Sukabumikita.id

Kategori: SUKABUMI

  • Hingga Triwulan III 2025, Hampir 3 Ribu Kendaraan Jalani Uji KIR di Sukabumi

    Hingga Triwulan III 2025, Hampir 3 Ribu Kendaraan Jalani Uji KIR di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Ribuan kendaraan di Kota Sukabumi menjalani uji kelayakan (KIR) sepanjang tahun 2025. Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Dishub Kota Sukabumi mencatat data tersebut pada Selasa (10/09/2025).

    Kepala UPTD PKB, Endro, menyebutkan, hingga akhir triwulan ketiga 2025, pihaknya menguji 2.983 kendaraan. Ia merinci, petugas memeriksa 1.118 kendaraan pada triwulan pertama, 1.094 kendaraan pada triwulan kedua, dan 773 kendaraan pada triwulan ketiga.

    Endro menambahkan, tren uji KIR muncul akibat beberapa faktor. Misalnya, tingkat kepatuhan pemilik kendaraan terhadap aturan, kesadaran akan keselamatan, serta kondisi ekonomi masyarakat.

    “Uji KIR ini tidak sekadar kewajiban administrasi. Pemeriksaan memastikan kendaraan laik jalan dan melindungi pengemudi, penumpang, serta pengguna jalan lain,” jelas Endro.

    Ia menegaskan, Dishub terus mendorong pemilik kendaraan—terutama angkutan umum dan kendaraan barang—mengikuti uji berkala sesuai jadwal. Langkah ini membantu pemerintah menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat kendaraan yang tidak layak jalan.

    “Dengan digitalisasi, masyarakat bisa lebih cepat dan mudah mengakses layanan. Harapannya, kesadaran pemilik kendaraan meningkat, dan jumlah kendaraan yang mengikuti uji terus bertambah. Ini menjadi investasi keselamatan bersama,” pungkas Endro. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Kukuhkan Bunda PAUD dan Pokja, Perkuat Pendidikan Anak Usia Dini

    Pemkot Sukabumi Kukuhkan Bunda PAUD dan Pokja, Perkuat Pendidikan Anak Usia Dini

    SUKABUMIKITA.ID Pemerintah Kota Sukabumi menggelar acara pengukuhan Bunda PAUD dan pengurus Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kota Sukabumi di Ruang Pertemuan Setda, Selasa (9/9/2025). Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, Bunda PAUD Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, Ketua Bidang I TP-PKK, Kia Florita, serta jajaran terkait.

    Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan komitmennya terhadap penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.

    “Mari kita fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan. Saya, sebagai laki-laki yang paling menyukai PAUD, merasa sangat senang dengan adanya PAUD ini. Karya saya membangun PAUD dimulai sejak 2010, dan hingga hari ini PAUD masih terus berjalan,” ungkapnya.

    Ayep juga menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi ibu hamil dan anak usia dini agar generasi mendatang tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi generasi emas.

    Menurutnya, Kota Sukabumi harus menjadi kota ramah anak, dengan dukungan hibah maupun peningkatan PAD untuk memperkuat layanan PAUD di berbagai wilayah. “Sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan, anak-anak yang kita persiapkan hari ini akan menjadi generasi emas Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Sementara itu, Bunda PAUD Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, usai mengukuhkan para Bunda PAUD Kecamatan, menegaskan bahwa masa usia dini merupakan fase emas perkembangan anak yang menentukan masa depan mereka.

    “Pada masa ini, anak mudah menyerap berbagai informasi, sehingga peran lembaga PAUD sangat penting untuk memastikan anak-anak mendapatkan stimulasi yang tepat, pendidikan bermakna, dan pembentukan karakter sejak awal,” ujarnya.

    Ranty menekankan tantangan perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi, yang menuntut lembaga PAUD beradaptasi. Ia menyebut perlunya memperkuat kompetensi pendidik, menciptakan lingkungan belajar ramah anak, memanfaatkan teknologi secara bijak, serta memperluas akses layanan PAUD hingga kelurahan dan desa.

    “Dengan dikukuhkannya para Bunda PAUD hari ini, saya berharap kolaborasi kita semakin kuat dalam mengembangkan layanan PAUD yang berkualitas, merata, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.

    Ia juga mengajak seluruh pihak—pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, hingga orang tua—untuk bersinergi dalam memajukan PAUD sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.

    Acara pengukuhan ini diharapkan menjadi momentum penting dalam memperkuat gerakan PAUD di Kota Sukabumi. Dengan dukungan lintas sektor, layanan pendidikan anak usia dini diharapkan semakin berkualitas sehingga lahir generasi cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Dorong KIM Tingkatkan Kapasitas Melawan Hoaks dan Lindungi Data Pribadi

    Pemkot Sukabumi Dorong KIM Tingkatkan Kapasitas Melawan Hoaks dan Lindungi Data Pribadi

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi terus memperkuat keberadaan Komunitas Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjangkau publik hingga tingkat kelurahan.

    Kabid Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani, melalui Pranata Humas, Sri Siswanti, menjelaskan bahwa KIM merupakan kelompok masyarakat yang dibentuk secara mandiri, kreatif, dan partisipatif.

    Landasan hukumnya mengacu pada Permenkominfo RI No. 08/PER/M.KOMINFO/6/2010. “Fungsinya bukan sekadar menyebarkan informasi, tapi juga menjadi ruang edukasi dan pemberdayaan warga,” ujar Wanti, Rabu (10/09/2025).

    KIM Jadi Perpanjangan Tangan Pemerintah

    Menurut Wanti, KIM berperan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan program kerja, kegiatan, serta capaian pembangunan. Jejaring KIM sendiri sudah terbentuk di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi.

    Selain menyalurkan informasi, KIM juga berfungsi sebagai saluran komunikasi dua arah, sehingga aspirasi masyarakat dapat diteruskan ke pemerintah daerah secara lebih efektif.

    Peningkatan Kapasitas dan Literasi Digital

    Untuk meningkatkan kapasitas anggotanya, Diskominfo Kota Sukabumi secara rutin memberikan pembekalan dan pelatihan, di antaranya:

    • EdukAsyik Literasi Digital

    • Training of Trainer (ToT)

    • Edukasi Komunikasi Antarpribadi

    Dalam kegiatan terbaru, sebanyak 30 peserta perwakilan KIM se-Kota Sukabumi mendapat materi mengenai komunikasi antarpribadi, empat pilar literasi digital, strategi melawan hoaks, serta keamanan data pribadi.

    “Dengan bekal ini, KIM diharapkan mampu menjadi agen literasi digital yang bisa mendampingi masyarakat agar lebih cerdas dalam memilah informasi,” jelas Wanti.

    Komunikasi Publik Lebih Transparan dan Inklusif

    Melalui penguatan peran KIM, komunikasi publik di Kota Sukabumi diharapkan berjalan lebih transparan, inklusif, dan partisipatif. “Optimalisasi peran KIM menjadi bagian dari komitmen Pemkot Sukabumi dalam memperkuat pembangunan berbasis masyarakat,” pungkas Wanti. (Cr5)

  • Ratusan WBP Lapas Sukabumi Terima Remisi Hari Kemerdekaan, 8  Orang Langsung Bebas

    Ratusan WBP Lapas Sukabumi Terima Remisi Hari Kemerdekaan, 8 Orang Langsung Bebas

    SUKABUMIKITA.ID – Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi menerima remisi dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada Minggu (17/08/2025). Dari jumlah tersebut, delapan orang dinyatakan langsung bebas setelah mendapatkan Remisi Umum II.

    Penyerahan remisi berlangsung di Lapangan Lapas Sukabumi dengan dihadiri Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sukabumi.

    Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi, Budi Hardiono, menjelaskan bahwa secara keseluruhan terdapat 358 orang warga binaan yang memperoleh remisi umum, sementara 396 orang lainnya menerima remisi dasawarsa. Dari jumlah tersebut, delapan orang bebas murni, terdiri dari kasus narkotika maupun tindak pidana umum.

    “Bebas murni ada delapan orang, terdiri dari kasus narkotika maupun kriminal umum. Untuk remisi terbesar tahun ini ada enam bulan, diberikan kepada dua orang warga binaan,” ungkap Budi.

    Dalam kesempatan itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa remisi bukan semata pengurangan masa pidana, tetapi juga bentuk penghargaan bagi warga binaan yang berkelakuan baik. Ia menilai kebijakan tersebut harus menjadi motivasi agar para warga binaan terus memperbaiki diri dan siap kembali ke masyarakat.

    “Remisi ini bukan hanya pengurangan masa pidana, tetapi juga dorongan agar warga binaan siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan bermanfaat,” ujar Ayep.

    Usai acara, Ayep menyempatkan diri meninjau hasil karya warga binaan berupa produk keset, kue kering, bakso, telur, hingga kerajinan tangan. Ia mengapresiasi kreativitas warga binaan yang tetap produktif meski berada di lingkungan terbatas.

    “Walaupun berada di tempat terbatas, warga binaan tetap berkreativitas. Ini bukti bahwa pembinaan kemandirian di Lapas Sukabumi berjalan dengan baik,” tambahnya.

    Sementara itu, Kalapas Budi Hardiono menuturkan bahwa pihaknya terus memaksimalkan fungsi pembinaan dengan mengutamakan dua aspek, yakni kepribadian dan kemandirian. Untuk pembinaan kepribadian, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Agama dengan menggelar program pesantren setiap Senin hingga Kamis.

    Selain itu, Lapas Sukabumi juga mengembangkan berbagai program kemandirian produktif, seperti budidaya ikan lele, peternakan ayam, pembuatan keset, kue kering, hingga tanaman hidroponik.

    “Penilaian kami kepada warga binaan yang mendapat remisi mencakup kepribadian dan kemandirian. Dengan begitu, mereka tidak hanya berkelakuan baik, tetapi juga memiliki bekal keterampilan saat kembali ke masyarakat,” jelas Budi. (Cr5)

  • 7 Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Nanggeleng Gotong Royong Perbaiki Jalan Sikib

    7 Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Nanggeleng Gotong Royong Perbaiki Jalan Sikib

    SUKABUMIKITA.ID — Kondisi Jalan Sikib yang terletak di Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, semakin memprihatinkan. Pasalnya, jalan yang menjadi akses alternatif utama untuk menghindari kemacetan ini sudah nyaris tujuh tahun tak kunjung diperbaiki pemerintah.

    Akibat lamanya tidak ada perbaikan, warga sekitar akhirnya berinisiatif melakukan kerja bakti swadaya untuk menutup lubang jalan pada Sabtu (16/08/2025) sore. Aksi gotong royong tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang kerap menimpa pengguna jalan.

    Ketua RT 02/03, Niko Syahlan Ratmaja, mengatakan kondisi jalan yang rusak parah membuat warga tak bisa tinggal diam, bahkan hingga bertambahnya korban kecelakaan pengguna kendaaan yang melintas.

    “Hari ini kita sedang kegiatan kerja bakti swadaya masyarakat dalam aktivitas perbaikan jalan. Karena jalan Sikib ini merupakan akses utama yang sering dilalui pengguna jalan raya, terlebih saat kondisi macet di Jalan Ciaul ataupun dari arah Pintu Hek,” jelas Niko.

    Menurut Niko, hingga kini Jalan Sikib sudah hampir tujuh tahun tidak tersentuh perbaikan yang memadai. Lubang jalan semakin banyak dan membahayakan pengendara.

    “Faktanya, di sini itu banyak jalan berlubang dan sudah kurang lebih tujuh tahun tidak ada perbaikan dari pihak pemerintahan,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, kondisi kerusakan jalan yang memang ramai dilalui pengendara tersebut, kerap menimbulkan kecelakaan.

    “Banyak kejadian warga maupun pengguna kendaraan yang terdampak, seperti kecelakaan atau terpeleset dari kendaraannya,” beber Niko.

    Warga berharap perbaikan segera dilakukan oleh pihak terkait. Sebab, jalan Sikib dinilai vital sebagai jalur alternatif ketika arus lalu lintas di pusat Kota Sukabumi padat.

    “Dulu pernah ada perbaikan di jalan Sikib, tapi hanya beberapa titik dan tidak sampai ke wilayah kami ini. Kami meminta kepada pihak terkait agar bisa segera memberikan solusi atas permasalahan ini,” tegasnya.

    Niko menyebut, warga sebenarnya sudah menyampaikan pengajuan perbaikan jalan melalui berbagai forum resmi, termasuk musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut.

    “Sebelumnya sudah ada pengajuan dari warga melalui berbagai wadah termasuk Musrenbang di kelurahan. Tapi memang, sampai saat ini sudah bertahun-tahun tidak kunjung ada realisasinya,” pungkasnya. (Cr5)

     

  • Wali Kota Sukabumi: Pondok Pesantren Jadi Pilar Pemersatu dan Pembangunan Daerah

    Wali Kota Sukabumi: Pondok Pesantren Jadi Pilar Pemersatu dan Pembangunan Daerah

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa pondok pesantren memiliki peran sentral dalam menyatukan dan membangun daerah. Pernyataan itu disampaikan saat membuka Halaqoh Transformasi untuk Kebangkitan Pondok Pesantren yang digelar di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Kamis (14/08/2025).

    Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia ke-13, K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Bupati Sukabumi Andreas, serta puluhan ajengan dan kiai dari berbagai wilayah Sukabumi. Acara tersebut menjadi ajang penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dengan pesantren demi mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Sukabumi ini dipersatukan oleh pondok pesantren. Kita bersama-sama membangun Sukabumi,” ujar Ayep Zaki dalam sambutannya.

    Ayep menegaskan, Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen menjadikan pesantren sebagai mitra strategis dalam mewujudkan visi Masyarakat Kota Sukabumi yang Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis tahun 2025–2030. Menurutnya, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai pusat pendidikan agama, tetapi juga benteng moral dan penggerak ekonomi umat.

    “Peran pesantren harus terus diperkuat, baik sebagai pusat pendidikan berbasis agama, maupun sebagai motor pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kita ingin pesantren mampu melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman,” tegas Ayep.

    Sementara itu, K.H. Ma’ruf Amin mengajak pesantren untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan jati diri keislamannya. Menurutnya, pesantren harus menggabungkan pendidikan agama dengan pendidikan vokasi dan teknologi.

    “Pesantren harus menjadi pusat pendidikan agama sekaligus mengembangkan pendidikan vokasi dan teknologi,” ujar Ma’ruf.

    Ia juga menekankan pentingnya peran pesantren sebagai pusat dakwah Islam rahmatan lil ‘alamin yang santun, sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi berbasis syariah. “Pesantren dapat membentuk koperasi atau badan usaha untuk meningkatkan kemandirian ekonomi. Dengan dukungan pemerintah daerah, pesantren akan menjadi pilar kemajuan daerah yang tetap menjaga nilai keislaman dan kebangsaan,” pungkasnya. (Cr5)

  • Perkuat Identitas Kota, Pemkot Sukabumi Siapkan Tujuh Gapura Ikonik Berkonsep Pohon Pakujajar

    Perkuat Identitas Kota, Pemkot Sukabumi Siapkan Tujuh Gapura Ikonik Berkonsep Pohon Pakujajar

    SUKABUMIKITA.ID – Upaya Pemerintah Kota Sukabumi untuk memperkuat identitas kota sekaligus memperindah kawasan perbatasan wilayah kembali mendapat perhatian serius. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, pada Kamis (07/08/2025), melakukan peninjauan langsung ke lokasi tugu batas Kota Sukabumi yang berada di Jalan Lingkar Selatan.

    Kegiatan tersebut turut didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Sukabumi, Sony Hermanto, serta sejumlah pejabat teknis terkait. Dalam peninjauan tersebut, Wali Kota Ayep Zaki menyampaikan rencana besar pemerintahannya dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah pembangunan tujuh unit gapura ikonik di berbagai titik perbatasan Kota Sukabumi.

    Gapura-gapura ini tidak hanya akan menjadi simbol penyambutan bagi siapa pun yang masuk ke wilayah kota, tetapi juga akan menjadi wujud nyata dari upaya pelestarian budaya dan identitas lokal.

    “Gapura yang akan kita bangun tidak sekadar ornamen kota. Ini adalah simbol. Kita akan mengusung konsep lokal khas Sukabumi dengan mengadopsi bentuk pohon Pakujajar, atau masyarakat kita lebih mengenalnya dengan pohon pakis. Ini adalah lambang dari kekokohan, keseimbangan, dan filosofi hidup masyarakat Sukabumi,” ujar Ayep Zaki.

    Lanjutnya, Ayep Zaki juga menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu agenda prioritas dalam masa kepemimpinannya ke depan. Menurutnya, pembangunan fisik tidak hanya penting dalam meningkatkan daya saing kota dan mendukung mobilitas warga, namun juga harus berakar pada konsep berkelanjutan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

    “Infrastruktur yang dibangun hari ini, harus tetap relevan dan nyaman digunakan bahkan 10 atau 20 tahun mendatang. Oleh karena itu, saya tekankan kepada seluruh jajaran dinas teknis agar tidak main-main dengan kualitas. Setiap pembangunan harus mempertimbangkan aspek estetika, kekuatan struktur, dan tentu saja keberlanjutan lingkungan,” jelasnya tegas.

    Dalam kesempatan tersebut, Ayep juga menyerukan pentingnya solidaritas lintas sektor, baik antara instansi pemerintah, kalangan swasta, hingga partisipasi aktif masyarakat. Menurutnya, pembangunan sebuah kota tidak akan berjalan maksimal bila hanya bertumpu pada pemerintah saja.

    “Kita harus berjalan bersama, bergerak seirama dengan waktu. Kota ini milik semua. Maka membangun Sukabumi juga menjadi tanggung jawab semua. Saya mengajak seluruh elemen untuk saling mendukung, menjaga ritme, dan menciptakan kolaborasi nyata dalam mewujudkan Sukabumi yang maju dan layak huni lintas generasi,” tambahnya.

    Rencana pembangunan tujuh gapura ini bukan tanpa alasan. Menurut keterangan dari Kepala Dinas PUTR, Sony Hermanto, selama ini titik-titik batas wilayah Kota Sukabumi belum memiliki visualisasi yang kuat sebagai penanda identitas wilayah. Keberadaan gapura ini nantinya akan menjawab kebutuhan tersebut.

    “Gapura akan dibangun di beberapa titik strategis yang merupakan akses masuk utama ke Kota Sukabumi. Fungsinya bukan hanya sebagai penanda wilayah administratif, tetapi juga menjadi wajah pertama kota yang dilihat oleh pendatang. Oleh karena itu, desainnya harus unik, kuat secara visual, dan merepresentasikan nilai-nilai budaya serta kekinian,” ungkap Sony.

    Pihaknya juga menyebutkan bahwa desain gapura sedang dalam tahap finalisasi dan akan melibatkan para arsitek lokal serta budayawan untuk memastikan bangunan ini tidak hanya kuat dari sisi struktur, tetapi juga kaya makna.

    Program pembangunan gapura ini menjadi bagian dari visi besar Ayep Zaki untuk mewujudkan Sukabumi sebagai kota yang hidup, berkembang, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Menurutnya, pembangunan fisik harus dibarengi dengan pembangunan nilai dan karakter masyarakat.

    “Gapura hanyalah bagian kecil dari pembangunan. Yang lebih penting adalah semangat di baliknya, yaitu menjaga identitas kota sekaligus terus berbenah menjadi lebih baik. Kita ingin Sukabumi menjadi kota yang kuat secara fisik dan nilai, bisa menyambut masa depan tanpa kehilangan jati dirinya,” ujar Ayep menutup sesi peninjauan. (Cr5)

  • FKDB dan POLRI Resmi Perpanjang MoU: Perkuat Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional

    FKDB dan POLRI Resmi Perpanjang MoU: Perkuat Sinergi untuk Ketahanan Pangan Nasional

    SUKABUMIKITA.ID Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) bersama Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) secara resmi menandatangani perpanjangan nota kesepahaman (MoU) pada Selasa, 5 Agustus 2025.

    Acara berlangsung di Hotel Horison Kota Sukabumi dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Kakorbinmas Baharkam POLRI Irjen. Pol Edi Murbowo, hingga jajaran Forkopimda, kepala SKPD, tokoh agama, ormas, FKUB, hingga tokoh pemuda.

    Penandatanganan ini menandai kelanjutan kerja sama strategis antara FKDB dan POLRI yang telah berlangsung sejak lima tahun terakhir dan akan segera habis masa berlakunya pada bulan September mendatang.

    Kerja sama ini memiliki fokus utama pada penguatan ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor pertanian, dengan komoditas utama seperti jagung.

    “FKDB adalah mitra strategis kami di bidang pertanian, dan kami optimistis kerja sama ini akan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat,” ungkap Irjen. Pol Edi Murbowo dalam sambutannya.

    Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyambut hangat keberlanjutan kolaborasi ini. Meski saat ini dirinya tidak lagi terlibat secara struktural di FKDB, ia menegaskan semangat perjuangan organisasi tetap ia lanjutkan melalui jalur konstitusional sebagai kepala daerah.

    “Saya tidak lagi berada dalam struktur FKDB, tetapi perjuangan ini saya lanjutkan melalui jalur konstitusional. Sejak 2018, saya telah merancang jalan pengabdian ini dengan tekad untuk mengimplementasikan ilmu yang saya miliki demi kesejahteraan masyarakat,” ujar Ayep Zaki.

    Ia juga menyoroti keberhasilan Kota Sukabumi dalam membangun kolaborasi lintas ormas Islam besar seperti NU, Muhammadiyah, Persis, dan PUI. Menurutnya, hal ini menjadi bukti nyata kesatuan dalam membangun daerah yang inklusif dan toleran.

    “Nota kesepahaman ini juga bagian dari ikhtiar kolektif untuk mewujudkan ketahanan pangan yang terintegrasi dengan pembangunan daerah,” tambahnya.

    Sementara itu, Ketua Umum FKDB menyebut bahwa keberadaan organisasi ini merupakan realisasi dari gagasan Ayep Zaki yang diterjemahkan dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat.

    Dengan ditandatanganinya perpanjangan MoU ini, FKDB berharap cakupan program semakin luas dan memberikan dampak positif di berbagai wilayah di Indonesia.

    Penyerahan dokumen MoU ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga mencerminkan komitmen nyata antara FKDB dan POLRI untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis kemandirian.

    Pemerintah Kota Sukabumi juga menyampaikan apresiasi kepada POLRI atas dukungan berkelanjutan dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional. Diharapkan, kolaborasi strategis ini dapat terus berkembang sebagai solusi konkret dalam membangun Indonesia yang mandiri dan sejahtera. (Cr5)

  • Persari dan Dianpinrung Resmi Dibuka, Pramuka Siaga Kota Sukabumi Tunjukkan Semangat Kebersamaan

    Persari dan Dianpinrung Resmi Dibuka, Pramuka Siaga Kota Sukabumi Tunjukkan Semangat Kebersamaan

    SUKABUMIKITA.ID – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kota Sukabumi resmi membuka kegiatan Persari (Perkemahan Satu Hari) dan Dianpinrung (Pentas Seni dan Penggalian Potensi Pramuka Siaga Unggul) dalam sebuah upacara yang berlangsung di Taman Sugema, Kelurahan Gedong Panjang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Sabtu (03/08).

    Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pembina Upacara, Kia Florita, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan program pembinaan kreatif ini.

    “Saya sangat mengapresiasi Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Sukabumi, khususnya bidang pembinaan anggota muda, atas inisiatif luar biasa dalam menyelenggarakan kegiatan ini,” ujar Kia dalam sambutannya.

    Ia menyebut Persari dan Dianpinrung sebagai sarana edukatif sekaligus rekreatif yang mampu menumbuhkan semangat kebersamaan dan kreativitas anak-anak pramuka siaga.

    Dihadiri Pengurus Kwarcab hingga Kamabigus

    Acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat. Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Kwarcab Kota Sukabumi Raden Koesoemo Hutaripto, jajaran Wakil Ketua dan Sekretaris Kwarcab, para Andalan Cabang, Ketua dan Pengurus Badan Kelengkapan, Ketua Kwartir Ranting se-Kota Sukabumi, serta para Kepala SD/MI Negeri dan Swasta selaku Kamabigus.

    Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan dukungan kuat terhadap pembinaan karakter sejak usia dini melalui gerakan pramuka.

    Pentingnya Pendidikan Kepramukaan Berkelanjutan

    Lebih lanjut, Kia Florita menekankan pentingnya kesinambungan pendidikan kepramukaan sebagai bagian dari pembangunan karakter generasi penerus bangsa.

    “Pendidikan kepramukaan harus terus didorong untuk membentuk tunas bangsa yang berkarakter, bertanggung jawab, dan mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Kwarcab, Raden Koesoemo Hutaripto, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak dalam mendukung kegiatan ini. Ia menyebut kegiatan Persari dan Dianpinrung sebagai bagian dari strategi pembinaan pramuka siaga.

    “Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pembinaan untuk menciptakan generasi penerus yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan semangat pramuka sejati,” ungkap Raden Koesoemo.

    Ajang Unjuk Diri dan Penguatan Jiwa Kepemimpinan

    Persari dan Dianpinrung menjadi wadah bagi pramuka siaga untuk mengekspresikan keberanian, keterampilan, pengetahuan, dan semangat kebersamaan. Seluruh rangkaian kegiatan dikemas secara edukatif dan menyenangkan, sehingga menumbuhkan kepercayaan diri dan mempererat persaudaraan antar peserta.

    Kwarcab Kota Sukabumi menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan positif yang membangun jiwa muda yang berintegritas, kreatif, dan cinta tanah air.

    Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat membawa pengalaman berharga yang akan menjadi bekal dalam perjalanan mereka sebagai generasi penerus bangsa. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Dukung Langsung Finalis Moka Jabar 2025 yang Usung Tema Toleransi

    Wakil Wali Kota Sukabumi Dukung Langsung Finalis Moka Jabar 2025 yang Usung Tema Toleransi

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri langsung Grand Final Pemilihan Mojang Jajaka (Moka) Jawa Barat 2025 di Trans Convention Center, Kota Bandung, Ahad (20/07/2025).

    Kehadirannya menjadi bentuk dukungan moral bagi dua finalis asal Sukabumi, Elvan dan Nadzifa, yang tampil membanggakan dengan membawa tema “Kota Sukabumi sebagai Kota Toleran”.

    Dalam keterangannya, Bobby mengungkapkan kekagumannya terhadap penampilan Elvan dan Nadzifa. Ia menilai keduanya berhasil menyampaikan pesan dengan baik dan percaya diri, serta menampilkan nilai-nilai toleransi yang menjadi karakter kuat Kota Sukabumi.

    “Kita sudah lihat langsung performanya, sangat santai, artikulasinya bagus. Tema yang dibawakan sangat tepat. Sukabumi itu kota tertoleran nomor satu di Jawa Barat, dan nomor enam secara nasional,” jelas Bobby.

    Dukungan dari pemerintah daerah dalam ajang ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan generasi muda dalam mempromosikan identitas lokal dan budaya daerah ke tingkat provinsi.

    Ajang Moka Jabar 2025 sendiri diikuti oleh 54 finalis dari 27 kabupaten/kota. Mereka telah menjalani masa karantina sejak 16 Juli 2025 dan mengikuti berbagai tahapan mulai dari wawancara, pembekalan budaya, hingga promosi pariwisata. (Cr5)