Sukabumikita.id

Kategori: KESEHATAN

  • Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus mengoptimalkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, hingga lansia.

    Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, menjelaskan bahwa program CKG merupakan bagian dari prioritas pemerintah untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga.

    “Cek Kesehatan Gratis ini menjadi salah satu program utama yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan adanya pemeriksaan rutin, warga bisa lebih dini mendeteksi potensi penyakit dan mengambil langkah pencegahan,” ujarnya.

    Sebagai langkah konkret, program CKG untuk anak sekolah usia 7 hingga 17 tahun akan digelar menjelang tahun ajaran baru. Tidak hanya itu, cakupan layanan ini juga diperluas dengan menggandeng klinik swasta agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan secara gratis.

    “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan klinik kesehatan swasta agar layanan ini lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat. Sebenarnya, program skrining kesehatan ini sudah berjalan sejak tahun-tahun sebelumnya, dengan fokus utama pada deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Hingga saat ini, cakupan pemeriksaan kesehatan di Kota Sukabumi sudah mencapai 97,94 persen,” jelasnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah.

    Reni menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang bisa berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan proaktif dalam menjaga kondisi tubuh mereka.

    “Melalui program ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada terhadap kesehatannya sendiri. Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini, sehingga bisa segera ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius,” tambahnya.

    Dinkes Kota Sukabumi mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program CKG ini agar kesehatan mereka tetap terjaga. Dengan deteksi dini dan pencegahan yang optimal, diharapkan derajat kesehatan warga Kota Sukabumi semakin meningkat. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus menunjukkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan berbagai pencapaian membanggakan. Berkat kerja sama yang solid dengan berbagai pihak, instansi ini berhasil meraih penghargaan tingkat regional maupun nasional, sekaligus mencatat kemajuan dalam layanan kesehatan masyarakat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didasarkan pada perjanjian kinerja yang telah disepakati dengan kepala daerah. Fokus utama pencapaian mencakup pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM), peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta optimalisasi pengelolaan fasilitas kesehatan.

    “Pada 2024, target pencapaian SPM sebesar 98 persen berhasil terealisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang kami berikan sudah sesuai standar yang ditetapkan. Namun, ada satu aspek yang masih perlu ditingkatkan, yaitu deteksi dini penyakit tidak menular,” ujar Dr. Reni, Jumat (14/03/2025).

    Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin masih perlu ditingkatkan, terutama untuk penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, Dinkes berkomitmen memperkuat program sosialisasi dan edukasi guna mendorong masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya.

    Selain pencapaian dalam realisasi SPM, Dinkes Kota Sukabumi juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Beberapa penghargaan prestisius yang diraih antara lain dari Ombudsman Republik Indonesia atas kualitas layanan publik terbaik yang diberikan oleh Puskesmas Baros, Puskesmas Benteng, serta Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sendiri. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut menambah daftar prestasi yang berhasil ditorehkan tahun ini.

    Salah satu pencapaian paling signifikan adalah keberhasilan dalam menekan angka stunting di Kota Sukabumi. Sepanjang 2024, angka stunting berhasil turun menjadi 16,8 persen, sebuah kemajuan yang patut diapresiasi.

    “Alhamdulillah, penurunan angka stunting ini merupakan pencapaian besar bagi kami. Kami akan terus bekerja keras agar angka ini bisa semakin menurun di tahun-tahun mendatang,” tambahnya. (Cr5)

  • Dorong Digitalisasi, Wali Kota Sukabumi Dukung Modernisasi RSUD R. Syamsudin

    Dorong Digitalisasi, Wali Kota Sukabumi Dukung Modernisasi RSUD R. Syamsudin

    SUKABUMIKITA.ID Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan dengan menghadirkan sistem manajemen rumah sakit yang lebih modern.

    Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menghadiri presentasi Weaning System untuk Unit Organisasi Bersifat Khusus (OUBK) RSUD R. Syamsudin, SH (RSUD Bunut) pada Jumat (14/03/2025). Presentasi ini dipaparkan oleh PT Smarthhub Technologies sebagai bagian dari upaya digitalisasi layanan rumah sakit.

    Acara ini juga dihadiri oleh Plt. Direktur Utama OUBK RSUD R. Syamsudin, SH, Yanyan Rusyandi, beserta Dewan Pengawas dan jajaran struktural RSUD Bunut. Dalam sambutannya, Ayep Zaki menegaskan komitmennya untuk menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai rumah sakit rujukan terbaik di Sukabumi dengan mengadopsi teknologi modern.

    Teknologi untuk Pelayanan Kesehatan yang Lebih Optimal

    Menurut Ayep Zaki, pemanfaatan teknologi informasi akan membuat manajemen rumah sakit lebih efisien dan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

    “Saya memiliki cita-cita besar menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai rumah sakit yang maju dan terbaik. Dengan sistem teknologi informasi yang terintegrasi, layanan kesehatan dapat lebih cepat dan transparan,” ujar Ayep Zaki.

    Selain transformasi digital, pembangunan fasilitas rumah sakit juga akan dilakukan secara bertahap. Salah satu prioritas utama adalah peningkatan layanan rawat inap, khususnya dalam mendukung implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang menjadi bagian dari transformasi BPJS Kesehatan.

    Peresmian Gedung KRIS Jadi Prioritas

    Ayep Zaki menegaskan bahwa pembangunan gedung KRIS di RSUD R. Syamsudin menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sukabumi.

    “Ini adalah bagian dari komitmen saya sebagai Wali Kota untuk terus memajukan Sukabumi sebagai kota yang bercahaya. Dengan sistem yang lebih baik, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal,” katanya.

    Sementara itu, PT Smarthhub Technologies dalam presentasinya memaparkan berbagai solusi inovatif berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi yang diperkuat dengan kemitraan strategis.

    Dengan adanya sistem manajemen rumah sakit yang terintegrasi, RSUD R. Syamsudin diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat.

    Pemerintah Kota Sukabumi berharap penerapan teknologi ini dapat membawa perubahan signifikan dalam dunia kesehatan, menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai contoh rumah sakit modern yang siap menghadapi tantangan di era digital. (Cr5)

  • Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Gelar Bakti Sosial Ramadhan di Panti Asuhan Al Fitroh

    Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Gelar Bakti Sosial Ramadhan di Panti Asuhan Al Fitroh

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam semangat kepedulian dan berbagi di bulan suci Ramadhan, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menggelar kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan sosial ke Panti Asuhan Al Fitroh di Jalan Brawijaya, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Senin (10/03/2025).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, yang turut serta menyerahkan bantuan bersama jajaran pejabat struktural, termasuk para kepala bidang dan staf Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

    Bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk mendukung kebutuhan sehari-hari anak-anak di panti asuhan tersebut. Dr. Reni menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan tanggung jawab pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah.

    “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Panti Asuhan Al Fitroh. Semoga kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berbagi dengan sesama,” ujar Dr. Reni.

    Selain menyalurkan bantuan, dalam kesempatan tersebut jajaran Dinas Kesehatan juga berinteraksi langsung dengan anak-anak panti, memberikan motivasi, serta menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan.

    “Puasa melatih kita untuk sehat fisik, tetap bugar. Sedekah pada bulan Ramadan melatih kesehatan hati kita agar semakin terasah rasa empati pada sesama. Kebahagiaan Ramadan bukan milik kita sendiri, maka selayaknya kita berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara yang tidak lebih beruntung dengan kita,” sambung Dr. Reni.

    Penyerahan bantuan kepada Panti Asuhan Al Fitroh di Jalan Brawijaya, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh. Senin (10/03/2025).

    Kegiatan bakti sosial ini mendapat apresiasi dari pengurus Panti Asuhan Al Fitroh. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi atas perhatian dan bantuan yang diberikan.

    “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kepedulian Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak di panti asuhan kami,” ungkap salah satu pengurus panti.

    Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta menumbuhkan semangat gotong royong dalam membantu sesama. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi juga berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (Cr5)

  • Pj Gubernur Jabar Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Bandung, Warga Dapat “Kado Istimewa”

    Pj Gubernur Jabar Tinjau Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Bandung, Warga Dapat “Kado Istimewa”

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, meninjau langsung pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Puskesmas Puter, Kota Bandung, pada Jumat (14/2/2025). Program ini merupakan inisiatif nasional dari Kementerian Kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat.

    PKG telah berlangsung sejak 10 Februari 2024 di berbagai daerah di Indonesia. Program ini menawarkan layanan cek kesehatan gratis dan memberikan rekomendasi kepada masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan. Bagi mereka yang dinyatakan sehat, akan diberikan panduan menjaga pola hidup sehat. Sementara bagi yang terdeteksi memiliki masalah kesehatan, akan mendapatkan tindak lanjut berupa pelayanan medis.

    “Kado Istimewa” bagi Warga yang Berulang Tahun

    Pj Gubernur Bey menyambut baik program PKG ini dan menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin.

    “Kami sangat mendukung program ini. Pemeriksaan kesehatan minimal setahun sekali itu penting, dan momentum ulang tahun bisa menjadi pengingat agar masyarakat rutin cek kesehatan,” ujarnya.

    Uniknya, PKG ini diberikan sebagai “kado istimewa” bagi warga yang berulang tahun. Sasaran program ini mencakup masyarakat berusia 1-6 tahun dan di atas 18 tahun yang berulang tahun hingga satu bulan setelah tanggal lahir mereka.

    “Untuk anak-anak usia 7-17 tahun, pemeriksaan akan dilakukan di sekolah-sekolah mulai bulan Juni,” tambah Bey.

    Solusi bagi Warga yang Kesulitan Akses Digital

    Meski program ini bisa diakses melalui aplikasi Satu Sehat, Bey mengakui bahwa belum semua warga mengetahui informasi ini, terutama mereka yang kesulitan menggunakan aplikasi karena keterbatasan akses digital.

    “Tadi ada keluhan dari warga bahwa masih banyak yang tidak memiliki HP atau sulit mengakses aplikasi. Kami akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk mencari solusi terbaik,” jelasnya.

    Sebagai alternatif, warga tetap bisa mendaftar secara manual dengan datang langsung ke puskesmas terdekat dan membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK).

    “Bagi yang tidak bisa daftar lewat HP, bisa langsung datang ke puskesmas. Petugas akan membantu proses pendaftaran,” kata Bey.

    Pelaksanaan PKG dan Layanan Jemput Bola

    Di Kota Bandung, PKG saat ini hanya dilaksanakan setiap Selasa dan Jumat karena keterbatasan tenaga medis. Namun, Bey memastikan bahwa solusi sedang dicari agar layanan ini bisa berjalan setiap hari.

    “Di beberapa kabupaten/kota, PKG sudah tersedia setiap hari. Nanti akan ada layanan jemput bola bagi warga yang tidak bisa datang ke puskesmas, jadi petugas kesehatan yang akan datang langsung ke rumah,” pungkasnya.

    Cara Masyarakat Mendaftar PKG

    Ada tiga cara untuk mengikuti program Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini:

    1. Melalui aplikasi Satu Sehat Mobile
      • Masyarakat bisa mengecek jadwal dan lokasi puskesmas yang menyediakan layanan PKG.
    2. Melalui chatbot WhatsApp di nomor 081110500567
      • Chatbot ini akan memandu masyarakat dalam proses pendaftaran dengan mudah dan praktis.
    3. Datang langsung ke puskesmas terdekat
      • Warga cukup membawa KTP atau KK, dan petugas akan membantu proses pendaftaran.

    Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan menjalani pola hidup sehat untuk kualitas hidup yang lebih baik. (Cr5)

     

     

  • Dorong Kebiasaan Hidup Sehat, Pemkot Sukabumi Gelar Pelatihan Senam Indonesia Hebat

    Dorong Kebiasaan Hidup Sehat, Pemkot Sukabumi Gelar Pelatihan Senam Indonesia Hebat

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah melalui Pelatihan Senam Anak Indonesia Hebat, yang secara resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, di GOR Smansa pada Kamis (13/2/2025).

    Kegiatan ini merupakan inisiatif Ikatan Guru Olahraga Nasional (IGORNAS) Kota Sukabumi, dengan dukungan berbagai pihak, termasuk Cabang Dinas (KCD) Wilayah V Sukabumi, Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Barat, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), serta para tenaga pendidik mata pelajaran olahraga dari berbagai sekolah di Kota Sukabumi.

    Mengenalkan Senam sebagai Bagian dari Pembentukan Karakter

    Dalam sambutannya, Kusmana menekankan bahwa Senam Indonesia Hebat bukan sekadar kegiatan olahraga, tetapi juga bagian dari upaya membangun kebiasaan positif pada anak-anak sejak dini. Program ini sejalan dengan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas Kementerian Pendidikan, dan mencakup kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, berolahraga, serta makan makanan sehat dan bergizi.

    “Senam ini bukan hanya tentang kesehatan fisik, tetapi juga membentuk karakter dan disiplin anak-anak. Dengan rutin berolahraga, mereka akan lebih aktif, sehat, dan memiliki kebiasaan baik yang mendukung perkembangan mereka,” ujar Kusmana.

    Ia juga mengapresiasi IGORNAS Kota Sukabumi yang telah berperan aktif dalam melatih tenaga pendidik agar senam ini dapat diterapkan secara luas di sekolah-sekolah.

    Menjadikan Senam sebagai Bagian dari Kegiatan Sekolah

    Sebagai langkah konkret, Kusmana mengusulkan agar Senam Indonesia Hebat menjadi bagian dari kegiatan rutin di sekolah, khususnya sebelum dimulainya mata pelajaran olahraga. Dengan cara ini, diharapkan anak-anak terbiasa melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, baik di sekolah maupun di rumah.

    “Kami berharap program ini tidak hanya berlangsung hari ini, tetapi bisa terus diterapkan di seluruh sekolah di Kota Sukabumi. Dengan dukungan para guru, kita bisa memastikan anak-anak mendapatkan manfaat dari senam ini secara maksimal,” tambahnya.

    Di akhir acara, Kusmana mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan pelatihan ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal bagi penguatan pendidikan jasmani di Kota Sukabumi, sekaligus mendorong gaya hidup sehat di kalangan generasi muda.

    “Dengan kerja sama yang baik, kita bisa menciptakan generasi yang lebih sehat, disiplin, dan berprestasi,” pungkasnya. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Gencarkan Program Bebas Jentik Nyamuk untuk Tekan Kasus DBD

    Dinkes Kota Sukabumi Gencarkan Program Bebas Jentik Nyamuk untuk Tekan Kasus DBD

    SUKABUMIKITA.IDDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus mengintensifkan upaya pemberantasan jentik nyamuk guna menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Salah satu target utama yang dicanangkan adalah Angka Bebas Jentik (ABJ) di atas 95 persen setiap tahunnya.

    Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Drg Wita Darmawanti, mengungkapkan bahwa tahun lalu target ABJ berhasil melampaui angka yang telah ditetapkan.

    “Alhamdulillah, pada tahun lalu ABJ Kota Sukabumi mencapai 96 persen, melampaui target yang sudah ditentukan, yakni 95 persen,” ujar Wita kepada awak media, Senin (03/02/2025).

    Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

    Meskipun target telah tercapai, Dinkes Kota Sukabumi tetap berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar agar tetap terbebas dari jentik nyamuk.

    “Kami terus mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan guna mencegah berkembangnya jentik nyamuk,” paparnya.

    Selain itu, pihaknya juga terus mendorong penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pengendalian kasus DBD.

    “Masyarakat harus aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat semua wadah air, serta mendaur ulang barang bekas agar tidak menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.

    Langkah Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan Warga

    Wita menambahkan, ada beberapa langkah lain yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan ABJ dan mencegah penyebaran DBD, di antaranya:

    Mengoleskan cairan anti nyamuk saat beraktivitas di dalam maupun luar rumah.
    Menanam tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah.
    Melaksanakan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) untuk memastikan tidak ada jentik di lingkungan masing-masing.

    “Kami harap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, sehingga angka kasus DBD di Kota Sukabumi bisa terus ditekan,” tutupnya.(Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Pastikan Menu Makan Bergizi Gratis Aman Dikonsumsi

    Dinkes Kota Sukabumi Pastikan Menu Makan Bergizi Gratis Aman Dikonsumsi

    SUKABUMIKITTA.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memasuki hari kedua pada Selasa (07/01/2025), dengan tetap menyasar empat Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Sukabumi. Sebanyak 1.686 pelajar menerima manfaat dari program ini, yang bertujuan meningkatkan asupan gizi bagi siswa sekolah.

    Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi memastikan bahwa seluruh menu yang disajikan dalam program ini aman, higienis, dan layak dikonsumsi. Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Dr. Reni R. Muthmainnah, M.Kes, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak hanya memastikan kualitas makanan, tetapi juga melakukan pendataan antropometri bagi para penerima manfaat.

    “Setiap pelajar yang menerima program MBG terlebih dahulu diperiksa berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengannya. Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan status gizi mereka,” ujar Reni kepada wartawan.

    Dinkes Pantau Sanitasi dan Keamanan Makanan

    Tak hanya aspek gizi, Dinkes Kota Sukabumi juga memastikan kualitas sanitasi air yang digunakan dalam pengolahan makanan.

    “Kami melakukan pengawasan terhadap sumber air yang digunakan dalam memasak. Sebelum proses pengolahan, kami pastikan air yang digunakan telah memenuhi standar kesehatan,” jelas Reni.

    Selain itu, seluruh kemasan dan tempat pengolahan makanan juga harus memiliki izin kelayakan dari Dinas Kesehatan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh para siswa.

    Hari Kedua, Menu MBG Dilengkapi Susu

    Berbeda dengan hari pertama, pada hari kedua program MBG, paket makanan yang dibagikan sudah dilengkapi dengan susu. Adapun menu yang disajikan meliputi:
    Nasi putih
    Ikan tepung goreng
    Tumis buncis wortel
    Semangka
    Susu (baru ditambahkan di hari kedua)

    Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menjelaskan bahwa harga per porsi MBG tanpa susu adalah Rp 10 ribu. Namun, ia menegaskan bahwa pengadaan susu akan disesuaikan dengan kondisi anggaran yang tersedia.

    “Kami akan terus evaluasi dan menyesuaikan pengadaan susu dengan kemampuan anggaran pemerintah,” ujar Kusmana. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Pastikan Keamanan dan Kelayakan Makanan dalam Program MBG

    Dinkes Kota Sukabumi Pastikan Keamanan dan Kelayakan Makanan dalam Program MBG

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi memainkan peran penting dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada Senin (06/01/2025). Salah satu tugas utamanya adalah memastikan bahwa seluruh penyedia makanan dalam program ini telah memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi, sebagai jaminan kualitas dan keamanan makanan bagi siswa.

    Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Dr. Reni R. Muthmainnah, M.Kes, saat meninjau langsung program MBG di empat sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cibeureum.

    “Kami memastikan makanan yang diberikan kepada siswa tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dikonsumsi. Seluruh penyedia makanan harus memiliki sertifikasi kelayakan hygiene sanitasi,” ujar Reni.

    MBG Jadi Bagian dari Upaya Penanganan Stunting

    Selain menjamin kelayakan makanan, Dinkes juga berperan dalam pengukuran antropometri terhadap peserta MBG. Pengukuran ini mencakup berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengan, untuk memantau status gizi anak-anak.

    Menurut Reni, program MBG juga selaras dengan upaya Pemerintah Kota Sukabumi dalam menangani stunting. Ia menyebut angka prevalensi stunting di Sukabumi mengalami penurunan signifikan, dari 26,9 persen menjadi 16,8 persen.

    “Stunting lebih banyak terjadi pada balita. Namun, untuk anak usia sekolah, angka stunting relatif rendah, yakni di bawah 5 persen. Program MBG ini bertujuan untuk mencegah stunting sejak dini, karena anak-anak masih berada dalam masa pertumbuhan,” jelasnya.

    Pj Wali Kota Sukabumi Pantau Langsung Distribusi MBG

    Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama unsur Forkopimda turut memantau jalannya program MBG di hari pertama. Pemantauan dimulai dari dapur MBG di Resto Rinjani, Kecamatan Cibeureum, sebelum makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah.

    Pada tahap awal, sebanyak 1.686 pelajar menerima manfaat program ini. Mereka berasal dari:
    SDN Loasari
    SDN Cibungur
    SDIT Al Amin
    SDN Rancakadu
    Sebagian siswa SMPN 12

    Adapun menu yang disajikan dalam program MBG terdiri dari nasi putih, sayur capcai, olahan ayam, dan buah jeruk(Cr5)

  • Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Kota Sukabumi: Semangat “Bergerak Bersama, Sehat Bersama”

    Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 di Kota Sukabumi: Semangat “Bergerak Bersama, Sehat Bersama”

    SUKABUMIKITA.ID — Dalam balutan baju adat dari berbagai daerah di Indonesia, insan kesehatan di Kota Sukabumi turut memeriahkan upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 yang berlangsung di Halaman Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

    Pada momen istimewa ini, Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana, bertindak sebagai Inspektur Upacara dan turut hadir Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Reni Rosyida Muthmainnah, serta unsur Forkopimda lainnya.

    Dalam pidatonya, Kusmana mengapresiasi seluruh insan kesehatan yang selama ini telah bekerja keras dalam menjaga kesehatan masyarakat.

    “Adapun tema HKN ini adalah ‘Bergerak Bersama, Sehat Bersama’. Tema ini menjadi simbol kekompakan para tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” ujar Kusmana, Selasa (12/11/2024).

    Pj Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji menjadi Pembina Upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60.

    Lebih lanjut, Kusmana mengakui bahwa pelayanan kesehatan di Kota Sukabumi menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, sinergi dan kebersamaan di antara tenaga kesehatan sangat penting untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan di masyarakat.

    “Saya sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh insan kesehatan yang telah bahu-membahu berjuang tanpa lelah dalam melaksanakan pembangunan kesehatan Indonesia,” tandas Kusmana.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, menjelaskan bahwa tema HKN tahun ini, “Bergerak Bersama, Sehat Bersama,” sejalan dengan amanah dari Kementerian Kesehatan untuk memotivasi tenaga kesehatan dalam upaya mencapai kesejahteraan menuju Indonesia Emas 2040.

    “Tujuan dari tema ini adalah untuk meningkatkan kembali semangat dan tujuan kita dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” terang Reni.

    Peserta upacara menggunakan pakaian adat pada peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60.

    Reni juga menyampaikan bahwa peringatan HKN ke-60 ini bukanlah acara puncak, melainkan masih akan diikuti oleh serangkaian kegiatan lainnya.

    “Puncak HKN tingkat Kota Sukabumi akan dilaksanakan pada 1 Desember 2024 mendatang,” tambahnya.

    Baca juga: Inovasi Kesehatan Sukabumi, “Kopi Online” dan “Si Bento Mama” Raih Perhatian di IGA 2024

    Upacara HKN di Kota Sukabumi tahun ini menampilkan paduan budaya Nusantara yang indah dan penuh semangat, menjadi simbol kebersamaan insan kesehatan dalam mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. (cr5)


    Ikuti juga update berita lainnya melalui telepon genggam anda, dengan mengikuti Saluran WhatsApp Sukabumikita.id. Cukup mengklik tombol tautan ini: https://whatsapp.com/channel/0029VamN9XG1noz7ip9MvZ34