Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Dukung Penuh Restoe Boemi: Kolaborasi Besar Demi Lingkungan Lebih Baik

    Wakil Wali Kota Sukabumi Dukung Penuh Restoe Boemi: Kolaborasi Besar Demi Lingkungan Lebih Baik

    SUKABUMIKITA.ID – Upaya menjaga kelestarian lingkungan di Kota Sukabumi semakin gencar dilakukan. Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, hadir dalam audiensi bersama penggiat program Restoe Boemi, Senin (17/03/2025).

    Kegiata tersebut, bertujuan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Bertempat di salah satu ruang pertemuan di Sukabumi, acara ini dihadiri berbagai elemen penting yang siap mendukung gerakan hijau ini.

    Sejumlah pejabat daerah turut ambil bagian, termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

    Selain itu, hadir pula Camat Citamiang, perwakilan Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar), serta Mojang Jajaka Sukabumi yang semakin memeriahkan suasana.

    Program Restoe Boemi Siap Menggebrak Isu Lingkungan

    Dalam audiensi tersebut, para penggiat Restoe Boemi memaparkan program kerja yang berfokus pada kampanye edukasi lingkungan. Kampanye ini akan memanfaatkan kekuatan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama generasi muda. Konten kreatif dan informatif akan disebarluaskan demi membangun kesadaran pentingnya menjaga lingkungan.

    Menariknya, para penggiat berencana melibatkan influencer dan publik figur untuk memperkuat dampak kampanye. Kehadiran mereka diharapkan mampu menarik lebih banyak partisipasi masyarakat, serta membuat pesan pelestarian lingkungan lebih mudah diterima oleh kalangan luas.

    Soft Launching dan Restoe Boemi Award: Momen Penting bagi Sukabumi

    Dalam rangka memperkenalkan gerakan ini lebih luas, akan diadakan soft launching Restoe Boemi secara serentak di seluruh wilayah Kota Sukabumi pada 20 Maret 2025. Acara ini akan diresmikan langsung oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana.

    Selain kampanye, program edukasi lingkungan juga akan menyasar dunia pendidikan. Setiap sekolah akan dilibatkan agar kesadaran menjaga lingkungan tertanam sejak dini. Harapannya, generasi muda Kota Sukabumi tumbuh menjadi agen perubahan yang peduli lingkungan.

    Sebagai bentuk apresiasi, Pemerintah Kota Sukabumi berencana mengadakan Restoe Boemi Award setiap 10 November. Penghargaan ini bertujuan memotivasi individu dan komunitas untuk terus aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

    Wakil Wali Kota Tekankan Peran Media Sosial dan Kolaborasi Besar

    Wakil Wali Kota Bobby Maulana menegaskan peran penting media sosial dalam menyebarluaskan pesan pelestarian lingkungan. Menurutnya, influencer dan publik figur punya kekuatan besar dalam menarik perhatian masyarakat luas.

    “Media sosial bisa menjadi alat yang luar biasa dalam kampanye pelestarian lingkungan. Dengan dukungan para influencer, pesan tentang pentingnya menjaga lingkungan akan lebih cepat tersebar dan lebih mudah diterima masyarakat,” ujar Bobby.

    Ia juga menyinggung rencana pembangunan besar-besaran yang akan dilakukan di Kota Sukabumi. Bobby berharap Restoe Boemi bisa membantu mengatasi dampak lingkungan dari pembangunan tersebut.

    “Kami ingin pembangunan di Kota Sukabumi tetap berjalan seimbang dengan kelestarian lingkungan. Program Restoe Boemi punya peran besar dalam menjaga ekosistem agar tetap lestari di tengah pesatnya pembangunan,” tambahnya.

    Gotong Royong Wujudkan Kota Sukabumi Lebih Hijau

    Audiensi ini menjadi langkah awal yang strategis dalam membangun masa depan lingkungan Kota Sukabumi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus menjalin kolaborasi dengan penggiat Restoe Boemi serta berbagai stakeholder.

    Dengan semangat gotong royong, diharapkan masyarakat Kota Sukabumi turut berpartisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Kolaborasi yang solid menjadi kunci keberhasilan program ini demi mewujudkan Kota Sukabumi yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang. (Cr5)

  • Sertijab DWP Kota Sukabumi: Kepemimpinan Baru, Semangat Baru untuk Kota Lebih Maju

    Sertijab DWP Kota Sukabumi: Kepemimpinan Baru, Semangat Baru untuk Kota Lebih Maju

    SUKABUMIKITA.ID – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Sukabumi resmi melaksanakan Serah Terima Jabatan (Sertijab) Ketua DWP masa bakti 2024-2029.

    Acara ini digelar pada Senin (17/03/2025) di Ruang Pertemuan Setda Kota Sukabumi, dengan dihadiri langsung oleh Penasehat DWP Kota Sukabumi, Ranty Rahmatillah, dan Wakil Penasehat DWP, Kia Florita.

    Dalam sambutannya, Ranty Rahmatillah menyampaikan bahwa pergantian kepemimpinan adalah hal yang wajar dalam dinamika organisasi.

    “Pergantian ini adalah momen penting untuk membangun DWP yang lebih baik. Saya mengapresiasi dedikasi Plt Ketua sebelumnya, Ibu Nia Hasan, dan menyampaikan selamat kepada Ibu Yanti Lestari Andang yang kini mengemban amanah sebagai Plt Ketua DWP yang baru,” ujar Ranty.

    DWP sebagai Pilar Strategis di Kota Sukabumi

    Ranty menegaskan bahwa DWP bukan sekadar organisasi istri ASN, melainkan memiliki peran strategis di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, hingga sosial dan budaya.

    “Saya berharap DWP bisa berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk menciptakan program-program yang lebih inovatif demi kemajuan Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Ia juga menyoroti peran penting DWP dalam mendukung keluarga. “Peran istri sangatlah krusial — menjadi penyemangat suami agar terus berkinerja baik dan memotivasi keluarga. DWP harus menjadi motor penggerak dalam membangun keluarga yang kuat dan harmonis,” tuturnya.

    Amanah Baru, Semangat Baru

    Sementara itu, Plt Ketua DWP Kota Sukabumi yang baru, Yanti Lestari Andang, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ia menganggap amanah ini sebagai kehormatan besar.

    “Saya berterima kasih kepada Plt Ketua sebelumnya atas dedikasinya. Ke depan, saya berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan program-program yang bermanfaat, baik bagi anggota maupun masyarakat Kota Sukabumi,” ucap Yanti.

    Yanti menambahkan, DWP akan lebih aktif mendukung program pemerintah, khususnya dalam menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

    “Kami akan fokus pada pengembangan ekonomi kreatif, pelatihan keterampilan, serta menggelar seminar dan workshop di bidang kesehatan dan pendidikan,” jelasnya.

    Selain itu, dirinya juga akan memperkuat kegiatan sosial sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat Kota Sukabumi yang membutuhkan. “Insha Allah kami bisa,” tegasnya.

    Ia pun mengajak seluruh anggota DWP Kota Sukabumi agar terus kompak dan solid, dalam menjalankan program kerja yang telah dibuat.

    “Saya berharap kita semua bisa bersinergi lintas sektoral untuk mewujudkan Kota Sukabumi yang lebih maju. Semoga kita diberikan bimbingan dan kekuatan dalam menjalankan amanah ini dengan semangat kebersamaan,” tutup Yanti. (Cr5)

  • Optimalisasi PAD Kota Sukabumi, Wali Kota Dorong BUMD dan Bank BJB Tingkatkan Kinerja

    Optimalisasi PAD Kota Sukabumi, Wali Kota Dorong BUMD dan Bank BJB Tingkatkan Kinerja

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar rapat strategis terkait peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Senin, 17 Maret 2025, di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi.

    Rapat ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana serta Pj Sekda Andang Tjahjandi. Turut hadir para pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan perwakilan Bank BJB Cabang Sukabumi.

    Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan bahwa pembahasan harus difokuskan pada langkah konkret ke depan, bukan sekadar mengulas persoalan masa lalu.

    Ia menyoroti bahwa meskipun Kota Sukabumi memiliki empat BUMD, kontribusinya terhadap PAD masih belum optimal. Dengan total aset mencapai Rp320 miliar, ekuitas yang tercatat hanya Rp220 miliar, sehingga perlu adanya evaluasi dan peningkatan kinerja BUMD agar lebih produktif.

    Dorongan Sinergi dengan Bank BJB

    Untuk mempercepat pencapaian target PAD, Wali Kota menekankan pentingnya dukungan penuh dari Bank BJB. Ia meminta agar setiap kendala yang muncul dapat langsung disampaikan kepadanya. Sehingga, nantinya dapat segera dicari solusi yang tepat.

    Selain itu, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang baik menjadi kunci dalam mengoptimalkan pendapatan daerah demi kesejahteraan masyarakat.

    Wakil Wali Kota Bobby Maulana turut menambahkan bahwa dalam menjalankan program pembangunan, dibutuhkan niat yang tulus dan komunikasi yang transparan.

    Bobby berharap kolaborasi yang erat antara Pemkot Sukabumi, BUMD, dan Bank BJB dapat menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi ekonomi daerah.

    Strategi Baru: Parkir Berbayar dan Pengelolaan Sampah

    Dalam rapat tersebut, tim ahli yang diwakili oleh Ubaidillah memaparkan sejumlah strategi baru guna meningkatkan pendapatan daerah. Salah satu langkah konkret yang akan diterapkan mulai April adalah pemberlakuan tarif parkir di kawasan Bunut. Potensi pendapatan dari sektor ini diperkirakan mencapai Rp2 miliar per tahun.

    Selain itu, pengelolaan sampah akan dioptimalkan agar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi daerah. Ubaidillah menegaskan bahwa peluang pendanaan dari Bank BJB harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar tidak diambil oleh pihak lain. Dengan sistem yang lebih baik, pajak daerah dan retribusi juga diproyeksikan meningkat secara signifikan.

    Efisiensi dan Transparansi dalam Pengadaan Barang

    Dalam konteks efisiensi anggaran, Wali Kota Sukabumi menekankan pentingnya transparansi dalam pengadaan alat kesehatan. Ia mengingatkan agar setiap proses pembelian dilakukan secara cermat guna menghindari kerugian bagi keuangan daerah. Selain itu, integritas dalam menjalankan pemerintahan harus selalu dijaga agar pembangunan dapat berjalan dengan baik.

    Tantangan PDAM dan Solusi Pajak

    Tantangan lain yang menjadi sorotan adalah kebocoran air di PDAM yang mencapai hampir 80%. Wali Kota meminta agar konsultan pajak mendampingi PDAM dalam mengelola perpajakan secara optimal guna meningkatkan margin keuntungan yang saat ini masih rendah. Dengan pengelolaan yang lebih baik, diharapkan PDAM bisa berkontribusi lebih besar terhadap PAD.

    Sinergi untuk Masa Depan Sukabumi

    Berbagai langkah strategis yang telah dirancang ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi. Wali Kota Sukabumi optimis bahwa dengan sinergi yang solid antara BUMD, Bank BJB, dan berbagai pihak terkait, peningkatan PAD bisa tercapai, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sebagai penutup, Wali Kota menegaskan bahwa keberhasilan dalam mengelola keuangan daerah bergantung pada kerja sama yang erat antara semua pihak. Ia mengajak seluruh elemen untuk saling mendukung dan berkontribusi demi kemajuan Kota Sukabumi ke depan. (Cr5)

  • Restoe Boemi: Gerakan Pemuda Sukabumi Demi Kota Bersih dan Berkelanjutan

    Restoe Boemi: Gerakan Pemuda Sukabumi Demi Kota Bersih dan Berkelanjutan

    SUKABUMIKITA.ID – Program inovatif bernama Restoe Boemi kini menjadi sorotan di Kota Sukabumi. Mengusung semangat kolaborasi, program ini menggandeng berbagai komunitas pemuda, influencer, serta dukungan penuh dari Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana.

    Acara silaturahmi komunitas yang berlangsung pada Senin, 17 Maret 2025 di SKBM Cafe ini menandai langkah besar generasi muda dalam menghadapi persoalan lingkungan, khususnya sampah di Sukabumi.

    Restoe Boemi merupakan bagian dari 19 program unggulan yang diinisiasi oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana untuk periode 2025-2030.

    Program ini bertujuan mengajak generasi muda, organisasi kepemudaan, dan masyarakat luas untuk bahu-membahu mengatasi permasalahan sampah melalui pengelolaan yang lebih efektif dan inovatif.

    Dalam sambutannya, Bobby Maulana menekankan pentingnya peran pemuda sebagai penggerak perubahan. “Sampah bukan sekadar masalah kebersihan, tapi juga berpotensi memberikan nilai ekonomi jika dikelola dengan baik. Generasi muda harus berani mengambil peran. Jika bukan kalian, siapa lagi yang akan menjaga kota ini?” ujar Bobby dengan penuh semangat.

    Restoe Boemi: Langkah Nyata Sukabumi Wujudkan Kota Bersih dan Berkelanjutan

    Program Restoe Boemi muncul sebagai respons atas permasalahan sampah yang kian kompleks. Salah satu contoh nyata adalah Bantar Gebang, yang menjadi cerminan bagaimana pengelolaan sampah yang buruk bisa memicu krisis lingkungan.

    Terinspirasi dari gerakan lingkungan Pandawara Group, Restoe Boemi juga memanfaatkan kekuatan digital untuk memperluas jangkauan edukasi dan sosialisasi. Harapannya, semakin banyak anak muda yang tergerak untuk berkontribusi menjaga lingkungan.

    Program ini menargetkan 7 kecamatan dan 33 kelurahan di Kota Sukabumi untuk bersatu dalam pemetaan isu lingkungan dan mendorong ekonomi berbasis pengelolaan sampah. (Cr5)

  • Gubernur Jabar Larang Study Tour dan Penjualan LKS, Kadisdik Sukabumi Pastikan Sekolah Patuh

    Gubernur Jabar Larang Study Tour dan Penjualan LKS, Kadisdik Sukabumi Pastikan Sekolah Patuh

    SUKABUMIKITA.ID – Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, mengeluarkan kebijakan tegas yang melarang sekolah di Jawa Barat untuk menyelenggarakan kegiatan study tour serta melakukan jual beli Lembar Kerja Siswa (LKS).

    Selain itu, Dedi Mulyadi juga menginstruksikan Dinas Pendidikan Jawa Barat, untuk tidak membebani guru dengan laporan administratif yang berlebihan.

    Dedi menegaskan bahwa sekolah tidak diperbolehkan menjual LKS maupun seragam kepada siswa. Pembelian seragam sekolah sepenuhnya diserahkan kepada orang tua murid untuk menghindari potensi polemik di lingkungan sekolah.

    “Kebijakan ini diambil demi menjaga integritas sekolah dan menghindari potensi permasalahan yang bisa merugikan dunia pendidikan,” ujar Dedi.

    Kadisdik Sukabumi Pastikan Tidak Ada Lagi Penjualan LKS di Sekolah

    Menanggapi kebijakan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, memastikan bahwa pihaknya telah lebih dulu mengambil langkah serupa.

    Sejak tahun lalu, Dinas Pendidikan Kota Sukabumi telah mengeluarkan surat edaran, yang isinya melarang praktik penjualan LKS di lingkungan sekolah.

    “Sejak tahun lalu, kami sudah mengeluarkan surat edaran agar sekolah tidak menjual LKS, dan hingga saat ini tidak ada lagi praktik penjualan di sekolah-sekolah Kota Sukabumi,” tegas Punjul.

    Punjul menjelaskan bahwa meskipun LKS bisa menjadi alat bantu bagi siswa dalam memahami materi pelajaran, penggunaannya tetap disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa.

    “Sekolah memang tidak boleh menjualnya, tetapi jika orang tua ingin membelikan LKS untuk anaknya, mereka bisa mendapatkannya di toko, kios, pasar, atau secara online. Yang penting, transaksi tidak terjadi di lingkungan sekolah,” tambahnya.

    Aturan Seragam Sekolah, Orang Tua Bebas Membeli di Luar Sekolah

    Terkait kebijakan seragam, Punjul menegaskan bahwa sekolah tidak diperbolehkan menjual seragam kepada siswa. Namun, aturan tentang seragam sekolah sendiri tetap berlaku sesuai ketentuan yang ada.

    “Orang tua tetap memiliki kebebasan untuk membeli seragam di luar lingkungan sekolah, baik di toko, kios, pasar, maupun secara online. Yang terpenting, tidak ada kewajiban membeli di sekolah,” jelasnya.

    Dengan adanya kebijakan baru dari Gubernur Jabar serta dukungan dari Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, diharapkan praktik-praktik yang berpotensi membebani siswa dan orang tua dapat dihilangkan, sehingga fokus utama sekolah tetap pada peningkatan kualitas pendidikan. (Cr5)

  • Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam menjalankan efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kebudayaan.

    Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menyatakan bahwa dalam upaya optimalisasi penggunaan anggaran, pihaknya akan berpedoman pada regulasi dan pedoman teknis yang berlaku.

    Hal ini dilakukan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi untuk, menghindari pengeluaran yang kurang efektif serta mengarahkan dana ke sektor yang benar-benar membutuhkan.

    “Kami sangat mendukung efisiensi anggaran ini agar pembangunan dapat lebih terarah dan menyasar langsung pada masyarakat. Fokus utama kami tetap pada peningkatan kualitas SDM, yang menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan warga Sukabumi,” ujar Punjul, Minggu (16/03/2025).

    Fokus pada Sektor Prioritas

    Dalam penerapan efisiensi ini, beberapa sektor yang memiliki dampak besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan SDM akan tetap menjadi prioritas.

    Di sisi lain, pos-pos anggaran yang dinilai kurang strategis akan dikaji ulang untuk memastikan bahwa dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

    Punjul menegaskan bahwa efisiensi bukan hanya sekadar pemangkasan anggaran, melainkan strategi untuk mengalokasikan dana secara tepat sasaran. Dengan demikian, efektivitas program pendidikan dapat lebih ditingkatkan, sehingga menghasilkan output yang lebih berkualitas.

    Strategi Efisiensi Anggaran

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi akan terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran, guna memastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat yang maksimal. Beberapa langkah yang akan diterapkan antara lain:

    • Memprioritaskan anggaran untuk program peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
    • Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
    • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.

    Dampak bagi Masyarakat

    Efisiensi anggaran ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan dana yang lebih baik, program-program pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan.

    “Harapannya, dengan langkah ini, Kota Sukabumi dapat menjadi contoh dalam pengelolaan anggaran pendidikan yang efektif dan efisien. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat, pendidikan di Sukabumi dapat terus berkembang dan menciptakan generasi unggul di masa depan,” pungkas Punjul. (Cr5)

     

  • Dinkes Kota Sukabumi Fokus pada Penurunan Stunting dan Penguatan Layanan Kesehatan di 2026

    Dinkes Kota Sukabumi Fokus pada Penurunan Stunting dan Penguatan Layanan Kesehatan di 2026

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi telah merancang program strategis untuk tahun 2026 dengan fokus utama pada penurunan angka stunting, pengendalian penyakit, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan primer.

    Program ini disusun dengan mengacu pada 8 misi Asta Cita Presiden, 9 program unggulan Gubernur, serta visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa terdapat dua isu strategis yang menjadi perhatian utama dalam perencanaan ini.

    “Yang pertama adalah pengendalian penyakit dan penurunan stunting, sedangkan yang kedua adalah peningkatan kualitas layanan kesehatan primer. Kedua hal ini akan menjadi dasar perencanaan kami untuk tahun 2026 guna memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang optimal,” ujar Reni.

    Strategi Penurunan Stunting dan Pengendalian Penyakit

    Untuk menekan angka stunting, Dinkes Kota Sukabumi akan mengoptimalkan program intervensi gizi bagi ibu hamil dan balita, meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat, serta memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah.

    Di sisi lain, pengendalian penyakit menjadi salah satu prioritas penting dalam program kesehatan daerah. Upaya yang akan dilakukan antara lain meningkatkan cakupan imunisasi, memperkuat surveilans epidemiologi, serta memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.

    Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan

    Selain penurunan stunting dan pengendalian penyakit, Dinkes juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer. Langkah yang akan ditempuh mencakup pengembangan fasilitas kesehatan agar lebih mudah diakses oleh masyarakat, peningkatan kompetensi tenaga medis, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan lembaga kesehatan.

    “Kami akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak agar program yang dirancang dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi yang baik, kami optimis bisa meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Fokus Tahun Ini: Stunting dan Pembiayaan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

    Pada tahun ini, Dinkes Kota Sukabumi menitikberatkan programnya pada penurunan angka stunting serta pemenuhan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Diharapkan, dengan perencanaan yang matang dan langkah strategis yang tepat, pelayanan kesehatan di Kota Sukabumi akan semakin baik dan mampu menjawab tantangan kesehatan yang ada.

    Dengan adanya berbagai program unggulan ini, Dinkes Kota Sukabumi berupaya untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sejahtera serta memastikan layanan kesehatan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus mengoptimalkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, hingga lansia.

    Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, menjelaskan bahwa program CKG merupakan bagian dari prioritas pemerintah untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga.

    “Cek Kesehatan Gratis ini menjadi salah satu program utama yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan adanya pemeriksaan rutin, warga bisa lebih dini mendeteksi potensi penyakit dan mengambil langkah pencegahan,” ujarnya.

    Sebagai langkah konkret, program CKG untuk anak sekolah usia 7 hingga 17 tahun akan digelar menjelang tahun ajaran baru. Tidak hanya itu, cakupan layanan ini juga diperluas dengan menggandeng klinik swasta agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan secara gratis.

    “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan klinik kesehatan swasta agar layanan ini lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat. Sebenarnya, program skrining kesehatan ini sudah berjalan sejak tahun-tahun sebelumnya, dengan fokus utama pada deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Hingga saat ini, cakupan pemeriksaan kesehatan di Kota Sukabumi sudah mencapai 97,94 persen,” jelasnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah.

    Reni menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang bisa berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan proaktif dalam menjaga kondisi tubuh mereka.

    “Melalui program ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada terhadap kesehatannya sendiri. Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini, sehingga bisa segera ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius,” tambahnya.

    Dinkes Kota Sukabumi mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program CKG ini agar kesehatan mereka tetap terjaga. Dengan deteksi dini dan pencegahan yang optimal, diharapkan derajat kesehatan warga Kota Sukabumi semakin meningkat. (Cr5)

  • Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    SUKABUMIKITA.ID – Angka putus sekolah di Kota Sukabumi masih tergolong tinggi dan menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, hampir di seluruh kelurahan terdapat anak-anak usia sekolah yang terpaksa berhenti mengenyam pendidikan.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi permasalahan ini melalui berbagai program dan strategi.

    “Kami mencatat hampir di seluruh kelurahan masih ada anak-anak yang putus sekolah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani. Langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan akurasi data, kemudian menindaklanjutinya dengan program yang dapat membantu anak-anak kembali ke sekolah,” ujar Punjul, Sabtu (15/03/2025).

    Beragam Program Pendidikan Disiapkan

    Untuk mengatasi permasalahan ini, baik pemerintah pusat maupun daerah telah meluncurkan berbagai program pendidikan. Punjul mengajak masyarakat, khususnya anak-anak yang putus sekolah, agar segera mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan terdekat.

    “Sekarang ada banyak opsi, mulai dari sekolah reguler hingga sekolah kesetaraan. Dari sisi pembiayaan, berbagai bantuan juga tersedia, seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya.

    Selain BOS, tersedia pula Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan dari APBD Kota Sukabumi, seperti dana Kartu Cerdas. Program-program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan mencegah anak-anak putus sekolah.

    Faktor Penyebab Putus Sekolah

    Tingginya angka putus sekolah di Kota Sukabumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi ekonomi keluarga. Banyak anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk membantu orang tua bekerja.

    Selain faktor ekonomi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kendala administratif dalam sistem kependudukan juga menjadi penyebab utama. Beberapa anak yang tercatat putus sekolah ternyata telah berpindah domisili atau bahkan tidak terdata dengan baik dalam sistem kependudukan.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mencatat sekitar 600 siswa mengalami putus sekolah tahun ini. Namun, angka ini masih dalam tahap validasi lebih lanjut oleh aparatur wilayah setempat.

    “Kami terus menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan data yang lebih akurat, karena bisa saja beberapa anak sudah berpindah tempat tinggal atau tidak lagi masuk dalam data kependudukan,” tambah Punjul.

    Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

    Pemerintah terus melakukan berbagai upaya intervensi guna menekan angka putus sekolah. Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada peran serta masyarakat dalam melaporkan anak-anak yang tidak lagi bersekolah.

    Dengan adanya berbagai program bantuan pendidikan dan langkah konkret dari pemerintah, diharapkan angka putus sekolah di Kota Sukabumi dapat terus menurun.

    Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan mereka mendapatkan akses ke pendidikan yang layak dan berkualitas. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus menunjukkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan berbagai pencapaian membanggakan. Berkat kerja sama yang solid dengan berbagai pihak, instansi ini berhasil meraih penghargaan tingkat regional maupun nasional, sekaligus mencatat kemajuan dalam layanan kesehatan masyarakat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didasarkan pada perjanjian kinerja yang telah disepakati dengan kepala daerah. Fokus utama pencapaian mencakup pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM), peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta optimalisasi pengelolaan fasilitas kesehatan.

    “Pada 2024, target pencapaian SPM sebesar 98 persen berhasil terealisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang kami berikan sudah sesuai standar yang ditetapkan. Namun, ada satu aspek yang masih perlu ditingkatkan, yaitu deteksi dini penyakit tidak menular,” ujar Dr. Reni, Jumat (14/03/2025).

    Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin masih perlu ditingkatkan, terutama untuk penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, Dinkes berkomitmen memperkuat program sosialisasi dan edukasi guna mendorong masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya.

    Selain pencapaian dalam realisasi SPM, Dinkes Kota Sukabumi juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Beberapa penghargaan prestisius yang diraih antara lain dari Ombudsman Republik Indonesia atas kualitas layanan publik terbaik yang diberikan oleh Puskesmas Baros, Puskesmas Benteng, serta Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sendiri. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut menambah daftar prestasi yang berhasil ditorehkan tahun ini.

    Salah satu pencapaian paling signifikan adalah keberhasilan dalam menekan angka stunting di Kota Sukabumi. Sepanjang 2024, angka stunting berhasil turun menjadi 16,8 persen, sebuah kemajuan yang patut diapresiasi.

    “Alhamdulillah, penurunan angka stunting ini merupakan pencapaian besar bagi kami. Kami akan terus bekerja keras agar angka ini bisa semakin menurun di tahun-tahun mendatang,” tambahnya. (Cr5)