Sukabumikita.id

Kategori: PENDIDIKAN

  • Pj Wali Kota Sukabumi Kunjungi Yayasan dan Kampus PASIM, Dorong Pengembangan Pendidikan Vokasi

    Pj Wali Kota Sukabumi Kunjungi Yayasan dan Kampus PASIM, Dorong Pengembangan Pendidikan Vokasi

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi oleh Penjabat TP-PKK, Diana Rahesti, melakukan kunjungan kerja ke Yayasan dan Kampus PASIM Sukabumi pada Jumat, 14 Februari 2025.

    Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan program pendidikan vokasi yang relevan dan berkualitas guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap pakai di dunia kerja.

    Dalam kunjungan tersebut, Kusmana mengunjungi tiga lokasi strategis di Kota Sukabumi, yaitu Jl. Perana No.8A, Cikole; Subangjaya, Cikole; dan Jl. Balandongan No.35, Sudajayahilir, Baros. Ia menekankan pentingnya pelatihan keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri lokal.

    “Program ini dirancang untuk mengurangi angka pengangguran di Kota Sukabumi sekaligus memberikan peluang kerja yang lebih baik bagi generasi muda,” ujar Kusmana.

    Dengan pendekatan berbasis kompetensi, sertifikasi, dan magang di perusahaan mitra, program pendidikan vokasi ini diharapkan mampu mencetak lulusan yang siap bersaing di pasar kerja.

    Selain itu, inisiatif ini juga diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan menyediakan tenaga kerja terampil yang dapat memenuhi kebutuhan industri.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan pendidikan vokasi sebagai langkah strategis dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing,” tambahnya.

    Melalui sinergi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan industri, Kota Sukabumi optimis dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih luas serta berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi daerah. (Cr5)

  • Yasti Cisaat Bagikan Ijazah Gratis kepada Alumni, Dukung Program Gubernur Jabar Terpilih

    Yasti Cisaat Bagikan Ijazah Gratis kepada Alumni, Dukung Program Gubernur Jabar Terpilih

    SUKABUMIKITA.ID – Lembaga Pendidikan Yasti Cisaat menunjukkan komitmennya dalam mendukung kebijakan Gubernur Jawa Barat terpilih terkait percepatan pembagian ijazah gratis bagi para alumni. Hal ini sejalan dengan instruksi pemerintah yang melarang penahanan ijazah akibat tunggakan biaya pendidikan.

    Hari ini, Rabu (12/02/2025), Yasti Cisaat secara resmi membagikan puluhan ijazah kepada alumni yang sebelumnya tertahan. Ketua Dewan Pembina Yasti Cisaat, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin, menegaskan bahwa pihaknya akan selalu mendukung kebijakan pemerintah untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia.

    “Kami akan terus mendukung program Gubernur Jawa Barat terpilih. Saat ini, kami telah membagikan 51 ijazah SMK, 20 ijazah SMA, dan 10 ijazah MA,” ungkap Dr. Asep.

    Meskipun kebijakan ini menimbulkan tantangan baru terkait tunggakan biaya pendidikan, pihak Yasti Cisaat tetap berkomitmen menjalankan kebijakan pemerintah.

    “Tunggakan memang tidak sedikit, bahkan mencapai ratusan juta rupiah. Namun, kami percaya pemerintah akan memberikan solusi terbaik bagi sekolah swasta dalam menghadapi tantangan ini,” tambahnya.

    Senada dengan Dr. Asep, Ketua Yayasan Yasti, Ahmad Zulfikar, menegaskan bahwa sekolah tidak akan menghambat siswa dalam mendapatkan hak pendidikan yang layak.

    “Biaya pendidikan memang menjadi tantangan, tetapi kami yakin akan ada jalan keluar. Pendidikan adalah hak seluruh warga negara, dan negara pasti akan hadir untuk mengatasi persoalan ini,” jelas Ahmad.

    Kebijakan pembagian ijazah gratis ini mendapat apresiasi dari para alumni dan orang tua siswa. Mereka merasa lega karena akhirnya bisa mendapatkan dokumen penting untuk melanjutkan pendidikan atau mencari pekerjaan tanpa kendala.

    Dengan langkah ini, Yasti Cisaat berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat, sekaligus menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lain dalam menjalankan kebijakan yang berpihak kepada siswa. (Cr5)

  • Akar Harapan: Inovasi Digital Siswa SMAN 1 Cibinong untuk Pelestarian Lingkungan

    Akar Harapan: Inovasi Digital Siswa SMAN 1 Cibinong untuk Pelestarian Lingkungan

    SUKABUMIKITA.ID Di tengah pesatnya era digitalisasi, pemanfaatan teknologi tidak hanya berperan dalam kemudahan akses informasi, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung keberlanjutan lingkungan. Terinspirasi oleh kepedulian terhadap alam, sekelompok siswa SMAN 1 Cibinong menghadirkan Akar Harapan, sebuah platform digital berbasis website yang mengajak masyarakat berkontribusi dalam penghijauan melalui program adopsi tanaman.

    Proyek ini digagas oleh Angelica Calluella Defanny Wijayakusuma, penerima Beasiswa SCG Sharing the Dream 2024, bersama timnya. Lewat Akar Harapan, mereka ingin meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga ekosistem melalui teknologi.

    “Kami melihat bagaimana digitalisasi bisa menjadi alat yang kuat untuk menggerakkan aksi nyata dalam pelestarian lingkungan. Akar Harapan hadir untuk memberikan kemudahan bagi siapa saja yang ingin berkontribusi melalui adopsi tanaman,” ujar Angel dalam acara peluncuran resmi website ini pada Selasa (11/2/2025) di SMAN 1 Cibinong.

    Menghubungkan Masyarakat dengan Penghijauan

    Akar Harapan memungkinkan individu maupun komunitas untuk berdonasi dalam bentuk adopsi tanaman buah dan tanaman obat keluarga. Selain sebagai platform donasi, website ini juga menyediakan informasi edukatif mengenai manfaat penghijauan serta dampaknya terhadap perubahan iklim dan krisis lingkungan.

    Melalui proyek ini, para siswa SMAN 1 Cibinong berharap dapat mengajak lebih banyak orang untuk peduli terhadap lingkungan dengan cara yang praktis dan inovatif. Donasi yang terkumpul kemudian diwujudkan dalam aksi nyata berupa penanaman tanaman di lokasi-lokasi yang membutuhkan penghijauan.

    Salah satu lokasi yang dipilih adalah Posyandu Mekar Jaya 2 Cibinong, yang dinilai memiliki urgensi tinggi dalam kebutuhan penghijauan.

    Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

    Akar Harapan tidak hanya lahir dari kepedulian individu, tetapi juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk perusahaan terkemuka di ASEAN, SCG. Proyek ini sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus yang diusung SCG, mencakup komitmen untuk mencapai nol emisi karbon, membangun industri hijau, menekan kesenjangan sosial, serta mendorong kolaborasi lintas sektor.

    Presiden Direktur PT SCG Indonesia, Chakkapong Yingwattanathaworn, menegaskan bahwa keterlibatan generasi muda dalam proyek ini menjadi langkah penting dalam menciptakan perubahan berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa generasi muda adalah katalisator utama dalam pelestarian lingkungan. Dengan teknologi yang akrab bagi mereka, inovasi seperti Akar Harapan akan membawa dampak jangka panjang bagi bumi,” ujarnya.

    Kepala Sekolah SMAN 1 Cibinong, Asep Anwar, turut mengapresiasi inisiatif ini.

    “Kami bangga melihat siswa kami berkontribusi dalam gerakan hijau ini. Melalui dukungan dari SCG dan berbagai pihak, program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam menciptakan inovasi serupa untuk lingkungan,” ungkapnya.

    Dari Beasiswa ke Aksi Nyata

    Program Beasiswa SCG Sharing the Dream telah menjadi wadah bagi ribuan siswa di Indonesia untuk mengembangkan potensi mereka, tidak hanya dalam akademik, tetapi juga dalam proyek sosial dan lingkungan. Pada tahun 2024, program ini diberikan kepada 410 pelajar, termasuk 10 mahasiswa dan 400 siswa SMA atau sederajat.

    Sejak tahun 2012, SCG telah menyalurkan lebih dari Rp20 miliar untuk mendukung pendidikan di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Karawang, Sukabumi, Lebak, dan Bekasi. Selain beasiswa, SCG juga memberikan pelatihan serta mendukung implementasi proyek-proyek komunitas seperti Akar Harapan.

    Dengan peluncuran resmi platform ini, Angel dan timnya berharap lebih banyak masyarakat dapat terlibat dalam gerakan penghijauan digital. Mereka meyakini bahwa langkah kecil seperti adopsi tanaman dapat membawa perubahan besar bagi lingkungan dan masa depan bumi. (Cr5)

  • Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Turunkan Satgas Usai Video Duel Siswi SD Viral

    Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Turunkan Satgas Usai Video Duel Siswi SD Viral

    SUKABUMIKITA.IDSebuah video duel dua siswi sekolah dasar (SD) di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, menjadi viral di media sosial. Menyikapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Sukabumi segera menurunkan Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

    Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengaku prihatin atas insiden ini. Menurutnya, kekerasan tidak seharusnya menjadi solusi dalam menyelesaikan konflik di lingkungan sekolah.

    “Tentunya kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kekerasan bukanlah cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Kami berharap semua sekolah lebih aktif dalam memberikan edukasi kepada siswa mengenai penyelesaian konflik yang lebih baik,” ujar Punjul, Senin (3/2/2025).

    Punjul menegaskan bahwa seluruh sekolah di Kota Sukabumi telah memiliki tim pencegahan dan penanganan kekerasan. Oleh karena itu, pihaknya akan memperketat pengawasan agar kasus serupa tidak terjadi lagi.

    “Kami sudah melakukan mediasi antara pihak-pihak yang terlibat. Selain itu, kami juga akan melibatkan SKPD terkait untuk memberikan pendampingan psikologis kepada anak-anak yang terlibat dalam kejadian ini,” tambahnya.

    Pemerintah daerah juga akan memberikan layanan trauma healing bagi anak-anak yang terdampak agar dapat kembali beradaptasi di lingkungan sosial mereka dengan baik.

    Duel Siswi SD Direkam dan Viral

    Peristiwa perkelahian ini terekam dalam sebuah video berdurasi 58 detik yang kemudian beredar luas di media sosial. Aksi ini menuai banyak reaksi karena melibatkan anak-anak di bawah umur.

    Kasubsi Pengelola Informasi, Dokumentasi, dan Multimedia Polres Sukabumi Kota, Ipda Ade Ruli Bahtiarudin, mengonfirmasi bahwa duel tersebut terjadi di Kecamatan Citamiang pada 31 Januari 2025 sekitar pukul 15.00 WIB.

    Menurut hasil penyelidikan, kedua siswi tersebut bertengkar karena saling ejek dan memilih menyelesaikan masalah dengan cara duel di lapangan.

    “Dari penyelidikan yang kami lakukan, salah satu siswi mengalami luka lecet pada tangan dan memar di kepala. Saat ini, kedua belah pihak telah dimediasi oleh kepala sekolah, guru, serta orang tua masing-masing,” jelas Ipda Ade. (Cr5)

  • Siswa SMA Yasti Raih Juara 1 di Kejuaraan Internasional Paku Bumi Open 13

    Siswa SMA Yasti Raih Juara 1 di Kejuaraan Internasional Paku Bumi Open 13

    SUKABUMIKITA.ID – Prestasi membanggakan kembali diraih oleh siswa asal Sukabumi dalam ajang kejuaraan internasional. Abin Christiansyah, siswa kelas XII IPA SMA Yasti Cisaat, berhasil menyabet gelar juara 1 dalam ajang Indonesia Pencak Silat Paku Bumi 13 Championship 2025 yang digelar di GOR Bandung Bedas Gymnasium Jalak Harupat.

    Kejuaraan yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu, 31 Januari hingga 2 Februari 2025 ini diikuti oleh 1.800 peserta dari berbagai negara. Beragam kategori dipertandingkan, termasuk tanding seni tunggal, seni regu, seni ganda, dan seni solo kreatif.

    Ketua Dewan Pembina Yasti, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin, mengaku bangga atas pencapaian siswanya yang berhasil meraih gelar juara setelah mengalahkan lawan dari Sarawak, Malaysia dalam pertandingan final.

    “Alhamdulillah, peserta didik kami berhasil menjadi juara satu setelah menang bertanding dalam laga final melawan peserta dari Malaysia,” ujar Asep, Sabtu (01/02/2025).

    Penghargaan bagi para pemenang diberikan langsung oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.

    Keberhasilan ini menambah deretan prestasi Abin Christiansyah di dunia pencak silat. Sebelumnya, ia pernah meraih Juara 2 Kapolri Cup Tingkat Nasional 2023, Juara 2 Indonesia Student Open Tingkat Internasional 2025, Juara 1 Nusa Putra tingkat Kabupaten 2024 dan Juara 1 Unlip Champions 2024. Namun, kemenangan di Paku Bumi Open Championship menjadi pencapaian tertingginya di ajang internasional.

    Kepala Sekolah SMA Yasti, Deuit Widya Syarif, turut mengapresiasi pencapaian Abin dan berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi siswa lainnya.

    “Kami berharap, momentum ini bisa menjadi penyemangat bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi dalam hal apapun,” pungkasnya.

    Dengan prestasi gemilang ini, Abin Christiansyah semakin membuktikan bahwa talenta muda Indonesia mampu bersaing di kancah internasional. Keberhasilannya diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berjuang dan berprestasi di bidangnya masing-masing. (Cr5)


    https://youtu.be/TxqwK7tx8r0

  • Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Data Sekolah yang Tahan Ijazah, Lulusan Bisa Ambil Gratis

    Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Data Sekolah yang Tahan Ijazah, Lulusan Bisa Ambil Gratis

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PDK) Kota Sukabumi bergerak cepat dalam menindaklanjuti kebijakan percepatan penyerahan ijazah bagi lulusan SD dan SMP. Saat ini, pihak dinas sedang melakukan pendataan sekolah-sekolah yang masih menahan ijazah para lulusannya.

    Kebijakan ini sejalan dengan Surat Edaran Dinas Pendidikan Jawa Barat Nomor 3597/PK.03.04.04/SEKRE, yang menginstruksikan percepatan penyerahan ijazah bagi lulusan tahun pelajaran 2023/2024 dan sebelumnya. Surat edaran tersebut ditandatangani pada 23 Januari 2025 sebagai langkah untuk memastikan semua lulusan dapat segera mengakses dokumen penting mereka tanpa hambatan.

    Kepala Dinas PDK Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengungkapkan bahwa proses pendataan masih berlangsung. Setelah data terkumpul, laporan akan diserahkan ke pihak provinsi untuk ditindaklanjuti.

    “Saat ini, kami masih melakukan pendataan sekolah mana saja yang masih menahan ijazah. Data ini nantinya akan kami laporkan ke provinsi, yang kemudian akan menurunkan tim untuk melakukan konfirmasi dan validasi ke sekolah-sekolah tersebut,” ujar Punjul, Senin (27/01/2025).

    Jumlah Sekolah Belum Diketahui, Proses Pendataan Berlangsung

    Punjul menambahkan bahwa hingga saat ini belum ada angka pasti mengenai jumlah sekolah yang masih menahan ijazah lulusan. Hal ini disebabkan proses pengumpulan data yang masih berlangsung di Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Kota Sukabumi.

    “Kami masih mengumpulkan data di Desk Pengambilan Ijazah Dikdas Kota Sukabumi. Setelah semua informasi terkumpul, akan segera kami tindak lanjuti,” tambahnya.

    Ijazah Bisa Diambil Gratis, Lulusan Diminta Segera Melapor

    Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan ini, Punjul memastikan bahwa pengambilan ijazah tidak akan dikenakan biaya alias gratis. Ia mengimbau kepada para lulusan yang ijazahnya masih tertahan agar segera menghubungi pihak sekolah dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan Kota Sukabumi.

    “Silakan bagi siswa yang merasa ijazahnya masih ditahan, segera laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, tepatnya ke bagian Desk Pengambilan Ijazah untuk jenjang SD dan SMP. Laporan bisa disampaikan pada Kamis, 30 Januari 2025,” jelasnya.

    Untuk memudahkan proses pengambilan, lulusan atau orang tua cukup menyiapkan data berikut:
    Nomor Induk Kependudukan (NIK)
    Nama siswa
    Asal sekolah
    Tahun angkatan lulusan

    Punjul juga berpesan kepada para siswa agar tetap fokus pada pendidikan dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin demi masa depan yang lebih baik.

    “Belajarlah dengan sungguh-sungguh untuk mengejar cita-cita. Masa depan adalah hasil dari apa yang kita lakukan hari ini. Isi waktumu dengan ilmu pengetahuan dan karya yang bermanfaat,” tutupnya. (Cr5)

  • Kadisdikbud Kota Sukabumi Tegaskan Pentingnya Konseling di Sekolah

    Kadisdikbud Kota Sukabumi Tegaskan Pentingnya Konseling di Sekolah

    SUKABUMIKITA.ID — Kasus penjaga sekolah yang melakukan tindakan rudapaksa terhadap anak kandungnya di Kota Sukabumi mendapat sorotan luas dari berbagai kalangan.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Punjul Saepul Hayat angkat bicara dan menyesalkan tindakan bejat yang dilakukan oleh oknum tersebut. Kejadian ini mencoreng upaya dunia pendidikan yang tengah gencar mewujudkan sekolah inklusif dan aman.

    “Ya, tentu saja sangat disesalkan dan sangat memprihatinkan. Di dalam dunia pendidikan yang saat ini sedang gencar-gencarnya untuk mewujudkan sekolah aman, nyaman, dan menyenangkan, inklusif, kemudian terjadi kejadian yang di luar perkiraan,” ungkap Punjul kepada wartawan, Kamis (16/01/2025).

    Disdikbud Kota Sukabumi telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan. Satgas ini melibatkan Dinas Sosial untuk menangani kasus seperti ini secara komprehensif.

    “Alhamdulillah, sudah menurunkan pekerja sosial untuk anaknya. Kira-kira apa yang perlu dilakukan baik untuk korban maupun untuk siswa lainnya, termasuk kemungkinan dilakukannya trauma healing dan sebagainya,” jelas Punjul.

    Selain itu, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) juga telah menurunkan tim psikolog yang akan memberikan pendampingan kepada korban.

    “Karena ini tentu akan menimbulkan efek traumatik yang dapat membekas hingga dewasa. Oleh karena itu, perlu adanya trauma healing,” tambah Punjul.

    Punjul juga menyatakan bahwa Disdikbud Kota Sukabumi tengah berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk meningkatkan pengawasan, termasuk pemasangan sistem pengawasan elektronik di titik-titik rawan. Langkah ini dilakukan untuk mempersempit kesempatan bagi pelaku kejahatan.

    “Kami ingin bahwa semua guru memiliki kemampuan bimbingan dan konseling, sehingga apabila ada keluhan yang dirasakan siswa ataupun warga sekolah, mereka bisa langsung mendapatkan tanggapan dalam suasana yang nyaman,” tegas Punjul.

    “Dengan begitu, keluhan dapat ditampung, solusinya dicarikan, dan koordinasi dilakukan dengan pihak terkait,” pungkasnya. (Cr5)

  • Pemerintah Jabar Anggarkan Rp1 Triliun untuk Program MBG

    Pemerintah Jabar Anggarkan Rp1 Triliun untuk Program MBG

    SUKABUMIKITA.IDPenjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, melakukan kunjungan kerja ke Kota Sukabumi untuk meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam kunjungan tersebut, Bey didampingi oleh unsur Forkopimda Kota Sukabumi.

    Lokasi pertama yang dikunjungi adalah SMP Negeri 12 Kota Sukabumi. Di sana, Bey memastikan bahwa pemberian MBG telah dilaksanakan sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selanjutnya, rombongan melanjutkan kunjungan ke SMA Negeri 5 Kota Sukabumi untuk melakukan pengecekan serupa.

    Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin, meninjau program MBG di Kota Sukabumi.

    “Hari ini saya di Kota Sukabumi memantau langsung makan bergizi gratis yang diberikan kepada 3.025 siswa se-Kota Sukabumi. Dari pengamatan saya, anak-anak terlihat senang, dan SMAN 5 ini merupakan hari pertama pelaksanaan MBG,” ujar Bey kepada media, Rabu (08/01/2025).

    Selain memeriksa standar prosedur pemberian MBG, Bey juga berinteraksi langsung dengan para siswa penerima manfaat program. Berdasarkan keterangan yang diterimanya, siswa-siswa tersebut mengaku merasa senang dengan adanya program MBG ini.

    Baca juga: Pj Gubernur Jabar Tinjau Lokasi Banjir di Kota Sukabumi

    “Di SMAN 5 ini ada inovasi yang menarik. Sisa makanan siswa yang tidak habis nantinya dipisahkan dan dimanfaatkan untuk makanan ternak,” tambah Bey.

    Dukungan Pemprov Jawa Barat untuk MBG

    Saat ditanya mengenai kelanjutan program MBG di tingkat provinsi, Bey menjelaskan bahwa pelaksanaan program ini masih berada dalam tahap awal.

    Menurutnya, penyesuaian masih akan dilakukan, terutama terkait petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) yang akan diterapkan di masa mendatang.

    “Setelah saya lihat, cara penyajiannya sudah cukup baik. Menu yang disajikan tadi, seperti nasi, ayam kecap, sayuran, dan buah, sudah memenuhi standar gizi. Untuk target MBG di seluruh Jawa Barat, saat ini masih bertahap. Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menganggarkan Rp1 triliun, namun pelaksanaannya masih menunggu arahan terkait kerja sama,” jelas Bey.

    Pj Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji mendampingi kunjungan Pj Gubernur Jabar di Kota Sukabumi.

    Kunjungan ini menjadi salah satu langkah penting untuk memastikan program MBG berjalan sesuai harapan dan memberikan manfaat nyata bagi siswa-siswa di Jawa Barat.

    Pemerintah Provinsi berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan program ini agar memberikan dampak positif bagi perkembangan anak-anak di wilayahnya.(cr5)


    Ikuti juga update berita lainnya melalui telepon genggam anda, dengan mengikuti Saluran WhatsApp Sukabumikita.id. Cukup mengklik tombol tautan ini: https://whatsapp.com/channel/0029VamN9XG1noz7ip9MvZ34

  • Upaya Kota Sukabumi Wujudkan Pendidikan Bebas Kekerasan dan Diskriminasi

    Upaya Kota Sukabumi Wujudkan Pendidikan Bebas Kekerasan dan Diskriminasi

    SUKABUMIKITA.ID Pencegahan kekerasan di lingkungan pendidikan menjadi perhatian utama dalam upaya menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman.

    Hal ini disampaikan oleh Penjabat (Pj.) Bunda PAUD Kota Sukabumi, Diana Rahesti, pada acara sosialisasi di The Radiant Hotel, Lembang, Kabupaten Bandung, Selasa (17/12/2024).

    Acara ini diinisiasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, yang turut dihadiri oleh Kepala Dinas PDK, Punjul Saepul Hayat, beserta jajaran, serta para pendidik PAUD dari berbagai wilayah di Kota Sukabumi.

    Pj Bunda PAUD Kota Sukabumi (kiri) bersama peserta kegiatan sosialisasi.

    Dalam sambutannya, Diana Rahesti menegaskan pentingnya peran bersama dalam mencegah kekerasan di satuan pendidikan. Ia merujuk pada Permendikbud Nomor 46 Tahun 2023, yang menjadi landasan hukum dalam melindungi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dari berbagai bentuk kekerasan.

    “Kekerasan tidak hanya merugikan secara fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, rasa percaya diri, dan kemampuan sosial anak. Oleh karena itu, pencegahan kekerasan harus menjadi prioritas bersama,” ujar Diana.

    Diana memaparkan tiga langkah utama dalam pencegahan kekerasan:

    1. Melindungi seluruh warga pendidikan dari kekerasan.
    2. Membangun mekanisme pencegahan, penanganan, dan pemberian sanksi terhadap kekerasan.
    3. Menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, ramah, inklusif, dan bebas diskriminasi.

    Ia juga menyoroti pentingnya pemahaman tentang berbagai jenis kekerasan, mulai dari fisik, verbal, mental, hingga seksual. Diana mengajak semua pihak, baik pendidik, orang tua, maupun masyarakat, untuk berperan aktif dalam mencegah kekerasan.

    “Melawan kekerasan bukan hanya tanggung jawab pendidik, tetapi juga orang tua dan seluruh elemen masyarakat. Bersama, kita bisa menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan berdaya,” tegasnya.

    Baca juga: Outing Class, Solusi Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan di Sukabumi

    Acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran dan komitmen seluruh satuan pendidikan di Kota Sukabumi dalam menerapkan kebijakan pencegahan kekerasan. Dengan langkah ini, tumbuh kembang anak dapat terjamin, dan pendidikan menjadi sarana pembentukan karakter yang positif. (cr5)


    Ikuti juga update berita lainnya melalui telepon genggam anda, dengan mengikuti Saluran WhatsApp Sukabumikita.id. Cukup mengklik tombol tautan ini: https://whatsapp.com/channel/0029VamN9XG1noz7ip9MvZ34

  • Outing Class, Solusi Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan di Sukabumi

    Outing Class, Solusi Pembelajaran Bermakna dan Menyenangkan di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Program Outing Class semakin marak digunakan di Sukabumi sebagai model pembelajaran yang menyenangkan dan penuh makna. SDN Sukasari 2 Kecamatan Cisaat pada hari Sabtu (09/11/2024) mengadakan kegiatan studi banding dengan mengunjungi Perguruan Yasti Cisaat, pelopor Gerakan Sekolah Menyenangkan di wilayah ini.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pendidikan di Sukabumi dalam memberikan pengalaman belajar yang langsung berhubungan dengan lingkungan sekitar.

    Outing class merupakan salah satu metode dalam kurikulum merdeka, yang memungkinkan siswa lebih dekat mengenal lingkungan, sejarah, budaya, dan aspek sosial masyarakat. Dr. Asep Ikhwan Awaluddin, seorang tokoh inovasi pendidikan di Sukabumi, mengungkapkan bahwa outing class adalah solusi tepat untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna.

    “Melalui outing class, siswa bisa memahami materi pelajaran dengan lebih optimal, sekaligus meninggalkan kesan mendalam di ingatan mereka,” ungkap Dr. Asep.

    Kegiatan Outing Class di Lembaga Pendidikan Yasti Cisaat. Sabtu (09/11/2024).

    Program outing class ini juga dilihat sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien dalam menyampaikan ilmu pengetahuan secara praktis.

    Vera (2012:17) dalam bukunya Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study) menegaskan bahwa outing class adalah cara mengajar di luar kelas yang memungkinkan siswa belajar bukan hanya dari teori, tetapi juga dari bukti nyata yang ada di lapangan.

    Dengan demikian, siswa dapat belajar langsung dari kenyataan, yang membuat mereka lebih mudah mendalami materi pelajaran.

    Kegiatan yang berlangsung hari ini melibatkan siswa SDN Sukasari 2 dalam berbagai aktivitas edukatif di fasilitas milik Perguruan Yasti Cisaat, seperti Taman Belajar Inspirasi, Kolam Sodaqoh, green house hidroponik, dan kebun buah Yasti Farming.

    Baca juga: Turnamen E-Sports Mobile Legends di Yasti Sukabumi Didukung 3 Hutchison

    Menurut Kepala SDN Sukasari 2, Endang Sumitra, outing class ini merupakan bagian dari Gerakan Sekolah Menyenangkan yang diimplementasikan sejak 2021 pasca pembelajaran jarak jauh selama pandemi COVID-19.

    “Dengan konsep outing class, kami ingin mendekatkan siswa pada lingkungan, memberikan pengalaman yang nyata, dan memudahkan pendalaman materi,” ujar Endang, yang juga dikenal sebagai tokoh PGRI Kabupaten Sukabumi.

    Di bawah bimbingan Instruktur hidroponik dan kebun buah Ibu Imel, siswa belajar langsung tentang teknologi pertanian hidroponik dan aquaponik yang dikombinasikan dengan kolam lele. Selain itu, siswa juga diajak mempraktikkan penanaman dan pemeliharaan pohon buah-buahan.

    Kegiatan Outing Class di Lembaga Pendidikan Yasti Cisaat. Sabtu (09/11/2024).

    Ketua Yayasan Yasti Cisaat, Ahmad Zulfikar, menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga menanamkan rasa cinta lingkungan kepada para siswa.

    “Outing class memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga relevan dengan perkembangan zaman,” tegas Zulfikar.

    Dengan kegiatan ini, diharapkan akan muncul generasi muda Gen Z yang berpotensi menjadi *Agropreneur* dan siap mendukung Indonesia menuju Generasi Emas 2045. (cr5)


    Ikuti terus berita-berita selengkapnya di HP kamu, dengan menekan link tautan: Saluran WhatsApp Sukabumikita.id