Sukabumikita.id

Kategori: PEMERINTAHAN

  • Disporapar Kota Sukabumi Siap Gelar Seleksi Pemuda Pelopor 2025

    Disporapar Kota Sukabumi Siap Gelar Seleksi Pemuda Pelopor 2025

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi akan segera menggelar seleksi Pemuda Pelopor tingkat kota yang dijadwalkan dimulai pada Maret 2025 mendatang. Program tahunan ini bertujuan untuk mencari pemuda berbakat dan inovatif yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

    Kepala Bidang Pemuda Disporapar Kota Sukabumi, Diwan Permana, menjelaskan bahwa seleksi ini mencakup beberapa bidang kepeloporan, antara lain pendidikan, agama, sosial dan budaya, pengelolaan sumber daya alam (SDA), pangan, serta inovasi teknologi.

    “Setiap tahun, jumlah pemuda pelopor yang berprestasi terus meningkat hingga ke tingkat Provinsi Jawa Barat. Kami juga telah membentuk Forum Pemuda Pelopor di tingkat kota dan kecamatan untuk membantu menjaring bakat-bakat muda yang potensial,” ujar Diwan kepada wartawan, Rabu (19/2/2025).

    Persyaratan Seleksi Pemuda Pelopor

    Diwan mengungkapkan bahwa ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta, di antaranya:

    • Berusia antara 16 hingga 30 tahun.
    • Sudah merintis bidang kepeloporan minimal selama satu tahun.
    • Memiliki karya nyata yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
    • Konsisten dalam menjalankan bidang kepeloporan yang digeluti.

    “Bagi pemuda yang berminat, bisa langsung datang ke kantor Sekretariat Disporapar untuk mendaftar. Selain itu, Forum Pemuda Pelopor juga akan menyebarkan informasi ke seluruh kelurahan agar lebih banyak pemuda yang berpartisipasi,” tambahnya.

    Seleksi dan Pendampingan hingga Tingkat Provinsi

    Dalam proses seleksi, Disporapar juga akan melaporkan hasilnya kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi yang baru. Bahkan, pihaknya telah merencanakan audiensi serta silaturahmi dengan pimpinan daerah untuk membahas penguatan program kepeloporan pemuda.

    “Setiap tahun, sekitar 50 peserta mengikuti seleksi ini. Nantinya, mereka yang lolos di tingkat kota akan kami dampingi hingga ke tingkat provinsi agar bisa meraih prestasi yang lebih tinggi,” jelasnya.

    Diwan menegaskan bahwa peran pemuda pelopor sangat penting dalam mendorong inovasi dan kemajuan di berbagai bidang. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung dan membimbing mereka agar dapat berkembang lebih jauh.

    “Harapannya, semakin banyak pemuda yang tergugah untuk berkontribusi nyata di bidangnya masing-masing demi kemajuan Kota Sukabumi,” pungkasnya. (Cr5)

  • Sejarah Baru! Pelantikan Kepala Daerah 2025 Digelar di Istana Negara, Bernuansa Militer

    Sejarah Baru! Pelantikan Kepala Daerah 2025 Digelar di Istana Negara, Bernuansa Militer

    SUKABUMIKITA.ID – Pelantikan kepala daerah terpilih tahun 2025 mencetak sejarah baru sejak Indonesia merdeka. Untuk pertama kalinya, seluruh kepala daerah dari tingkat gubernur, wali kota, hingga bupati akan dilantik langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara pada Kamis (20/02/2025).

    Tak hanya itu, prosesi pelantikan kali ini juga terasa istimewa dengan nuansa militer yang kental. Para kepala daerah akan melakukan baris-berbaris dengan formasi rapi dari Tugu Monas menuju Istana Negara, diiringi drumband Gita Abdi Praja dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

    Setelah pelantikan, mereka akan langsung melaksanakan serah terima jabatan, rapat paripurna, serta mengikuti program retret di Magelang, Jawa Tengah, selama satu minggu. Program ini bertujuan untuk membangun soliditas dan memperkuat visi kepemimpinan kepala daerah dalam lima tahun ke depan.

    Meski harus menjalani rangkaian gladi kotor pada Selasa (18/02/2025) dan gladi bersih pada Rabu (19/02/2025), antusiasme para kepala daerah tak surut. Bahkan hujan yang mengguyur kawasan Monas tak menyurutkan semangat mereka untuk berlatih, meski harus basah kuyup.

    Bupati Sukabumi terpilih, Asep Japar, mengungkapkan kebanggaannya atas prosesi pelantikan bersejarah ini. Ia merasa terhormat bisa dilantik langsung di Istana Negara oleh Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini momen luar biasa, sejarah baru bagi kita semua. Pelantikan di Istana Negara menjadi kebanggaan tersendiri. Meskipun cukup menguras tenaga, saya mengikuti dengan penuh semangat, bahkan mengingatkan saya pada masa sekolah dasar saat latihan baris-berbaris,” ujar Asep Japar usai gladi bersih di Monas, Rabu (19/02/2025).

    Hal senada disampaikan oleh Wakil Bupati Sukabumi terpilih, Andreas. Ia mengaku sangat terkesan dengan rangkaian pelantikan yang penuh makna ini.

    “Dari tahun 1945, baru kali ini kepala daerah dilantik langsung di Istana Negara, yang merupakan simbol jantung pemerintahan Indonesia. Kami merasa bangga menjadi bagian dari sejarah ini,” ujar Andreas.

    Pelantikan serentak ini menjadi awal baru bagi kepemimpinan daerah di Indonesia. Para kepala daerah yang telah dipilih oleh rakyat diharapkan dapat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab dan membawa perubahan positif bagi daerahnya masing-masing. (Cr5)

  • FPD Disnaker Kota Sukabumi, Masalah Pengangguran Jadi Prioritas Pembahasan

    FPD Disnaker Kota Sukabumi, Masalah Pengangguran Jadi Prioritas Pembahasan

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sukabumi menggelar kegiatan Forum Perangkat Daerah dengan tema “Pengembangan Tenaga Kerja yang Terampil Berbasis Vokasi” pada Rabu (19/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun program kerja tahun 2026, salah satunya dalam upaya mengurangi angka pengangguran di Kota Sukabumi.

    Kepala Disnaker Kota Sukabumi, Abdurachman, menjelaskan bahwa forum ini menjadi bagian dari perencanaan kerja yang selaras dengan visi dan misi Wali Kota Sukabumi. Dalam kegiatan tersebut, berbagai pemangku kepentingan turut memberikan masukan terkait peningkatan potensi penempatan tenaga kerja di Kota Sukabumi.

    “Kami melakukan perencanaan kinerja untuk tahun 2026 yang sesuai dengan arah pembangunan daerah. Salah satu hal yang kami harapkan dari forum ini adalah masukan dari para stakeholder untuk meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat,” ujar Abdurachman.

    Ia juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam pengembangan tenaga kerja, khususnya terkait ketiadaan Balai Latihan Kerja (BLK) di Kota Sukabumi. Meskipun Disnaker secara rutin menyelenggarakan pelatihan kerja, keberadaan BLK dinilai sangat penting untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal secara lebih optimal.

    “Mudah-mudahan ke depannya realisasi pembangunan BLK di Kota Sukabumi bisa terwujud. Kami sudah melakukan berbagai pendekatan dan diharapkan pada tahun 2026 mendatang, embrio pembangunan BLK ini dapat terlaksana,” jelasnya.

    Selain itu, forum tersebut juga membahas tingginya angka pengangguran di Kota Sukabumi. Menurut data yang disampaikan, Kota Sukabumi masih berada di peringkat ketiga dalam daftar daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Jawa Barat. Salah satu faktor penyebabnya adalah keterbatasan lahan industri yang mampu menampung tenaga kerja dalam jumlah besar.

    “Tadi kami juga membahas kendala utama yang dihadapi terkait tingginya angka pengangguran. Salah satu tantangan yang ada adalah tidak tersedianya wilayah di Kota Sukabumi yang mampu menciptakan lapangan kerja luas untuk menyerap sekitar 14 ribu warga yang masih menganggur,” pungkasnya. (Cr5)

  • Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Gelar FPD, Tetapkan Program Prioritas 2026

    Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Gelar FPD, Tetapkan Program Prioritas 2026

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) di Hotel Horison Kota Sukabumi pada Rabu (19/02/2025). Acara ini bertujuan untuk menetapkan program dan kegiatan prioritas dalam bidang pendidikan dan kebudayaan untuk tahun 2026.

    Hadir dalam acara tersebut Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji, Bunda PAUD Kota Sukabumi Diana Rahesti, serta Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi Punjul Saepul Hayat.

    “Forum perangkat daerah ini dilakukan setelah sebelumnya diawali dengan Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan, di mana telah ditentukan prioritas unggulan. Kini, melalui FPD ini, kami menyusun perencanaan pembangunan secara komprehensif, terutama dalam menentukan program dan kegiatan prioritas,” ujar Pj Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji.

    Fokus Pembangunan Kota Sukabumi

    Dalam sambutannya, Kusmana menyoroti capaian makro dan indikator kinerja utama (IKU) Kota Sukabumi. Beberapa indikator yang menjadi perhatian antara lain:

    • Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) yang diharapkan terus meningkat.
    • Penurunan tingkat pengangguran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
    • Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang cukup tinggi, mencapai 77,69 pada tahun 2024.
    • Penurunan angka kemiskinan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.

    Selain itu, Kusmana juga menyoroti isu dan tantangan pembangunan Kota Sukabumi untuk periode 2025-2045, yang mencakup aspek ekonomi, pemerataan pembangunan, ekraf dan pariwisata, infrastruktur, lingkungan hidup, serta ketersediaan pangan. Tantangan lainnya meliputi kebijakan nasional dan regional, bonus demografi, sosial budaya, digitalisasi, serta tata kelola pemerintahan.

    Arahan dan Kebijakan Pembangunan

    Dalam forum ini, Kusmana menegaskan bahwa perencanaan pembangunan harus mengacu pada Asta Cita sebagai prioritas nasional, serta selaras dengan visi dan misi Gubernur Jawa Barat terpilih serta Wali Kota Sukabumi terpilih.

    Ia juga memberikan arahan agar penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 berlandaskan pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) dan Rencana Strategis (Renstra) 2024-2026. Tahapan akhir rancangan kerja harus merujuk pada dokumen RPJMD yang disusun secara bersama-sama.

    “Pastikan bahwa rencana kerja yang disusun oleh perangkat daerah benar-benar dapat menargetkan pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dan outcome RPJMD. Selain itu, juga harus mempertimbangkan arah kebijakan dan sasaran utama dalam RPJPD,” tegas Kusmana.

    Dengan semangat kebersamaan dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, diharapkan program prioritas tahun 2026 dapat memberikan dampak signifikan bagi kemajuan pendidikan dan kebudayaan di Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Susun Perencanaan 2026, Fokus pada Program Prioritas

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Susun Perencanaan 2026, Fokus pada Program Prioritas

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) untuk perencanaan tahun 2026 di Hotel Horison, Rabu (19/2/2025). Forum ini bertujuan untuk merumuskan program dan kegiatan prioritas dalam sektor pendidikan dan kebudayaan di Kota Sukabumi.

    Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Bunda PAUD Kota Sukabumi Diana Rahesti, serta Kepala Disdik Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat.

    Fokus Perencanaan Berbasis Prioritas

    Dalam sambutannya, Kusmana Hartadji menegaskan bahwa forum ini merupakan kelanjutan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan dan kecamatan. Melalui forum ini, perencanaan pembangunan diharapkan dapat disusun secara lebih komprehensif dan tepat sasaran.

    “Forum perangkat daerah ini menjadi bagian penting dalam penyusunan rencana pembangunan yang komprehensif, terutama dalam menentukan program dan kegiatan prioritas,” ujar Kusmana.

    Ia juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan capaian makro serta indikator kinerja utama (IKU) Kota Sukabumi. Sejumlah indikator yang menjadi perhatian adalah peningkatan laju pertumbuhan ekonomi (LPE), penurunan tingkat pengangguran, serta peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang pada tahun 2024 mencapai 77,69. Selain itu, penurunan angka kemiskinan juga menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah.

    Tantangan dan Arah Pembangunan 2025-2045

    Dalam kesempatan tersebut, Kusmana juga menyoroti berbagai tantangan pembangunan Kota Sukabumi hingga tahun 2045. Beberapa isu strategis yang dihadapi antara lain:

    • Perekonomian dan pembangunan yang mencakup indikator makro, pemerataan pembangunan, serta penguatan ekonomi kreatif dan pariwisata.
    • Keberlanjutan pembangunan infrastruktur dan lingkungan hidup, termasuk ketahanan pangan.
    • Kebijakan nasional, provinsi, dan wilayah sekitar yang berpengaruh pada pembangunan daerah.
    • Bonus demografi yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
    • Digitalisasi dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, termasuk tata kelola pemerintahan berbasis digital.

    Dalam merumuskan perencanaan pembangunan, Kusmana menegaskan bahwa kebijakan daerah harus selaras dengan prioritas nasional yang tercermin dalam “Asta Cita”, visi-misi gubernur Jawa Barat terpilih, serta wali kota Sukabumi yang akan datang.

    Arahan Pj Wali Kota: Realistis dan Efektif

    Kusmana memberikan arahan agar penyusunan Rencana Kerja (Renja) tahun 2026 harus mengacu pada Rencana Pembangunan Daerah (RPD) serta Rencana Strategis (Renstra) 2024-2026. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa setiap program yang dirancang memiliki dampak nyata bagi masyarakat dan tidak sekadar bersifat seremonial.

    “Pastikan rencana kerja yang disusun dapat langsung menembak pencapaian visi, misi, tujuan, sasaran, dan outcome RPJMD yang telah ditetapkan,” tegasnya.

    Selain itu, Kusmana juga meminta agar usulan program dan kegiatan yang diajukan benar-benar realistis, efisien, dan tidak sekadar copy-paste dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menekankan bahwa fokus utama harus pada implementasi program unggulan, baik dari pusat, provinsi, maupun kota, yang benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

    Melalui forum ini, diharapkan perencanaan pembangunan pendidikan dan kebudayaan di Kota Sukabumi dapat lebih terarah, efektif, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (Cr5)

  • Suka Duka Kusmana Hartadji Selama 17 Bulan Menjabat Pj Wali Kota Sukabumi

    Suka Duka Kusmana Hartadji Selama 17 Bulan Menjabat Pj Wali Kota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.IDPenjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, akan segera mengakhiri masa jabatannya pada 20 Februari 2025 mendatang. Selama 17 bulan memimpin, ia merasakan berbagai suka dan duka dalam menjalankan tugas sebagai kepala daerah.

    Kusmana dilantik pada 20 September 2023, menggantikan pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota sebelumnya, Achmad Fahmi dan Andri Setiawan Hamami, yang telah habis masa jabatannya. Dalam wawancara eksklusif, pria yang akrab disapa Kang Tutus ini mengungkapkan berbagai pengalaman dan tantangan yang dihadapinya selama menjabat.

    Menurutnya, tantangan terbesar di awal kepemimpinannya adalah adaptasi dengan lingkungan kerja dan adanya kesan ‘dua matahari’ dalam pemerintahan yang dipimpinnya. “Karena saya birokrat murni, menjadi kepala daerah ternyata gampang-gampang sulit. Yang saya pikirkan adalah bagaimana roda pemerintahan bisa berjalan dengan baik, meskipun saat saya datang, ada kesan terdapat dua matahari. Itu yang menurut saya paling sulit untuk dihadapi,” ujar Kusmana, Rabu (18/02/2025).

    Namun, ia bersyukur bisa melewati tantangan tersebut. Salah satu keberhasilan yang dicapainya adalah menjaga kondusivitas Kota Sukabumi selama proses Pemilu dan Pilkada.

    “Untungnya, saya memiliki kebiasaan untuk berkeliling dan bersilaturahmi setiap kali berada di lingkungan baru. Itu yang menjadi pijakan saya dalam menentukan sikap. Tugas saya adalah mengawal pemilu dan pilkada, serta menjalankan roda pemerintahan agar situasi politik tetap kondusif dan damai,” jelasnya.

    Kusmana juga menyinggung dinamika hubungan dengan kepala daerah sebelumnya. Menurutnya, ada kesan bahwa kepemimpinan Kota Sukabumi masih dipegang oleh pemimpin sebelumnya, meskipun ia tidak ingin mengganggu atau menyingkirkan siapa pun.

    “Yang cukup berat adalah persepsi bahwa kepala daerah yang lama masih memiliki kendali. Saya tidak ingin mengganggu, tetapi hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya dalam menjaga stabilitas pemerintahan. Saat ini, saya berupaya memastikan transisi kepemimpinan berjalan lancar, tanpa kesan ‘sudah duduk lupa berdiri’,” katanya.

    Ia pun menegaskan pentingnya menjaga hubungan baik dengan pemimpin sebelumnya. “Saya ingin silaturahmi tetap terjalin dengan kepala daerah sebelumnya. Kepada para OPD, saya sering menyampaikan agar bisa beradaptasi dengan kepemimpinan yang ada. Saya juga menekankan bahwa saat ini sayalah yang memegang jabatan kepala daerah. Silaturahmi harus tetap dijaga, meskipun perubahan memang tidak selalu mudah bagi semua orang,” lanjutnya.

    “Tetapi itu semua bisa terlewati setelah 2-3 bulan menjabat, kita membuktikan hasil kerja kita. Intinya tidak ada unsur politik yang mewarnai perjalanan kepemimpinan saya selama menjabat kepala daerah Kota Sukabumi ini. Kan saya penugasan dari pimpinan di sini, bukan mencalonkan diri,” jelasnya.

    Selain dinamika kepemimpinan, Kusmana juga menghadapi berbagai tantangan administratif, seperti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang harus diselesaikan. Salah satu kasus yang mencuat adalah temuan BPK di RSUD R Syamsudin SH pada tahun 2023.

    “Itu yang berat sebenarnya terkait temuan BPK. Tidak peduli zaman siapa, intinya saya ingin memperbaiki segala mekanisme itu. Termasuk juga kepada isu kepegawaian. Bagaimana agar sistem merit bisa berjalan dan fungsi Baperjakat bisa kembali digulirkan,” pungkasnya. (Cr5)

  • Ayep Zaki-Bobby Maulana Ikuti Gladi Kotor Jelang Pelantikan di Jakarta

    Ayep Zaki-Bobby Maulana Ikuti Gladi Kotor Jelang Pelantikan di Jakarta

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang pelantikan kepala daerah serentak pada Kamis, 20 Februari 2025, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, Ayep Zaki dan Bobby Maulana, mengikuti gladi kotor bersama ratusan kepala daerah lainnya di Tugu Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/02/2025).

    Gladi kotor ini merupakan bagian dari persiapan sebelum pelantikan resmi. Para kepala daerah terpilih diberi pelatihan baris-berbaris sejak pagi hingga menjelang siang guna memastikan prosesi pelantikan berjalan tertib dan khidmat.

    Latihan Intensif Demi Kelancaran Prosesi

    Ayep Zaki mengungkapkan bahwa dirinya bersama Bobby Maulana serta kepala daerah lainnya memulai latihan sejak pukul 07.00 WIB hingga 10.30 WIB.

    “Hari keempat di Jakarta, saya bersama Pak Bobby Maulana mengikuti gladi kotor bersama kepala daerah terpilih lainnya. Kami dilatih sejak pagi hingga siang untuk memastikan semua berjalan lancar saat pelantikan,” ujar Ayep Zaki.

    Setelah gladi kotor ini, pada Rabu (19/02/2025) pagi, para kepala daerah akan kembali menjalani gladi bersih di lokasi yang sama. Latihan ini bertujuan agar seluruh peserta memahami pergerakan yang harus dilakukan saat prosesi sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung.

    Masuk Pleton 22

    Dalam barisan pelantikan, Ayep Zaki dan Bobby Maulana ditempatkan di pleton 22 dari total 29 pleton yang ada. Ia berharap dengan latihan ini, proses pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan berjalan lancar tanpa hambatan.

    “Kami berharap pelantikan nanti bisa berjalan dengan lancar tanpa ada kendala. Mohon doa dari seluruh warga Kota Sukabumi agar kami bisa menjalani proses ini dengan baik dan diberikan kesehatan,” tambahnya.

    Setelah pelantikan, Ayep Zaki dan Bobby Maulana akan langsung mengikuti serah terima jabatan serta menghadiri rapat paripurna sebagai langkah awal dalam menjalankan tugas mereka sebagai pemimpin Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Forum Perangkat Daerah: Strategi Baru Dinkes Kota Sukabumi Hadapi Tantangan Kesehatan

    Forum Perangkat Daerah: Strategi Baru Dinkes Kota Sukabumi Hadapi Tantangan Kesehatan

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) guna menyusun rencana kerja tahun 2026. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, pada Senin (17/02/2025). Forum ini turut dihadiri Ketua Komisi III DPRD Kota Sukabumi, yang memiliki perhatian khusus terhadap sektor kesehatan.

    Dalam sambutannya, Kusmana mengungkapkan bahwa forum ini telah mengakomodasi berbagai usulan terkait sektor kesehatan di Kota Sukabumi. Ia juga menyoroti adanya peningkatan angka kematian bayi yang perlu segera diantisipasi.

    “FPD Dinas Kesehatan, alhamdulillah, sudah mengakomodir beberapa usulan. Tadi juga sudah disampaikan laporan kinerja oleh Kadis Kesehatan, dan memang masih ada beberapa kasus yang menjadi perhatian, salah satunya adalah peningkatan angka kematian bayi,” ujar Kusmana.

    Menurutnya, perencanaan tahun 2026 harus fokus pada langkah-langkah strategis untuk menekan angka kematian bayi serta menyelaraskan program kesehatan dengan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024–2026.

    “Ini akan menjadi fokus pada perencanaan 2026 agar segera diantisipasi. Program-program ke depan harus selaras dengan RPD, visi-misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, serta kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Asta Cita Presiden,” jelasnya.

    Ia pun berharap forum ini dapat menghasilkan rencana kerja yang komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai masukan dari berbagai pihak, termasuk DPRD Kota Sukabumi.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa terdapat dua isu strategis yang menjadi perhatian utama dalam FPD tahun ini.

    “Ada dua isu strategis untuk tahun 2026. Pertama, pengendalian penyakit dan penurunan kasus stunting. Kedua, peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan primer,” ujar Reni.

    Menurutnya, isu-isu ini menjadi dasar dalam penyusunan anggaran kegiatan kesehatan di tahun 2026. Selain itu, program kesehatan yang dirancang juga mengacu pada delapan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, sembilan langkah program unggulan gubernur Jawa Barat terpilih, serta visi dan misi kepala daerah Kota Sukabumi terpilih.

    “Ini adalah dua isu yang akan dijadikan dasar untuk penganggaran kegiatan di tahun 2026 mendatang,” pungkasnya. (Cr5)

  • Jelang Pelantikan, Ayep Zaki-Bobby Maulana dan Asep Japar-Andreas Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Kemendagri

    Jelang Pelantikan, Ayep Zaki-Bobby Maulana dan Asep Japar-Andreas Jalani Pemeriksaan Kesehatan di Kemendagri

    SUKABUMIKITA.ID – Ratusan kepala daerah terpilih, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih Ayep Zaki-Bobby Maulana serta Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih Asep Japar-Andreas, menjalani pemeriksaan kesehatan di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Minggu (16/02/2025).

    Pemeriksaan ini menjadi salah satu tahapan penting sebelum pelantikan serentak yang akan digelar pada 20 Februari 2025. Dalam agenda ini, Ayep Zaki-Bobby Maulana serta Asep Japar-Andreas akan dilantik langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    Proses Pemeriksaan Kesehatan

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ayep Zaki dan Asep Japar tiba di Kemendagri sekitar pukul 10.00 WIB untuk melakukan registrasi sebelum menjalani rangkaian pemeriksaan medis. Seusai pemeriksaan, mereka tampak berbincang akrab dengan kepala daerah terpilih lainnya dan bahkan sempat berfoto bersama.

    Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan ini berlangsung dalam dua gelombang. Pada Minggu (16/2), sebanyak 239 kepala daerah dari wilayah Sumatera dan Pulau Jawa telah menjalani pemeriksaan. Gelombang kedua akan berlangsung pada Senin (17/02/2025) dengan jumlah 242 kepala daerah beserta wakilnya.

    “Setiap kepala daerah terpilih menjalani pemeriksaan kesehatan yang mencakup pengecekan tekanan darah, kadar kolesterol, serta pemeriksaan kesehatan umum lainnya,” ujar Bima Arya di Kemendagri.

    Gladi Pelantikan di Istana Negara

    Selain pemeriksaan medis, seluruh kepala daerah juga akan mengikuti gladi kotor pelantikan pada 18 Februari 2025 pukul 07.00 WIB. Kemudian, pada 19 Februari 2025 pukul 07.00 WIB, mereka akan menjalani gladi bersih di Istana Negara Jakarta sebagai persiapan akhir sebelum resmi dilantik.

    Ayep Zaki, yang akan segera menjabat sebagai Wali Kota Sukabumi, mengaku tidak memiliki persiapan khusus menjelang pelantikan. Ia menegaskan bahwa dirinya akan langsung menjalani serah terima jabatan (sertijab) dan mengikuti rapat paripurna setelah pelantikan.

    “Tidak ada persiapan khusus, hanya setelah pelantikan langsung sertijab dan mengikuti rapat paripurna. Mohon doa agar semuanya berjalan lancar,” ujar Ayep Zaki singkat.

    Dengan tahapan yang semakin dekat, pelantikan kepala daerah serentak ini menjadi momen penting bagi Kota dan Kabupaten Sukabumi dalam menyambut pemimpin baru yang akan membawa perubahan dan inovasi bagi masyarakat. (Cr5)

  • Rakernas FKDB 2025 Digelar di Sukabumi, Pj Sekda: Organisasi Harus Visioner dan Adaptif

    Rakernas FKDB 2025 Digelar di Sukabumi, Pj Sekda: Organisasi Harus Visioner dan Adaptif

    SUKABUMI – Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025 di Ballroom Hotel Horison Sukabumi, pada Sabtu (15/2/2025). Acara ini mengusung tema “Menata Kebaikan dari Doa Bangsa untuk Indonesia”, yang menekankan pentingnya peran organisasi dalam mendukung kemajuan bangsa.

    Rakernas ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi terpilih, H. Ayep Zaki dan Bobby Maulana, Ketua Umum FKDB Cucup Ruhiyat, Pendiri FKDB Luthfi Nur Hanfan, serta perwakilan dari Kesbangpol Kota dan Kabupaten Sukabumi. Hadir pula Plt Kasubdit Binpolmas Baharkam Polri, yang turut memberikan dukungan terhadap peran FKDB dalam membangun sinergi dengan pemerintah.

    Organisasi Sehat Harus Visioner dan Berorientasi Kemajuan

    Dalam sambutannya, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, M Hasan Asari, menekankan bahwa sebuah organisasi yang sehat adalah yang mampu menjalankan kegiatannya secara sistematis dan berorientasi pada kemajuan.

    “FKDB telah memberikan contoh bagaimana organisasi harus memiliki pola pikir visioner dan tidak terjebak pada kepentingan individu atau kelompok. Kemampuan melihat jauh ke depan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan dan relevansi organisasi,” ujar Hasan.

    Menurutnya, kepemimpinan yang kuat dan adaptif sangat diperlukan untuk membawa organisasi menuju masa depan yang lebih baik. FKDB, dengan keberadaannya di 28 provinsi dan 82 kabupaten/kota, telah menunjukkan bahwa organisasi ini memiliki jangkauan luas dan pengaruh yang besar dalam pembangunan masyarakat.

    FKDB dan Prinsip Agile Organisation

    Hasan juga menyoroti pentingnya konsep Agile Organisation, yakni organisasi yang fleksibel dalam fungsi dan struktur, tetapi tetap berpegang pada visi dan tujuan utama.

    “FKDB telah membuktikan keluwesannya dalam beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa menghilangkan fokus utama organisasi. Hal ini menjadi contoh nyata bagaimana organisasi bisa terus bertahan dan berkembang,” katanya.

    Ia berharap Rakernas FKDB 2025 dapat melahirkan strategi-strategi baru yang semakin memperkuat peran organisasi dalam pembangunan daerah dan nasional.

    Komitmen Bersama untuk Kemajuan Bangsa

    Sebagai organisasi yang memiliki jaringan luas, Hasan menekankan pentingnya komitmen dari seluruh elemen FKDB agar tetap solid dan terus berkembang.

    “Seperti kapal yang berlayar di lautan luas, FKDB memerlukan komitmen dan kekompakan dari seluruh pengurus, baik di tingkat pusat maupun daerah, agar bisa mencapai tujuannya dengan gagah,” ujarnya.

    Ia juga berharap FKDB dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun daerah dan bangsa. Keberhasilan organisasi dalam mencapai visinya tidak hanya berdampak bagi internal FKDB, tetapi juga bagi kemajuan masyarakat luas.

    Rakernas FKDB 2025 ini menjadi momentum bagi seluruh pengurus dan anggota untuk semakin memperkuat kebersamaan dan memperjelas arah gerak organisasi dalam menghadapi tantangan ke depan. (Cr5)