Sukabumikita.id

Kategori: JABAR

  • Prakiraan Cuaca Jawa Barat, Jumat 21 Maret 2025: Waspada Hujan Disertai Petir di Beberapa Wilayah

    Prakiraan Cuaca Jawa Barat, Jumat 21 Maret 2025: Waspada Hujan Disertai Petir di Beberapa Wilayah

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Jawa Barat pada Jumat, 21 Maret 2025. Secara umum, cuaca diprediksi bervariasi mulai dari cerah berawan hingga hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah.

    Cuaca Pagi hingga Malam Hari

    • Pagi Hari (07.00 – 13.00 WIB): Cuaca diperkirakan cerah hingga cerah berawan di seluruh wilayah Jawa Barat.
    • Siang hingga Sore Hari (13.00 – 19.00 WIB): Berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, serta Kabupaten Pangandaran.
    • Malam Hari (19.00 – 01.00 WIB): Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi secara lokal di beberapa wilayah seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Garut.
    • Dini Hari (01.00 – 07.00 WIB): Cuaca diprediksi kembali cerah berawan hingga berawan.

    Kondisi Suhu, Kelembapan, dan Angin

    • Suhu udara: Diperkirakan berkisar antara 19 – 33°C.
    • Kelembapan udara: Berada dalam rentang 50 – 98%.
    • Angin: Berhembus dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 05 – 40 km/jam.

    Peringatan Dini BMKG

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa wilayah pada siang hingga sore hari.

    Wilayah yang berpotensi terdampak adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, serta Kota Banjar.

    Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang, genangan air, serta gangguan aktivitas luar ruangan akibat cuaca ekstrem.

    Tetap pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG melalui kanal resmi untuk mendapatkan pembaruan terkini terkait kondisi cuaca di wilayah Jawa Barat. (Cr5)

  • Dampak Efisiensi Anggaran, Pj Gubernur Jabar Cari Solusi Bersama Pelaku Pariwisata

    Dampak Efisiensi Anggaran, Pj Gubernur Jabar Cari Solusi Bersama Pelaku Pariwisata

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, memastikan pemerintah daerah tidak tinggal diam menghadapi dampak efisiensi anggaran terhadap sektor pariwisata. Ia berencana duduk bersama para pemangku kepentingan, termasuk Asosiasi Pariwisata Indonesia (Asita) dan Perkumpulan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk mencari solusi terbaik agar industri ini tetap bertahan dan berkembang.

    “Kami akan berdiskusi dengan Asita dan PHRI untuk merumuskan langkah-langkah yang bisa diambil agar sektor pariwisata tidak terlalu terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran,” ujar Bey seusai menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) XII Asita Jawa Barat di Hotel Aryaduta, Kota Bandung, Jumat (14/02/2025).

    Efisiensi Anggaran dan Dampaknya pada Pariwisata

    Kebijakan efisiensi anggaran yang tengah diterapkan pemerintah berdampak signifikan pada sektor perhotelan dan restoran, yang selama ini mengandalkan acara-acara MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) dari instansi pemerintah. Dengan berkurangnya kegiatan seperti perjalanan dinas, forum diskusi (FGD), seminar, dan acara seremonial di hotel serta restoran, pendapatan pelaku usaha pariwisata pun dipastikan menurun.

    Tak hanya itu, penerimaan daerah dari retribusi sektor pariwisata juga berpotensi mengalami penurunan akibat berkurangnya jumlah tamu yang datang dari kegiatan-kegiatan tersebut.

    Potensi Wisatawan Asing dan Infrastruktur Pendukung

    Meski demikian, Bey tetap optimistis bahwa pariwisata Jawa Barat masih bisa berkembang, terutama dengan menyasar wisatawan asing. Menurutnya, infrastruktur yang ada saat ini, seperti kereta cepat Whoosh, dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, khususnya dari kawasan Asia Tenggara.

    “Masih ada potensi besar dari wisatawan asing yang datang ke Jawa Barat. Whoosh ini daya tarik baru bagi wisatawan dari Asia Tenggara,” kata Bey.

    Untuk itu, ia mengajak seluruh pelaku usaha pariwisata agar tetap percaya diri dan tidak terlalu pesimistis dalam menghadapi tantangan ini.

    “Jangan melihat ini sebagai sesuatu yang negatif. Kita harus duduk bersama dan mencari solusi terbaik agar sektor pariwisata tetap tumbuh,” tambahnya.

    Jabar Masih Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Domestik

    Bey juga mengapresiasi kinerja Asita dalam mendorong sektor pariwisata Jawa Barat, terutama dalam menarik wisatawan domestik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah perjalanan wisatawan nusantara ke Jawa Barat pada 2024 mencapai 167,40 juta perjalanan, meningkat 7,15 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Data ini menunjukkan bahwa Jawa Barat tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan domestik,” ujar Bey.

    Melalui Musda XII Asita Jabar, Bey berharap akan lahir strategi inovatif yang mampu menarik lebih banyak wisatawan asing, sehingga bisa menjadi solusi di tengah kebijakan efisiensi anggaran pemerintah.

    “Saya berharap Asita Jabar dapat merumuskan strategi yang inovatif dan berkelanjutan agar industri pariwisata semakin kuat dan berdaya saing,” pungkasnya. (Cr5)

  • Bey Machmudin Optimistis Industri Pariwisata Jabar Tetap Berdenyut Meski Ada Efisiensi Anggaran

    Bey Machmudin Optimistis Industri Pariwisata Jabar Tetap Berdenyut Meski Ada Efisiensi Anggaran

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menyampaikan harapan agar langkah efisiensi anggaran tidak menjadikan pelaku industri perjalanan wisata semakin lesu. Dalam keterangannya di Bandung pada Jumat (14/02/2025), Bey menegaskan bahwa potensi sektor pariwisata di wilayah Jawa Barat masih sangat besar dan dapat terus digalakkan.

    “Jangan sampai kita memandang pesimis terlebih dahulu. Masih banyak peluang untuk mengembangkan pariwisata, terutama di era ini,” ujar Bey.

    Menurutnya, keberadaan proyek-proyek strategis seperti Kereta Cepat Bandung-Jakarta, atau yang dikenal dengan Whoosh, telah menarik minat pelancong dari Asia Tenggara.

    Proyek ini, yang telah menjadi magnet wisatawan asing, dinilai sebagai salah satu daya tarik utama yang dapat dioptimalkan untuk mendongkrak industri pariwisata di Jawa Barat.

    Bey mencontohkan antusiasme wisatawan yang datang untuk mencicipi layanan Kereta Cepat Whoosh sebagai bukti nyata potensi pariwisata. “Potensi pariwisatanya masih sangat terbuka. Wisatawan asing dari negara-negara di Asia Tenggara sudah mulai mengenal dan tertarik dengan Whoosh,” jelasnya.

    Meski demikian, Bey mengakui pentingnya koordinasi lebih lanjut dengan asosiasi terkait, seperti Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Asosiasi Sektor Industri Pariwisata (ASITA).

    “Kita perlu duduk bersama mencari solusi terbaik agar industri pariwisata tetap dinamis dan tidak terdampak negatif oleh efisiensi anggaran,” pungkasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Bey juga mengimbau anak buahnya di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) untuk lebih sigap dalam merancang event dan program yang responsif terhadap kondisi pasar terkini. Ia menyoroti tren penurunan harga hotel sebagai peluang emas untuk mempromosikan destinasi wisata, khususnya di Bandung.

    “Saat harga hotel turun, terutama menjelang long weekend atau hari libur, ini bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk mendorong wisatawan domestik dan asing mengunjungi Bandung,” ujar Bey.

    Bey menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk mengoptimalkan potensi pariwisata. “Kerja sama dengan dinas pariwisata di tingkat kota dan kabupaten harus terus diperkuat agar program-program yang kita jalankan tepat sasaran,” tambahnya.

    Berbagai sumber dari media nasional, termasuk Kompas dan Tempo, juga menyoroti bahwa langkah efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah tidak seharusnya menghambat pertumbuhan sektor pariwisata.

    Para pelaku industri berharap bahwa dukungan kebijakan serta inisiatif kreatif dari pemerintah dapat terus mendorong kemajuan sektor ini, sehingga tetap mampu menarik investasi dan minat wisatawan di masa depan. (Cr5)

  • Pemprov Jabar Percepat Perbaikan Jalan Parung Panjang, Target Selesai 2026

    Pemprov Jabar Percepat Perbaikan Jalan Parung Panjang, Target Selesai 2026

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di kawasan Parung Panjang, Kabupaten Bogor. Dalam rapat koordinasi yang digelar Rabu (12/02/2025) di The Alana Hotel & Conference Center, Sentul City, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar, Herman Suryatman, menegaskan bahwa perbaikan jalan di wilayah tersebut menjadi prioritas utama.

    Herman mengungkapkan bahwa Jalan Parung Panjang memiliki panjang sekitar 28,3 kilometer, dengan kondisi jalan baik sepanjang 13 kilometer, sementara sekitar 14 kilometer lainnya mengalami kerusakan. Pada 2024, Pemprov Jabar telah melakukan perbaikan sepanjang 1,1 kilometer.

    “Kami berharap setengah dari jalan yang rusak dapat diperbaiki hingga 2026, sejalan dengan program Gubernur terpilih,” kata Herman.

    Jika Rancangan APBD Perubahan rampung pada April 2025, pemerintah optimistis dapat mempercepat perbaikan hingga 14 kilometer. Namun, jika baru disahkan pada Juli dan berjalan efektif mulai Agustus, realisasi perbaikan pada 2025 diperkirakan hanya mencapai 6 kilometer.

    Jalan Khusus Tambang Masih dalam Proses

    Sebagai solusi jangka panjang, Pemprov Jabar juga tengah menjajaki pembangunan jalan khusus tambang. Namun, proses pembebasan lahannya baru mencapai 80 persen, sementara analisis dampak lingkungan (AMDAL) masih dalam tahap penyelesaian.

    “Jalan khusus tambang ini dirancang agar terkoneksi dengan Jakarta Outer Ring Road (JORR). Namun, kami masih menunggu proses lebih lanjut dari pemerintah pusat,” jelas Herman.

    Kondisi jalan yang rusak di Parung Panjang telah menyebabkan tingginya angka kecelakaan, dengan lebih dari 100 korban jiwa per tahun. Keadaan ini diperburuk oleh aktivitas truk tambang yang melintas hingga 1.600 rit per hari, dengan tonase melebihi batas maksimal 15 ton, bahkan ada yang mencapai 40 ton.

    Perbaikan Jalan dan Rekayasa Lalu Lintas

    Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar, Bambang Tirtoyuliono, menjelaskan bahwa pihaknya akan memprioritaskan perbaikan jalan dari Lebak Wangi ke arah utara sepanjang 13,4 kilometer yang berbatasan dengan wilayah Tangerang.

    “Pada 2024, kami sudah memperbaiki 1,1 kilometer. Namun, kondisi struktur jalan yang rusak parah membutuhkan waktu lebih lama untuk perbaikan total,” jelasnya.

    Ia juga menekankan bahwa selama proses perbaikan berlangsung, kendaraan berat sebaiknya dialihkan ke jalur alternatif agar pekerjaan dapat selesai lebih cepat. (Cr5)

  • Polemik Aksi Ormas di Kawasan Industri: Solusi dari Pemprov Jabar

    Polemik Aksi Ormas di Kawasan Industri: Solusi dari Pemprov Jabar

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas investasi di Jabar, terutama di kawasan industri Bekasi dan Karawang. Hal ini disampaikannya dalam forum diskusi bersama pengelola kawasan industri dan pelaku usaha di aula SMK Mitra Industri MM 2100, Kabupaten Bekasi, Senin (10/02/2025).

    “Kita harus memastikan agar investor tetap berinvestasi di sini, kalau bisa bertambah terus. Maka dari itu, kita semua harus menjaga agar iklim investasi tetap kondusif,” ujar Bey.

    Gangguan Ormas di Kawasan Industri, Pemprov Jabar Ambil Sikap

    Salah satu isu utama yang mencuat dalam diskusi tersebut adalah keluhan dari industri terhadap aksi sekelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu operasional pabrik. Bey menegaskan bahwa aktivitas semacam ini harus dihentikan demi menjaga kepastian investasi di Jabar.

    “Kami terbuka untuk dialog, tetapi aksi yang mengganggu operasional pabrik tidak bisa dibiarkan. Jika ada aspirasi, silakan disampaikan dengan cara yang tepat,” kata Bey.

    Gangguan dari ormas di kawasan industri bukanlah masalah baru. Beberapa perusahaan telah menyampaikan kekhawatiran mereka, mengingat stabilitas industri adalah kunci utama dalam menarik investor.

    Strategi Jabar Tarik Lebih Banyak Investor

    Dalam diskusi tersebut, para pengelola kawasan industri yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI) juga memberikan sejumlah masukan kepada Pemprov Jabar. Mereka menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur, kepastian regulasi, dan keamanan investasi sebagai faktor utama yang harus diperkuat.

    “Tadi banyak masukan dari mereka dan kita akan akselerasi. Kita harus membuat Jabar semakin menarik bagi investor,” ungkap Bey.

    Sejauh ini, Jawa Barat tetap menjadi provinsi dengan investasi tertinggi di Indonesia. Pada 2024, total investasi mencapai Rp251 triliun, angka yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap daerah ini. Namun, mempertahankan tren ini memerlukan kerja keras dari semua pihak.

    Kondusivitas: Faktor Kunci Pertumbuhan Ekonomi Jabar

    Bey menegaskan bahwa stabilitas dan keamanan investasi harus tetap terjaga jika Jabar ingin terus menarik investor. Selain itu, peningkatan kualitas tenaga kerja juga menjadi perhatian utama agar industri yang masuk ke Jabar bisa mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    “Kondusivitas adalah kunci. Jika kita bisa menjamin stabilitas, investasi akan terus tumbuh, ekonomi meningkat, dan tenaga kerja terserap lebih banyak,” tandasnya. (Cr5)

  • Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Februari 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Februari 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Jawa Barat pada Senin, 10 Februari 2025, akan didominasi hujan ringan hingga sedang di berbagai daerah.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang terutama pada siang hingga menjelang malam hari.

    Detail Prakiraan Cuaca

    ☀️ Pagi Hari (07.00 – 13.00 WIB)

    Sebagian wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Depok, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon diprediksi akan diguyur hujan ringan.

    Siang dan Sore Hari (13.00 – 19.00 WIB) 

    Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Kuningan, Cimahi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

    ☁️ Malam Hari (19.00 – 01.00 WIB) 

    Kondisi cuaca cenderung berawan, namun hujan ringan masih mungkin terjadi di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Sukabumi, Subang, Sumedang, Kuningan, Ciamis, Majalengka, Indramayu, dan Tasikmalaya.

    🌙 Dini Hari (01.00 – 07.00 WIB)  

    Sebagian besar wilayah Jawa Barat akan berawan tanpa hujan.

    Suhu dan Kecepatan Angin

    – Suhu udara: 18 – 33°C

    – Kelembapan udara: 65 – 98%

    – Angin: Bertiup dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 5 – 40 km/jam

    Peringatan Dini BMKG

    BMKG mengingatkan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, terutama menjelang siang hingga malam hari di daerah:

    Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

    Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan banjir lokal, pohon tumbang, dan jalanan licin akibat hujan. Pastikan selalu mendapatkan informasi cuaca terbaru melalui BMKG atau aplikasi cuaca resmi.


    📌 Sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat

    📅 Pembaruan: 10 Februari 2025, pukul 05.30 WIB

    🌐 Info lebih lanjut: [http://cuaca.bmkg.go.id](http://cuaca.bmkg.go.id)

  • Bey Machmudin Gelar Silaturahmi dengan Keluarga Mantan Gubernur Jawa Barat

    Bey Machmudin Gelar Silaturahmi dengan Keluarga Mantan Gubernur Jawa Barat

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang akhir masa jabatannya sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin berinisiatif untuk menjalin silaturahmi dengan keluarga para mantan Gubernur Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap jasa para pemimpin terdahulu yang telah berkontribusi bagi kemajuan provinsi ini.

    Inisiatif tersebut telah dimulai dengan pertemuan bersama keluarga almarhum Letjen TNI (Purn.) Dr. (H.C.) H. Mashudi, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat pada periode 1960–1970. Silaturahmi penuh kehangatan ini berlangsung di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, pada Sabtu (08/02/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Bey Machmudin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada keluarga Mashudi yang hadir dalam pertemuan tersebut. Ia menegaskan bahwa Mashudi merupakan sosok penting dalam sejarah Jawa Barat.

    “Saya merasa terhormat dapat menyambut keluarga almarhum Mashudi di Gedung Negara Pakuan. Beliau adalah gubernur yang memiliki peran besar dalam pembangunan Jawa Barat,” ujar Bey Machmudin.

    Tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, pertemuan ini juga membawa kenangan mendalam bagi keluarga Mashudi. Nanay Jubaedah Mashudi (73), putri almarhum Mashudi, mengungkapkan rasa harunya saat kembali menginjakkan kaki di tempat yang penuh memori tersebut.

    “Alhamdulillah, kami sangat terharu dan merasa bangga atas undangan dari Pak Bey. Ini adalah momen yang mengingatkan kami pada masa kecil di Gedung Negara Pakuan,” ungkap Nanay dengan penuh emosional.

    Nanay berharap agar pemimpin Jawa Barat di masa mendatang terus menghargai nilai sejarah dan jasa para pendahulu. “Harapan kami, pemimpin Jawa Barat ke depan tidak melupakan sejarah. Seperti pepatah, ‘tong poho ka purwadaksi’, jangan pernah melupakan asal-usul,” tambahnya.

    Bey Machmudin mengungkapkan bahwa silaturahmi ini akan terus berlanjut dengan mengundang keluarga gubernur lainnya dari berbagai periode. “Kami telah mengundang keluarga almarhum Pak Aang Kunaefi, dan selanjutnya akan mengundang keluarga Pak Yogi, Pak Dani Setiawan, Pak Ahmad Heryawan, Pak Ridwan Kamil, serta keluarga gubernur lainnya,” jelasnya.

    Langkah ini menjadi wujud penghormatan terhadap kepemimpinan masa lalu dan upaya mempererat hubungan antara pemerintah saat ini dengan keluarga pemimpin terdahulu. Dengan demikian, nilai-nilai sejarah dan kontribusi para gubernur sebelumnya tetap diingat dan dihormati oleh generasi selanjutnya. (Cr5)

     

  • Delegasi Kota Hamamatsu Jepang Kunjungi Bandung, Bahas Kerja Sama SDM dan Kesehatan

    Delegasi Kota Hamamatsu Jepang Kunjungi Bandung, Bahas Kerja Sama SDM dan Kesehatan

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Bandung menerima kunjungan delegasi dari Kota Hamamatsu, Jepang, di Ruang Tata Praja Balai Kota Bandung, Kamis (06/02/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) serta sektor kesehatan dan medis.

    Dalam pertemuan tersebut, Anggota Dewan Kota Hamamatsu, Suzuki Hiroyuki, menegaskan komitmen kota asalnya untuk terus meningkatkan hubungan dengan Bandung, khususnya di bidang kesehatan dan peningkatan kualitas tenaga kerja.

    “Saya juga berfokus pada bidang kesehatan, termasuk membantu talenta muda Indonesia untuk berkarier di Jepang. Selain itu, saya memiliki peran di Kementerian Ekonomi Jepang untuk memperkuat kerja sama dengan Indonesia,” ujar Suzuki.

    Menurutnya, Jepang saat ini membutuhkan tenaga kerja muda dari Indonesia, terutama di sektor kesehatan. Oleh karena itu, kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang bagi tenaga medis Indonesia untuk berkarier di Jepang, serta mendorong program pertukaran pelajar dan tenaga profesional antara kedua kota.

    “Dengan berbagai bidang kerja sama yang bisa dijalin, kami berharap hubungan antara Kota Bandung dan Hamamatsu semakin erat. Semoga kerja sama ini memberikan manfaat besar bagi kedua kota,” tambahnya.

    Dukungan untuk Peningkatan Kapasitas Tenaga Medis

    Menanggapi hal tersebut, Pj Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan serta memperkuat sistem pengelolaan rumah sakit di Kota Bandung.

    “Kami berharap penjajakan kerja sama ini dapat memberikan manfaat nyata, khususnya dalam peningkatan kapasitas tenaga medis dan manajemen fasilitas kesehatan di Kota Bandung,” ujar Iskandar.

    Selain sektor kesehatan, ia juga menyampaikan bahwa kerja sama ini diharapkan bisa diperluas ke sektor industri dan pendidikan.

    “Bukan hanya tenaga kesehatan saja, tetapi juga industri dan pendidikan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kerja sama ini bisa segera direalisasikan,” imbuhnya.

    Fokus pada Mitigasi Gempa dan Pelatihan Medis

    Di sisi lain, Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa, menyoroti pentingnya kerja sama dengan Jepang dalam bidang mitigasi bencana, terutama dalam menghadapi potensi gempa bumi akibat Sesar Lembang.

    “Kami perlu masukan dalam mitigasi gempa, terutama untuk rumah sakit. Kementerian Kesehatan juga telah menunjuk RSUD Bandung Kiwari sebagai rumah sakit yang bertanggung jawab dalam penanganan gempa akibat Sesar Lembang. Oleh karena itu, kerja sama dengan Jepang dalam hal ini sangat penting,” jelas Yorisa.

    Selain mitigasi gempa, kerja sama ini juga mencakup pelatihan tenaga kesehatan dalam perawatan lansia, penanganan kasus kekerasan terhadap ibu dan anak, serta pelayanan bagi penyandang disabilitas.

    Hubungan Erat Bandung-Hamamatsu Sejak 2014

    Kota Bandung dan Hamamatsu telah menjalin hubungan sister city sejak ditandatanganinya Letter of Intent (LoI) pada 19 Desember 2014. Kerja sama ini kemudian diperkuat dengan Memorandum of Understanding (MoU), yang mencakup berbagai sektor, termasuk:

    1. Program Hibah Pencegahan Kebocoran Air (2017–2019), kerja sama antara Perumda Tirtawening dan Japan International Cooperation Agency (JICA).
    2. Dukungan Teknis untuk Pemeliharaan dan Manajemen Pipa Air, sebagai bagian dari pelatihan personel dalam sistem penyediaan air.

    MoU antara kedua kota sebenarnya berakhir pada 26 Juli 2024. Namun, Kota Bandung dan Hamamatsu telah sepakat untuk memperpanjang kerja sama dengan cakupan yang lebih luas. Kini, selain bidang akademik, lingkungan, dan penyediaan air, kerja sama juga meliputi pengembangan SDM, ketenagakerjaan, pendidikan, serta sektor kesehatan dan medis.

    Dengan adanya kunjungan delegasi Hamamatsu ini, diharapkan kerja sama antara kedua kota dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan dan peluang karier bagi tenaga kerja Indonesia di Jepang. (Cr5)

  • Perkuat Transparansi dan Kepastian Hukum, Pemdaprov Jabar dan Kejati Jabar Tandatangani MoU

    Perkuat Transparansi dan Kepastian Hukum, Pemdaprov Jabar dan Kejati Jabar Tandatangani MoU

    SUKABUMIKITA.ID Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) terus berupaya meningkatkan transparansi dan kepastian hukum dalam tata kelola pemerintahan serta pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menjalin kerja sama dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) melalui penandatanganan nota kesepakatan.

    Penandatanganan ini berlangsung di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, pada Selasa (04/02/2025). Acara ini dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin, Kepala Kejati Jabar, Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar, serta perwakilan dari berbagai BUMD di lingkungan Pemprov Jabar.

    Transparansi Jadi Kunci Tata Kelola Pemerintahan

    Dalam sambutannya, Bey Machmudin menegaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan.

    “Tanpa transparansi, upaya yang kita lakukan akan sia-sia. Kita harus terbuka kepada Kejaksaan Tinggi agar mereka dapat mengidentifikasi potensi permasalahan hukum dan memberikan pendampingan yang diperlukan,” ujar Bey.

    Lebih lanjut, ia menekankan bahwa kesepakatan ini bukan bertujuan untuk melindungi pihak-pihak yang melanggar hukum, melainkan memastikan bahwa tata kelola pemerintahan di Jabar berjalan profesional dan bebas dari praktik korupsi.

    “Setiap rupiah yang dikeluarkan harus benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. Jika ada hal yang masih bisa dibina, kita akan lakukan pembinaan bersama Kejaksaan. Namun, jika ada pelanggaran hukum yang sudah keterlaluan, tentu harus ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

    Pendampingan Hukum untuk Optimalisasi Aset dan BUMD

    Selain memastikan tata kelola pemerintahan yang bersih, kerja sama ini juga mencakup pendampingan hukum bagi BUMD dan pengelolaan aset daerah. Salah satu proyek yang saat ini mendapat perhatian khusus adalah Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, yang masih menunggu Legal Opinion dari Kejati Jabar sebagai dasar hukum untuk kelanjutan proyek tersebut.

    “Kami juga meminta pendampingan dari Kejati agar BUMD dapat beroperasi lebih baik, termasuk dalam pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR) agar lebih transparan dan tepat sasaran,” kata Bey.

    Bey mengungkapkan bahwa masih banyak aset daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Pemdaprov Jabar dapat memperoleh kepastian hukum sehingga aset-aset tersebut dapat segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

    Puluhan Perkara Hukum Masih Berjalan

    Dalam kesempatan yang sama, Bey Machmudin juga mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, Pemdaprov Jabar menangani sebanyak 62 perkara hukum, yang terdiri dari 34 perkara lanjutan dan 28 perkara baru. Hingga akhir tahun, 26 perkara telah memiliki putusan tetap (inkrah), dengan sebagian besar dimenangkan oleh pihak pemerintah daerah.

    Memasuki tahun 2025, masih ada 42 perkara hukum yang harus ditangani, terdiri dari 36 perkara lanjutan dan 6 perkara baru. Bey berharap dengan adanya pendampingan dari Kejati Jabar, setiap langkah hukum yang diambil dapat memberikan kepastian bagi pemerintah daerah dalam menjalankan tugasnya.

    “Kami optimistis, dengan kerja sama ini, Pemdaprov Jabar dan BUMD dapat menerapkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik, transparan, serta berorientasi pada kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (Cr5)

  • Bey Machmudin Soroti Wacana Penyesuaian Jam Masuk di Bandung

    Bey Machmudin Soroti Wacana Penyesuaian Jam Masuk di Bandung

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menegaskan pentingnya kajian menyeluruh terkait rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang hendak mengatur ulang jam masuk sekolah dan kerja. Menurut Bey, rencana ini perlu mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi lalu lintas di Bandung serta ketersediaan transportasi umum.

    “Rencana ini harus dikaji secara mendalam sebelum diterapkan. Terutama perhatikan juga transportasi umum yang ada saat ini,” ujar Bey dalam pernyataannya di Bandung, Kamis (24/10) (dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Sukabumi).

    Bey menilai, kajian ini akan menghindari risiko munculnya polemik di masyarakat. “Jangan sampai anak-anak berangkat saat kondisi masih gelap. Hal ini riskan, terlebih banyak siswa yang rumahnya tidak dekat dari sekolah,” katanya.

    Baca juga: Pj Gubernur Jabar Serahkan Perpanjangan Jabatan Pj Wali Kota Cimahi

    Sebagai langkah awal, Bey menyarankan agar Pemkot Bandung menguji coba pengaturan jam ini terlebih dahulu di lingkungan Balai Kota. Menurutnya, dengan memulai di kantor wali kota, dapat dilihat lebih dulu kelebihan dan kekurangannya sebelum diterapkan pada masyarakat luas.

    “Kalau mau coba, uji saja di kantor Pak Wali. Lihat dampaknya setelah sebulan. Tanyakan juga ke pegawai, apakah nyaman dengan masuk lebih pagi,” lanjut Bey.

    Bey menambahkan, daripada membuat kebijakan yang belum tentu efektif, lebih baik Pemkot Bandung memprioritaskan program jangka panjang untuk mengatasi kemacetan, seperti pengadaan Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya yang saat ini masih dalam tahap pengembangan.

    “Mending fokus ke BRT. Jangan coba-coba kebijakan yang justru kontraproduktif,” tegas Bey. Ia juga mengingatkan bahwa tidak semua warga memiliki kendaraan pribadi, sehingga ketersediaan transportasi umum yang memadai sangat penting.

    Di sisi lain, Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menjelaskan bahwa pengaturan jam operasional berbagai sektor seperti pendidikan, perkantoran, dan kendaraan barang akan disosialisasikan dalam dua minggu ke depan. Menurut Koswara, penyesuaian jam ini diharapkan bisa mengurangi kemacetan yang sering terjadi pada jam-jam sibuk.

    “Setiap kali ada liburan sekolah, kita melihat kemacetan jauh berkurang. Ini menunjukkan bahwa jam operasional sekolah dan kerja sangat berpengaruh terhadap kondisi lalu lintas,” ungkap Koswara (dikutip dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat).

    Sebagai langkah awal, Pemkot Bandung akan mengatur jam kerja pegawai negeri sipil (PNS) terlebih dahulu. Harapannya, perubahan ini bisa mendistribusikan arus lalu lintas secara merata sepanjang hari. Setelah itu, penyesuaian jam operasional untuk kendaraan barang juga akan diterapkan, mengingat seringnya kendaraan besar menyebabkan kepadatan di jalur utama kota.

    “Kami akan terus mengevaluasi dan melakukan uji coba, agar kebijakan ini bisa efektif dalam mengurangi kemacetan di Kota Bandung,” ucap Koswara. (cr5)


    Sumber: Pemda Kota Bandung Siapkan Regulasi Baru Atur Jam Masuk Kerja dan Sekolah untuk Atasi Kemacetan