Sukabumikita.id

Kategori: PENDIDIKAN

  • Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    SUKABUMIKITA.ID – SMK Yasti Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan siswa-siswi yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. Terbaru, sekolah kejuruan ternama ini resmi menjalin kerja sama strategis dengan ION Network, sebuah perusahaan penyedia layanan dan infrastruktur jaringan internet yang tengah berkembang pesat.

    Kerja sama ini diresmikan dalam acara yang digelar di Ruang Pertemuan SMK Yasti Sukabumi, pada Rabu (30/04/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin selaku Dewan Pembina Yayasan Yasti, serta perwakilan dari ION Network, termasuk Adid dari divisi Human Resources Development (HRD).

    Dalam sambutannya, Dr. Asep menekankan pentingnya adaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan munculnya kecerdasan buatan (AI). Ia mengingatkan bahwa dunia kerja kini bukan hanya menuntut kompetisi antar manusia, tapi juga dengan mesin.

    “Dulu pekerjaan membutuhkan SDM untuk menyelesaikannya. Sekarang, sudah banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh AI. Karena itu, memiliki skill khusus adalah keharusan,” ujarnya di hadapan para siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

    Lebih jauh, ia menyebut kerja sama dengan ION Network sebagai peluang besar. Tak hanya memperluas wawasan siswa lewat seminar, kerja sama ini juga membuka jalan menuju dunia kerja.

    “Ada ratusan lowongan teknisi jaringan internet bagi lulusan TKJ. Intinya, lulusan TKJ SMK Yasti dijamin bisa langsung kerja,” tegas Dr. Asep.

    Usai penandatanganan kerja sama, acara dilanjutkan dengan seminar motivasi dan pengenalan dunia kerja yang diikuti oleh seluruh siswa TKJ SMK Yasti. Seminar ini menghadirkan Adit, HRD ION Network, sebagai narasumber utama.

    Dalam paparannya, Adid memberikan berbagai tips dan wawasan kepada para siswa. Ia menekankan pentingnya menentukan target pasca kelulusan, mengenali potensi diri, serta memilih jalur karier sesuai minat dan bakat.

    “Sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat untuk memahami diri sendiri. Cari tahu apa yang kamu suka, apa yang kamu bisa, lalu tulis impian itu dan mulai dengan langkah kecil,” ujar Adid memotivasi.

    Ia juga membagikan tips praktis agar siswa lebih siap memasuki dunia kerja, mulai dari membuat CV yang sederhana dan jujur, hingga latihan wawancara kerja, membangun personal branding, serta pentingnya menjalin relasi dan bergabung dengan komunitas.

    Dalam sesi materi teknis, perwakilan ION Network juga memperkenalkan profil perusahaan, jenis pekerjaan di bidang jaringan internet, hingga success story dari berbagai proyek yang telah mereka jalankan. Siswa diperkenalkan pada realita industri jaringan serta peluang kerja nyata yang tersedia di ION Network.

    Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa yang antusias mengikuti setiap sesi. Banyak dari mereka menyatakan termotivasi untuk mulai merancang masa depan mereka lebih awal.

    Dengan kerja sama ini, SMK Yasti Sukabumi tak hanya membuktikan kepeduliannya terhadap kemajuan jurusan TKJ, tetapi juga membuka gerbang besar menuju dunia industri bagi para siswanya. Dunia kerja menanti, dan SMK Yasti memastikan lulusannya siap bersaing. (Cr5)

  • Disdikbud Kota Sukabumi Rumuskan Renstra 2025-2029 Melalui FPD

    Disdikbud Kota Sukabumi Rumuskan Renstra 2025-2029 Melalui FPD

    SUKABUMIKITA.ID — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi terus menguatkan komitmennya dalam memperkokoh sektor pendidikan dan kebudayaan, sebagai langkah nyata mewujudkan ‘Kota Sukabumi Bercahaya’ dan menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.

    Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah (FPD) bertema ‘Menjadikan Pendidikan dan Budaya sebagai Fondasi Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan’, yang digelar di Ruang Pertemuan Disdikbud Kota Sukabumi, Jumat (25/04/2025).

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, bersama berbagai pemangku kepentingan seperti Ketua PGRI, perwakilan Bappeda, Dewan Pendidikan, Kemenag, hingga perwakilan kecamatan, kelurahan, dan sekolah, hadir aktif dalam forum ini.

    FPD menjadi ruang strategis untuk merumuskan Rencana Strategis (Renstra) Disdikbud Kota Sukabumi periode 2025–2029, dengan fokus pada transformasi pendidikan yang tetap berlandaskan nilai-nilai budaya dan tujuan utama pendidikan: memanusiakan manusia.

    Dalam forum tersebut, berbagai isu krusial dibahas mendalam. Salah satunya adalah ketercukupan tenaga pendidik. Saat ini, Kota Sukabumi masih menghadapi kekurangan sekitar 800 guru, sebuah tantangan serius yang juga menjadi persoalan nasional.

    Selain itu, dibahas pula konsep pembentukan sekolah model transformatif, pengembangan program wajib belajar 13 tahun, pembentukan sekolah kumpulan sebagai solusi keterbatasan sumber daya, penguatan layanan konseling untuk siswa, serta akselerasi digitalisasi pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang membuka secara resmi kegiatan ini, menegaskan pentingnya pendidikan dan budaya sebagai modal dasar untuk membangun daerah yang berdaya saing.

    “Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang unggul, sementara budaya yang kuat akan memperkokoh identitas. Sukabumi harus siap menjadi kota yang layak dieksplorasi, aman, nyaman, dan menarik bagi para investor,” kata Bobby di hadapan peserta forum.

    Dalam kesempatan itu, Disdikbud juga menegaskan bahwa pengembangan pendidikan di Kota Sukabumi tidak hanya berorientasi pada modernisasi dan digitalisasi, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian integral dari kurikulum dan pembelajaran.

    Langkah ini dinilai sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, sekaligus menjaga identitas bangsa di tengah arus perubahan zaman. Melalui pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan berbasis budaya, Kota Sukabumi diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

    “FPD ini menjadi langkah awal untuk membangun pendidikan Sukabumi yang lebih baik, dalam rangka menyiapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” pungkas Kepala Disdikbud Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat. (Cr5)

  • Kolaborasi Pendidikan! Pemkot Sukabumi Gandeng UMMI, Pasim, dan CBI untuk Beasiswa dan SDM

    Kolaborasi Pendidikan! Pemkot Sukabumi Gandeng UMMI, Pasim, dan CBI untuk Beasiswa dan SDM

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM). Hal ini dibahas dalam audiensi antara Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dan perwakilan Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Yayasan Pasim, serta CBI di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi, Rabu (19/03/2025).

    Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disporapar), serta Bappeda Kota Sukabumi, berbagai program pendidikan dan beasiswa dibahas untuk mendorong kesejahteraan masyarakat melalui akses pendidikan yang lebih luas.

    UMMI Siapkan Beasiswa dan Dukungan UMKM

    Perwakilan dari UMMI menyoroti pentingnya kolaborasi dengan Pemkot Sukabumi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui produk unggulan UMKM. Mereka juga menawarkan inisiatif pojok literasi untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

    “Kami memiliki banyak program beasiswa yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Sukabumi. Kami berharap dapat bersinergi dengan pemerintah untuk mempromosikan pendidikan yang lebih inklusif melalui program beasiswa wali kota,” ujar perwakilan UMMI.

    Selain itu, UMMI juga ingin berkontribusi dalam pelestarian seni dan budaya dengan menyelenggarakan berbagai event kebudayaan.

    Yayasan Pasim Siapkan Beasiswa dan Program Pendidikan ke Jepang

    Dari sisi Yayasan Pasim, mereka melaporkan telah menjalankan program pendidikan untuk penuntasan kemiskinan, yang saat ini telah membina sekitar 120 siswa. Bahkan, mereka tengah menyiapkan program pengiriman siswa ke Jepang untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

    “Kami ingin memperkuat program beasiswa bagi mahasiswa asal Kota Sukabumi dan membuka peluang bagi lulusan SMK untuk melanjutkan pendidikan tanpa biaya,” jelas perwakilan Yayasan Pasim.

    Sebagai bentuk transparansi, yayasan ini juga telah melakukan wawancara ekonomi terhadap calon penerima beasiswa, guna memastikan bantuan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan.

    CBI Fokus pada Pariwisata dan Pengembangan SDM

    Sementara itu, CBI mengungkapkan bahwa mereka tengah menunggu izin untuk menjadi Institut CBI, yang akan berperan lebih besar dalam pengembangan pendidikan di Sukabumi.

    “Kami telah menjalankan program beasiswa selama tiga tahun terakhir dan siap mendukung peningkatan SDM, terutama dalam sektor pariwisata yang semakin berkembang seiring dengan rencana pembukaan akses tol,” ungkap perwakilan CBI.

    Wali Kota: Pendidikan adalah Kunci, Dana Wakaf Siap Dukung UMKM

    Menanggapi berbagai usulan tersebut, Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menegaskan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi.

    “Kami harus melakukan perombakan sistem pendidikan agar semakin inklusif dan memberikan akses lebih luas bagi masyarakat kurang mampu,” ujar Wali Kota.

    Tak hanya itu, Ayep Zaki juga menekankan bahwa pengembangan ekonomi kerakyatan harus menjadi perhatian utama. Salah satu langkah konkret yang akan dilakukan adalah membangun koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Kami akan mengoptimalkan dana CSR untuk program beasiswa serta meningkatkan pendapatan asli daerah agar program pendidikan bisa berjalan dengan maksimal,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Wali Kota juga mengungkapkan rencana pemanfaatan dana abadi wakaf untuk pendidikan dan mendukung pelaku usaha ultra mikro.

    “Dana wakaf yang telah dikelola akan digunakan untuk memberikan bantuan tanpa bunga bagi pelaku usaha kecil, sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Kota Sukabumi,” jelasnya.

    Sinergi Pemerintah dan Lembaga Pendidikan untuk Masa Depan Sukabumi

    Audiensi ini menjadi langkah awal yang lebih kuat dalam membangun kolaborasi antara Pemerintah Kota Sukabumi, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta memberdayakan masyarakat.

    Dengan sinergi yang erat, diharapkan program beasiswa, pengembangan SDM, dan pemberdayaan UMKM dapat berjalan maksimal, sehingga menciptakan Sukabumi yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera. (Cr5)

  • Gubernur Jabar Larang Study Tour dan Penjualan LKS, Kadisdik Sukabumi Pastikan Sekolah Patuh

    Gubernur Jabar Larang Study Tour dan Penjualan LKS, Kadisdik Sukabumi Pastikan Sekolah Patuh

    SUKABUMIKITA.ID – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengeluarkan kebijakan tegas yang melarang sekolah di Jawa Barat untuk menyelenggarakan kegiatan study tour serta melakukan jual beli Lembar Kerja Siswa (LKS).

    Selain itu, Dedi Mulyadi juga menginstruksikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, untuk tidak membebani guru dengan laporan administratif yang berlebihan.

    Dedi menegaskan bahwa sekolah tidak diperbolehkan menjual LKS maupun seragam kepada siswa. Pembelian seragam sekolah sepenuhnya diserahkan kepada orang tua murid untuk menghindari potensi polemik di lingkungan sekolah.

    “Kebijakan ini diambil demi menjaga integritas sekolah dan menghindari potensi permasalahan yang bisa merugikan dunia pendidikan,” ujar Dedi.

    Kadisdik Sukabumi Pastikan Tidak Ada Lagi Penjualan LKS di Sekolah

    Menanggapi kebijakan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, memastikan bahwa pihaknya telah lebih dulu mengambil langkah serupa.

    Sejak tahun lalu, Dinas Pendidikan Kota Sukabumi telah mengeluarkan surat edaran, yang isinya melarang praktik penjualan LKS di lingkungan sekolah.

    “Sejak tahun lalu, kami sudah mengeluarkan surat edaran agar sekolah tidak menjual LKS, dan hingga saat ini tidak ada lagi praktik penjualan di sekolah-sekolah Kota Sukabumi,” tegas Punjul.

    Punjul menjelaskan bahwa meskipun LKS bisa menjadi alat bantu bagi siswa dalam memahami materi pelajaran, penggunaannya tetap disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

    “Sekolah memang tidak boleh menjualnya, tetapi jika orang tua ingin membelikan LKS untuk anaknya, mereka bisa mendapatkannya di toko, kios, pasar, atau secara online. Yang penting, transaksi tidak terjadi di lingkungan sekolah,” tambahnya.

    Aturan Seragam Sekolah, Orang Tua Bebas Membeli di Luar Sekolah

    Terkait kebijakan seragam, Punjul menegaskan bahwa sekolah tidak diperbolehkan menjual seragam kepada siswa. Namun, aturan tentang seragam sekolah sendiri tetap berlaku sesuai ketentuan yang ada.

    “Orang tua tetap memiliki kebebasan untuk membeli seragam di luar lingkungan sekolah, baik di toko, kios, pasar, maupun secara online. Yang terpenting, tidak ada kewajiban membeli di sekolah,” jelasnya.

    Dengan adanya kebijakan baru dari Gubernur Jabar serta dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, diharapkan praktik-praktik yang berpotensi membebani siswa dan orang tua dapat dihilangkan, sehingga fokus utama sekolah tetap pada peningkatan kualitas pendidikan. (Cr5)

  • Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam menjalankan efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kebudayaan.

    Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menyatakan bahwa dalam upaya optimalisasi penggunaan anggaran, pihaknya akan berpedoman pada regulasi dan pedoman teknis yang berlaku.

    Hal ini dilakukan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi untuk, menghindari pengeluaran yang kurang efektif serta mengarahkan dana ke sektor yang benar-benar membutuhkan.

    “Kami sangat mendukung efisiensi anggaran ini agar pembangunan dapat lebih terarah dan menyasar langsung pada masyarakat. Fokus utama kami tetap pada peningkatan kualitas SDM, yang menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan warga Sukabumi,” ujar Punjul, Minggu (16/03/2025).

    Fokus pada Sektor Prioritas

    Dalam penerapan efisiensi ini, beberapa sektor yang memiliki dampak besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan SDM akan tetap menjadi prioritas.

    Di sisi lain, pos-pos anggaran yang dinilai kurang strategis akan dikaji ulang untuk memastikan bahwa dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

    Punjul menegaskan bahwa efisiensi bukan hanya sekadar pemangkasan anggaran, melainkan strategi untuk mengalokasikan dana secara tepat sasaran. Dengan demikian, efektivitas program pendidikan dapat lebih ditingkatkan, sehingga menghasilkan output yang lebih berkualitas.

    Strategi Efisiensi Anggaran

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi akan terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran, guna memastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat yang maksimal. Beberapa langkah yang akan diterapkan antara lain:

    • Memprioritaskan anggaran untuk program peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
    • Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
    • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.

    Dampak bagi Masyarakat

    Efisiensi anggaran ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan dana yang lebih baik, program-program pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan.

    “Harapannya, dengan langkah ini, Kota Sukabumi dapat menjadi contoh dalam pengelolaan anggaran pendidikan yang efektif dan efisien. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat, pendidikan di Sukabumi dapat terus berkembang dan menciptakan generasi unggul di masa depan,” pungkas Punjul. (Cr5)

     

  • Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    SUKABUMIKITA.ID – Angka putus sekolah di Kota Sukabumi masih tergolong tinggi dan menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, hampir di seluruh kelurahan terdapat anak-anak usia sekolah yang terpaksa berhenti mengenyam pendidikan.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi permasalahan ini melalui berbagai program dan strategi.

    “Kami mencatat hampir di seluruh kelurahan masih ada anak-anak yang putus sekolah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani. Langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan akurasi data, kemudian menindaklanjutinya dengan program yang dapat membantu anak-anak kembali ke sekolah,” ujar Punjul, Sabtu (15/03/2025).

    Beragam Program Pendidikan Disiapkan

    Untuk mengatasi permasalahan ini, baik pemerintah pusat maupun daerah telah meluncurkan berbagai program pendidikan. Punjul mengajak masyarakat, khususnya anak-anak yang putus sekolah, agar segera mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan terdekat.

    “Sekarang ada banyak opsi, mulai dari sekolah reguler hingga sekolah kesetaraan. Dari sisi pembiayaan, berbagai bantuan juga tersedia, seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya.

    Selain BOS, tersedia pula Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan dari APBD Kota Sukabumi, seperti dana Kartu Cerdas. Program-program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan mencegah anak-anak putus sekolah.

    Faktor Penyebab Putus Sekolah

    Tingginya angka putus sekolah di Kota Sukabumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi ekonomi keluarga. Banyak anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk membantu orang tua bekerja.

    Selain faktor ekonomi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kendala administratif dalam sistem kependudukan juga menjadi penyebab utama. Beberapa anak yang tercatat putus sekolah ternyata telah berpindah domisili atau bahkan tidak terdata dengan baik dalam sistem kependudukan.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mencatat sekitar 600 siswa mengalami putus sekolah tahun ini. Namun, angka ini masih dalam tahap validasi lebih lanjut oleh aparatur wilayah setempat.

    “Kami terus menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan data yang lebih akurat, karena bisa saja beberapa anak sudah berpindah tempat tinggal atau tidak lagi masuk dalam data kependudukan,” tambah Punjul.

    Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

    Pemerintah terus melakukan berbagai upaya intervensi guna menekan angka putus sekolah. Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada peran serta masyarakat dalam melaporkan anak-anak yang tidak lagi bersekolah.

    Dengan adanya berbagai program bantuan pendidikan dan langkah konkret dari pemerintah, diharapkan angka putus sekolah di Kota Sukabumi dapat terus menurun.

    Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan mereka mendapatkan akses ke pendidikan yang layak dan berkualitas. (Cr5)

  • Orang Tua Berperan Penting! Seminar Parenting di Sukabumi Bahas Tantangan Generasi Alpha

    Orang Tua Berperan Penting! Seminar Parenting di Sukabumi Bahas Tantangan Generasi Alpha

    SUKABUMIKITA.ID – Seminar parenting bertajuk “Membentuk Generasi Alpha yang Berakhlak Mulia” sukses digelar di Gedung Juang, Kota Sukabumi, pada Ahad (23/02/2025).

    Acara yang diinisiasi oleh Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Sukabumi ini menghadirkan Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, sebagai keynote speaker. Seminar ini dihadiri oleh para orang tua, pendidik, serta masyarakat umum yang peduli terhadap pola asuh anak di era digital.

    Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Sukabumi, Amalia, menegaskan pentingnya peran keluarga dalam mendidik anak-anak agar memiliki karakter yang kuat.

    Ia juga mengungkapkan rencana pembukaan SMP Aisyiyah pada 2025 sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Sukabumi.

    “Pendidikan bukan hanya tugas sekolah, tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua. Oleh karena itu, seminar ini diadakan untuk menyelaraskan pendidikan di rumah dan sekolah,” ujar Amalia.

    Sementara itu, perwakilan PD Muhammadiyah Sukabumi, Yana Fajar, menyoroti pentingnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak. Dirinya menyebutkan, selama ini sering kali parenting dianggap sebagai tanggung jawab ibu semata.

    “Padahal, peran ayah sangat krusial dalam membentuk karakter dan keseimbangan emosional anak,” katanya.

    Dalam pemaparannya, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, mengajak para orang tua untuk lebih memahami tantangan dalam mendidik Generasi Alpha, yakni generasi yang tumbuh di era serba digital.

    “Banyak anak-anak kita yang lebih fasih mengoperasikan smartphone daripada berbicara sopan santun. Ini bukan sekadar tantangan, tetapi juga peluang bagi kita untuk mendidik mereka dengan cara yang relevan di era ini,” ungkap Bobby Maulana.

    Ia menekankan bahwa teknologi memiliki dua sisi yang harus diwaspadai. menurutnya, gadget bisa menjadi alat belajar yang luar biasa, tapi juga bisa berdampak negatif jika tidak digunakan dengan bijak.

    “Oleh karena itu, orang tua harus mampu mengontrol dan mengarahkan anak-anak dalam memanfaatkan teknologi,” jelasnya.

    Tak hanya literasi digital, Bobby juga menegaskan pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Bobby, akhlak itu seperti pakaian, harus dikenakan setiap hari.

    “Jangan hanya menuntut anak untuk jujur jika kita sendiri tidak jujur, atau meminta mereka bersikap sopan sementara kita sendiri kasar. Orang tua harus menjadi teladan utama bagi anak-anak mereka,” tegasnya.

    Di akhir sesinya, Bobby mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang positif bagi pertumbuhan anak. Bobby menegaskan, mendidik anak bukan tugas satu orang saja, melainkan kerja sama antara orang tua, sekolah, dan masyarakat.

    “Kita harus bergandengan tangan untuk memastikan anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang cerdas, berakhlak, dan siap menghadapi masa depan,” pungkasnya. (Cr5)

  • Lebih dari Dua Dekade Mengabdi, Dr. Asep Ikhawan Awaluddin Dedikasikan Hidupnya untuk Kemajuan Pendidikan Sukabumi

    Lebih dari Dua Dekade Mengabdi, Dr. Asep Ikhawan Awaluddin Dedikasikan Hidupnya untuk Kemajuan Pendidikan Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Dunia pendidikan di Sukabumi tak bisa dilepaskan dari peran dan dedikasi seorang Dr. Asep Ikhawan Awaluddin. Sebagai Ketua Dewan Pembina Yasti Sukabumi, ia telah lebih dari 20 tahun mengabdikan dirinya demi kemajuan pendidikan, bukan hanya di Sukabumi, tetapi juga di Indonesia.

    Sebagai sosok yang telah merasakan pahit manisnya mengelola lembaga pendidikan, Asep memiliki tekad kuat untuk terus berkontribusi dalam mencetak generasi unggul. Baginya, sekolah bukan sekadar tempat belajar, tetapi merupakan pusat peradaban awal manusia, tempat di mana karakter dan keterampilan peserta didik dibentuk.

    Sekolah sebagai Pusat Peradaban

    “Saya meyakini bahwa sekolah adalah pusat peradaban manusia, tempat di mana olah pikir, olah rasa, dan olah raga digodok. Tujuan utamanya adalah membangun karakter peserta didik agar memiliki mental dan akhlak yang baik,” ujar Asep saat ditemui di Sukabumi, Rabu (19/02/2025) sore.

    Impian besarnya adalah meningkatkan mutu pendidikan di Sukabumi agar mampu mencetak generasi penerus yang berkualitas. Menurutnya, pendidikan yang berkualitas adalah kunci utama dalam membangun bangsa yang maju.

    “Generasi penerus yang memiliki kualitas mumpuni tentu berasal dari pembibitan yang baik sejak kecil, termasuk di lingkungan sekolah. Maka dari itu, saya ingin terus mendorong peningkatan mutu pendidikan di Sukabumi,” jelasnya.

    Dr Asep Ikhwan Awaluddin, Ketua Dewan Pembina Yasti (kanan), saat menerima kunjungan Wakil Menteri Dikdasmen, Dr. Fajar Riza Ul Haq di Yasti Sukabumi.

    Investasi Pendidikan Seperti Menanam Pohon

    Asep mengibaratkan investasi orang tua dalam dunia pendidikan seperti menanam sebuah bibit pohon. Hasil panennya nanti sangat bergantung pada perawatan sejak proses pembibitan.

    “Di Yasti ini, saya punya banyak jenis pohon yang saya rawat setiap hari agar nantinya bisa menghasilkan buah yang berkualitas. Begitu pula dengan pendidikan. Sejak kecil, anak-anak harus dididik dan diberikan pendidikan yang layak agar ketika dewasa, mereka bisa menjadi kebanggaan orang tuanya. Bisa jadi mereka kelak menjadi kepala desa, pengusaha, atau bahkan wakil menteri,” tutur Asep.

    Namun, ia menegaskan bahwa pendidikan yang baik harus diimbangi dengan fondasi keimanan yang kuat. Kepandaian tanpa akhlak hanya akan melahirkan individu yang tidak bertanggung jawab.

    “Kita berharap anak-anak tidak hanya menjadi pintar, tetapi juga memiliki akhlak mulia. Seperti buah yang berkualitas tinggi, jika penempatannya tidak tepat, harganya bisa berubah. Begitu pula manusia, kecerdasan tanpa akhlak bisa berakhir pada hal yang tidak baik,” tambahnya.

    Komitmen Yasti di Tengah Tantangan Dunia Pendidikan

    Di tengah berbagai tantangan yang melanda dunia pendidikan, mulai dari regulasi hingga kendala finansial, Yasti Sukabumi tetap mampu bertahan dan berkembang. Asep menyatakan bahwa Yasti sudah lama menerapkan kebijakan penghapusan biaya tunggakan bagi para alumninya yang kurang mampu.

    “Kalau sekarang banyak yang membahas soal penghapusan biaya ijazah tertunggak, di Yasti kebijakan ini sudah kami jalankan sejak lama. Kami telah menggratiskan banyak ijazah bagi mereka yang kesulitan membayar tunggakan,” ungkapnya.

    Yasti Sukabumi terus menjalin komunikasi dengan pihak pemerintahan maupun instansi vertikal.

    Menurutnya, Yasti selalu memisahkan antara sektor usaha yang bertujuan menghasilkan pendapatan dengan dunia pendidikan yang tidak seharusnya dijadikan ladang bisnis.

    “Kami membedakan mana hak yayasan dan hak lembaga. Setiap tahunnya, lembaga pendidikan harus memiliki saldo nol agar kegiatan pembelajaran dapat terus berjalan tanpa kendala finansial. Sementara itu, yayasan bisa saja mengalami kerugian, tetapi itu bukan masalah karena dunia pendidikan harus tetap berlanjut,” jelasnya.

    Asep percaya bahwa keberkahan akan selalu hadir bagi mereka yang tulus dalam menjalani niat baik. Ia bahkan pernah secara langsung membantu membebaskan tunggakan biaya pendidikan dengan akad ijab kabul bagi para siswa yang tidak mampu.

    “Banyak yang memiliki utang jutaan rupiah, tetapi akhirnya hanya mampu membayar beberapa ratus ribu. Saya anggap itu sebagai bentuk sedekah Yasti untuk kemajuan pendidikan. Keikhlasan dalam membantu dunia pendidikan adalah investasi yang tak ternilai,” pungkasnya.

    Dedikasi Asep dalam dunia pendidikan menjadi bukti bahwa perjuangan dalam mencerdaskan anak bangsa adalah tugas yang harus dilakukan dengan sepenuh hati. Dengan berbagai gebrakan yang telah dilakukan, ia berharap Yasti terus berkontribusi dalam membangun generasi yang unggul dan berakhlak mulia. (Cr5)

  • SMPN 8 Kota Sukabumi Raih Empat Penghargaan di Anugerah Pendidikan 2024

    SMPN 8 Kota Sukabumi Raih Empat Penghargaan di Anugerah Pendidikan 2024

    SUKABUMIKITA.ID – SMPN 8 Kota Sukabumi sukses menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Anugerah Pendidikan 2024 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi pada Desember lalu. Sekolah ini memborong empat penghargaan sekaligus, membuktikan komitmennya dalam meningkatkan mutu pendidikan serta inovasi pembelajaran.

    Plt. Kepala SMPN 8 Kota Sukabumi, Supriadi, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa tersebut. Salah satu penghargaan yang diraih adalah sebagai sekolah dengan penggunaan akun belajar.id terbanyak di Kota Sukabumi. Hal ini menunjukkan tingginya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran sehingga menciptakan proses belajar yang lebih efektif dan efisien.

    Tak hanya itu, SMPN 8 juga dianugerahi penghargaan sebagai sekolah terbaik dalam penerapan keanekaragaman pembelajaran. Sekolah ini dinilai mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, inklusif, serta inovatif, sehingga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi para siswa.

    Selain dua penghargaan institusi, dua tenaga pendidik dan kependidikan dari SMPN 8 juga turut meraih penghargaan individu. Risa, seorang guru Bimbingan Konseling (BK), dinobatkan sebagai guru inspiratif dalam bidang BK atas kontribusinya dalam membimbing dan memberikan wawasan luas kepada siswa, baik di tingkat kota maupun nasional.

    Sementara itu, Risa Nuraini, staf Tata Usaha (TU), mendapat penghargaan atas dedikasinya dalam pengelolaan aset sekolah. Kemampuannya dalam mengelola administrasi dengan cepat dan tepat menjadi faktor utama dalam penghargaan ini.

    Meski telah meraih berbagai penghargaan, SMPN 8 Kota Sukabumi tak ingin berpuas diri. Menurut Supriadi, pihaknya akan terus mengevaluasi mutu pendidikan agar prestasi ini bisa dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

    “Setelah mendapatkan penghargaan ini, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mutu pendidikan sekolah. Kami ingin terus berkembang dan memberikan yang terbaik bagi siswa,” ujarnya, Rabu (19/02/2025).

    SMPN 8 juga terus berinovasi dalam pembelajaran, salah satunya melalui implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang mengusung konsep pembelajaran berbasis proyek dengan tema-tema kekinian. Selain itu, program korespondensi di perpustakaan sekolah juga diterapkan guna meningkatkan keterampilan literasi siswa.

    Tak hanya itu, sekolah ini rutin mengadakan pelatihan dan komunitas belajar bagi para guru agar terus berinovasi dalam metode pengajaran. Dengan berbagai langkah tersebut, SMPN 8 Kota Sukabumi optimis dapat terus meningkatkan prestasinya di tahun-tahun mendatang.

    “Insya Allah, tahun depan kami akan berusaha lebih baik lagi. Kami ingin terus menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif dan berkualitas,” tutup Supriadi. (Cr5)

  • Profil Lembaga Pendidikan YASTI Sukabumi: Pilar Pendidikan Berintegritas dan Kearifan Islam

    Profil Lembaga Pendidikan YASTI Sukabumi: Pilar Pendidikan Berintegritas dan Kearifan Islam

    SUKABUMIKITA.ID – Yayasan Tarbiyah Islamiyah (YASTI) Sukabumi telah tumbuh menjadi salah satu lembaga pendidikan unggulan di wilayah Sukabumi yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dengan sistem pendidikan modern.

    Berlokasi di Jalan Veteran No. 65, Cisaat, lembaga ini dikenal sebagai tempat pembentukan karakter dan pengetahuan yang holistik bagi para siswa.

    Sejarah dan Visi Misi

    Didirikan dengan semangat untuk mengemban pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman, YASTI Sukabumi berkomitmen mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki integritas moral dan keimanan yang kuat.

    Sejak berdirinya, lembaga ini telah mengembangkan berbagai program pendidikan mulai dari tingkat madrasah tsanawiyah, pesantren, hingga pendidikan vokasi melalui SMK, guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber daya manusia yang berkualitas.

    Fasilitas dan Akreditasi

    YASTI Sukabumi telah mendapatkan akreditasi A dengan predikat “Baik” dari lembaga akreditasi nasional, yang mencerminkan mutu pengajaran dan fasilitas yang disediakan.

    Lembaga ini memiliki gedung-gedung modern yang dilengkapi dengan ruang kelas yang nyaman, laboratorium komputer dan sains, perpustakaan yang lengkap, serta ruang-ruang serbaguna untuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler dan program keagamaan.

    Selain itu, YASTI juga mengembangkan pusat ICT dan laboratorium bahasa untuk mendukung kemajuan teknologi dan penguasaan bahasa asing di kalangan siswa.

    Kurikulum dan Program Unggulan

    Dalam upayanya mencetak lulusan yang kompetitif, YASTI Sukabumi menerapkan kurikulum terpadu yang menggabungkan mata pelajaran formal dengan pendidikan karakter, pembinaan spiritual, dan pelatihan keterampilan. Program unggulan lembaga ini meliputi:

    • Madrasah Tsanawiyah YASTI: Menyediakan pendidikan menengah dengan penekanan pada ilmu keislaman dan ilmu umum.
    • Pesantren Modern: Mengintegrasikan pendidikan agama dengan pendekatan modern untuk mencetak santri yang siap bersaing di era global.
    • SMK YASTI: Menawarkan program vokasi yang mendukung kebutuhan industri dengan fasilitas praktikum yang lengkap dan kerjasama dengan berbagai pihak.

    Kepemimpinan dan Keterlibatan Komunitas

    Di bawah kepemimpinan yang visioner dan profesional, seperti Dr. Asep Ikhwan Awaludin, M.Pd. dan tim pengurus lainnya, YASTI Sukabumi terus mengembangkan inovasi pendidikan.

    Lembaga ini tidak hanya fokus pada aspek akademis, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan keagamaan, seperti program qurban dan bakti sosial yang bekerja sama dengan instansi pemerintah serta organisasi masyarakat.

    Tantangan dan Harapan

    Menghadapi dinamika zaman dan tantangan global, YASTI Sukabumi senantiasa melakukan evaluasi serta pengembangan kurikulum dan fasilitas.

    Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, para pengajar, dan orang tua, YASTI berharap dapat terus meningkatkan mutu pendidikan dan melahirkan generasi yang mampu mengatasi tantangan di masa depan.

    Melalui sinergi antara nilai-nilai tradisional dan inovasi pendidikan, YASTI Sukabumi bertekad untuk menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak prestasi akademis, tetapi juga menghasilkan insan yang berintegritas dan berakhlak mulia. (Cr5)