Sukabumikita.id

Kategori: EKONOMI

  • Pemkot Sukabumi Dorong Ekonomi Kreatif dalam Penyelarasan Pembangunan Daerah

    Pemkot Sukabumi Dorong Ekonomi Kreatif dalam Penyelarasan Pembangunan Daerah

    SUKABUMIKITA.ID  – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya menyelaraskan pembangunan daerah dengan visi dan misi kepala daerah. Salah satu fokus utama dalam perencanaan pembangunan adalah pengembangan ekonomi kreatif yang dianggap sebagai motor penggerak baru dalam pertumbuhan ekonomi.

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri Rapat Koordinasi Pemerintah Daerah Kota Sukabumi yang berlangsung di Ruang Pertemuan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada Kamis (06/03/2024). Rakor ini membahas penyelarasan pembangunan dengan visi dan misi kepala daerah serta penguatan sektor ekonomi kreatif melalui pembentukan Komite Ekonomi Kreatif (AYEUNA).

    Mengapa Ini Penting?

    Menurut Bobby Maulana, ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang berpotensi besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan memanfaatkan inovasi, teknologi, dan kreativitas, sektor ini mampu menciptakan nilai tambah dalam berbagai industri, seperti kuliner, fesyen, kriya, film, animasi, dan pengembangan aplikasi.

    “Ekonomi kreatif memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional serta menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Bagaimana Implementasinya?

    Untuk mewujudkan visi Kota Sukabumi yang Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis (IMAN), pemerintah telah menyusun 11 program strategis, di antaranya:

    1. Dana Bergulir (Dana Abadi) – Dukungan bagi usaha berbasis komunitas di tingkat RT.
    2. Insentif bagi Tokoh Masyarakat – Apresiasi bagi guru ngaji, marbot, RT, RW, dan Linmas.
    3. Posyandu Ayeuna – Alokasi dana Rp500 ribu per bulan untuk mendukung layanan kesehatan ibu dan anak.
    4. Beasiswa Sarjana – Bantuan pendidikan tinggi bagi keluarga kurang mampu.
    5. Puskesmas Gratis – Layanan kesehatan gratis di puskesmas.
    6. Layanan Ambulans Jenazah – Setiap puskesmas dilengkapi ambulans siap siaga 24 jam.
    7. NGOPI (Ngobrol Happy Bareng Wali Kota) – Forum aspirasi masyarakat.
    8. Menata Kebaikan Tech – Platform digital untuk promosi UMKM dan pariwisata.
    9. Pembangunan Stadion Bertaraf Nasional – Fasilitas olahraga modern untuk masyarakat.
    10. Pendidikan Vokasi melalui BLK – Pelatihan keterampilan tenaga kerja.
    11. Sukabumi Kota Wakaf – Pengelolaan aset wakaf untuk kesejahteraan masyarakat.

    Pemerintah Kota Sukabumi menargetkan ekonomi kreatif sebagai sektor unggulan untuk meningkatkan daya saing daerah. Langkah-langkah strategis mencakup penguatan ekosistem industri kreatif, penyediaan infrastruktur pendukung, serta pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di sektor ini.

    “Kami berharap dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, ekonomi kreatif di Sukabumi bisa tumbuh pesat dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Bobby Maulana. (Cr5)

  • Rencana Penambahan Investasi Pemkot Sukabumi ke BJB, Jika Disetujui Eksekusi 2026

    Rencana Penambahan Investasi Pemkot Sukabumi ke BJB, Jika Disetujui Eksekusi 2026

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi semakin serius dalam menjaga dan meningkatkan sahamnya di Bank Jabar dan Banten (BJB). Saat ini, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) terkait penambahan modal investasi di BJB tengah digodog oleh legislatif DPRD Kota Sukabumi.

    Kabag Perekonomian Setda Kota Sukabumi, Yuyuh Subhanudin, menjelaskan bahwa usulan penambahan modal investasi pada BJB ini telah dimulai sejak tahun 2023.

    Tujuan utama dari usulan tersebut adalah untuk mempertahankan hak kepemilikan saham Pemerintah Kota Sukabumi di bank milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Provinsi Banten.

    Baca juga: 

    “Usulan Raperda sudah masuk ke legislatif dan sudah diparipurnakan. Selanjutnya, akan dibahas lebih lanjut oleh Pansus. Selain itu, ada juga usulan Raperda terkait pendirian Perusahaan Perseroan Daerah Bank Perekonomian Rakyat Kota Sukabumi,” ungkap Yuyuh dalam keterangannya, Kamis (06/03/2025).

    Saat ini, Pemerintah Kota Sukabumi memegang saham sebesar 0,39 persen di BJB. Untuk menjaga agar saham tersebut tidak tergerus, BJB menawarkan penambahan modal investasi sebesar Rp 6,3 miliar. Jika disetujui, dana tersebut akan dianggarkan dalam APBD Murni pada tahun 2026 mendatang.

    Kabag Perekonomian Setda Kota Sukabumi, Yuyuh Subhanadin, saat diwawancarai.

    “Fakta lainnya, hingga 2024, total investasi Pemerintah Kota Sukabumi kepada BJB mencapai lebih dari Rp 16 miliar. Dari investasi ini, Pemerintah Kota Sukabumi sudah mendapatkan deviden sebesar Rp 53 miliar, yang seluruhnya telah masuk ke dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD),” jelas Yuyuh.

    Awal mula rencana penambahan investasi ini dimulai ketika pihak BJB menawarkan kesempatan tersebut kepada Pemerintah Kota Sukabumi, yang pada saat itu dipimpin oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji.

    Baca juga: Cegah Kekerasan di Sekolah, Pemkot Sukabumi Gelar Bimbingan Teknis TPPKSP

    Dalam perbincangan yang terjadi, Pj Walikota Sukabumi menyetujui tawaran penambahan modal investasi tersebut demi mempertahankan hak kepemilikan saham Pemerintah Kota Sukabumi di BJB.

    “Selain deviden, banyak manfaat lain yang diperoleh Pemkot Sukabumi sebagai pemegang saham di BJB, seperti dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diterima setiap tahunnya. Tahun lalu, Pemkot Sukabumi menerima dana CSR sebesar Rp 200 juta,” tambah Yuyuh.

    Saat ini, pemerintah tinggal menunggu proses lebih lanjut dari DPRD Kota Sukabumi terkait penggodokan Raperda penambahan modal investasi ini. Jika disetujui, rencana penambahan investasi ini akan diterapkan pada tahun 2026 mendatang. (Cr5)

  • Mahirland Group Luncurkan Basya Investama Mandiri, Solusi Finansial Digital bagi Developer Properti

    Mahirland Group Luncurkan Basya Investama Mandiri, Solusi Finansial Digital bagi Developer Properti

    SUKABUMIKITA.ID – PT Mahirland Wastu Kencana, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti, resmi meluncurkan Basya Investama Mandiri, sebuah aplikasi berbasis teknologi digital yang berfokus pada solusi finansial bagi para developer properti. Acara peluncuran ini digelar di Safa Cafe, Jalan Selabintana, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (15/02/2025), dan dihadiri oleh sejumlah notaris ternama, perwakilan perbankan, serta para pelaku usaha properti.

    Komisaris Utama Mahirland Group, Muchamad Sertu Nurisman, menyatakan bahwa Basya Investama Mandiri hadir sebagai alternatif pendanaan bagi developer yang mengalami kendala keuangan dalam mengembangkan proyek perumahan.

    “Aplikasi ini berbasis properti dan bisa menjadi solusi bagi developer yang membutuhkan dana untuk membangun maupun mengembangkan perumahan. Meski belum dalam skala besar, program ini akan terus berjalan dan dikembangkan,” ujar Sertu kepada awak media.

    Peluang Besar Bisnis Properti di Sukabumi

    Sertu optimistis bahwa bisnis properti di Sukabumi masih memiliki peluang besar, terutama dengan adanya pengembangan infrastruktur seperti akses tol Jakarta-Sukabumi-Bandung. Sebagai warga asli Sukabumi, ia ingin Mahirland Group tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga ikut berperan dalam industri properti di tingkat nasional hingga internasional.

    “Saya ingin membuktikan bahwa developer muda dari Sukabumi bisa bersaing secara global. Dengan akses tol yang semakin terbuka, potensi bisnis properti semakin luas,” tambahnya.

    Saat ini, Mahirland Group tengah mengembangkan enam proyek perumahan di berbagai lokasi, termasuk di perbatasan Sukabumi dan Cianjur. Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan pemilik lahan, perbankan, dan sesama developer untuk memperkuat ekosistem bisnis properti di daerah tersebut.

    Basya Investama: Inovasi Kredit Rumah Tanpa Bank

    Direktur Keuangan dan Operasional Mahirland Group, Anggi Triana, mengungkapkan bahwa Basya Investama Mandiri telah melalui uji coba selama tiga tahun sebelum akhirnya diluncurkan secara resmi.

    Menurutnya, keunggulan utama aplikasi ini adalah memberikan alternatif bagi masyarakat yang ingin membeli rumah secara kredit tanpa harus melalui proses perbankan yang rumit.

    “Nasabah yang ingin membeli rumah dengan sistem kredit bisa menggunakan Basya Investama tanpa harus berurusan langsung dengan bank. Informasi terkait fasilitas KPR dapat diperoleh dengan mengunjungi kantor Mahirland Group di Jalan Surya Kencana, Kota Sukabumi,” jelas Anggi.

    Ia juga menambahkan bahwa Basya Investama tidak hanya membantu developer, tetapi juga calon pembeli rumah. Jika di tengah perjalanan nasabah mengalami kesulitan keuangan dan tidak mampu melanjutkan cicilan, Mahirland Group siap memberikan skema buyback, di mana rumah dapat dibeli kembali oleh perusahaan dengan nilai yang telah disepakati sebelumnya.

    17 Proyek Perumahan dan Inovasi Berkelanjutan

    Sejak berdiri, Mahirland Group telah sukses membangun 17 proyek perumahan, termasuk Sentosa Hill di Kecamatan Cibadak yang mencakup 400 unit rumah subsidi dan komersial.

    Komisaris Utama Mahirland Group, Pepen Supendi, berharap dengan hadirnya Basya Investama Mandiri, perusahaan bisa semakin berkembang dan membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat Sukabumi.

    “Ini adalah sejarah bagi Mahirland Group. Dengan Basya Investama, kami ingin menghadirkan layanan layaknya leasing properti bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah, tetapi enggan berurusan dengan bank,” kata Pepen.

    Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus meninjau berbagai proyek perumahan yang membutuhkan pendanaan. Jika proyek tersebut layak, Mahirland Group siap membantu pendanaannya melalui Basya Investama Mandiri.

    “Kami ingin menjadi solusi bagi developer dan masyarakat yang ingin memiliki hunian yang nyaman dan terjangkau,” pungkasnya.

    Peluncuran Basya Investama Mandiri menandai langkah besar Mahirland Group dalam menghadirkan inovasi finansial berbasis digital yang dapat membantu pertumbuhan sektor properti di Indonesia, khususnya di Sukabumi dan sekitarnya. (Cr5)

  • Kusmana Pantau Pasar Murah di Warudoyong, Warga Antusias

    Kusmana Pantau Pasar Murah di Warudoyong, Warga Antusias

    SUKABUMIKITA.IDPenjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, memantau pelaksanaan pasar murah di Kantor Kecamatan Warudoyong pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Pasar Bersubsidi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Pasar murah ini bertujuan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, khususnya dalam menghadapi tekanan ekonomi.

    Kusmana menyatakan apresiasinya terhadap penyelenggaraan pasar murah ini, yang dinilai sangat membantu masyarakat.

    “Kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya saat meninjau stand-stand Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang turut berpartisipasi dalam pasar tersebut.

    Baca juga:Kunjungan Kerja Pj Walikota Sukabumi di Kecamatan Cibeureum: Fokus pada Pembangunan dan Netralitas ASN Jelang Pilkada

    Antusiasme warga terlihat tinggi di pasar murah Kecamatan Warudoyong, dengan produk-produk seperti minyak goreng, beras, dan telur ayam menjadi incaran utama.

    Banyak warga merasa terbantu karena bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga lebih murah dibandingkan biasanya.

    Dalam acara tersebut, pihak kecamatan menyediakan 2.000 paket sembako bersubsidi. Setiap paket berisi 5 kilogram beras dan 2 kilogram gula, yang dijual dengan harga Rp72.000, jauh lebih murah dari harga normal Rp109.700.

    Subsidi ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat, terutama dalam memenuhi kebutuhan pangan harian.

    Kegiatan Pasar Murah yang diadakan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Operasi Pasar Bersubsidi ini tidak hanya berlangsung di Kecamatan Warudoyong. Program serupa juga akan diselenggarakan di Kecamatan Cibeureum, Kelurahan Cisarua, dan Kelurahan Gunungpuyuh selama periode 22 hingga 24 Oktober 2024.

    Pemerintah Kota Sukabumi berupaya menjangkau lebih banyak warga di berbagai wilayah agar manfaat dari program ini bisa dirasakan secara merata.

    Pasar murah ini diharapkan terus berlanjut, terutama menjelang hari-hari besar atau musim liburan ketika permintaan bahan pokok meningkat. Dengan adanya kegiatan seperti ini, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok tanpa khawatir terhadap lonjakan harga yang signifikan.

    Baca juga: Pertumbuhan Ekspor Kabupaten Sukabumi Tertinggi ke-2 di Jabar 

    Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok dan menciptakan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi saat ini.

    Diharapkan, pasar murah semacam ini bisa terus digelar untuk mendukung kesejahteraan masyarakat Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Pemprov Jabar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilitas Harga dan Akses Pangan Masyarakat

    Pemprov Jabar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilitas Harga dan Akses Pangan Masyarakat

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) meluncurkan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di 27 kota dan kabupaten, termasuk di Kabupaten Indramayu, pada Rabu (16/10).

    Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sekaligus menjaga stabilitas harga di pasar.

    Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Triadi Machmudin, membuka program GPM di lapangan bola Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, yang dihadiri juga oleh Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Indramayu, Dedi Taufik.

    Dalam sambutannya, Bey menekankan bahwa gerakan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia ke-44.

    “Gerakan Pangan Murah ini sangat baik karena membantu masyarakat mendapatkan pangan dengan harga murah dan terjangkau, serta menjaga stabilitas harga pangan di pasaran,” ungkap Bey dalam keterangan pers yang dirilis pada Kamis (17/10/2024).

    Dalam kegiatan tersebut, berbagai komoditas pangan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, antara lain:

    • Beras SPHP: Rp58.000 per 5 kg
    • Minyak goreng: Rp14.500 per botol
    • Terigu kemasan: Rp9.000 per kg
    • Telur ayam: Rp24.000 per kg
    • Beras premium: Rp65.000 per 5 kg
    • Daging ayam: Rp20.000 per kg
    • Bawang merah: Rp22.000 per kg
    • Daging sapi: Rp50.000 per kg
    • Gula pasir: Rp16.000 per kg
    • Sayuran: Rp5.000 per pack
    • Bawang putih: Rp35.000 per kg

    “Mari manfaatkan gerakan pangan murah ini karena harganya terjangkau dan kualitasnya terjaga,” ajak Bey kepada masyarakat.

    Baca juga: Ekspor Kopi Jabar ke Arab Saudi dan Belanda Buktikan Kualitas Produk Lokal

    Lebih lanjut, Bey berjanji akan terus memantau perkembangan kondisi pangan di semua daerah dan mengupayakan sistem logistik yang efektif untuk mendukung ketahanan pangan.

    Ia menekankan bahwa hasil panen harus bisa dinikmati masyarakat dengan harga yang wajar, terutama di daerah sentra pertanian seperti Indramayu.

    Di tempat yang sama, Pjs Bupati Indramayu Dedi Taufik menambahkan bahwa program GPM diharapkan dapat mempermudah akses kebutuhan pokok di tengah situasi ekonomi yang fluktuatif.

    Dedi menekankan pentingnya sektor pertanian dalam perekonomian nasional dan daerah. “Pertanian berperan vital sebagai penyedia bahan pangan, instrumen pengentasan kemiskinan, serta penyedia lapangan kerja. Ketahanan pangan nasional harus dimulai dari ketahanan pangan keluarga,” ujar Dedi.

    Terkait fluktuasi harga yang menjadi tantangan dalam mewujudkan ketahanan pangan, Dedi berharap agar adanya sistem logistik daerah yang mampu menjaga stabilitas harga dan mengurangi dampak inflasi di Indramayu.

    “Ini demi kesejahteraan masyarakat Indramayu yang kita cintai. Gerakan Pangan Murah ini sangat bermanfaat, semoga ketahanan pangan kita semakin terjaga,” pungkasnya.

    Dengan inisiatif ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan lebih mudah dan terjangkau, serta meningkatkan ketahanan pangan di Jabar. (cr5)

  • Ekspor Kopi Jabar ke Arab Saudi dan Belanda Buktikan Kualitas Produk Lokal

    Ekspor Kopi Jabar ke Arab Saudi dan Belanda Buktikan Kualitas Produk Lokal

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa ekspor kopi oleh CV Wanoja Patra Jaya dan Gravfarm Indonesia ke Arab Saudi dan Belanda menjadi bukti nyata akan kualitas produk Jabar.

    Dalam keterangan yang disampaikan di Bandung pada Rabu (18/10), Bey menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah dari produk ekspor di Jabar melalui hilirisasi.

    “Harapannya, ekspor itu dalam bentuk yang nilai tambahnya tinggi. Jadi jangan dalam bentuk mentah, tapi sudah jadi hilirisasinya berjalan sampai produk itu jadi. Itu akan menambah nilai jual yang cukup besar,” ungkap Bey.

    Ekspor kopi tersebut dilakukan pada acara West Java Expo (WJX) 2024 yang berlangsung di Bale Pare Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada 12 Oktober lalu.

    Dalam acara ini, CV Wanoja Patra Jaya berhasil mengekspor sebanyak 19,2 ton kopi ke Arab Saudi dengan nilai mencapai 200.000 dolar AS, sementara Gravfarm Indonesia mengekspor 360 kilogram kopi senilai 4.600 dolar AS. Total nilai ekspor kedua pelaku usaha kopi tersebut diperkirakan sekitar Rp3,5 miliar.

    Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol di Jawa Barat Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

    Bey juga mengapresiasi upaya UMKM untuk melakukan ekspor, yang menurutnya dapat berkontribusi terhadap peningkatan devisa dan penciptaan lapangan pekerjaan.

    “Kami mendukung upaya-upaya UMKM untuk mengekspor, karena dapat menambah devisa, menambah lapangan pekerjaan, dan mereka juga akan investasi membuka lagi lahan baru,” jelasnya.

    Selain itu, Bey berharap agar semua UMKM di Jabar dapat naik kelas. Ia mendorong para pelaku usaha untuk aktif mencari informasi dan mendapatkan dukungan agar dapat memamerkan produk mereka ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar internasional.

    “Kami ingin semuanya (pelaku usaha) naik kelas. Jadi yang baru masuk, mulai dulu. Nanti kalau sudah mulai, naik lagi,” pungkas Bey.

    Dengan langkah ini, diharapkan produk kopi dari Jabar tidak hanya dikenal di tingkat lokal, tetapi juga dapat bersaing di pasar global. (cr5)

  • Pembukaan Sekolah Pasar Modal untuk ASN di Sukabumi: Dorongan Menuju Peningkatan Literasi Keuangan

    Pembukaan Sekolah Pasar Modal untuk ASN di Sukabumi: Dorongan Menuju Peningkatan Literasi Keuangan

    SUKABUMIKITA.IDPenjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, secara resmi membuka kegiatan Sekolah Pasar Modal yang diikuti oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi, pada Kamis (16/10/2024). Acara ini diselenggarakan di ruang pertemuan Bank BJB Cabang Sukabumi.

    Hadir dalam kegiatan ini antara lain Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Hasan Asari, Asisten Daerah (Asda) Kota Sukabumi, Andri Firmansyah, perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Barat, Direktur BJB Sekuritas, perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Barat, serta pejabat lainnya dari lingkungan Pemkot Sukabumi.

    Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan setiap bulan Oktober, sebagai wujud komitmen kolaboratif antara Pemkot Sukabumi, Bank BJB, OJK Jawa Barat, BJB Sekuritas, dan BEI. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman ASN mengenai pengelolaan keuangan melalui investasi di pasar modal.

    Pasar Modal sebagai Penggerak Perekonomian

    Dalam sambutannya, Kusmana Hartadji menjelaskan pentingnya pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

    “Pasar modal memiliki peran vital sebagai penggerak utama perekonomian. Di sini, perusahaan yang membutuhkan pendanaan dapat memperoleh modal melalui penjualan efek, baik berupa saham, obligasi, atau sukuk,” tuturnya.

    Ia juga menjelaskan bahwa pasar modal menawarkan peluang investasi yang menguntungkan bagi masyarakat.

    “Bagi para investor, pasar modal merupakan sarana yang tepat untuk berinvestasi. Dengan menanamkan modal, investor memiliki kesempatan untuk mendapatkan imbal hasil dalam bentuk saham maupun obligasi,” tambah Kusmana.

    Dukungan Pemerintah Kota Sukabumi terhadap Literasi Keuangan

    Kusmana menekankan pentingnya peran ASN dalam mendorong perekonomian melalui pemanfaatan peluang investasi.

    Ia mengimbau agar seluruh ASN di Kota Sukabumi mulai memanfaatkan penghasilan mereka untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih sejahtera.

    “Pasar modal menjadi pilihan yang menarik untuk investasi di era saat ini. Selain itu, pasar modal juga merupakan bentuk partisipasi ekonomi rakyat,” ujar Kusmana.

    Dengan adanya Sekolah Pasar Modal ini, diharapkan ASN Kota Sukabumi dapat meningkatkan literasi keuangan mereka, sekaligus memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai pentingnya berinvestasi.

    Kusmana berharap, acara ini dapat memberikan inspirasi serta menjadi langkah awal bagi ASN untuk memahami lebih dalam tentang dunia investasi.

    Literasi Keuangan dan Ekonomi Digital

    Langkah yang diambil Pemkot Sukabumi ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mendorong literasi keuangan dan inklusi ekonomi digital.

    Menurut data OJK, literasi keuangan masyarakat Indonesia masih perlu ditingkatkan. Hanya sekitar 65,43 persen masyarakat yang memahami produk keuangan, sementara inklusi keuangan telah mencapai 75,02 persen.

    Acara seperti Sekolah Pasar Modal ini menjadi salah satu solusi dalam mempersempit kesenjangan literasi tersebut, khususnya di kalangan ASN.

    Dengan dukungan dari Bank BJB, OJK, dan BEI, diharapkan program ini mampu memberikan dampak positif terhadap peningkatan literasi keuangan, tidak hanya di lingkungan ASN, tetapi juga bagi masyarakat luas di Kota Sukabumi. (Cr5)

     

  • Monitoring Harga Bahan Pokok di Kota Sukabumi: Beberapa Perubahan Tercatat

    Monitoring Harga Bahan Pokok di Kota Sukabumi: Beberapa Perubahan Tercatat

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) telah melakukan monitoring harga bahan pokok (bapokting) untuk memastikan stabilitas harga di pasaran.

    Hasil pemantauan yang dilakukan oleh Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, M. Rifki, pada hari Rabu (16/10/2024) pagi, diketahui sejumlah perubahan harga yang perlu diperhatikan.

    Berdasarkan hasil monitoring, terdapat perubahan beberapa harga di pasar tradisional Kota Sukabumi,” ujar Rifki dalam keterangan tertulisnya.

    Informasi harga bahan pokok yang mengalami perubahan harga adalah sebagai berikut:

    • Cabe merah besar turun dari Rp. 22.000 menjadi Rp. 20.000 perkilogram.
    • Cabe rawit merah turun dari Rp. 48.000 menjadi Rp. 45.000 perkilogram.
    • Kentang naik dari Rp. 16.000 menjadi Rp. 17.000 perkilogram.

    Rifki menjelaskan bahwa komoditas lainnya terpantau belum mengalami perubahan harga yang signifikan. Monitoring ini dilakukan untuk memberikan informasi terkini kepada masyarakat dan menjaga kestabilan ekonomi lokal.

    “Kami akan terus memantau perkembangan harga bahan pokok dan berkoordinasi dengan para pedagang untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat,” pungkasnya.

    Dengan adanya pemantauan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam berbelanja serta pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika terjadi fluktuasi harga yang signifikan. (Cr5)

  • Pertumbuhan Ekspor Kabupaten Sukabumi Tertinggi ke-2 di Jabar 

    Pertumbuhan Ekspor Kabupaten Sukabumi Tertinggi ke-2 di Jabar 

    SUKABUMIKITA.ID – Pemkab Sukabumi mendapat penghargaan pada acara pembukaan West Java Expo 2024 di Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan,  Kabupaten Bandung Barat, Jumat !11/10) lalu. 

    Penghargaan yang raih Kabupaten Sukabumi ini adalah peringkat ke II  kategori Kota/Kabupaten yang memiliki nilai pertumbuhan ekspor positif tertinggi berdasarkan data IPSKA Povinsi Jawa Barat. 

    Penghargaan ini diserahkan oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Prov. jabar, Noneng Komara Nengsih kepada Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman. 

    Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengaku bersyukur dengan prestasi yang diraihnya itu, lantaran Pemkab Sukabumi masuk dalam tiga besar kategori Kota/Kabupaten memiliki nilai pertumbuhan ekspor positif bersamaan dengan Kabupaten Ciamis dan Kota Depok. 

    “Di Jawa Barat ada tiga daerah yang mendapatkan penghargaan kategori Kota/Kabupaten memiliki nilai pertumbuhan ekspor positif, dan alhamdulillah Kabupaten Sukabumi ada didalamnya,” ujarnya kepada media usai menerima penghargaan 

    Ade berkomitmen akan berupaya meningkatkan nilai pertumbuhan ekspor di Kabupaten Sukabumi kearah yang lebih baik guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

    “Insya Allah kita akan mempertahankan prestasi ini dengan sebaik mungkin,”tegasnya.

    Penghargaan ini membuktikan bahwa Pemkab Sukabumi terus berupaya mendukung ekspor dan menciptakan iklim investasi yang kondusif  dan kenyamanan  dunia usaha. 

    Sebagai informasi, West Java Expo 2024 (WJX 2024) adalah pameran internasional yang berfokus pada makanan dan teknologi pangan. WJX tahun ini memiliki tema Amazing Local Food of West Java”. Yang digelar pada 11 sampai 13 Oktober 2024 di Parahyangan Convention, Mason Pine Hotel, Kota Baru Parahyangan. (ist)

  • Sepekan Penuh Rupiah Anjlok, Dolar Terus Menguat

    Sepekan Penuh Rupiah Anjlok, Dolar Terus Menguat

    SUKABUMIKITA.ID – Nilai tukar rupiah ambruk lagi di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) menandai selama sepekan penuh mata uang Garuda dalam tren pelemahan.
    Melansir Refinitiv, rupiah ditutup di angka Rp15.480/US$ pada perdagangan hari ini, Jumat (4/10/2024), melemah 0,42% dari sehari sebelumnya (3/10/2024). Sedangkan secara mingguan, rupiah terpantau ambruk 2,38%.

    Pelemahan ini menjadikan rupiah berada di posisi paling lemah sebulan lalu atau tepatnya sejak 3 September 2024. Bersamaan dengan pelemahan rupiah, indeks dolar AS (DXY) turun ke titik 101,89 dengan pelemahan sebesar 0,09%.

    Rupiah ambruk disinyalir oleh beberapa faktor, seperti dipengaruhi ketegangan geopolitik yang makin memanas di Timur Tengah, wait and see data ekonomi AS, efek stimulus jumbo China, sampai aliran dana asing yang masih deras keluar dari pasar keuangan domestik.

    Ketegangan geopolitik yang semakin memanas antara Iran dan Israel menjadi salah satu sentimen utama yang mempengaruhi kondisi pasar.

    Setelah Iran melancarkan serangan rudal besar-besaran ke Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan balasan yang besar, menimbulkan kekhawatiran akan potensi pecahnya perang di kawasan Timur Tengah.

    Dukungan penuh Washington terhadap Israel serta serangan Israel yang berlanjut ke wilayah Lebanon turut memperparah situasi, memicu ketakutan atas lonjakan harga minyak global yang akan memengaruhi negara-negara pengimpor minyak, termasuk Indonesia.

    Selain ketegangan di Timur Tengah, penguatan indeks dolar AS (DXY) juga menekan rupiah. Penguatan ini terlihat dalam empat hari berturut-turut, terutama setelah data non-manufaktur AS mencatat hasil yang lebih baik dari perkiraan.
    Kuatnya DXY membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, berada di bawah tekanan.

    Sementara itu, rilis data ekonomi dari AS yang semakin positif, termasuk lonjakan PMI sektor non manufaktur services menambah daya dorong bagi dolar AS untuk terus menguat.

    Hal ini menyebabkan rupiah tertekan karena pelaku pasar global lebih memilih dolar AS sebagai safe haven currency.

    Di sisi lain, rencana stimulus besar dari China juga memicu aliran dana asing keluar dari pasar keuangan Indonesia.

    Stimulus tersebut mencakup pemangkasan suku bunga perbankan dan KPR, serta fasilitas pinjaman besar-besaran yang diberikan kepada investor institusi di China, menarik minat pelaku pasar untuk beralih ke pasar saham China.

    Ekonom Indo Premier Sekuritas, Luthfi Ridho memperkirakan bahwa aliran dana keluar ini turut memperparah kondisi rupiah yang sebelumnya sudah tertekan oleh kenaikan harga minyak dan penguatan dolar AS. (Cr5)