu pertemuan saja.

    Pandangan KPU Kota Sukabumi

    Ketua KPU Kota Sukabumi, Imam Sutrisno, menjelaskan bahwa FGD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan non-tahapan KPU se-Jawa Barat. Kegiatan semacam ini bertujuan mengidentifikasi sekaligus mengevaluasi isu strategis yang pernah muncul pada kampanye sebelumnya.

    “Dari hasil FGD ini, kami berharap muncul rekomendasi yang mampu memperkuat regulasi serta praktik kampanye ke depan. Terutama dalam hal transparansi dana kampanye,” jelas Imam.

    Di sisi lain, Imam menambahkan bahwa keberhasilan pemilu tidak hanya ditentukan oleh penyelenggara. Partisipasi aktif partai politik, pengawas, serta masyarakat juga memiliki peran krusial. Dengan demikian, sinergi multipihak harus terus dijaga agar hasil pemilu benar-benar mencerminkan aspirasi rakyat. (Cr5)

  • Perwal Tunjangan DPRD Diprotes Mahasiswa, Pemkot Tunggu Evaluasi DPRD

    Perwal Tunjangan DPRD Diprotes Mahasiswa, Pemkot Tunggu Evaluasi DPRD

    SUKABUMIKITA.ID Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sukabumi) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Sukabumi pada Rabu (17/09/2025). Mereka menyoroti keberadaan Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 2 dan 3 Tahun 2025 yang mengatur soal tunjangan transportasi serta perumahan anggota DPRD.

    Aksi berlangsung damai dengan pengamanan aparat, sementara mahasiswa terus menyuarakan tuntutan agar pemerintah dan legislatif segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

    HMI Protes Kebijakan Tunjangan DPRD

    Ketua HMI Cabang Sukabumi, Yudi Nurul Anwar, menyatakan bahwa kebijakan tunjangan DPRD tidak sejalan dengan kondisi masyarakat dan program efisiensi anggaran pemerintah pusat.

    “Itu yang menjadi masalah. Saat ada kebijakan efisiensi, masyarakat harus berjuang demi menyambung hidup, di DPRD malah ada kenaikan tunjangan. Pada prinsipnya, perwal tersebut hanya mementingkan DPRD, tidak mempunyai dampak apa pun bagi masyarakat,” kata Yudi.

    Yudi juga menyinggung persoalan komunikasi antara pemerintah kota dan DPRD. Menurutnya, terdapat ketidakjelasan dalam surat resmi yang dikirim Pemkot ke DPRD.

    Wakil Wali Kota Turun Langsung Temui Mahasiswa

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana menegaskan bahwa Pemkot telah mengirim surat resmi kepada DPRD sejak awal September 2025 untuk meminta evaluasi atas Perwal Nomor 2 dan 3.

    “Kami menghormati aspirasi mahasiswa dan masyarakat, namun pencabutan Perwal Nomor 2 dan 3 Tahun 2025 harus melalui mekanisme dan prosedur yang berlaku,” tegas Bobby di Plaza Balai Kota.

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah kota masih menunggu hasil evaluasi DPRD serta masukan dari Biro Hukum Provinsi Jawa Barat.

    “Kami akan menjawab secara pasti setelah menerima balasan DPRD. Proses ini juga melibatkan Biro Hukum Provinsi, sehingga harus ditempuh sesuai aturan. Pemkot berkomitmen menindaklanjutinya setelah evaluasi selesai,” tambahnya.

    DPRD Sukabumi Akui Ada Miskomunikasi

    Menanggapi tuntutan mahasiswa, Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, mengakui adanya miskomunikasi terkait surat dari Pemkot. Dirinya menjelaskan bahwa surat masuk secara elektronik tetapi belum resmi diterima olehnya.

    “Memang ada miskomunikasi. Namun hal itu hanya persoalan teknis. Kami sudah membicarakan soal pencabutan perwal meskipun tanpa menunggu surat. Sebagai wakil rakyat, kami harus bersama rakyat,” jelas Wawan.

    Wawan menegaskan bahwa DPRD pada prinsipnya tidak menutup telinga terhadap aspirasi mahasiswa. Ia memastikan lembaganya akan mengikuti mekanisme hukum yang berlaku jika memang perwal tersebut harus diturunkan.

    “Jika memang harus diturunkan, kami akan ikuti mekanisme hukum yang berlaku. Kami tidak diam, kami sudah menjadwalkan pertemuan dengan Wali Kota Sukabumi untuk membahas tuntutan tersebut,” ucapnya. (Cr5)

  • Workshop Budaya Sukabumi Angkat Tradisi Betok, Wakil Wali Kota Tekankan Pentingnya Literasi Digital

    Workshop Budaya Sukabumi Angkat Tradisi Betok, Wakil Wali Kota Tekankan Pentingnya Literasi Digital

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa seni budaya memegang peran penting dalam memperkuat jati diri sekaligus meningkatkan kapabilitas daerah di tengah arus digitalisasi yang kian pesat.

    Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka Workshop Budaya “Menggali Seni Tradisi dan Ritual Betok” yang diinisiasi oleh Yayasan Kipahare di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Kamis (18/9/2025). Acara tersebut menarik perhatian peserta dari kalangan pelajar, komunitas seni, hingga perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat.

    Seni Budaya sebagai Identitas dan Potensi Daerah

    Dalam sambutannya, Bobby menekankan bahwa seni budaya tidak hanya berfungsi sebagai warisan tradisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengoptimalkan potensi lokal agar Sukabumi semakin dikenal luas.

    “Seni budaya di Kota Sukabumi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kapabilitas dan popularitas daerah, sekaligus mengoptimalkan potensi Sukabumi sendiri. Di era transformasi digital, budaya kita harus tampil di ruang publik yang kini banyak bergeser ke media sosial,” ujar Bobby.

    Menurutnya, nilai budaya mampu menjadi penguat identitas di tengah derasnya arus globalisasi. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak sekadar terpaku pada hiburan ringan atau berita kontroversial, tetapi juga menaruh perhatian lebih besar terhadap kekayaan budaya lokal.

    Literasi Digital Jadi Kunci

    Bobby juga menyoroti fenomena perilaku masyarakat Indonesia. Meski dikenal ramah secara langsung, banyak orang justru tampil keras di dunia maya. Kondisi itu, katanya, menjadi tantangan besar bagi generasi muda yang aktif menggunakan media sosial.

    “Agama, budaya, dan ilmu harus menjadi karakter jati diri. Gunakan kebudayaan ini dengan baik dan gunakan media sosial secara bijak,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa literasi digital menjadi kunci utama dalam menjaga harmoni budaya di tengah gempuran informasi yang begitu cepat.

    Melalui wawancara selepas acara, Bobby menjelaskan bahwa workshop ini memperkenalkan seni tradisi Betok dengan menggunakan alat musik khas Sukabumi. Bobby berharap generasi muda dapat memanfaatkan teknologi dan algoritma digital untuk menyebarkan konten budaya yang positif.

    “Di era digital ini, kita sering hanya melihat apa yang ingin kita lihat karena algoritma. Itu berbahaya jika membuat wawasan kita sempit. Saya berharap adik-adik bisa keluar dari zona nyaman, memperluas pandangan, dan mempromosikan kebudayaan asli kita,” ungkapnya.

    Menurutnya, jika kolaborasi terjalin dengan baik, maka pelestarian budaya akan menjangkau lebih luas dan semakin memperkuat identitas Sukabumi di era digital.

    Workshop budaya ini menjadi bukti nyata bahwa seni tradisi dan teknologi dapat berjalan beriringan. Dengan cara itu, generasi muda bisa memperkuat karakter serta membawa budaya Sukabumi tampil percaya diri di panggung global. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana Buka Latsar CPNS 2025

    Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana Buka Latsar CPNS 2025

    SUKABUMIKITA.ID — Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, membuka Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun 2025 di Gedung KORPRI, Kamis (18/09/2025).

    Dalam sambutannya, Bobby menegaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar agenda administratif. Menurutnya, Latsar CPNS berfungsi sebagai tahap penting dalam membentuk karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, berintegritas, serta siap menghadapi dinamika zaman.

    “Menjadi ASN bukan hanya pekerjaan, melainkan panggilan pengabdian. Aparatur harus tumbuh menjadi pribadi yang unggul, profesional, serta berorientasi pada pelayanan masyarakat. Itulah wujud pengabdian mulia bagi bangsa dan negara,” kata Bobby.

    Sinergi Lintas Lembaga untuk Suksesnya Latsar CPNS

    Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pihak. Kepala BPSDM Provinsi Jawa Barat, Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Komandan Batalyon Infanteri 310 Kidang Kancana, para kepala perangkat daerah, hingga para pelatih Yonif 310 ikut mendukung jalannya pembukaan.

    Bobby menyampaikan apresiasi atas keterlibatan BPSDM Jawa Barat yang berperan sebagai penjamin mutu. Ia juga memberikan penghargaan kepada Yonif 310 Kidang Kancana yang akan melatih peserta melalui pembinaan fisik, mental, sikap, dan disiplin.

    Menurut Bobby, kolaborasi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan. “Tanpa sinergi, pelatihan tidak akan berjalan optimal. Kerja sama seperti ini harus kita pertahankan agar kualitas CPNS semakin meningkat,” jelasnya.

    Nilai “BerAKHLAK” sebagai Pedoman ASN

    Selain menekankan pentingnya sinergi, Bobby juga mengingatkan seluruh peserta untuk menghayati core value “BerAKHLAK”. Nilai tersebut terdiri dari berorientasi pada pelayanan, akuntabilitas, kompetensi, keharmonisan, loyalitas, adaptivitas, dan kolaborasi.

    Ia menegaskan, prinsip itu harus menjadi pedoman utama dalam pengabdian. Dengan memegang teguh nilai BerAKHLAK, pelayanan publik akan berjalan dengan penuh tanggung jawab serta ketulusan.

    Bobby berpesan agar para peserta mengikuti setiap tahapan dengan semangat. Ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama Latsar harus dimanfaatkan untuk memperluas wawasan, memperkuat integritas, dan memperdalam komitmen pelayanan.

    Harapan Pemerintah Kota Sukabumi

    Melalui Latsar CPNS, Pemerintah Kota Sukabumi berharap lahir generasi ASN yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga memiliki karakter tangguh dan disiplin tinggi. Bobby yakin para peserta mampu membawa energi baru dalam membangun tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

    “ASN harus mampu memberi pelayanan yang nyata bagi masyarakat. Integritas, dedikasi, dan loyalitas menjadi bekal utama untuk menjawab berbagai tantangan,” ungkapnya.

    Ia menutup sambutan dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung. Menurutnya, keberhasilan Latsar CPNS menjadi bagian dari komitmen bersama dalam mewujudkan ASN yang berkualitas. (Cr5)

  • PMI Sukabumi Rayakan HUT ke-80, Bobby Maulana: Tugas Kemanusiaan Adalah Tanggung Jawab Bersama

    PMI Sukabumi Rayakan HUT ke-80, Bobby Maulana: Tugas Kemanusiaan Adalah Tanggung Jawab Bersama

    SUKABUMIKITA.ID — Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, bersama Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Sukabumi, Kia Florita, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI). Pada kesempatan itu, Bobby juga membuka Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) Tingkat Kota Sukabumi 2025. Acara berlangsung di Villa Cantik, Sukabumi, Kamis (18/09/2025).

    Hadir dalam kegiatan ini Ketua PMI Kota Sukabumi, jajaran Dewan Kehormatan, unsur Forkopimda, Forkopimcam, pengurus PMI kecamatan, keluarga besar PMI, mitra kerja, serta pembina dan anggota PMR dari berbagai sekolah.

    Apresiasi untuk Relawan PMI

    Dalam sambutannya, Bobby Maulana menyampaikan penghargaan tinggi kepada seluruh pengurus, relawan, dan anggota PMI. Ia menilai, selama delapan dekade perjalanan organisasi, PMI selalu berada di garis depan kemanusiaan.

    “Usia 80 tahun adalah perjalanan panjang yang penuh makna. PMI telah membuktikan perannya dalam donor darah, penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan, hingga aksi sosial lainnya,” ujar Bobby.

    Ia juga menyinggung krisis darah yang sempat terjadi di Sukabumi. Menurutnya, pemerintah akan menyelenggarakan donor darah rutin demi memastikan kebutuhan medis masyarakat terpenuhi.

    Kemanusiaan Tanggung Jawab Bersama

    Bobby menekankan pentingnya dukungan masyarakat untuk memperkuat peran PMI. Baginya, misi kemanusiaan bukan hanya tugas PMI, melainkan tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

    “Semoga peringatan HUT ke-80 PMI ini menjadi momentum memperkuat solidaritas dan gotong royong, sekaligus meningkatkan pelayanan kemanusiaan yang cepat, tepat, dan profesional,” katanya.

    Ia berharap PMI terus berkembang sebagai mitra andalan masyarakat dalam menjawab tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.

    Simbol Pembukaan Jumbara PMR

    Sebagai tanda dimulainya Jumbara PMR 2025, Bobby bersama Ketua PMI Kota Sukabumi melepas balon ke udara. Setelah itu, anggota PMR Wira dan Madya menanam bibit pohon sebagai simbol kepedulian lingkungan.

    Acara juga diisi penyerahan hadiah lomba desain logo Jumbara, atraksi keterampilan PMR berupa pembuatan tandu darurat dengan mata tertutup, serta sesi foto bersama.

    Rangkaian kegiatan berakhir dengan pemotongan kue ulang tahun dan tumpeng sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang PMI.

    PMI Tetap Jadi Garda Kemanusiaan

    Melalui peringatan ini, pemerintah daerah mengajak masyarakat Sukabumi untuk semakin menyadari pentingnya peran PMI. Bukan hanya sebagai penyedia darah, melainkan juga garda terdepan dalam misi kemanusiaan. Momentum HUT ke-80 PMI menegaskan peran organisasi ini sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat. (Cr5)

  • Lembaga Wakaf Doa Bangsa Siap Implementasikan Skema CWLD untuk Perkuat Ekonomi Syariah

    Lembaga Wakaf Doa Bangsa Siap Implementasikan Skema CWLD untuk Perkuat Ekonomi Syariah

    SUKABUMIKITA.ID — Lembaga Wakaf Doa Bangsa menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi pengelolaan wakaf melalui program Cash Waqf Linked Deposit (CWLD). Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa, Tus Wahid, hadir langsung dalam rapat yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung MRP, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Rapat berlangsung di Ruang Rapat Mudharabah lantai 21 dan mempertemukan berbagai perwakilan Nazhir Wakaf Uang yang tergabung dalam Forum Wakaf Produktif (FWP) maupun Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI). Para peserta membahas konsep, simulasi implementasi, hingga peluang kolaborasi untuk memperkuat ekosistem wakaf nasional.

    CWLD Jadi Inisiatif Strategis OJK

    OJK memperkenalkan CWLD sebagai skema yang menyatukan fungsi komersial dan sosial bank syariah. Melalui skema ini, bank syariah yang berstatus Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) tidak hanya mengelola dana, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pembiayaan sosial berbasis syariah.

    Skema ini memberi ruang untuk memperluas manfaat wakaf, memperkuat program sosial, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan syariah.

    Pandangan Lembaga Wakaf Doa Bangsa

    Sebelumnya lembaga ini sudah bergerak melalui program Qardhul Hasan, dan kini melihat CWLD sebagai strategi baru yang memperluas cakupan manfaat.

    “Kami menyambut baik inisiatif OJK dalam mengembangkan CWLD. Program ini memberikan ruang bagi lembaga wakaf untuk berinovasi dalam pengelolaan dana sekaligus memperluas manfaat wakaf bagi masyarakat,” ujarnya.

    Tus Wahid menambahkan, diversifikasi mutlak dibutuhkan agar manfaat wakaf tidak berhenti pada program sosial jangka pendek. Dengan CWLD, lembaga wakaf bisa mengalirkan dana ke program sosial sekaligus memperkuat pemberdayaan ekonomi umat.

    Lembaga Wakaf Doa Bangsa memandang keterlibatan dalam CWLD sebagai momentum penting. Program ini tidak hanya memperluas cakupan manfaat, tetapi juga memperkuat keberlanjutan program sosial yang sudah berjalan.

    Harapan ke Depan

    Tus Wahid berharap CWLD mampu menjadi instrumen strategis bagi pengembangan ekonomi syariah nasional. “Dengan dukungan regulasi dari OJK serta partisipasi aktif berbagai lembaga wakaf, CWLD berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan nasional. Selain memperkuat sektor keuangan syariah, program ini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan umat melalui pemberdayaan wakaf produktif, tegasnya. (Cr5)

  • Bobby Maulana Hadiri Aksi Bela Palestina, Serukan Dukungan Moral dan Boikot Produk Israel

    Bobby Maulana Hadiri Aksi Bela Palestina, Serukan Dukungan Moral dan Boikot Produk Israel

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen mendukung perjuangan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Hal ini ia sampaikan secara langsung saat menghadiri Aksi Demo Bela Palestina yang digelar Gerakan Reformasi Islam di Plaza Balai Kota Sukabumi, Kamis (18/09/2025).

    Dalam kesempatan itu, Bobby menuturkan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbol, melainkan bukti nyata bahwa Sukabumi ikut berdiri bersama Palestina. “Mustahil bagi manusia, tetapi tidak mustahil bagi Allah,” ucapnya di hadapan ratusan massa yang memenuhi area balai kota.

    Massa Serukan Solidaritas untuk Gaza

    Aksi tersebut diikuti ratusan peserta yang membawa spanduk, poster, serta menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Mereka mengecam keras aksi kekerasan yang terus terjadi di Gaza dan menilai dunia internasional masih abai terhadap penderitaan masyarakat sipil di wilayah tersebut.

    Ketua DPC Citamiang dalam orasinya menyebutkan bahwa aksi ini tidak sekadar bentuk protes, tetapi juga wujud nyata pembelaan terhadap Gaza. Menurutnya, keberanian massa turun ke jalan mencerminkan kesatuan umat Islam dalam menghadapi kezaliman.

    “Kami siap menanggung segala risiko demi membela Palestina. Seruan boikot terhadap produk Israel adalah langkah konkret yang bisa kita lakukan sebagai umat Islam,” tegasnya.

    Massa aksi pun menekankan bahwa perjuangan membela Palestina adalah bagian dari ibadah dan upaya meraih syafaat Rasulullah. Mereka juga berharap agar para pemimpin daerah, termasuk wali kota dan wakil wali kota, tetap konsisten hadir dalam isu-isu kemanusiaan global.

    Kehadiran Wakil Wali Kota Dapat Apresiasi

    Kehadiran Bobby Maulana dalam aksi tersebut mendapat sambutan positif dari peserta. Mereka menilai langkah itu sebagai bentuk dukungan moral pemerintah kota sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap aspirasi masyarakat Sukabumi yang peduli pada Palestina.

    Aksi solidaritas diakhiri dengan doa bersama. Ratusan massa duduk berlutut seraya memanjatkan doa untuk keselamatan rakyat Palestina serta tercapainya kemerdekaan di tanah Gaza.

    Respon atas Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023

    Dalam kesempatan yang sama, Bobby juga menyinggung soal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 yang menegaskan kewajiban umat Islam mendukung perjuangan Palestina serta menghindari produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

    “Sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi, saya menghormati dan mendukung semangat yang terkandung dalam fatwa tersebut. Pada dasarnya, sikap itu sejalan dengan amanat konstitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” jelasnya.

    Meski begitu, Bobby mengingatkan bahwa implementasi fatwa tersebut bersifat moral dan keagamaan. Artinya, keputusan mengikuti ajakan boikot tetap berada di tangan masyarakat.

    “Pemerintah tidak bisa memaksa, namun kami mengajak masyarakat lebih selektif dalam memilih produk. Utamakan produk lokal dan produk umat. Dengan begitu, selain menunjukkan solidaritas untuk Palestina, kita juga turut memperkuat ekonomi bangsa,” tambahnya.

    Sukabumi dan Komitmen Kemanusiaan

    Aksi solidaritas di Sukabumi ini menjadi salah satu bukti bahwa dukungan terhadap Palestina tidak hanya datang dari skala nasional, tetapi juga dari tingkat daerah. Kehadiran pejabat publik, tokoh masyarakat, hingga ratusan massa di Plaza Balai Kota mencerminkan kepedulian mendalam terhadap penderitaan yang masih berlangsung di Gaza. (Cr5)

  • AMKS Audiensi dengan MUI Kota Sukabumi, Klarifikasi Polemik Wakaf Uang

    AMKS Audiensi dengan MUI Kota Sukabumi, Klarifikasi Polemik Wakaf Uang

    SUKABUMIKITA.ID Polemik mengenai wakaf uang di Kota Sukabumi terus menjadi perhatian publik. Aliansi Masyarakat Kota Sukabumi (AMKS) melakukan audiensi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi pada Senin (15/09) untuk meluruskan informasi yang beredar sekaligus memastikan kebenarannya.

    Juru Bicara AMKS, Anggi Fauzi, menyatakan bahwa audiensi dilakukan sebagai bentuk tabayun. Menurutnya, perdebatan yang berkembang selama ini lebih banyak dipicu oleh miskomunikasi mengenai dasar rekomendasi program wakaf uang.

    “Belakangan ini wakaf uang di Kota Sukabumi selalu menjadi pro dan kontra. Kami tergerak mendatangi MUI untuk memastikan dan menyinkronkan informasi. Apalagi Wali Kota sebelumnya menyampaikan bahwa kerja sama dengan YPPDB atas dasar rekomendasi Kemenag, BWI, dan MUI,” ujar Anggi, Selasa (16/09/2025).

    Namun, hasil audiensi menunjukkan hal berbeda. MUI Kota Sukabumi menegaskan bahwa rekomendasi terhadap Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Dakwah Banten (YPPDB) diberikan atas dasar surat permohonan dari yayasan, bukan inisiatif dari Kemenag, BWI, maupun MUI.

    “Jadi jelas bukan atas dasar usulan atau inisiatif Kemenag, BWI, maupun MUI. Tiga lembaga itu hanya merespons surat permohonan yang diajukan YPPDB,” tegas Anggi.

    AMKS berharap ke depan Wali Kota Sukabumi tidak lagi menyampaikan informasi yang menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Tanggapi Inflasi Tertinggi di Jabar, Minta Sinergi Pemerintah

    Wali Kota Sukabumi Tanggapi Inflasi Tertinggi di Jabar, Minta Sinergi Pemerintah

    SUKABUMIKITA.ID Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut Kota Sukabumi mencatat inflasi tertinggi di Jawa Barat pada Agustus 2025. Ia menegaskan bahwa persoalan inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah kota, tetapi perlu sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.

    “Banyak hal di Kota Sukabumi yang mengakibatkan inflasi, terutama dampak bencana beberapa waktu lalu. Kami sudah melakukan upaya penanganan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM), tapi memang itu tidak mudah. Saya terus mencari jalan agar inflasi bisa stabil,” ujar Ayep, Selasa (16/09/2025).

    Menurutnya, langkah menekan inflasi harus dilakukan bersama. “Masalah inflasi ini harus bersama-sama dengan pemerintah provinsi maupun pusat. Yang jelas, saya bahu-membahu untuk kepentingan jejaring sosial yang berkelanjutan,” tambahnya.

    Sebelumnya, BPS mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Kota Sukabumi pada Agustus 2025 mencapai 3,54 persen, tertinggi di Jawa Barat. Sementara inflasi terendah terjadi di Kabupaten Bandung, hanya 1,46 persen.

    Ayep memastikan pemerintahannya telah menempuh sejumlah strategi, termasuk memperkuat koordinasi lintas sektor untuk menjaga pasokan bahan pokok dan stabilitas harga di pasar. “Dengan dukungan semua pihak, saya yakin inflasi bisa kita kendalikan,” pungkasnya. (Cr5)