Sukabumikita.id

Kategori: PEMERINTAHAN

  • Pembagian Makanan Bergizi oleh Polres dan TNI di Sukabumi

    Pembagian Makanan Bergizi oleh Polres dan TNI di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Polres Sukabumi Kota bersama Kodim 0607 Sukabumi berkolaborasi dalam kegiatan pembagian makanan bergizi bagi para siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI).

    Hal ini merupakan, upaya mendukung kecerdasan generasi penerus bangsa. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (23/10/2024), di dua sekolah berbeda, yaitu SD Nangela dan MI Al-Kautsar di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

    Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, bersama Dandim 0607 Sukabumi, Letkol Inf Yudhi Hariyanto, langsung memimpin pembagian makanan bergizi kepada ratusan siswa.

    “Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk membagikan makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak,” ujar AKBP Rita Suwadi saat diwawancarai.

    Kapolres Sukabumi Kota bersama Dandim 0607 membagikan langsung makanan gratis kepada siswa.

    Sebelum didistribusikan, makanan yang diberikan sudah melalui proses pengecekan guna memastikan kelayakan dan kesehatannya.

    “Kami menyiapkan empat jenis makanan yang terdiri dari lauk pauk, sayur, buah-buahan, dan susu. Setiap harinya, menu akan kami ganti agar variatif,” jelasnya.

    Baca juga: Polsek Sukabumi Gelar Dialogis dengan Warga Perbawati, Bahas Keamanan dan Kamtibmas

    Rita juga menyampaikan bahwa pembagian makanan bergizi ini disambut dengan antusias oleh para siswa dan pihak sekolah.

    “Sejak kedatangan kami, anak-anak sudah sangat bersemangat. Saat mengetahui bahwa kami akan membagikan makanan gratis, mereka semakin antusias,” tambahnya.

    Kegiatan ini dilakukan setelah melalui pemetaan yang cermat untuk memastikan sekolah-sekolah yang benar-benar membutuhkan bantuan tersebut.

    “Kami terlebih dahulu menganalisa sekolah-sekolah yang membutuhkan, baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan, agar bantuan ini tepat sasaran,” ungkapnya.

    Kolaborasi antara Polres Sukabumi Kota dan Kodim 0607 ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk mencerdaskan generasi muda melalui pemenuhan gizi yang baik. (cr5)

  • Pengendalian Inflasi: Tekan Harga Pangan di Tengah Deflasi

    Pengendalian Inflasi: Tekan Harga Pangan di Tengah Deflasi

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi mengadakan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan tahun 2024 pada Rabu (23/10/2024) di Ruang Opproom Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.

    Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi dan meningkatkan sinergi dalam pengendalian inflasi, terutama terkait komoditas pangan.

    Acara yang diprakarsai oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, didampingi oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari.

    Selain itu, turut hadir Kepala DKP3, Adrian Hariadi, pejabat Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi, perwakilan PT Bulog, Kepala Bappeda, serta beberapa pejabat terkait lainnya.

    Dalam laporannya, Kepala DKP3 Adrian Hariadi menjelaskan bahwa upaya pengendalian inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga pangan menjadi prioritas utama.

    “Pengendalian inflasi ini dilakukan melalui berbagai kegiatan, termasuk gerakan pangan murah yang bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga di bawah pasar,” ujar Adrian.

    Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat koordinasi sebagai upaya pengendalian inflasi.

    Sepanjang 2024, DKP3 telah menggelar pasar murah sebanyak 18 kali, menggunakan anggaran dari APBD Kota Sukabumi. DKP3 juga telah menyalurkan lebih dari 10.769 kilogram beras cadangan pangan pemerintah kepada 336 keluarga terdampak, termasuk mereka yang mengalami gagal panen akibat kekeringan.

    Pemantauan harga pangan rutin dilakukan di dua pasar utama, yaitu Pasar Tipar Gede dan Pasar Pelita. Langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga pangan.

    Selain itu, gerakan tanam bawang merah, yang didukung oleh Kementerian Pertanian, turut dilakukan guna meningkatkan produktivitas pangan di tengah tantangan perubahan iklim global.

    Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya, mengungkapkan bahwa Kota Sukabumi mengalami deflasi sebesar 0,19 persen per 1 Oktober 2024. Meskipun penurunan harga bahan pokok menjadi salah satu faktor penyebab, deflasi ini juga menandakan adanya penurunan daya beli masyarakat.

    “Penurunan daya beli menjadi tantangan serius bagi kami dalam menjaga keseimbangan antara inflasi dan deflasi. Pemerintah berusaha menjaga kestabilan inflasi melalui program-program strategis, seperti Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi) yang berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Kusmana.

    Baca juga: Pj Walikota Sukabumi Hadiri Pelantikan Kader Jumantik

    Selain itu, Kusmana menyoroti kenaikan harga cabai di tengah pasokan beras yang tetap aman hingga akhir 2024. Menurutnya, perbedaan pola panen dan hambatan distribusi berkontribusi pada variasi harga komoditas pangan.

    Kusmana juga menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan harga antara produsen dan konsumen yang disebabkan oleh tingginya biaya transportasi, pengelolaan stok yang kurang optimal, serta faktor cuaca.

    Semua ini, lanjutnya, memicu fluktuasi harga pangan dan berdampak langsung pada inflasi.

    Menghadapi potensi ketidakpastian harga pangan, Kusmana berharap pemerintah terus hadir memastikan masyarakat dapat mengakses bahan pangan dengan harga terjangkau dan kualitas yang baik.

    “Pemerintah Kota Sukabumi sangat mengapresiasi upaya DKP3 dalam mengendalikan inflasi melalui stabilisasi pasokan dan harga. Kolaborasi antara berbagai pihak adalah kunci keberhasilan dalam menghadapi tantangan inflasi di daerah ini,” pungkas Kusmana.

    Dengan berbagai program yang telah dan akan dilaksanakan, Pemerintah Kota Sukabumi optimis mampu menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian inflasi yang efektif. (cr5)

  • Buka Pelatihan Vaksinator, Ini Pesan Pj Walikota Sukabumi

    Buka Pelatihan Vaksinator, Ini Pesan Pj Walikota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Pj Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, secara resmi membuka Pelatihan Kader Vaksinator yang digelar oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Acara ini berlangsung di Kawasan Agroeduwisata Cikundul (KAC) dan dihadiri oleh berbagai pejabat terkait, termasuk Sekretaris Dinas Sunaryo, serta Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Riki Barata.

    Pelatihan kader vaksinator Kota Sukabumi tahun 2024.

    Pelatihan ini diikuti oleh peserta dari 33 kelurahan di Kota Sukabumi, petani milenial, anggota Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), serta komunitas pencinta hewan.

    Kegiatan ini bertujuan memperluas pelayanan kesehatan hewan di Kota Sukabumi, mencakup hewan ternak dan hewan kesayangan.

    Baca juga: Pj Wali Kota Sukabumi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Cikole

    Program ini menjadi bagian dari inisiatif DKP3 melalui Gerakan Percepatan Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan (GANCANG PISAN), yang diharapkan mampu meningkatkan peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan hewan di Kota Sukabumi dan sekitarnya.

    Selama pelatihan yang berlangsung beberapa hari ini, para peserta akan dibekali kemampuan menjadi vaksinator yang handal.

    Mereka juga diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan hewan serta mendorong produktivitas peternakan di daerahnya masing-masing.

    Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Sukabumi, menegaskan pentingnya percepatan pelayanan kesehatan hewan demi kesejahteraan masyarakat.

    “Pelibatan masyarakat dalam program ini diharapkan mempercepat pelayanan kesehatan hewan yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Kang Tutus, sapaan akrab Pj Walikota Sukabumi.

    Pelatihan kader vaksinator Kota Sukabumi tahun 2024.

    Ia juga mengapresiasi semangat para peserta pelatihan dan berharap program ini dapat membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas ternak.

    “Program ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor agribisnis peternakan, sehingga perekonomian daerah dapat semakin kuat,” tambahnya.

    Sementara itu, drh. Riki Barata, menyampaikan bahwa pelatihan ini dilaksanakan sebagai upaya mengantisipasi ancaman penyakit hewan.

    Karena menurutnya, hal tersebut berpotensi mengganggu perekonomian dan kesehatan masyarakat, termasuk rabies dan penyakit zoonosis lainnya.

    “Pencegahan penyakit zoonosis sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan,” jelas Riki.

    Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan kader akan mempercepat penanganan penyakit hewan, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).

    Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui peningkatan kualitas agribisnis peternakan di Kota Sukabumi. (cr5)

  • Pj Walikota Sukabumi Pimpin Upacara Hari Santri Nasional

    Pj Walikota Sukabumi Pimpin Upacara Hari Santri Nasional

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memimpin upacara peringatan Hari Santri Nasional tingkat Kota Sukabumi yang digelar di Plaza Balai Kota, Selasa pagi.

    Acara ini diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren yang turut memeriahkan momen tersebut.

    Hadir dalam upacara tersebut di antaranya Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari, serta unsur Forkopimda Kota Sukabumi.

    Selain itu, hadir pula Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP), perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Baznas Kota Sukabumi, serta para ulama dan tokoh agama.

    Baca juga: Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    Dalam upacara tersebut, Pj Wali Kota Kusmana Hartadji membacakan sambutan Menteri Agama yang disampaikan serentak di seluruh Indonesia untuk memperingati Hari Santri Nasional 2024.

    “Pada hari ini, upacara peringatan Hari Santri digelar serentak di seluruh Indonesia dengan mengusung tema Menyambung Juang, Meraih Masa Depan,” ungkap Kusmana dalam sambutannya.

    Ia menambahkan bahwa di Kota Sukabumi, peringatan ini dihadiri oleh berbagai elemen, mulai dari santri, pondok pesantren, hingga lembaga agama dan pendidikan.

    Kusmana juga menyoroti pentingnya momentum ini sebagai pengingat atas perjuangan para kiai dan ulama dalam mempertahankan Pancasila, UUD 1945, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    “Semangat perjuangan para kiai terdahulu harus kita lanjutkan melalui berbagai upaya di masa depan,” jelasnya.

    Peringatan Hari Santri Nasional 2024 tingkat Kota Sukabumi.

    Lebih lanjut, Kusmana menegaskan bahwa peran santri saat ini tidak hanya sebatas pada masa perjuangan melawan penjajahan, tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap pembangunan bangsa.

    Santri, menurutnya, turut berperan aktif dalam menjaga stabilitas negara serta ikut membangun di berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, budaya, maupun politik.

    “Upacara ini menjadi simbol kebanggaan para santri yang telah berperan penting dalam membangun perekonomian, sosial, dan budaya, khususnya di Kota Sukabumi, dan tentunya di Indonesia secara keseluruhan,” pungkasnya.

    Peringatan Hari Santri di Kota Sukabumi ini diharapkan mampu menginspirasi santri untuk terus berkontribusi dan berjuang demi kemajuan bangsa dalam berbagai bidang, sekaligus menjaga nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. (cr5)

  • Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    Apel Pagi Setda Kota Sukabumi, Pj: ASN Harus Netral

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, memimpin apel pagi di Lapangan Apel Setda Kota Sukabumi yang dihadiri oleh para pegawai Setda Kota Sukabumi dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) pada hari Senin.

    Dalam sambutannya, Pj Wali Kota memberikan berbagai arahan penting kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait peran mereka dalam mendukung kemajuan daerah dan menjaga integritas di tengah situasi politik menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

    Kusmana Hartadji menekankan pentingnya ASN untuk melaksanakan tugas secara teliti dan tidak hanya bergantung pada data statistik. Ia mengungkapkan keprihatinan terhadap beberapa isu sosial, termasuk rendahnya angka anak yang berangkat ke sekolah tanpa sarapan.

    “Ini harus menjadi perhatian kita semua dalam merancang program untuk tahun 2025,” ujarnya, Senin (21/10/2024).

    Ia juga menyoroti kebutuhan untuk mencapai swasembada pangan dan energi dalam kurun waktu 4-5 tahun ke depan, serta memastikan bahwa subsidi yang diberikan tepat sasaran bagi masyarakat yang membutuhkan.

    Baca juga: Dinkes Kota Sukabumi Cegah Kanker Serviks Sejak Dini Melalui Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah

    Menjelang Pilkada 2024, Kusmana mengingatkan agar para ASN menjaga netralitas, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja.

    “ASN harus menjadi contoh dalam disiplin kerja, menjaga netralitas, dan tidak terlibat dalam politik praktis,” tambahnya.

    Selain itu, ia meminta agar pegawai berhati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama terkait aktivitas yang bisa menimbulkan kesan keberpihakan.

    Pj Wali Kota juga mendorong ASN untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dengan semangat dan profesionalisme.

    “Kita harus siap memberikan pelayanan terbaik dan selalu mengikuti perkembangan informasi agar tidak tertinggal,” pesannya.

    Apel pagi di lingkungan Setda Kota Sukabumi. Sumber  foto: Istimewa.

    Ia menegaskan pentingnya disiplin administrasi, terutama dalam pelaporan dan penggunaan anggaran. Kusmana Hartadji menyampaikan bahwa ASN harus bersiap menghadapi tantangan yang mungkin muncul di masa depan.

    Baca juga: Sosialisasi PHBS untuk Cegah Stunting di Sukabumi

    Tingkat kemiskinan dan pengangguran di Kota Sukabumi menjadi fokus utama, dan ia berharap program-program mendatang dapat menjawab tantangan tersebut.

    “Kita harus bersinergi dalam melaksanakan tugas dengan baik dan memastikan keberhasilan setiap program yang dijalankan,” tuturnya.

    Dalam apel pagi tersebut, Pj Wali Kota Sukabumi menekankan harapannya agar seluruh ASN tetap berkomitmen untuk bekerja dengan integritas, menjaga netralitas, dan meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. (cr5)

  • Lapas Nyomplong Berkolaborasi dengan Bidang Damkar Kota Sukabumi untuk Simulasi Pemadaman Kebakaran

    Lapas Nyomplong Berkolaborasi dengan Bidang Damkar Kota Sukabumi untuk Simulasi Pemadaman Kebakaran

    SUKABUMIKITA.ID – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi (Nyomplong) berkolaborasi dengan Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sukabumi, untuk menggelar pelatihan pemadaman kebakaran yang berlangsung pada Kamis (17/10/2024).

    Pelatihan ini merupakan langkah proaktif Lapas Nyomplong dalam menjaga keselamatan petugas dan Warga Binaan, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi situasi darurat kebakaran.

    Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Nomor: PAS.6-PK.06.08-1136 tanggal 11 September 2024 tentang Himbauan Pemenuhan Sarana Prasarana dan Simulasi Penyelamatan pada Kejadian Kebakaran di Dapur.

    Kegiatan simulasi penanganan kebakaran di dalam lapas.

    Kepala Lapas Nyomplong, Gatot, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada tiga personel Dinas Damkar Kota Sukabumi yang memberikan pelatihan dan simulasi kepada petugas dan Warga Binaan.

    “Kegiatan ini bagian dari sinergi antara Lapas dan Damkar, untuk memastikan semua pihak memahami tindakan yang harus diambil tanpa panik saat terjadi kebakaran,” jelasnya.

    Baca juga: Pemprov Jabar Gelar Gerakan Pangan Murah untuk Stabilitas Harga dan Akses Pangan Masyarakat

    Sebelum pelaksanaan simulasi, Kepala Bidang Damkar dan Penyelamatan, Dadi Kusmawandi, memberikan materi mengenai dasar-dasar sistem proteksi kebakaran dan penanganannya kepada petugas dan Warga Binaan di area branggang Lapas.

    “Kepanikan sering kali muncul akibat kurangnya pengetahuan. Melalui teori dan praktik yang kami berikan, kami berharap petugas dan Warga Binaan dapat lebih siap mengatasi kebakaran,” ungkapnya.

    Petugas Lapas yang mengikuti pelatihan ini memberikan apresiasi terhadap kegiatan tersebut dan merasa memperoleh pengetahuan berharga tentang penanganan kebakaran.

    “Kami belajar berbagai cara memadamkan api, sehingga saat terjadi kebakaran, kami tahu apa yang harus dilakukan dan bagaimana merespons dengan tepat,” kata salah satu petugas.

    Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bahaya kebakaran di lingkungan Lapas Sukabumi. (cr5)

  • Pj Wali Kota Sukabumi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Cikole

    Pj Wali Kota Sukabumi Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Cikole

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengadakan kunjungan kerja ke Kecamatan Cikole pada Kamis, 17 Oktober 2024. Kunjungan ini merupakan yang keenam kalinya dilakukan dalam rangka bersilaturahmi dengan pegawai di kecamatan tersebut.

    Dalam acara tersebut, Kusmana didampingi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Hasan Asari, Asisten Daerah Kota Sukabumi, Andri Firmansyah, Kepala Bakesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan, serta Camat Cikole, Cesar Anwar.

    Kusmana mengungkapkan, “Hari ini merupakan kunjungan saya yang keenam ke kantor kecamatan. Saya ingin bersilaturahmi dengan semua pegawai sekaligus mendukung suksesnya pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024,” ujar Kusmana.

    Ia menambahkan bahwa tahapan Pilkada sudah dimulai dan masing-masing pasangan calon tengah melakukan sosialisasi program kerja mereka.

    Oleh karena itu, kesiapan semua pihak sangat penting untuk memastikan pelaksanaan Pilkada berjalan lancar. Kusmana menegaskan bahwa Pilkada serentak ini adalah langkah awal menuju Indonesia Emas 2045.

    Baca juga: Ribuan Relawan Buruh Siap Antar Jokowi ke Bandara Halim untuk Pulang ke Solo

    Dalam kesempatan itu, Kusmana mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN di Kecamatan Cikole untuk tetap menjaga netralitas. Ia menekankan agar pegawai tidak terlibat dalam kampanye atau menunjukkan dukungan secara terbuka terhadap pasangan calon, terutama di media sosial.

    “Jangan mudah percaya pada berita hoaks,” imbaunya.

    “Saya ingatkan kepada ASN untuk tetap netral dan bijak dalam menggunakan media sosial. Hindari memberikan dukungan yang dapat dianggap sebagai kampanye,” tambahnya.

    Aparatur wilayah di Kecamatan Cikole mendengarkan langsung arahan Pj Walikota Sukabumi.

    Kusmana menegaskan bahwa ASN sebagai pelayan publik harus menjaga integritas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama selama proses Pilkada.

    Ia juga mengingatkan pentingnya kekompakan dan kolaborasi di antara pegawai, serta meningkatkan kompetensi. Jika ada masalah yang muncul, ia meminta agar segera melaporkan kepada pihak berwenang.

    “Saya berharap semua pegawai dapat memberikan pelayanan terbaik, menjaga sikap profesional, dan berkontribusi dalam mengatasi masalah seperti stunting, pengangguran, dan kemiskinan. Yang tak kalah penting adalah menciptakan suasana harmonis di antara pegawai Kecamatan Cikole,” tutupnya. (cr5)

  • Sosialisasi PHBS untuk Cegah Stunting di Sukabumi

    Sosialisasi PHBS untuk Cegah Stunting di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat Ketua TP PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, membuka kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan peran kader PKK dalam menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah pencegahan stunting.

    Acara tersebut berlangsung di Kelurahan Gunungparang pada Kamis, 17 Oktober 2024, dihadiri oleh 30 kader PKK serta perwakilan dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, DP2KBP3A, dan Pokja 4.

    Lurah Gunungparang, Cecep Hidayat, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengoptimalkan peran anggota PKK dalam menerapkan PHBS.

    “Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat, terutama melalui kegiatan seperti Jum’at bersih, demi mencegah stunting di Kelurahan Gunungparang,” ungkapnya.

    Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap kebersihan lingkungan, acara ini juga diisi dengan penyerahan 9 unit tempat sampah kepada masyarakat untuk mendukung kebiasaan menjaga kebersihan.

    Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan peran kader PKK dalam menerapkan PHBS

    Dalam sambutannya, Diana Rahesti menekankan bahwa PHBS harus menjadi kebiasaan sehari-hari untuk menjaga kualitas hidup dan kesehatan di berbagai lingkungan, termasuk rumah, sekolah, dan tempat umum.

    “PHBS adalah perilaku yang mencerminkan kesadaran untuk menjaga kesehatan diri sendiri, keluarga, serta lingkungan. Ibu-ibu kader PKK diharapkan dapat menjadi contoh bagi anak-anak dan masyarakat,” ujar Diana.

    Ia juga menggarisbawahi pentingnya konsistensi dalam menerapkan PHBS untuk menurunkan risiko stunting. Diana menekankan bahwa anak-anak sering meniru perilaku orang dewasa, sehingga peran keluarga dalam mengamalkan PHBS dengan benar sangat krusial.

    “Masa depan anak bergantung pada pola hidup kita. Kesehatan mereka sangat terkait dengan kebiasaan kita dalam menjaga kebersihan dan mengonsumsi makanan bergizi,” tegasnya.

    Baca juga: Manfaat dan Bahaya Minum Kopi Setiap Hari: Apa Kata Ahli?

    Beberapa indikator keberhasilan penerapan PHBS yang disampaikan oleh Diana antara lain:

    1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
    2. Pemberian ASI eksklusif hingga 6 bulan.
    3. Penimbangan bayi dan balita setiap bulan.
    4. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
    5. Menjaga kebersihan toilet.
    6. Mengonsumsi makanan sehat.
    7. Berolahraga secara rutin.
    8. Menghindari gaya hidup tidak sehat.
    9. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
    10. Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.

    Diana juga menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang.

    “Stunting dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta mengonsumsi makanan bergizi sejak dini,” tambahnya.

    Dengan harapan bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman kader PKK dan masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dalam mencegah stunting, Diana mengajak semua pihak untuk mulai dari diri sendiri dan keluarga.

    “Mari kita terapkan PHBS demi masa depan anak-anak yang lebih sehat dan cerah,” tutup Diana Rahesti. (cr5)

  • Kunjungan Kerja Pj Walikota Sukabumi di Kecamatan Cibeureum: Fokus pada Pembangunan dan Netralitas ASN Jelang Pilkada

    Kunjungan Kerja Pj Walikota Sukabumi di Kecamatan Cibeureum: Fokus pada Pembangunan dan Netralitas ASN Jelang Pilkada

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Cibeureum pada Kamis, 17 Oktober 2024.

    Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung kondisi wilayah serta memastikan program pembangunan di kecamatan tersebut berjalan dengan baik.

    Kusmana didampingi sejumlah pejabat penting, termasuk Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi, Mohamad Hasan Asari, Kepala Inspektorat, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta beberapa pejabat daerah lainnya.

    Laporan Kondisi Kecamatan Cibeureum

    Dalam kesempatan tersebut, Camat Cibeureum, Yanwar Ridwan, memaparkan kondisi wilayah yang dipimpinnya. Kecamatan Cibeureum memiliki luas 840.168 hektar.

    Dari luasan wilayah tersebut, terbagi menjadi empat kelurahan, 42 RW, dan 177 RT, dengan jumlah penduduk sebanyak 45.531 orang.

    Yanwar juga melaporkan jumlah pegawai di kecamatan tersebut, terdiri dari 38 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 32 Tenaga Harian Lepas (THL), dan 11 Tenaga Kerja Sukarela (TKS).

    Selain itu, ia menyampaikan bahwa serapan anggaran hingga Triwulan III 2024 telah mencapai 75,52 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 10,2 miliar.

    “Kami terus berupaya memaksimalkan anggaran ini untuk berbagai program pembangunan di wilayah kami,” ujarnya.

    Inovasi Program Cegah Stunting Kecamatan Cibereum

    Salah satu poin penting yang dibahas dalam kunjungan ini adalah inovasi yang diterapkan di Kecamatan Cibeureum untuk menurunkan angka stunting melalui program BERGEBU MATAHARIKU (Bersinergi Dua Ribu Bersama Kita Cegah Stunting di Kecamatan Cibeureum).

    Kusmana Hartadji memberikan apresiasi atas upaya ini dan berharap program tersebut dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengatasi masalah stunting di Kota Sukabumi.

    “Semoga inovasi ini mampu memberikan dampak positif dalam menurunkan angka stunting di wilayah kita,” kata Kusmana.

    Fokus pada Kebersihan, Kemiskinan, dan Pengangguran

    Selain stunting, Kusmana juga menyoroti sejumlah isu strategis yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah, di antaranya kebersihan lingkungan, kemiskinan, dan pengangguran.

    Ia menekankan pentingnya kerja sama antara instansi terkait untuk menangani masalah-masalah tersebut secara berkelanjutan.

    “Sinergi antarinstansi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap permasalahan ini dapat ditangani dengan baik,” tambahnya.

    Netralitas ASN dalam Pilkada 2024

    Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan digelar pada November 2024, Kusmana mengingatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjaga netralitas mereka.

    Ia menegaskan bahwa ASN tidak boleh memihak atau dipengaruhi oleh kepentingan politik mana pun dalam menjalankan tugasnya.

    “Kita harus menjaga netralitas dalam Pilkada nanti. ASN harus tetap profesional, jangan sampai terpengaruh oleh pihak mana pun atau memberikan pelayanan berdasarkan kepentingan politik tertentu,” tegas Kusmana.

    Pemantauan Program dan Kesiapan Pilkada

    Kunjungan kerja ini tidak hanya bertujuan untuk memantau kesiapan Pilkada, tetapi juga untuk memastikan bahwa berbagai program pemerintah yang mendukung kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Cibeureum dapat berjalan dengan baik.

    Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, termasuk melalui program-program pembangunan dan pelayanan publik yang lebih baik. (cr5)

  • Pj Wali Kota Sukabumi Hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat Secara Virtual

    Pj Wali Kota Sukabumi Hadiri Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Jawa Barat Secara Virtual

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, mengikuti Rapat Koordinasi Dwimingguan ke-38 terkait pengendalian inflasi daerah yang melibatkan seluruh kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

    Acara tersebut dilaksanakan secara virtual pada Kamis (17/10/2024) dari ruang Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.

    Rakor ini membahas sejumlah isu penting terkait pengendalian inflasi, terutama menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional Idul Adha, yang kerap mempengaruhi kestabilan harga bahan pangan.

    Rapat ini dihadiri oleh narasumber dari berbagai instansi terkait, seperti Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jawa Barat, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat, Bulog Regional Jawa Barat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), serta Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar).

    Perkembangan Ekonomi dan Inflasi Jawa Barat

    Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat, Yuke Mauliani Septina, membuka rapat dengan memaparkan perkembangan ekonomi di Jawa Barat, termasuk perbandingan laju pertumbuhan ekonomi (LPE), pengeluaran per kapita, dan angka inflasi di berbagai daerah.

    Ia menekankan pentingnya pengendalian harga dan distribusi pasokan pangan untuk menjaga kestabilan ekonomi.

    Menurut laporan, inflasi di Kota Sukabumi pada September 2024 tercatat sebesar 0,99% secara year to date (YTD), dengan sisa target pengendalian inflasi sebesar 1,51% hingga akhir tahun.

    Data ini menunjukkan bahwa Kota Sukabumi tetap aktif dalam memantau harga bahan pangan pokok, termasuk pada akhir pekan, selama periode penginputan data antara 15 September hingga 15 Oktober 2024.

    Kota ini dinilai konsisten dalam melaporkan harga pangan strategis setiap hari.

    Faktor-faktor Pemicu Inflasi di Jawa Barat

    Dalam presentasi selanjutnya, Statistik Ahli Muda dari BPS Provinsi Jawa Barat, Yana Hendriana, memaparkan faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi di wilayah Jawa Barat pada periode Januari hingga September 2024.

    Ia mencatat bahwa sejumlah peristiwa, termasuk kondisi cuaca ekstrem dan gangguan distribusi pangan, turut berkontribusi terhadap fluktuasi harga komoditas.

    Pada minggu kedua Oktober 2024, Indeks Harga Pangan (IHP) di Jawa Barat mengalami kenaikan, terutama disebabkan oleh lonjakan harga cabai rawit, bawang merah, dan telur ayam ras.

    Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan permintaan serta terbatasnya pasokan akibat gangguan cuaca di beberapa wilayah penghasil.

    Kesiapan Kota Sukabumi dalam Pengendalian Inflasi

    Menanggapi kondisi tersebut, Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pangan di wilayahnya.

    Ia menyatakan bahwa Kota Sukabumi terus berupaya untuk memastikan keterjangkauan harga pangan, terutama dalam menghadapi momen-momen besar seperti Hari Raya Idul Adha.

    “Kami berkomitmen untuk menjaga pasokan pangan tetap tersedia dan harga tetap stabil, terutama menjelang hari-hari besar keagamaan yang sering kali memicu kenaikan harga,” ujar Kusmana.

    Ia juga menambahkan bahwa Pemkot Sukabumi akan terus meningkatkan pemantauan harga di pasar-pasar tradisional dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar.

    Langkah-Langkah ke Depan

    Dengan adanya kenaikan harga komoditas tertentu, langkah-langkah pengendalian inflasi di berbagai daerah, termasuk Kota Sukabumi, akan semakin diperketat.

    Pemerintah daerah bersama dengan pihak terkait akan terus melakukan pemantauan harga secara rutin, memperkuat cadangan pangan melalui Bulog, serta mempersiapkan langkah-langkah mitigasi jika terjadi lonjakan harga yang lebih besar.

    Rakor ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan inflasi di tingkat daerah, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus ditingkatkan. (cr5)