Sukabumikita.id

Kategori: SUKABUMI

  • Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat perlindungan anak. Hal tersebut dibuktikan dengan, meluncurkan program Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan terhadap Anak di Sekolah, serta Pendampingan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan Prestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh DP2KBP3A Kota Sukabumi, Jumat (17/10/2025), di Aula DP2KBP3A.

    Penguatan Komitmen Perlindungan Anak

    Dalam sambutannya, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni penghargaan, tetapi langkah awal memperkuat kesadaran bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.

    “Kami memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan tingkat provinsi sekaligus memulai gerakan baru agar setiap kelurahan memiliki kesadaran kolektif dalam melindungi anak,” ujar Yadi.

    Ia menambahkan, kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Selabatu yang melibatkan sekitar 80 warga, menjadi model awal pembentukan kelurahan ramah anak di Kota Sukabumi. “Kami berharap Selabatu bisa menjadi contoh nyata bahwa perlindungan anak berawal dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    Wali Kota Sukabumi Tekankan Sinergi Lintas Sektor

    Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengapresiasi kerja sama lintas sektor dalam memperkuat program perlindungan anak dan keluarga. Ia menilai, keberhasilan program ini tidak bisa hanya mengandalkan satu lembaga, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum dan keluarga.

    “Perlindungan anak tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi. Diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum, dan tentu saja keluarga,” tegasnya.

    Ayep juga menargetkan Kelurahan Selabatu sebagai wilayah percontohan ramah anak, di mana masyarakat aktif dalam mencegah kekerasan, memberikan pendampingan dan menciptakan lingkungan yang aman serta sehat bagi anak-anak.

    “Kita ingin memastikan tidak ada anak di Kota Sukabumi yang merasa takut di lingkungannya sendiri. Anak-anak harus tumbuh dengan rasa aman dan penuh kasih sayang,” ujarnya.

    Perlindungan Anak Dimulai dari Ketahanan Keluarga

    Dalam arahannya, Ayep menyoroti bahwa banyak kasus kekerasan anak berawal dari persoalan ekonomi rumah tangga. “Banyak kasus sosial muncul dari ketidakseimbangan ekonomi keluarga. Dari sana bisa muncul konflik, kekerasan, bahkan stunting. Karena itu, penguatan ekonomi dan ketahanan keluarga adalah bagian penting dari perlindungan anak,” jelasnya. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau secara langsung kegiatan pengelolaan sampah di Kelurahan Subangjaya, pada Kamis (16/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, bersama jajaran.

    Peninjauan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni tempat pengolahan sampah organik Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, serta Bank Sampah Astrajingga yang dikelola oleh Kang Deri.

    Dalam kesempatan itu, Bobby menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bumi.

    “Ini upaya untuk merawat lingkungan dan bumi. Jika potensi ini dimaksimalkan, maka setiap wilayah akan menjadi lebih bersih dan enak dipandang. Itu adalah harga yang tak ternilai,” ujarnya.

    Sampah Jadi Sumber Ekonomi dan Kemandirian Warga

    Bobby menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di Subangjaya melibatkan warga secara langsung melalui skema tabungan kiloan dan pengumpulan oleh ketua RW.
    Sampah yang disetorkan kemudian ditimbang dan dihitung nilainya setiap bulan, dan hasilnya cukup mengesankan.

    “Rata-rata warga bisa memperoleh penghasilan hingga Rp1,5 juta per bulan dari hasil pengelolaan sampah. Ini bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga menambah penghasilan masyarakat,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa hasil pengelolaan sampah bahkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan lingkungan secara mandiri, seperti memperbaiki fasilitas umum dan ruang terbuka hijau di wilayah masing-masing.

    Inovasi Eco Enzyme: Ubah Limbah Organik Jadi Produk Bernilai Guna

    Dalam kunjungan tersebut, Bobby juga meninjau pengolahan sampah organik menjadi produk Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, Koordinator Eco Enzyme Nusantara Sukabumi.  Produk ini dihasilkan dari bahan organik seperti sisa buah dan sayur, tanpa bahan kimia tambahan, dan tidak dipatenkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas.

    Eco Enzyme dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga dan pertanian, mulai dari pupuk organik, pembersih alami, hingga hand sanitizer ramah lingkungan. “Langkah seperti ini sangat inovatif dan patut ditiru. Eco Enzyme mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi tanpa merusak lingkungan,” ujar Bobby.

    Menurutnya, pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara kreatif dan produktif, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mencintai bumi.

    Bank Sampah Astrajingga Jadi Inspirasi Warga

    Sementara itu, Kang Deri, pengelola Bank Sampah Astrajingga, menjelaskan bahwa penamaan “Astrajingga” terinspirasi dari tokoh wayang Cepot, yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat. Bank Sampah ini fokus pada penyortiran dan pengolahan sampah anorganik menjadi bahan setengah jadi untuk dijual kembali.

    “Kami berencana mengembangkan produk jadi seperti wadah atau papan dari sampah daur ulang, misalnya paving block. Tapi tentu membutuhkan peralatan dan mesin yang lebih memadai,” ujarnya.

    Upaya yang dilakukan Bank Sampah Astrajingga mendapat apresiasi langsung dari Bobby Maulana karena dinilai mampu mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

    Pemkot Siapkan Dukungan untuk Kembangkan Sistem Serupa

    Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi akan terus memberikan dukungan dan alokasi anggaran untuk memperluas sistem pengelolaan sampah seperti di Subangjaya ke wilayah kelurahan lain.

    “Yang penting, sampah bisa selesai di kelurahan masing-masing sehingga tidak menumpuk di TPS atau dibuang sembarangan. Dengan begitu, lingkungan bersih dan ekonomi warga pun bergerak,” pungkasnya.

    Ia menilai, jika seluruh kelurahan di Sukabumi mampu meniru pola Subangjaya, maka persoalan sampah kota bisa diatasi secara tuntas, sekaligus menghadirkan ekosistem ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi masyarakat. (Cr5)

  • Ayep Zaki Dorong Gerakan Wakaf Jadi Fondasi Ekonomi Sukabumi

    Ayep Zaki Dorong Gerakan Wakaf Jadi Fondasi Ekonomi Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Di bawah kepemimpinan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, arah pembangunan daerah kini bergerak menuju paradigma baru. Kota ini tidak lagi hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tetapi juga mengandalkan partisipasi sosial berbasis keikhlasan melalui gerakan wakaf uang.

    Konsep besar bertajuk “Kota Sukabumi Menuju Kota Wakaf” lahir dari pandangan visioner Ayep Zaki. Ia meyakini, wakaf bukan sekadar ibadah individu, tetapi sistem ekonomi peradaban yang mampu melahirkan dana abadi bagi generasi mendatang.

    “Kita ingin Kota Sukabumi menjadi kota yang dibangun atas dasar cinta dan keikhlasan. Wakaf adalah jalan untuk mewujudkannya,” ujar Ayep Zaki dalam berbagai kesempatan publik, Minggu (12/10).

    Langkah strategis ini semakin nyata ketika Ayep memasukkan program Wakaf Dana Abadi Kota Sukabumi ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Keputusan tersebut menjadikan Sukabumi sebagai kota pertama di Indonesia yang secara resmi mengintegrasikan konsep wakaf ke dalam kebijakan pembangunan daerah.

    Gerakan Wakaf Terus Menguat di Tengah Masyarakat

    Gerakan wakaf yang dipelopori Pemerintah Kota Sukabumi kini mendapat dukungan luas dari masyarakat dan para wakif. Tren perolehan wakaf uang terus meningkat seiring tumbuhnya literasi wakaf di masyarakat.

    Semua pelaksanaan program mengacu pada Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf beserta peraturan turunannya. Melalui regulasi tersebut, Pemkot Sukabumi berupaya menghadirkan tata kelola wakaf yang profesional, transparan, dan berkelanjutan.

    Sinergi Pemerintah dan Lembaga Wakaf

    Ayep Zaki menyadari bahwa keberhasilan gerakan wakaf membutuhkan lembaga pelaksana yang kuat dan kredibel. Karena itu, ia memberikan dukungan penuh kepada Lembaga Wakaf Doa Bangsa (LWDB) sebagai nazhir resmi yang terdaftar di Badan Wakaf Indonesia (BWI).

    Tak berhenti di situ, Ayep juga menggagas pembentukan Badan Eksekutif Wakaf Daerah (BEWARA) sebagai wadah koordinasi antar lembaga wakaf. Melalui kolaborasi ini, Pemkot Sukabumi kini bersinergi dengan BWI Perwakilan Kota Sukabumi, Kementerian Agama, bank-bank syariah LKS-PWU, serta komunitas sosial dan kampung wakaf.

    Program Qardhul Hasan: Modal Usaha Tanpa Bunga

    Salah satu langkah nyata dari gerakan wakaf Kota Sukabumi adalah peluncuran Program Qardhul Hasan. Program ini memberikan pembiayaan tanpa bunga bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) dengan dana yang bersumber dari hasil pengelolaan wakaf uang.

    Bekerja sama dengan LWDB, ratusan pelaku UMK telah menerima bantuan Qardhul Hasan senilai Rp250 ribu per penerima dengan tenor sepuluh bulan. Dana tersebut berasal dari kontribusi pribadi Wali Kota, Wakil Wali Kota, serta para donatur lainnya.

    Program Qardhul Hasan tidak sekadar bantuan modal. Inisiatif ini menjadi bentuk nyata ekonomi berbasis nilai rahmatan lil ‘alamin—membangun kesejahteraan umat tanpa jeratan riba.

    Ayep Zaki tak hanya mengampanyekan gerakan wakaf lewat kebijakan, tetapi juga melalui keteladanan pribadi. Ia merupakan salah satu wakif aktif yang rutin hadir dalam kegiatan sosial seperti peresmian Kampung Wakaf, santunan anak yatim, dan sosialisasi wakaf uang di berbagai kecamatan.

    Dengan cara ini, Ayep menunjukkan bahwa seorang pemimpin sejati tidak cukup hanya memberi imbauan, melainkan harus menggerakkan perubahan dengan tindakan nyata.

    Sukabumi Jadi Model Kota Wakaf di Indonesia

    Gagasan pembangunan daerah berbasis wakaf yang digagas Ayep Zaki mulai menarik perhatian daerah lain di Indonesia. Konsep ini menempatkan Kota Sukabumi sebagai model pembangunan ekonomi umat yang berpadu dengan nilai spiritualitas dan keikhlasan.

    “Wakaf bukan sekadar sedekah abadi, tetapi peradaban yang menegakkan kesejahteraan umat. Kota Sukabumi harus menjadi contoh kebaikan bagi kota-kota lain di Indonesia,” tegasnya.

    Dengan visi yang memadukan spiritualitas dan pembangunan ekonomi, Ayep Zaki berhasil menempatkan Sukabumi sebagai kota yang tumbuh bukan hanya dari anggaran, tetapi juga dari keikhlasan warganya. (Cr5)

  • Relawan Tagana Kota Sukabumi Dapat Pembekalan Triase dari MSN Training, Fokus pada Penanganan Korban Massal

    Relawan Tagana Kota Sukabumi Dapat Pembekalan Triase dari MSN Training, Fokus pada Penanganan Korban Massal

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam rangka memperkuat kapasitas relawan dalam menghadapi situasi darurat kebencanaan, MSN Training menggelar pelatihan triase bagi relawan Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kota Sukabumi, Sabtu (11/10/2025).

    Kegiatan ini menjadi salah satu upaya konkret dalam meningkatkan kemampuan teknis relawan, terutama dalam menangani korban bencana secara cepat dan tepat.

    Direktur MSN Training, Nurhayati, yang akrab disapa Nunu, menjelaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar program pembekalan, tetapi juga bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat sekaligus pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.

    “Kegiatan hari ini adalah pelatihan triase untuk para relawan Kota Sukabumi, khususnya dari Tagana. Ini merupakan bentuk pengabdian kami dari MSN Training kepada masyarakat, sekaligus bagian dari tridharma perguruan tinggi,” ungkap Nunu.

    Nunu yang juga tengah menempuh studi di Program Magister Pendidikan Nonformal Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menambahkan, bahwa pelatihan tersebut untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada para relawan kebencanaan.

    “Kita tahu, Kota Sukabumi ini sangat rawan terhadap bencana, mulai dari longsor, banjir, hingga gempa. Karena itu, kami ingin membekali relawan dengan pengetahuan yang relevan agar mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi kondisi darurat,” ujarnya.

    Pelatihan ini di fokuskan pada satu materi utama, yakni START (Simple Triage And Rapid Treatment). Yakni, sebuah metode sederhana namun efektif dalam memilah korban bencana, berdasarkan tingkat keparahan luka dan prioritas penanganan.

    “Kami ingin melihat perkembangan kemampuan peserta secara objektif. Dari hasil post test nanti, kita bisa tahu sejauh mana materi terserap,” tambahnya. Menurut Nunu, kegiatan seperti ini merupakan langkah penting untuk memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko bencana.

    Relawan Tagana Apresiasi Pelatihan: Bermanfaat dan Harus Jadi Agenda Rutin

    Ketua Forum Komunikasi Tagana Kota Sukabumi, Dede Kuswelly, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut. Ia menilai pelatihan triase menjadi salah satu bentuk peningkatan kapasitas yang sangat di butuhkan oleh para relawan.

    “Kami sebagai relawan Tagana yang berada di bawah naungan Dinas Sosial Kota Sukabumi mengucapkan terima kasih atas kegiatan ini. Pelatihan triase ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kapasitas kami dalam menangani korban bencana, terutama jika terjadi situasi dengan korban massal,” tutur pria yang akrab disapa Welly.

    Ia menegaskan, pelatihan semacam ini memberikan pengetahuan praktis yang bisa langsung di terapkan di lapangan. “Kami sangat bersyukur karena bisa di latih langsung oleh tim profesional dari MSN Training. Materinya jelas, aplikatif, dan sangat relevan dengan situasi yang sering kami hadapi di lapangan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi agenda rutin agar kemampuan relawan semakin meningkat,” ujarnya. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Lepas HAPMI ke Ajang Nasional, Dorong Kebangkitan Musik dan Ekonomi Kreatif

    Wakil Wali Kota Sukabumi Lepas HAPMI ke Ajang Nasional, Dorong Kebangkitan Musik dan Ekonomi Kreatif

    SUKABUMIKITA.ID Wakil Wali Kota Sukabumi secara resmi melepas keberangkatan Himpunan Artis Pengusaha Musik Indonesia (HAPMI) Kota Sukabumi yang akan berkompetisi pada ajang seni musik tingkat nasional, Jumat (3/10/2025). Acara penuh semangat ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sukabumi Rahmat, tokoh seni Asep Deni, serta jajaran pengurus HAPMI.

    Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang membawa nama baik Kota Sukabumi di tingkat nasional. Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya bersifat seremonial, melainkan bagian dari komitmen nyata terhadap dunia seni dan musik.

    “Selamat berkompetisi. Mudah-mudahan perjalanan ini lancar dan menghasilkan hasil terbaik. Keterbatasan anggaran tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk terus berprestasi,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi.

    Bahas Tantangan Fiskal dan Ajak Kreatif di Tengah Keterbatasan

    Ia juga menjadikan momen pelepasan tersebut sebagai ruang dialog untuk membahas tantangan yang dihadapi Kota Sukabumi, terutama dalam kondisi fiskal daerah.
    Menurutnya, pemangkasan transfer pusat memengaruhi stabilitas keuangan, namun pemerintah tetap harus mencari solusi kreatif.

    “Tahun ini masa yang tidak mudah. Anggaran menurun, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat. Kita harus kreatif dan inovatif dalam setiap langkah,” tegasnya.

    Wakil Wali Kota menilai Sukabumi memiliki potensi besar di sektor seni dan ekonomi kreatif. Ia mendorong agar Sukabumi menjadi tuan rumah festival musik nasional pada 2026, setelah sebelumnya belum ikut berpartisipasi dalam ajang serupa di Karanganyar tahun 2024.

    Pemerintah, kata dia, harus menyiapkan langkah sejak dini agar hasilnya maksimal. Optimisme Pemkot Sukabumi juga meningkat dengan proyeksi kenaikan jumlah wisatawan hingga 70 persen tahun depan. Pertumbuhan itu sejalan dengan rampungnya pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 yang membuka akses lebih luas ke Kota Sukabumi.

    Bangun Ekosistem Seni dan Budaya Sukabumi

    Wakil Wali Kota melihat momentum peningkatan wisatawan sebagai peluang memperkuat ekosistem seni dan hiburan. Pemerintah pun tengah menyiapkan Gedung Aher sebagai pusat kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat Sukabumi.

    Dalam kesempatan yang sama, pengurus HAPMI menyampaikan aspirasi agar pemerintah menerapkan sistem perizinan satu pintu bagi kegiatan hiburan dan event kreatif. Mereka menilai kemudahan izin dapat membantu pelaku industri kreatif menampilkan karya lebih luas.

    Menutup arahannya, Wakil Wali Kota kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun ruang ekspresi bagi seniman dan pelaku kreatif.

    “Kota Sukabumi sedang berbenah. Mari kita bersama-sama membangun ekosistem seni, musik, dan ekonomi kreatif yang sehat, terarah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Pastikan Program Wakaf Jadi Jalan Kebaikan Bersama

    Pemkot Sukabumi Pastikan Program Wakaf Jadi Jalan Kebaikan Bersama

    SUKABUMIKITA.ID Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi menegaskan bahwa program wakaf yang dijalankan bersama nadzir mengikuti aturan hukum. Pemkot mengarahkan program tersebut untuk kemaslahatan masyarakat dan menargetkan dampak nyata dalam meningkatkan kesejahteraan warga.

    Kepala Bagian Hukum Setda Kota Sukabumi, Yudi Pebriansyah, menyampaikan hal itu saat memberikan klarifikasi atas polemik wakaf yang sempat mencuat di ruang publik beberapa bulan terakhir. Ia menegaskan, seluruh proses kerja sama dan pengelolaan dana wakaf berjalan sesuai koridor hukum.

    Wakaf Uang sebagai Dana Abadi untuk Kepentingan Publik

    Yudi menjelaskan bahwa wakaf uang berarti wakaf dalam bentuk rupiah yang pihak nadzir kelola secara produktif. Mereka menyalurkan hasil pengelolaannya kepada penerima manfaat, sementara dana pokok tetap utuh sehingga berfungsi sebagai dana abadi.

    “Dengan begitu, wakaf uang akan terus menghasilkan manfaat berkelanjutan tanpa mengurangi pokoknya. Konsep ini memberi peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai bidang,” kata Yudi, Rabu (24/09/2025).

    Ia juga menegaskan bahwa dasar hukum wakaf telah jelas, yakni Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, PP Nomor 42 Tahun 2006, serta Peraturan Badan Wakaf Indonesia (BWI) Nomor 1 Tahun 2020. Menurutnya, urusan wakaf masuk ranah agama yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, bukan daerah.

    Peran Pemkot dalam Fasilitasi dan Literasi Wakaf

    Berdasarkan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan membuat regulasi terkait materi agama. Namun, Pemkot Sukabumi tetap berperan melalui fasilitasi, sosialisasi, koordinasi dengan Kementerian Agama, serta mendorong partisipasi masyarakat.

    Kerja sama dengan Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB) pun dijalankan berdasarkan PP Nomor 28 Tahun 2018 tentang kerja sama pemerintah daerah dengan pihak ketiga. Yudi menekankan, tujuan utama kerja sama ini adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat dan percepatan pelayanan publik.

    “Fokus kerja sama mencakup literasi wakaf uang, pengumpulan dana wakaf, serta penyaluran hasil pengelolaan kepada warga Kota Sukabumi,” jelasnya.

    Isu Konflik Kepentingan dan Posisi Wali Kota

    Menjawab isu konflik kepentingan, Yudi menegaskan bahwa Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, sudah tidak tercatat sebagai pengurus maupun pembina YPPDB.

    “Beliau mengundurkan diri jauh sebelum dilantik sebagai wali kota, dan pengunduran diri itu sah secara hukum melalui akta perubahan. Saat ini beliau murni menjalankan peran sebagai wali kota yang fokus melayani masyarakat,” tegasnya.

    Penguatan Nadzir dan Harapan ke Depan

    Program wakaf ini juga selaras dengan langkah BWI, Kemenag, dan MUI Kota Sukabumi yang memperkuat kelembagaan nadzir. Bahkan, Pemkot Sukabumi ikut memfasilitasi sertifikasi calon nadzir baru agar pengelolaan wakaf berjalan lebih profesional dan transparan.

    “Wakaf diharapkan menjadi sumber manfaat berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan, memajukan kota, dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat Sukabumi,” pungkasnya. (Cr5)

  • PMI Sukabumi Rayakan HUT ke-80, Bobby Maulana: Tugas Kemanusiaan Adalah Tanggung Jawab Bersama

    PMI Sukabumi Rayakan HUT ke-80, Bobby Maulana: Tugas Kemanusiaan Adalah Tanggung Jawab Bersama

    SUKABUMIKITA.ID — Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, bersama Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Sukabumi, Kia Florita, menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Palang Merah Indonesia (PMI). Pada kesempatan itu, Bobby juga membuka Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) Palang Merah Remaja (PMR) Tingkat Kota Sukabumi 2025. Acara berlangsung di Villa Cantik, Sukabumi, Kamis (18/09/2025).

    Hadir dalam kegiatan ini Ketua PMI Kota Sukabumi, jajaran Dewan Kehormatan, unsur Forkopimda, Forkopimcam, pengurus PMI kecamatan, keluarga besar PMI, mitra kerja, serta pembina dan anggota PMR dari berbagai sekolah.

    Apresiasi untuk Relawan PMI

    Dalam sambutannya, Bobby Maulana menyampaikan penghargaan tinggi kepada seluruh pengurus, relawan, dan anggota PMI. Ia menilai, selama delapan dekade perjalanan organisasi, PMI selalu berada di garis depan kemanusiaan.

    “Usia 80 tahun adalah perjalanan panjang yang penuh makna. PMI telah membuktikan perannya dalam donor darah, penanggulangan bencana, pelayanan kesehatan, hingga aksi sosial lainnya,” ujar Bobby.

    Ia juga menyinggung krisis darah yang sempat terjadi di Sukabumi. Menurutnya, pemerintah akan menyelenggarakan donor darah rutin demi memastikan kebutuhan medis masyarakat terpenuhi.

    Kemanusiaan Tanggung Jawab Bersama

    Bobby menekankan pentingnya dukungan masyarakat untuk memperkuat peran PMI. Baginya, misi kemanusiaan bukan hanya tugas PMI, melainkan tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

    “Semoga peringatan HUT ke-80 PMI ini menjadi momentum memperkuat solidaritas dan gotong royong, sekaligus meningkatkan pelayanan kemanusiaan yang cepat, tepat, dan profesional,” katanya.

    Ia berharap PMI terus berkembang sebagai mitra andalan masyarakat dalam menjawab tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.

    Simbol Pembukaan Jumbara PMR

    Sebagai tanda dimulainya Jumbara PMR 2025, Bobby bersama Ketua PMI Kota Sukabumi melepas balon ke udara. Setelah itu, anggota PMR Wira dan Madya menanam bibit pohon sebagai simbol kepedulian lingkungan.

    Acara juga diisi penyerahan hadiah lomba desain logo Jumbara, atraksi keterampilan PMR berupa pembuatan tandu darurat dengan mata tertutup, serta sesi foto bersama.

    Rangkaian kegiatan berakhir dengan pemotongan kue ulang tahun dan tumpeng sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang PMI.

    PMI Tetap Jadi Garda Kemanusiaan

    Melalui peringatan ini, pemerintah daerah mengajak masyarakat Sukabumi untuk semakin menyadari pentingnya peran PMI. Bukan hanya sebagai penyedia darah, melainkan juga garda terdepan dalam misi kemanusiaan. Momentum HUT ke-80 PMI menegaskan peran organisasi ini sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat. (Cr5)

  • Lembaga Wakaf Doa Bangsa Siap Implementasikan Skema CWLD untuk Perkuat Ekonomi Syariah

    Lembaga Wakaf Doa Bangsa Siap Implementasikan Skema CWLD untuk Perkuat Ekonomi Syariah

    SUKABUMIKITA.ID — Lembaga Wakaf Doa Bangsa menegaskan komitmennya dalam mendorong inovasi pengelolaan wakaf melalui program Cash Waqf Linked Deposit (CWLD). Direktur Lembaga Wakaf Doa Bangsa, Tus Wahid, hadir langsung dalam rapat yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung MRP, Komplek Perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

    Rapat berlangsung di Ruang Rapat Mudharabah lantai 21 dan mempertemukan berbagai perwakilan Nazhir Wakaf Uang yang tergabung dalam Forum Wakaf Produktif (FWP) maupun Asosiasi Nazhir Indonesia (ANI). Para peserta membahas konsep, simulasi implementasi, hingga peluang kolaborasi untuk memperkuat ekosistem wakaf nasional.

    CWLD Jadi Inisiatif Strategis OJK

    OJK memperkenalkan CWLD sebagai skema yang menyatukan fungsi komersial dan sosial bank syariah. Melalui skema ini, bank syariah yang berstatus Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) tidak hanya mengelola dana, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pembiayaan sosial berbasis syariah.

    Skema ini memberi ruang untuk memperluas manfaat wakaf, memperkuat program sosial, serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan syariah.

    Pandangan Lembaga Wakaf Doa Bangsa

    Sebelumnya lembaga ini sudah bergerak melalui program Qardhul Hasan, dan kini melihat CWLD sebagai strategi baru yang memperluas cakupan manfaat.

    “Kami menyambut baik inisiatif OJK dalam mengembangkan CWLD. Program ini memberikan ruang bagi lembaga wakaf untuk berinovasi dalam pengelolaan dana sekaligus memperluas manfaat wakaf bagi masyarakat,” ujarnya.

    Tus Wahid menambahkan, diversifikasi mutlak dibutuhkan agar manfaat wakaf tidak berhenti pada program sosial jangka pendek. Dengan CWLD, lembaga wakaf bisa mengalirkan dana ke program sosial sekaligus memperkuat pemberdayaan ekonomi umat.

    Lembaga Wakaf Doa Bangsa memandang keterlibatan dalam CWLD sebagai momentum penting. Program ini tidak hanya memperluas cakupan manfaat, tetapi juga memperkuat keberlanjutan program sosial yang sudah berjalan.

    Harapan ke Depan

    Tus Wahid berharap CWLD mampu menjadi instrumen strategis bagi pengembangan ekonomi syariah nasional. “Dengan dukungan regulasi dari OJK serta partisipasi aktif berbagai lembaga wakaf, CWLD berpotensi memberikan kontribusi besar terhadap pembangunan nasional. Selain memperkuat sektor keuangan syariah, program ini bisa menjadi jalan untuk meningkatkan kesejahteraan umat melalui pemberdayaan wakaf produktif, tegasnya. (Cr5)

  • Bobby Maulana Hadiri Aksi Bela Palestina, Serukan Dukungan Moral dan Boikot Produk Israel

    Bobby Maulana Hadiri Aksi Bela Palestina, Serukan Dukungan Moral dan Boikot Produk Israel

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen mendukung perjuangan kemanusiaan bagi rakyat Palestina. Hal ini ia sampaikan secara langsung saat menghadiri Aksi Demo Bela Palestina yang digelar Gerakan Reformasi Islam di Plaza Balai Kota Sukabumi, Kamis (18/09/2025).

    Dalam kesempatan itu, Bobby menuturkan bahwa kehadirannya bukan sekadar simbol, melainkan bukti nyata bahwa Sukabumi ikut berdiri bersama Palestina. “Mustahil bagi manusia, tetapi tidak mustahil bagi Allah,” ucapnya di hadapan ratusan massa yang memenuhi area balai kota.

    Massa Serukan Solidaritas untuk Gaza

    Aksi tersebut diikuti ratusan peserta yang membawa spanduk, poster, serta menyuarakan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina. Mereka mengecam keras aksi kekerasan yang terus terjadi di Gaza dan menilai dunia internasional masih abai terhadap penderitaan masyarakat sipil di wilayah tersebut.

    Ketua DPC Citamiang dalam orasinya menyebutkan bahwa aksi ini tidak sekadar bentuk protes, tetapi juga wujud nyata pembelaan terhadap Gaza. Menurutnya, keberanian massa turun ke jalan mencerminkan kesatuan umat Islam dalam menghadapi kezaliman.

    “Kami siap menanggung segala risiko demi membela Palestina. Seruan boikot terhadap produk Israel adalah langkah konkret yang bisa kita lakukan sebagai umat Islam,” tegasnya.

    Massa aksi pun menekankan bahwa perjuangan membela Palestina adalah bagian dari ibadah dan upaya meraih syafaat Rasulullah. Mereka juga berharap agar para pemimpin daerah, termasuk wali kota dan wakil wali kota, tetap konsisten hadir dalam isu-isu kemanusiaan global.

    Kehadiran Wakil Wali Kota Dapat Apresiasi

    Kehadiran Bobby Maulana dalam aksi tersebut mendapat sambutan positif dari peserta. Mereka menilai langkah itu sebagai bentuk dukungan moral pemerintah kota sekaligus menunjukkan kepedulian terhadap aspirasi masyarakat Sukabumi yang peduli pada Palestina.

    Aksi solidaritas diakhiri dengan doa bersama. Ratusan massa duduk berlutut seraya memanjatkan doa untuk keselamatan rakyat Palestina serta tercapainya kemerdekaan di tanah Gaza.

    Respon atas Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023

    Dalam kesempatan yang sama, Bobby juga menyinggung soal fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 yang menegaskan kewajiban umat Islam mendukung perjuangan Palestina serta menghindari produk-produk yang berafiliasi dengan Israel.

    “Sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi, saya menghormati dan mendukung semangat yang terkandung dalam fatwa tersebut. Pada dasarnya, sikap itu sejalan dengan amanat konstitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” jelasnya.

    Meski begitu, Bobby mengingatkan bahwa implementasi fatwa tersebut bersifat moral dan keagamaan. Artinya, keputusan mengikuti ajakan boikot tetap berada di tangan masyarakat.

    “Pemerintah tidak bisa memaksa, namun kami mengajak masyarakat lebih selektif dalam memilih produk. Utamakan produk lokal dan produk umat. Dengan begitu, selain menunjukkan solidaritas untuk Palestina, kita juga turut memperkuat ekonomi bangsa,” tambahnya.

    Sukabumi dan Komitmen Kemanusiaan

    Aksi solidaritas di Sukabumi ini menjadi salah satu bukti bahwa dukungan terhadap Palestina tidak hanya datang dari skala nasional, tetapi juga dari tingkat daerah. Kehadiran pejabat publik, tokoh masyarakat, hingga ratusan massa di Plaza Balai Kota mencerminkan kepedulian mendalam terhadap penderitaan yang masih berlangsung di Gaza. (Cr5)

  • Kapolres Sukabumi Kota Tekankan Anggota Polri Jaga Citra di Era Digital

    Kapolres Sukabumi Kota Tekankan Anggota Polri Jaga Citra di Era Digital

    SUKABUMIKITA.ID – Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, menegaskan pentingnya menjaga citra positif Polri di tengah derasnya arus informasi di era digital dan meningkatnya dinamika politik. Hal ini ia sampaikan saat memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (10/09/2025).

    Menurut Rita, media sosial saat ini memegang kekuatan besar dalam membentuk opini publik. Persoalan kecil bisa cepat membesar jika masyarakat atau pihak terkait tidak mengelolanya dengan baik.

    “Setiap anggota Polri dituntut berhati-hati dalam sikap, ucapan, dan tindakan. Walaupun mendapat caci maki, jangan pernah berhenti mencintai Indonesia,” ujarnya.

    Ia menambahkan, menjaga citra Polri bukan hanya soal kinerja teknis, tetapi juga bagaimana aparat tampil lebih humanis dan dekat dengan masyarakat. Salah satu caranya ialah memperbanyak publikasi kegiatan positif yang aparat lakukan, terutama di tingkat Bhabinkamtibmas.

    “Banyak pengabdian Polri yang masyarakat belum ketahui karena publikasi kurang maksimal. Saya minta setiap kegiatan aparat koordinasikan dengan Humas agar masyarakat bisa melihat sisi positif Polri,” tegasnya.

    Selain menyoroti pentingnya citra, Rita juga mengingatkan jajarannya untuk menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Menurutnya, olahraga dapat meningkatkan kebugaran, memperkuat soliditas internal, sekaligus mempererat hubungan dengan masyarakat.

    “Olahraga membentuk disiplin, kerja sama, dan semangat juang. Nilai-nilai ini selaras dengan tugas kepolisian yang menuntut profesionalisme,” ungkap Kapolres.

    Peringatan Haornas di Polres Sukabumi Kota berlangsung meriah dengan upacara, senam bersama, serta berbagai pertandingan olahraga internal. Acara ini sekaligus menjadi momentum memperkuat komitmen Polri untuk selalu hadir sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. (Cr5)