Sukabumikita.id

Kategori: EKONOMI

  • Dolar AS Terperosok, Ketegangan Dagang dan Defisit Anggaran Jadi Biang Kerok

    Dolar AS Terperosok, Ketegangan Dagang dan Defisit Anggaran Jadi Biang Kerok

    SUKABUMIKITA.ID – Indeks dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan pelemahan tajam pada akhir pekan, Jumat (23/5/2025), dan berakhir di level terendah dalam tiga pekan terakhir.

    Pelemahan ini dipicu oleh meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Uni Eropa, serta sentimen negatif dari kebijakan fiskal dan prospek pemangkasan suku bunga The Fed.

    Indeks dolar AS ditutup melemah 0,79% ke posisi 99,11, mencerminkan tekanan pasar yang semakin kuat terhadap mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

    Ketegangan Perdagangan AS-Uni Eropa Jadi Pemicu Utama

    Pelemahan dolar AS salah satunya dipicu oleh pernyataan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang mengumumkan rencana penerapan tarif sebesar 50% untuk barang-barang dari Uni Eropa mulai 1 Juni mendatang. Trump menyatakan bahwa negosiasi perdagangan antara kedua pihak “tidak akan membuahkan hasil”.

    Pernyataan ini langsung mengguncang pasar keuangan global dan meningkatkan kekhawatiran investor terhadap potensi perang dagang lanjutan yang dapat memperburuk kondisi ekonomi global.

    Sentimen Suku Bunga dan Defisit Anggaran Membayangi

    Selain faktor eksternal, tekanan terhadap dolar juga datang dari dalam negeri. Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, menyatakan bahwa pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS masih terbuka.

    Bahkan, dirinya mengatakan bahwa kemungkinan bisa terjadi dalam rentang waktu 10 hingga 16 bulan ke depan. Ia juga menyebut ancaman tarif baru dari Presiden Trump sebagai “sangat menakutkan” bagi dunia usaha.

    Komentar Goolsbee ini memperkuat spekulasi pasar bahwa The Fed akan cenderung melonggarkan kebijakan moneternya, yang biasanya berdampak negatif bagi dolar.

    Situasi semakin rumit setelah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS menyetujui rencana pajak dan pengeluaran pemerintah Trump yang dinilai akan memperparah defisit anggaran AS.

    Hal ini menambah tekanan terhadap dolar, terutama setelah lembaga pemeringkat Moody’s memangkas peringkat kredit pemerintah AS dari Aaa menjadi Aa1. Moody’s menyebut defisit anggaran yang membengkak dan ketidakpastian fiskal sebagai alasan utama penurunan peringkat tersebut.

    Data Perumahan AS Beri Nafas Sementara

    Meskipun begitu, pelemahan dolar sempat tertahan setelah data ekonomi menunjukkan penjualan rumah baru di AS pada April mengalami kenaikan tak terduga sebesar 10,9% dibanding bulan sebelumnya.

    Angka ini mencapai 743.000 unit, tertinggi dalam tiga tahun terakhir, dan jauh melampaui ekspektasi pasar yang justru memprediksi penurunan sebesar 4% ke 695.000 unit.

    Prospek Perdagangan Awal Pekan

    Analis dari Vibiz Research Center memperkirakan bahwa indeks dolar AS masih akan dibayangi sentimen negatif pada awal pekan depan, seiring berlanjutnya ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa dan kekhawatiran atas kebijakan fiskal AS.

    Secara teknikal, indeks dolar AS diperkirakan akan bergerak dalam kisaran support 98,79 hingga 98,46, dan jika terjadi rebound, kemungkinan menuju kisaran resistance 99,69 hingga 100,26.

    Pasar juga kini memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) tanggal 17-18 Juni mendatang hanya sekitar 2%. (Cr5)

  • Harga Emas Antam Turun Rp 125.000 per Gram, Investor Diimbau Waspada Fluktuasi Global

    Harga Emas Antam Turun Rp 125.000 per Gram, Investor Diimbau Waspada Fluktuasi Global

    SUKABUMIKITA.ID — Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan drastis pada Minggu pagi, 27 April 2025. Berdasarkan data resmi dari Logam Mulia, harga emas Antam turun Rp 125.000 per gram, dari Rp 1.986.000 menjadi Rp 1.861.000 per gram. Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas juga jatuh Rp 127.000 per gram, dari Rp 1.818.000 ke Rp 1.691.000.

    Penurunan harga sebesar 6,3% dalam sehari ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam setahun terakhir, mengguncang pasar logam mulia domestik dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor ritel.

    Faktor Global Picu Anjloknya Harga Emas

    Pelemahan harga emas ini tidak terlepas dari dinamika global, terutama pengaruh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pada 26 April 2025, Trump mengumumkan kenaikan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk China dan Indonesia, dalam upaya memperkuat ekonomi AS melalui kebijakan “America First”.

    Kebijakan tersebut mendorong penguatan dolar AS, yang tercermin dari indeks dolar yang naik 2% dalam 48 jam terakhir ke level tertinggi sepanjang 2025.

    Sebagai aset yang biasanya bergerak berlawanan dengan dolar, harga emas dunia pun ikut terkoreksi tajam, turun 3,5% dari US$3.080 per troy ons menjadi US$2.972 per troy ons di bursa Comex.

    Ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih ketat, setelah data inflasi AS naik 0,4% di atas ekspektasi, turut memperparah tekanan pada harga emas. Investor global pun beralih dari emas ke aset berbasis dolar yang dinilai lebih menarik di tengah suku bunga tinggi.

    Sentimen Domestik: Permintaan Lesu Pasca-Lebaran

    Di dalam negeri, perlambatan permintaan emas turut memperdalam tekanan harga. Meski biasanya terjadi lonjakan pembelian emas pasca-Lebaran, tradisi Lebaran Betawi yang berlangsung sejak 25 April 2025 tidak mampu mendongkrak permintaan.

    “Biasanya ada lonjakan pembelian emas untuk perhiasan atau investasi setelah Lebaran, tapi tahun ini aktivitas perdagangan justru melambat,” kata Rudi Santoso, pedagang emas di Pasar Cikini, Jakarta.

    Data dari Pegadaian menunjukkan transaksi emas menurun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di tengah ketidakpastian harga yang membuat masyarakat menahan diri untuk berinvestasi.

    Investor Panik, Aksi Jual Meningkat

    Penurunan harga emas juga dipercepat oleh aksi jual dari investor ritel yang panik. Meski demikian, Bank Indonesia dilaporkan tetap konsisten memperkuat cadangan emasnya, dengan tambahan pembelian sebesar 5 ton sepanjang April 2025, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gejolak nilai tukar rupiah.

    Tim Riset dari Bareksa menyarankan agar investor tidak panik dan tetap mempertimbangkan strategi pembelian bertahap (dollar-cost averaging).

    “Harga emas cenderung tangguh dalam jangka panjang, terutama di tengah ketidakpastian global,” kata Tim Riset Bareksa. Mereka mengingatkan pentingnya analisis fundamental dan tidak mengambil keputusan emosional di tengah volatilitas tinggi.

    Prediksi Harga Emas ke Depan: Harapan untuk Pemulihan

    Meskipun saat ini harga emas domestik tertekan, analis memprediksi ada peluang pemulihan dalam beberapa bulan mendatang. UBS Gold memproyeksikan harga emas Antam bisa pulih ke Rp 2.000.000 per gram pada akhir Mei 2025, terutama jika ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah memanas.

    Di tingkat global, Matt Simpson dari City Index memperkirakan harga emas dunia akan stabil di kisaran US$2.950 hingga US$3.000 per troy ons dalam jangka pendek, kecuali ada perubahan besar dari The Fed.

    Sementara itu, Nitesh Shah dari Wisdom Tree bahkan lebih optimistis, memproyeksikan harga emas bisa mendekati US$3.600 per troy ons pada kuartal pertama 2026.

    Di Indonesia, pelemahan rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp 16.000 per dolar AS juga berpotensi mengurangi tekanan terhadap harga emas domestik dan membantu pemulihan harga.

    Waspadai Risiko, Manfaatkan Peluang

    Penurunan tajam harga emas Antam hari ini menjadi pengingat penting bagi investor bahwa pasar logam mulia sangat dipengaruhi oleh dinamika global. Investor disarankan untuk tetap tenang, melakukan analisis menyeluruh, dan mempertimbangkan strategi investasi jangka panjang daripada mengambil keputusan terburu-buru.

    Dalam kondisi volatil seperti sekarang, emas tetap menjadi aset strategis untuk diversifikasi portofolio, asalkan dikelola dengan bijak dan penuh pertimbangan. (Cr5)

  • Stok Bahan Pokok di Kota Sukabumi Aman, Wali Kota Pastikan Tidak Ada Kelangkaan

    Stok Bahan Pokok di Kota Sukabumi Aman, Wali Kota Pastikan Tidak Ada Kelangkaan

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobbya Maulana dan unsur Forkopimda melakukan inspeksi ke Pasar Gudang Kota Sukabumi. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran.

    Dalam kegiatan yang berlangsung pada Jumat (21/03/2025) tersebut, Ayep Zaki menilai bahwa harga bahan pokok di Kota Sukabumi masih relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan pada beberapa komoditas tertentu.

    “Alhamdulillah, harga di Kota Sukabumi masih terbilang stabil. Memang ada kenaikan, seperti cabai rawit yang masih bertahan di harga Rp100 ribu per kilogram selama tiga bulan terakhir. Cabai merah juga mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas normal,” ujar Ayep Zaki.

    Pemantauan stok dan harga daging sapi di Pasar Gudang Sukabumi, yang dilakukan oleh Walikota bersama unsur Muspida Kota Sukabumi. Jumat (21/03/2025).

    Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih dan bawang merah, masing-masing naik sekitar Rp2.000 per kilogram. Namun, harga bahan pangan lain seperti daging sapi, beras, minyak goreng, telur, dan daging ayam masih berada pada level yang stabil.

    Wali Kota Sukabumi juga menegaskan bahwa ketersediaan stok bahan pokok di Kota Sukabumi dalam kondisi aman. Namun, ia menyoroti adanya penurunan daya beli masyarakat yang perlu segera disikapi.

    “Stok pangan cukup stabil, yang jadi tantangan saat ini adalah daya beli masyarakat yang menurun. Kami sedang mencari solusi agar daya beli ini bisa meningkat,” jelasnya.

    Pemantauan stok dan harga daging ayam di Pasar Gudang Sukabumi, yang dilakukan oleh Walikota bersama unsur Muspida Kota Sukabumi. Jumat (21/03/2025).

    Meski stok bahan pokok aman, minyak goreng bersubsidi mengalami kelangkaan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan laporan yang diterima, hal ini disebabkan oleh terhentinya pasokan minyak subsidi ke Kota Sukabumi.

    “Minyak goreng dari program ‘Minyak Kita’ saat ini kosong karena tidak ada pengiriman ke Kota Sukabumi selama seminggu terakhir,” tambahnya.

    Meski ada beberapa kendala, Ayep Zaki memastikan bahwa stok bahan pokok menjelang Idul Fitri dalam kondisi aman. Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk mengawal distribusi pangan agar tidak terjadi kelangkaan yang bisa memicu lonjakan harga.

    “Saya pastikan stok bahan pokok aman menjelang Lebaran. Ini menjadi tanggung jawab saya sebagai Wali Kota Sukabumi untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok,” pungkasnya. (Cr5)

  • Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri Ekonomi, Bahas Strategi Dongkrak Penerimaan Negara

    Presiden Prabowo Kumpulkan Menteri Ekonomi, Bahas Strategi Dongkrak Penerimaan Negara

    SUKABUMIKITA.ID – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat penting dengan sejumlah menteri ekonomi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/03/2025). Agenda utama pertemuan tersebut adalah membahas strategi peningkatan penerimaan negara di tengah penurunan tajam pendapatan pajak.

    Tampak hadir dalam rapat tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. Turut serta pula Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid serta Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Meutya Hafid.

    Fokus Meningkatkan Tax Ratio dan Penerimaan Negara

    Seusai rapat, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa diskusi lebih banyak berfokus pada upaya peningkatan tax ratio dan optimalisasi penerimaan negara.

    “Kita membahas bagaimana memperbaiki administrasi perpajakan serta melakukan intensifikasi agar pendapatan negara bisa terdongkrak,” ujar Sri Mulyani.

    Ia mengakui bahwa penerimaan pajak per 31 Januari 2025 mengalami penurunan drastis sebesar 34,5 persen, hanya mencapai Rp115,18 triliun. Meski begitu, pemerintah tetap optimis dengan merancang sejumlah langkah strategis guna membalikkan kondisi tersebut.

    Bukan karena Anjloknya Pajak, Pemerintah Fokus Maksimalkan Pendapatan

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa pembahasan ini bukan semata-mata karena anjloknya penerimaan di awal tahun. Ia menyebut pertemuan ini bertujuan menyusun strategi menyeluruh untuk memaksimalkan berbagai sumber penerimaan negara.

    “Kita membahas penerimaan secara keseluruhan, baik dari pajak, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), royalti, dan sektor lainnya. Ini adalah langkah antisipasi agar pendapatan negara lebih optimal,” jelas Airlangga.

    Presiden Prabowo disebut menginstruksikan para menterinya agar mempercepat berbagai upaya perbaikan sistem dan kebijakan agar target penerimaan negara tetap tercapai di tahun ini.

    Upaya Pemerintah: Reformasi Administrasi hingga Ekspansi Hilirisasi

    Sebagai bagian dari strategi besar, pemerintah juga akan memperkuat sektor hilirisasi industri dan investasi. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menyebutkan bahwa hilirisasi akan menjadi kunci utama mendongkrak pendapatan negara di masa mendatang.

    “Kita akan mempercepat hilirisasi berbagai sektor strategis agar nilai tambah ekonomi kita meningkat. Ini juga membuka peluang baru dalam penerimaan negara,” ujar Rosan.

    Pemerintah juga tengah menggodok reformasi administrasi pajak yang lebih modern dan efektif. Langkah ini diharapkan dapat mempersempit celah penghindaran pajak serta mempercepat proses pembayaran.

    Dengan sederet strategi yang dirancang, pemerintah optimis penerimaan negara akan kembali stabil dan mendukung program pembangunan nasional yang lebih besar. (Cr5)

  • KEK Industropolis Batang Resmi Dibuka, Target Investasi Rp75,8 Triliun

    KEK Industropolis Batang Resmi Dibuka, Target Investasi Rp75,8 Triliun

    SUKABUMIKITA.ID – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis di Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/03/2025). Kawasan ini diharapkan menjadi pusat industri modern yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

    “Saya, Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, dengan ini meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah,” ujar Presiden dalam acara peresmian yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

    Apresiasi untuk Joko Widodo dan Kerja Sama Berbagai Pihak

    Dalam sambutannya, Presiden Prabowo memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mewujudkan KEK Industropolis Batang. Ia juga secara khusus menyampaikan penghargaan kepada Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, yang telah meletakkan dasar kuat bagi pembangunan kawasan ini.

    “Kawasan ini adalah hasil dari persiapan yang dilakukan di era Presiden Joko Widodo dan para menterinya. Kini, kita memiliki kawasan industri yang bisa menjadi ‘Shenzhen-nya Indonesia’, Insya Allah,” ujar Prabowo.

    Presiden menegaskan bahwa membangun bangsa adalah proses panjang yang membutuhkan kerja keras, tekad, serta kolaborasi semua pihak. Ia juga mengingatkan bahwa kemajuan yang dinikmati saat ini merupakan hasil perjuangan para pendiri bangsa yang telah mengorbankan banyak hal demi kemakmuran Indonesia.

    KEK Industropolis Batang: Langkah Menuju Industrialisasi dan Hilirisasi

    KEK Industropolis Batang menjadi salah satu proyek unggulan dalam strategi pembangunan nasional. Menurut Presiden, kawasan ini merupakan bukti nyata upaya pemerintah dalam memajukan sektor industri dan hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

    “Kemakmuran hanya bisa dicapai melalui kerja keras, kepemimpinan yang tegas, dan kerja sama yang erat antarsemua pihak,” tegas Prabowo.

    Selain KEK Industropolis Batang, pemerintah juga tengah mengembangkan puluhan KEK lainnya di berbagai wilayah. Langkah ini bertujuan agar Indonesia mampu mengejar ketertinggalan dari negara-negara tetangga serta mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Komitmen Indonesia untuk Investasi dan Kolaborasi Global

    Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia terbuka bagi investasi dan kerja sama internasional yang saling menguntungkan. Ia mendukung berbagai inisiatif dan inovasi dari sektor swasta maupun asing dalam pembangunan nasional.

    “Kita tidak boleh malu belajar dari negara lain. Tujuan utama kita adalah menghilangkan kemiskinan dan menciptakan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Semua upaya pembangunan, industrialisasi, dan hilirisasi ditujukan untuk masa depan yang lebih baik,” kata Prabowo.

    Ia juga mendorong agar proyek-proyek seperti KEK Industropolis Batang terus dikembangkan guna menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

    Target Investasi dan Lapangan Kerja di KEK Industropolis Batang

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa KEK Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Kawasan ini dirancang untuk meningkatkan investasi di Jawa Tengah.

    “Pemerintah menargetkan investasi di KEK Industropolis Batang mencapai Rp75,8 triliun dalam lima tahun ke depan. Selain itu, kawasan ini diharapkan dapat menyerap 58.145 tenaga kerja,” ujar Yusuf.

    KEK Industropolis Batang akan menjadi pusat industri yang bergerak di sektor manufaktur, logistik, dan distribusi. Dengan berbagai fasilitas pendukung, kawasan ini diharapkan mampu menarik investor besar dari dalam dan luar negeri. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Ajak Pengusaha Pariwisata Bersinergi Tingkatkan PAD

    Wali Kota Sukabumi Ajak Pengusaha Pariwisata Bersinergi Tingkatkan PAD

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus mendorong sektor pariwisata sebagai salah satu motor penggerak ekonomi daerah. Hal ini dibahas dalam pertemuan antara Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dan para pengusaha pariwisata yang berlangsung pada Rabu (19/03/2025).

    Dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disporapar), Tedjo Condro Nugroho, serta sejumlah pengusaha ternama, pertemuan ini menjadi ajang diskusi untuk menggali potensi pariwisata yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sukabumi.

    Sinergi Pemerintah dan Pengusaha, Kunci Pariwisata Berkelanjutan

    Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk menciptakan ekosistem bisnis yang sehat.

    “Antara pengusaha dan pemerintah kota harus seirama. Kami ingin membangun Sukabumi dengan potensi yang dimilikinya agar bisa bersaing di tingkat nasional,” ujarnya.

    Sebagai pemimpin daerah, ia menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim usaha yang bersih dari korupsi dan pungutan liar. Ia juga menargetkan peningkatan APBD melalui investasi dan optimalisasi sektor pariwisata.

    “Kami ingin menjadikan Sukabumi kota yang modern dan tertata, mirip seperti Singapura. Maka dari itu, aturan harus dijalankan dengan baik agar pembangunan berjalan lancar,” tambahnya.

    Infrastruktur Kota Jadi Prioritas, 700 KM Jalan Akan Diterangi

    Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata, Pemkot Sukabumi berencana membenahi infrastruktur kota, termasuk trotoar, drainase, serta kebersihan kota.

    “Kami ingin memastikan tidak ada sampah berserakan di jalanan. Selain itu, mulai bulan April, sepanjang 700 km jalan utama akan diterangi agar aktivitas usaha bisa berjalan lebih lama,” kata Wali Kota.

    Selain itu, ia juga menyoroti keberadaan Setukpa Sukabumi, yang memiliki sekitar 1.800 siswa dalam satu angkatan. Menurutnya, jumlah ini dapat memberikan dampak positif bagi sektor ekonomi dan PAD kota.

    “Belanja mereka cukup tinggi. Ini peluang bagi para pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya,” jelasnya.

    Event dan Konser Besar di Suryakencana, Live di TV Nasional

    Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan daya tarik wisata, Pemkot Sukabumi juga menyiapkan kalender event dan konser musik besar.

    “Kami akan menggelar acara besar di Suryakencana dan bekerja sama dengan SCTV untuk menyiarkan secara langsung selama 7 jam. Ini akan menjadi magnet baru bagi wisatawan,” ungkapnya.

    Ia pun mengajak para pengusaha untuk ikut serta dalam mewujudkan rencana ini dengan transparansi dan kejujuran agar sektor pariwisata Sukabumi bisa berkembang secara berkelanjutan.

    Membangun Pariwisata Maju, PAD Meningkat

    Pertemuan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha pariwisata. Dengan berbagai rencana strategis, mulai dari perbaikan infrastruktur, peningkatan kebersihan, hingga event skala nasional, diharapkan Sukabumi bisa menjadi destinasi wisata unggulan dan memberikan kontribusi besar bagi PAD daerah.

    “Kami butuh kerja sama semua pihak untuk mewujudkan Sukabumi yang lebih maju dan berdaya saing tinggi,” tutup Ayep Zaki. (Cr5)

  • Gerakan Pangan Murah di Kota Sukabumi, Warga Serbu Sembako Bersubsidi

    Gerakan Pangan Murah di Kota Sukabumi, Warga Serbu Sembako Bersubsidi

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

    Kegiatan ini berlangsung di Halaman Kantor Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole, pada Selasa (18/03/2025) dan ditinjau langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki. Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Nuraeni Komarudin, Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi, Camat Cikole, dan Lurah Selabatu.

    Harga Sembako Disubsidi, Warga Antusias Belanja

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa GPM ini bertujuan menjaga stabilitas harga bahan pokok serta meningkatkan daya beli masyarakat.

    “Ini adalah gerakan pangan murah karena harga sembako disubsidi oleh Pemerintah Kota Sukabumi,” ujar Ayep Zaki saat meninjau kegiatan.

    Ia menambahkan bahwa GPM pertama digelar di Kelurahan Selabatu, dan hasil pantauan menunjukkan antusiasme warga sangat tinggi, bahkan terjadi antrean panjang pembeli.

    “Alhamdulillah, pembelinya sangat banyak. Kegiatan seperti ini akan terus kami jalankan hingga menjelang lebaran agar harga pangan tetap stabil,” kata Ayep Zaki.

    Menurutnya, GPM juga merupakan langkah strategis untuk mengendalikan inflasi menjelang Idul Fitri.

    Apa Saja yang Dijual di Gerakan Pangan Murah?

    Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, menjelaskan bahwa dalam GPM ini tersedia berbagai bahan pokok dengan harga lebih murah karena mendapat subsidi dari pemerintah.

    Di antaranya:
    Beras
    ✅ Telur ayam
    ✅ Gula pasir
    ✅ Minyak goreng
    ✅ Tepung terigu
    ✅ Sayuran segar

    “Pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp2.000 per item, sehingga harga yang dijual sesuai dengan harga distributor dan lebih terjangkau bagi masyarakat,” jelas Adrian.

    GPM Digelar di Dua Lokasi

    Pemkot Sukabumi berencana menggelar Gerakan Pangan Murah di dua lokasi, yaitu:
    📍 Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole – Selasa, 18 Maret 2025
    📍 Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu – Kamis, 20 Maret 2025

    Dengan adanya GPM ini, diharapkan warga Sukabumi dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga lebih terjangkau, sehingga dapat merayakan Lebaran dengan lebih tenang dan nyaman. (Cr5)

  • Optimalisasi PAD Kota Sukabumi, Wali Kota Dorong BUMD dan Bank BJB Tingkatkan Kinerja

    Optimalisasi PAD Kota Sukabumi, Wali Kota Dorong BUMD dan Bank BJB Tingkatkan Kinerja

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat strategis terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Senin, 17 Maret 2025, di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi.

    Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana serta Pj Sekda Andang Tjahjandi. Turut hadir para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perwakilan Bank BJB Cabang Sukabumi.

    Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa pembahasan harus difokuskan pada langkah konkret ke depan, bukan sekadar mengulas persoalan masa lalu.

    Ia menyoroti bahwa meskipun Kota Sukabumi memiliki empat BUMD, kontribusinya terhadap PAD masih belum optimal. Dengan total aset mencapai Rp320 miliar, ekuitas yang tercatat hanya Rp220 miliar, sehingga perlu adanya evaluasi dan peningkatan kinerja BUMD agar lebih produktif.

    Dorongan Sinergi dengan Bank BJB

    Untuk mempercepat pencapaian target PAD, Wali Kota menekankan pentingnya dukungan penuh dari Bank BJB. Ia meminta agar setiap kendala yang muncul dapat langsung disampaikan kepadanya. Sehingga, nantinya dapat segera dicari solusi yang tepat.

    Selain itu, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baik menjadi kunci dalam mengoptimalkan pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat.

    Wakil Wali Kota Bobby Maulana turut menambahkan bahwa dalam menjalankan program pembangunan, dibutuhkan niat yang tulus dan komunikasi yang transparan.

    Bobby berharap kolaborasi yang erat antara Pemkot Sukabumi, BUMD, dan Bank BJB dapat menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi ekonomi daerah.

    Strategi Baru: Parkir Berbayar dan Pengelolaan Sampah

    Dalam rapat tersebut, tim ahli yang diwakili oleh Ubaidillah memaparkan sejumlah strategi baru guna meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu langkah konkret yang akan diterapkan mulai April adalah pemberlakuan tarif parkir di kawasan Bunut. Potensi pendapatan dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per tahun.

    Selain itu, pengelolaan sampah akan dioptimalkan agar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Ubaidillah menegaskan bahwa peluang pendanaan dari Bank BJB harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak diambil oleh pihak lain. Dengan sistem yang lebih baik, pajak daerah dan retribusi juga diproyeksikan meningkat secara signifikan.

    Efisiensi dan Transparansi dalam Pengadaan Barang

    Dalam konteks efisiensi anggaran, Wali Kota Sukabumi menekankan pentingnya transparansi dalam pengadaan alat kesehatan. Ia mengingatkan agar setiap proses pembelian dilakukan secara cermat guna menghindari kerugian bagi keuangan daerah. Selain itu, integritas dalam menjalankan pemerintahan harus selalu dijaga agar pembangunan dapat berjalan dengan baik.

    Tantangan PDAM dan Solusi Pajak

    Tantangan lain yang menjadi sorotan adalah kebocoran air di PDAM yang mencapai hampir 80%. Wali Kota meminta agar konsultan pajak mendampingi PDAM dalam mengelola perpajakan secara optimal guna meningkatkan margin keuntungan yang saat ini masih rendah. Dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan PDAM bisa berkontribusi lebih besar terhadap PAD.

    Sinergi untuk Masa Depan Sukabumi

    Berbagai langkah strategis yang telah dirancang ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi. Wali Kota Sukabumi optimis bahwa dengan sinergi yang solid antara BUMD, Bank BJB, dan berbagai pihak terkait, peningkatan PAD bisa tercapai, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sebagai penutup, Wali Kota menegaskan bahwa keberhasilan dalam mengelola keuangan daerah bergantung pada kerja sama yang erat antara semua pihak. Ia mengajak seluruh elemen untuk saling mendukung dan berkontribusi demi kemajuan Kota Sukabumi ke depan. (Cr5)

  • BPKPD Kota Sukabumi Laporkan Kenaikan Signifikan Pajak Daerah

    BPKPD Kota Sukabumi Laporkan Kenaikan Signifikan Pajak Daerah

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Sukabumi melaporkan adanya kenaikan signifikan dalam penerimaan pajak daerah untuk periode Januari hingga Februari 2025.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah BPKPD Kota Sukabumi, Ziad Panji Nurhari mengatakan, penerimaan pajak di beberapa sektor mengalami peningkatan yang cukup mencolok jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Pajak Reklame menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga akhir Januari 2025, penerimaan pajak reklame tercatat mencapai lebih dari Rp134 juta.

    Pada bulan Februari 2025, jumlah tersebut melonjak tajam dengan penerimaan mencapai Rp257.947.978, sehingga total pajak reklame yang terkumpul pada Januari dan Februari 2025 mencapai Rp392.410.680.

    “Jika dibandingkan dengan tahun 2024, penerimaan pajak reklame pada periode yang sama tercatat hanya sebesar Rp215.918.110, mengalami kenaikan lebih dari Rp177 juta,” ujar Ziad, Minggu (09/03/2025) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

    Masih menurut Ziad, Pajak Air Tanah juga mengalami peningkatan, meski tidak sebesar pajak reklame. Pada akhir Januari 2025, penerimaan pajak air tanah tercatat lebih dari Rp60 juta.

    Sementara pada Februari 2025, angka ini sedikit menurun menjadi Rp52.661.256, sehingga total penerimaan pajak air tanah untuk Januari dan Februari 2025 mencapai Rp112.776.036.

    “Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, penerimaan pajak air tanah mengalami kenaikan sekitar Rp23 juta, dengan total penerimaan pada tahun lalu sebesar Rp89.966.833,” jelas Ziad.

    Sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Penerimaan pada Januari 2025 tercatat mencapai lebih dari Rp4,5 miliar.

    Di bulan Februari 2025, penerimaan PBJT mengalami lonjakan menjadi Rp4.552.020.321, sehingga total penerimaan pada Januari dan Februari 2025 mencapai Rp9.212.199.611. Kenaikan yang signifikan ini tercatat hampir mencapai Rp3 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

    “Selain itu, penerimaan dari Denda Pajak Daerah juga mengalami peningkatan. Pada akhir Januari 2025, penerimaan denda pajak daerah tercatat lebih dari Rp6,5 juta,” jelasnya.

    Masih menurut Ziad, sedangkan pada bulan Februari 2025, penerimaan denda pajak daerah mengalami lonjakan menjadi Rp12.584.123, sehingga total penerimaan denda pajak daerah mencapai Rp19.096.078 pada Januari dan Februari 2025.

    Lanjut Ziad, secara keseluruhan penerimaan pajak daerah di Kota Sukabumi pada tahun 2025 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Peningkatan ini mencerminkan efektivitas dalam pengelolaan pajak daerah serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap kewajiban pajak mereka. Dan tentunya mendukung visi dan misi Walikota Sukabumi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi.

    BPKPD Kota Sukabumi berharap, kesadaran masyarakat akan kewajiban membayar pajak terus meningkat. Karena, pajak daerah yang dihasilkan, akan kembali lagi untuk pembiayaan kepentingan publik.

    “Semoga tren peningkatan ini terus terjadi, sehingga dapat sejalan dengan program Walikota Sukabumi untuk meningkatkan PAD,” pungkasnya. (Cr5)

  • Sukabumi Alami Deflasi 0,35% di Februari 2025, Apa Penyebabnya?

    Sukabumi Alami Deflasi 0,35% di Februari 2025, Apa Penyebabnya?

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi melaporkan bahwa Kota Sukabumi mengalami deflasi sebesar 0,35% secara month-to-month (m-to-m) pada Februari 2025.

    Kabid Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kota Sukabumi, Erni Agus Riyani, menyebutkan bahwa deflasi ini dipicu oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, terutama pada sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun sebesar 15,18%. Selain itu, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mengalami penurunan sebesar 1,46%.

    “Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, Februari 2025 terjadi deflasi sebesar 0,35%,” ujar Erni, Kamis (06/03/2025).

    Inflasi Year-on-Year 0,78%, Beberapa Sektor Mengalami Kenaikan

    Meskipun terjadi deflasi secara bulanan, data BPS menunjukkan bahwa secara year-on-year (y-on-y), Kota Sukabumi mengalami inflasi sebesar 0,78% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,58.

    Inflasi ini terjadi akibat kenaikan harga di beberapa kelompok pengeluaran, antara lain:

    • Makanan, minuman, dan tembakau naik 4,25%
    • Perlengkapan rumah tangga naik 0,95%
    • Kesehatan naik 4,11%
    • Transportasi naik 0,77%
    • Pendidikan naik 4,46%
    • Penyediaan makanan dan minuman (restoran) naik 4,58%
    • Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 9,71%

    “Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 9,71% dengan IHK mencapai 117,01,” jelas Erni.

    Sementara itu, inflasi y-on-y terendah justru terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, yang mengalami penurunan sebesar -15,18% dengan IHK 85,66.

    Harga Cabai dan Bawang Putih Melonjak, Jadi Penyumbang Inflasi

    Menurut data Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga dan menjadi penyumbang inflasi pada Februari 2025, di antaranya:

    • Cabai rawit merah naik dari Rp80.000 menjadi Rp90.000/kg
    • Telur ayam naik dari Rp28.000 menjadi Rp29.000/kg
    • Bawang putih naik dari Rp40.000 menjadi Rp44.000/kg
    • Daging ayam naik dari Rp34.000 menjadi Rp36.000/kg

    “Kenaikan harga beberapa komoditas ini berkontribusi terhadap inflasi year-on-year di Kota Sukabumi, terutama dari sektor makanan,” ujar Erni.

    Waspada Dampak Deflasi terhadap Perekonomian

    Meski deflasi dapat menunjukkan keberhasilan pengendalian harga, Erni mengingatkan bahwa dampak negatifnya juga harus diwaspadai.

    “Jika deflasi terus terjadi, daya beli masyarakat bisa menurun karena jumlah uang yang beredar juga berkurang. Hal ini bisa berdampak pada sektor pekerjaan dan bisa menjadi indikasi awal dari resesi ekonomi,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. (cr5)