Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • Ranty Rachmatilah Dorong Remaja Putri Rutin Minum Tablet Tambah Darah untuk Cegah Stunting

    Ranty Rachmatilah Dorong Remaja Putri Rutin Minum Tablet Tambah Darah untuk Cegah Stunting

    SUKABUMIKITA.ID – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, memimpin kegiatan penyuluhan Aksi Bergizi di SMKN 3 Kota Sukabumi, Jumat (17/10/2025).

    Kegiatan yang diinisiasi oleh TP-PKK bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran remaja terhadap pentingnya gaya hidup sehat, konsumsi gizi seimbang, dan pencegahan stunting sejak dini.

    Dalam kegiatan tersebut, para siswa mendapatkan edukasi seputar pola makan bergizi, pentingnya aktivitas fisik rutin, serta pembiasaan minum Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri sebagai upaya menurunkan angka anemia di kalangan pelajar.

    Cegah Anemia Sejak Remaja, Investasi untuk Generasi Sehat

    Dalam sambutannya, Ranty Rachmatilah menegaskan bahwa anemia pada remaja putri dapat berdampak panjang, bahkan hingga masa kehamilan kelak.

    “Anemia pada remaja putri bisa berdampak panjang hingga masa kehamilan nanti. Karena itu, menjaga kesehatan sejak dini merupakan investasi untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas,” ujarnya.

    Ranty menekankan bahwa perhatian terhadap gizi dan kesehatan reproduksi harus dimulai sejak masa sekolah. Dengan rutin mengonsumsi TTD dan menerapkan pola hidup sehat, remaja putri dapat mencegah risiko kekurangan zat besi, yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak di masa depan.

    Pernikahan Dini Masih Jadi Ancaman Stunting

    Selain anemia, Ranty juga mengangkat isu penting tentang pencegahan stunting dan bahaya pernikahan usia dini.
    Menurutnya, banyak kasus stunting berawal dari kehamilan di usia muda yang belum siap secara fisik dan mental.

    “Usia ideal untuk menikah adalah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Dengan begitu, pasangan sudah siap secara fisik, mental, dan ekonomi untuk membangun keluarga yang sehat,” jelasnya.

    Ranty berharap para siswa dapat memahami bahwa stunting bukan hanya persoalan gizi, tetapi juga menyangkut pola hidup, pengetahuan kesehatan, dan kesiapan membangun keluarga di masa depan.

    Bangun Generasi Sehat dan Cerdas di Kota Sukabumi

    Kegiatan Aksi Bergizi di SMKN 3 Kota Sukabumi ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat dalam mewujudkan generasi muda yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. “Kami ingin anak-anak muda di Sukabumi tumbuh menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang gemilang,” pungkas Ranty. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat perlindungan anak. Hal tersebut dibuktikan dengan, meluncurkan program Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan terhadap Anak di Sekolah, serta Pendampingan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan Prestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh DP2KBP3A Kota Sukabumi, Jumat (17/10/2025), di Aula DP2KBP3A.

    Penguatan Komitmen Perlindungan Anak

    Dalam sambutannya, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni penghargaan, tetapi langkah awal memperkuat kesadaran bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.

    “Kami memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan tingkat provinsi sekaligus memulai gerakan baru agar setiap kelurahan memiliki kesadaran kolektif dalam melindungi anak,” ujar Yadi.

    Ia menambahkan, kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Selabatu yang melibatkan sekitar 80 warga, menjadi model awal pembentukan kelurahan ramah anak di Kota Sukabumi. “Kami berharap Selabatu bisa menjadi contoh nyata bahwa perlindungan anak berawal dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    Wali Kota Sukabumi Tekankan Sinergi Lintas Sektor

    Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengapresiasi kerja sama lintas sektor dalam memperkuat program perlindungan anak dan keluarga. Ia menilai, keberhasilan program ini tidak bisa hanya mengandalkan satu lembaga, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum dan keluarga.

    “Perlindungan anak tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi. Diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum, dan tentu saja keluarga,” tegasnya.

    Ayep juga menargetkan Kelurahan Selabatu sebagai wilayah percontohan ramah anak, di mana masyarakat aktif dalam mencegah kekerasan, memberikan pendampingan dan menciptakan lingkungan yang aman serta sehat bagi anak-anak.

    “Kita ingin memastikan tidak ada anak di Kota Sukabumi yang merasa takut di lingkungannya sendiri. Anak-anak harus tumbuh dengan rasa aman dan penuh kasih sayang,” ujarnya.

    Perlindungan Anak Dimulai dari Ketahanan Keluarga

    Dalam arahannya, Ayep menyoroti bahwa banyak kasus kekerasan anak berawal dari persoalan ekonomi rumah tangga. “Banyak kasus sosial muncul dari ketidakseimbangan ekonomi keluarga. Dari sana bisa muncul konflik, kekerasan, bahkan stunting. Karena itu, penguatan ekonomi dan ketahanan keluarga adalah bagian penting dari perlindungan anak,” jelasnya. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Pisah Sambut Komandan Denpom III/1 Bogor

    Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Pisah Sambut Komandan Denpom III/1 Bogor

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri acara Pisah Sambut Komandan Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/1 Bogor yang digelar di Hotel Salak, Kota Bogor, Jumat (17/10/2025) pagi.

    Acara ini menjadi momen serah terima jabatan dari Letkol CPM Aditya Mahdi, S.I.P. kepada Letkol CPM Anggi Hardiyanto, yang kini resmi menjabat sebagai Komandan Denpom III/1 Bogor yang baru. Kegiatan berlangsung khidmat dan dihadiri oleh jajaran TNI, unsur Forkopimda, serta perwakilan pemerintah daerah se-Bogor Raya, termasuk Pemerintah Kota Sukabumi.

    Apresiasi untuk Letkol Aditya Mahdi atas Dedikasi dan Sinergi Wilayah

    Dalam sambutannya, Bobby menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, kepada Letkol CPM Aditya Mahdi atas dedikasi dan pengabdian selama menjabat sebagai Komandan Denpom III/1 Bogor.

    Menurutnya, selama kepemimpinan Letkol Aditya, sinergi antara Denpom dan Pemerintah Kota Sukabumi berjalan dengan sangat baik, terutama dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kedisiplinan aparat di wilayah.

    “Pemerintah Kota Sukabumi menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan kontribusi positif Letkol Aditya Mahdi selama ini. Semoga sukses di tempat pengabdian yang baru,” ujar Bobby.

    Ia menilai, kinerja Denpom selama ini turut memberikan kontribusi penting dalam mendukung stabilitas wilayah dan mewujudkan situasi kondusif bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya.

    Harapan Baru Bersama Letkol CPM Anggi Hardiyanto

    Pada kesempatan yang sama, Bobby juga menyampaikan ucapan selamat datang kepada Letkol CPM Anggi Hardiyanto, yang kini resmi memimpin Denpom III/1 Bogor.

    “Kami berharap, Denpom III/1 Bogor terus menjadi garda terdepan dalam penegakan hukum militer yang berintegritas, solid, dan berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat serta negara,” ungkapnya.

    Menurut Bobby, kehadiran pemimpin baru di tubuh Denpom diharapkan membawa semangat baru, dalam memperkuat profesionalisme dan kerja sama lintas wilayah. Termasuk dengan Pemerintah Kota Sukabumi.

    Ia menambahkan, Pemerintah Kota Sukabumi siap memperkuat kolaborasi dengan aparat militer, dalam mendukung agenda pembangunan daerah. Terutama, dalam hal pembinaan masyarakat, penegakan disiplin, dan keamanan lingkungan.

    Sinergi TNI dan Pemerintah Daerah, Pilar Stabilitas Wilayah

    Acara pisah sambut ini tidak hanya menjadi momentum pergantian jabatan, tetapi juga ajang mempererat hubungan kelembagaan antara TNI dan pemerintah daerah di wilayah Bogor Raya, termasuk Sukabumi. Sinergi tersebut, dinilai penting untuk menjaga stabilitas keamanan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan di daerah.

    Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus membangun kerja sama erat dengan seluruh unsur TNI dan Polri demi mewujudkan wilayah yang aman, tertib, dan sejahtera. “Kegiatan ini menjadi simbol semangat kebersamaan dalam menjaga stabilitas wilayah dan memperkuat sinergi antarinstansi,” tutupnya. (Cr5)

  • BPBD Kota Sukabumi Intensifkan Pemantauan Titik Rawan Banjir di Selabatu

    BPBD Kota Sukabumi Intensifkan Pemantauan Titik Rawan Banjir di Selabatu

    SUKABUMIKITA.ID – Menghadapi potensi cuaca ekstrem dan banjir limpasan akibat intensitas hujan yang meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan pemantauan lapangan ke sejumlah titik rawan banjir, salah satunya di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana dini, untuk mengantisipasi dampak curah hujan tinggi yang kerap menimbulkan genangan air di wilayah perkotaan.

    Fokus Pemantauan di Kawasan Jalan Kabandungan

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, bahwa kegiatan pemantauan difokuskan di Jalan Kabandungan RT 02/RW 06, yang termasuk kawasan dengan kerentanan genangan air cukup tinggi setiap kali hujan deras melanda.

    “Tim regu dua BPBD diterjunkan dengan enam personel untuk melakukan monitoring langsung di lapangan,” ungkap Novian, Kamis (16/10/2025).

    Dari hasil pengamatan, genangan di kawasan tersebut disebabkan oleh pendangkalan saluran air serta curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir.
    Kondisi ini menjadi perhatian BPBD untuk melakukan pemantauan rutin dan langkah-langkah pencegahan sebelum intensitas hujan meningkat lebih tinggi.

    Langkah Mitigasi dan Koordinasi dengan Warga

    Menurut Novian, kegiatan pemantauan semacam ini merupakan bagian penting dari strategi mitigasi bencana yang dilakukan BPBD menjelang puncak musim hujan.
    Selain pemetaan wilayah rawan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Kami terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan dan berkoordinasi dengan kelurahan serta masyarakat agar lebih waspada,” tambahnya.

    BPBD juga memastikan kesiapan personel dan peralatan tanggap darurat, termasuk pompa air portabel dan kendaraan operasional, guna mempercepat penanganan apabila terjadi genangan atau luapan air.

    Imbauan: Jaga Kebersihan Lingkungan dan Saluran Air

    Selain upaya teknis, BPBD Kota Sukabumi juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke saluran air atau sungai, karena kebiasaan tersebut menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air.

    “Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih perlu ditingkatkan. Kami masih menemukan banyak sampah di aliran air,” tegas Novian.

    BPBD berharap warga dapat aktif menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dan rutin membersihkan selokan agar air hujan dapat mengalir lancar.
    Langkah kecil tersebut dinilai dapat mengurangi risiko banjir lokal yang sering terjadi di kawasan padat penduduk.

    Upaya Pencegahan Berkelanjutan

    Pemkot Sukabumi melalui BPBD juga berencana memperluas pemantauan ke wilayah lain seperti Kecamatan Warudoyong, Citamiang, dan Gunungpuyuh.
    Langkah ini menjadi bagian dari rencana aksi cepat tanggap bencana (contingency plan) menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, BPBD optimistis risiko bencana di Kota Sukabumi dapat ditekan secara signifikan. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh peran masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan tangguh terhadap bencana,” pungkas Novian. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    Wakil Wali Kota Sukabumi Tinjau Pengelolaan Sampah di Subangjaya, Warga Raup Penghasilan hingga Rp1,5 Juta per Bulan

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, meninjau secara langsung kegiatan pengelolaan sampah di Kelurahan Subangjaya, pada Kamis (16/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, Asep Irawan, bersama jajaran.

    Peninjauan dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni tempat pengolahan sampah organik Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, serta Bank Sampah Astrajingga yang dikelola oleh Kang Deri.

    Dalam kesempatan itu, Bobby menegaskan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan bumi.

    “Ini upaya untuk merawat lingkungan dan bumi. Jika potensi ini dimaksimalkan, maka setiap wilayah akan menjadi lebih bersih dan enak dipandang. Itu adalah harga yang tak ternilai,” ujarnya.

    Sampah Jadi Sumber Ekonomi dan Kemandirian Warga

    Bobby menjelaskan bahwa sistem pengelolaan sampah di Subangjaya melibatkan warga secara langsung melalui skema tabungan kiloan dan pengumpulan oleh ketua RW.
    Sampah yang disetorkan kemudian ditimbang dan dihitung nilainya setiap bulan, dan hasilnya cukup mengesankan.

    “Rata-rata warga bisa memperoleh penghasilan hingga Rp1,5 juta per bulan dari hasil pengelolaan sampah. Ini bukan hanya menjaga lingkungan, tapi juga menambah penghasilan masyarakat,” ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa hasil pengelolaan sampah bahkan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan lingkungan secara mandiri, seperti memperbaiki fasilitas umum dan ruang terbuka hijau di wilayah masing-masing.

    Inovasi Eco Enzyme: Ubah Limbah Organik Jadi Produk Bernilai Guna

    Dalam kunjungan tersebut, Bobby juga meninjau pengolahan sampah organik menjadi produk Eco Enzyme yang dikelola oleh Widodo, Koordinator Eco Enzyme Nusantara Sukabumi.  Produk ini dihasilkan dari bahan organik seperti sisa buah dan sayur, tanpa bahan kimia tambahan, dan tidak dipatenkan agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas.

    Eco Enzyme dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga dan pertanian, mulai dari pupuk organik, pembersih alami, hingga hand sanitizer ramah lingkungan. “Langkah seperti ini sangat inovatif dan patut ditiru. Eco Enzyme mampu mengubah limbah menjadi produk bernilai tinggi tanpa merusak lingkungan,” ujar Bobby.

    Menurutnya, pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat dilakukan secara kreatif dan produktif, sekaligus mengedukasi masyarakat untuk mencintai bumi.

    Bank Sampah Astrajingga Jadi Inspirasi Warga

    Sementara itu, Kang Deri, pengelola Bank Sampah Astrajingga, menjelaskan bahwa penamaan “Astrajingga” terinspirasi dari tokoh wayang Cepot, yang dikenal sederhana dan dekat dengan masyarakat. Bank Sampah ini fokus pada penyortiran dan pengolahan sampah anorganik menjadi bahan setengah jadi untuk dijual kembali.

    “Kami berencana mengembangkan produk jadi seperti wadah atau papan dari sampah daur ulang, misalnya paving block. Tapi tentu membutuhkan peralatan dan mesin yang lebih memadai,” ujarnya.

    Upaya yang dilakukan Bank Sampah Astrajingga mendapat apresiasi langsung dari Bobby Maulana karena dinilai mampu mendorong partisipasi warga dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas.

    Pemkot Siapkan Dukungan untuk Kembangkan Sistem Serupa

    Bobby menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi akan terus memberikan dukungan dan alokasi anggaran untuk memperluas sistem pengelolaan sampah seperti di Subangjaya ke wilayah kelurahan lain.

    “Yang penting, sampah bisa selesai di kelurahan masing-masing sehingga tidak menumpuk di TPS atau dibuang sembarangan. Dengan begitu, lingkungan bersih dan ekonomi warga pun bergerak,” pungkasnya.

    Ia menilai, jika seluruh kelurahan di Sukabumi mampu meniru pola Subangjaya, maka persoalan sampah kota bisa diatasi secara tuntas, sekaligus menghadirkan ekosistem ekonomi sirkular yang bermanfaat bagi masyarakat. (Cr5)

  • Program Makanan Bergizi Gratis di Sukabumi Diperketat, Pemkot Terapkan Sistem Pemantauan Digital

    Program Makanan Bergizi Gratis di Sukabumi Diperketat, Pemkot Terapkan Sistem Pemantauan Digital

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus memperkuat pengawasan pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG), melalui Rapat Koordinasi Satuan Tugas MBG yang digelar di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Kamis (16/10/2025).

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, bersama para kepala perangkat daerah, camat, kepala Puskesmas, kepala SPPG, ahli gizi, serta mitra pelaksana program MBG.

    Rapat koordinasi ini bertujuan, memperkuat sinergi lintas sektor dan memastikan program MBG berjalan sesuai dengan standar keamanan pangan, gizi seimbang, serta tanggung jawab sosial bagi anak-anak penerima manfaat.

    Bobby Maulana: Program MBG Bukan Sekadar Rutinitas, tapi Tanggung Jawab Moral

    Dalam arahannya, Bobby Maulana menegaskan bahwa program MBG bukan sekadar kegiatan rutin pemerintah, melainkan komitmen bersama dalam menjaga hajat hidup dan masa depan generasi muda.

    Ia mengingatkan bahwa, kasus keracunan makanan yang sempat terjadi menjadi peringatan serius bagi seluruh pelaksana, agar lebih disiplin terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan. “Program ini bukan hanya soal makan siang, tetapi menyangkut nyawa dan masa depan anak-anak kita,” tegas Bobby.

    Menurutnya, Pemerintah Kota Sukabumi memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan setiap tahapan pelaksanaan program dijalankan secara profesional, transparan, dan akuntabel.

    SPPG Diminta Jalankan Program dengan Integritas dan Disiplin

    Bobby menjelaskan, seluruh Satuan Pelaksana Pangan dan Gizi (SPPG) di lapangan wajib memastikan setiap menu yang disajikan memenuhi standar gizi dan keamanan pangan. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi antara Dinas Kesehatan, DKP3, lembaga pendidikan, dan pemerintah daerah dalam mengawasi proses penyediaan makanan.

    “Kami ingin pelaksanaan MBG benar-benar sesuai dengan konsep kualitas gizi yang baik. Tolong dipantau, dijamin, dan diawasi bersama,” ujarnya. Dapur utama MBG yang tersebar di tujuh kecamatan di Kota Sukabumi, juga diminta beroperasi dengan standar higienitas tinggi dan pengawasan ketat dari instansi terkait.

    Pemkot Terapkan Sistem Pemantauan Digital untuk Awasi MBG

    Untuk memastikan efektivitas dan transparansi pelaksanaan program, Pemerintah Kota Sukabumi akan memperkuat sistem pengawasan melalui Computer Assessment Test System (CATS) berbasis digital.

    Melalui sistem ini, pelaksanaan MBG di lapangan dapat dipantau secara real-time, termasuk evaluasi kualitas menu, kecukupan gizi, serta kebersihan dapur dan peralatan. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Sukabumi untuk meningkatkan akuntabilitas publik dan efektivitas program sosial.

    Program MBG Dorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal

    Selain meningkatkan kesehatan anak, program MBG juga diharapkan memberi dampak ekonomi positif bagi masyarakat lokal. Menurut Bobby, jika dikelola dengan baik, program MBG dapat memperkuat rantai pasok pangan lokal, membuka lapangan kerja baru, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam penyediaan bahan pangan bergizi.

    “Pelaksanaan MBG harus sejalan dengan penguatan pangan lokal dan pemberdayaan masyarakat. Jika dieksekusi dengan baik, dampaknya akan jauh lebih luas,” tuturnya.

    Ajak Semua Pihak Pegang Komitmen Bersama

    Menutup arahannya, Bobby mengajak seluruh pihak yang terlibat untuk menjaga komitmen moral dan tanggung jawab sosial sebagaimana telah disepakati dalam forum koordinasi tingkat Provinsi Jawa Barat.

    “Mari kita pegang teguh komitmen ini. Program MBG bukan hanya soal tanggung jawab kerja, tetapi juga tanggung jawab moral untuk masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.

    Dengan penguatan koordinasi lintas sektor, penerapan sistem digital, dan komitmen bersama, Kota Sukabumi diharapkan dapat menjadi contoh daerah lain dalam pengelolaan program pangan bergizi yang aman, transparan, dan berkelanjutan. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Siapkan Evaluasi Satu Data Indonesia, Targetkan Kualitas Data Lebih Akurat

    Pemkot Sukabumi Siapkan Evaluasi Satu Data Indonesia, Targetkan Kualitas Data Lebih Akurat

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus memperkuat tata kelola data melalui program Satu Data Indonesia (SDI). Sebagai langkah awal, Forum Satu Data Kota Sukabumi menggelar rapat persiapan evaluasi SDI, Kamis (16/10/2025), di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi.

    Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Diskominfo Kota Sukabumi, Endah Aruni, selaku Wali Data Kota Sukabumi. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi.

    Pastikan Kesiapan Menjelang Evaluasi Nasional

    Dalam arahannya, Endah Aruni menegaskan bahwa rapat ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memastikan kesiapan Kota Sukabumi menghadapi evaluasi penyelenggaraan SDI tingkat kota yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat dalam waktu dekat.

    “Rapat ini sangat penting untuk memastikan bahwa kita semua siap dalam menghadapi evaluasi SDI. Kita harus memastikan bahwa data yang kita kelola akurat, mutakhir, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Endah.

    Evaluasi ini merupakan tindak lanjut dari hasil penilaian tahun sebelumnya, di mana Indeks Satu Data Indonesia (SDI) Kota Sukabumi tercatat berpredikat baik dengan skor 79,61.

    Endah menambahkan bahwa pencapaian tersebut harus menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas data dan memperkuat sistem pengelolaan informasi publik di seluruh perangkat daerah.

    Bahas Penguatan Portal dan Integrasi Data

    Rapat koordinasi juga membahas berbagai progres penting dalam implementasi SDI di Kota Sukabumi. Di antaranya adalah pengembangan portal data daerah, optimalisasi aplikasi pengelolaan data sektoral, serta peningkatan kualitas data statistik dan spasial agar lebih mudah diakses dan dimanfaatkan lintas instansi.

    Selain itu, forum juga menjadi ruang berbagi pengalaman antar perangkat daerah terkait pengumpulan, verifikasi, dan standardisasi data.
    Peserta sepakat bahwa koordinasi dan sinkronisasi antarlembaga menjadi kunci dalam mewujudkan data yang valid dan terpadu.

    “Forum ini menjadi wadah penting bagi kita semua untuk memperkuat sinergi. Data yang baik bukan hanya tanggung jawab satu instansi, tetapi hasil kerja sama seluruh perangkat daerah,” jelas Endah. (Cr5)

  • Bimtek P2RW Citamiang, Wali Kota Sukabumi: P2RW Adalah Bukti Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat

    Bimtek P2RW Citamiang, Wali Kota Sukabumi: P2RW Adalah Bukti Uang Rakyat Kembali untuk Rakyat

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) Kecamatan Citamiang Tahun 2025 yang digelar di Aula Kecamatan Citamiang, Kamis (16/10/2025).

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten Daerah (Asda) I Fajar Rajasa, Camat Citamiang Aris Ariandi, Kepala Bagian Tata Pemerintahan (TAPEM), perwakilan Inspektorat, para Ketua RW, serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Kecamatan Citamiang.

    Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa Program P2RW merupakan bentuk nyata partisipasi masyarakat dalam membangun lingkungan secara langsung.

    “P2RW adalah bukti bahwa masyarakat ikut terlibat langsung dalam pembangunan. Ini bukan proyek, tapi uang rakyat yang kembali untuk rakyat,” tegasnya.

    Fokus pada Pembangunan Lingkungan dan Pengelolaan Sampah

    Wali kota menjelaskan, pelaksanaan Program P2RW tahun 2025 difokuskan pada bidang-bidang prioritas yang berkaitan langsung dengan kebutuhan warga. Beberapa di antaranya mencakup penanganan sampah, pembangunan talud, jalan lingkungan, posyandu, drainase, dan tempat ibadah.

    Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah mandiri di tingkat RW, agar tidak menumpuk di Tempat Penampungan Sementara (TPS). Pemerintah, katanya, akan terus mendorong adanya inovasi dan kreativitas warga dalam pengelolaan sampah, termasuk melalui sayembara atau inisiatif lokal.

    “Kami ingin setiap RW memiliki kesadaran dan sistem pengelolaan sampah yang baik. Bukan hanya bersih, tapi juga bisa memberi manfaat ekonomi bagi warga,” ujar Ayep Zaki.

    Anggaran P2RW 2025 Capai Rp9 Miliar, Insentif RT/RW Rp12 Miliar

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ayep Zaki mengungkapkan bahwa anggaran Program P2RW tahun 2025 mencapai sekitar Rp9 miliar di luar biaya administrasi, sementara insentif untuk RT dan RW mencapai Rp12 miliar, seluruhnya bersumber dari dana masyarakat melalui APBD Kota Sukabumi.

    “Insentif yang diterima para RT dan RW harus disyukuri, karena itu adalah bentuk penghargaan atas pengabdian mereka. Jangan jadikan P2RW sebagai proyek, tapi sebagai tanggung jawab sosial dalam menjaga kebersamaan dan lingkungan,” katanya.

    Ia juga menyampaikan bahwa RW berprestasi akan mendapat apresiasi khusus dari Pemerintah Kota Sukabumi sebagai bentuk penghargaan atas komitmen dalam membangun lingkungan yang bersih, tertib, dan inovatif.

    P2RW Sudah Berjalan 12 Tahun, Terus Disesuaikan dengan Evaluasi

    Sementara itu, Asisten Daerah I Fajar Rajasa menambahkan bahwa P2RW merupakan salah satu program unggulan Pemerintah Kota Sukabumi yang telah berjalan selama 12 tahun dan terus disesuaikan dengan hasil evaluasi setiap tahunnya. Menurut Fajar, setiap penerima hibah diwajibkan menandatangani fakta integritas sebagai bentuk tanggung jawab moral dan transparansi pelaksanaan program.

    “Target pencairan dana P2RW tahun ini ditetapkan pada bulan Oktober, dengan jumlah penerima sebanyak 547 RW, yang terbagi dalam enam bidang garapan. Prosesnya terus kami kawal agar pelaksanaannya tepat sasaran,” jelasnya.

    Camat Citamiang Fokus pada Infrastruktur dan Posyandu

    Di sisi lain, Camat Citamiang, Aries Ariandi, menyampaikan bahwa dari 43 RW di wilayahnya, prioritas pembangunan tahun ini difokuskan pada peningkatan jalan lingkungan, pengembangan posyandu, sarana keagamaan, serta penanganan sampah lingkungan.

    Ia juga berharap seluruh kelurahan segera melengkapi verifikasi administrasi agar pencairan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan dapat segera direalisasikan. “Kami siap mendampingi setiap RW agar pelaksanaan program berjalan lancar dan hasilnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” ujar Aris.

    Kolaborasi Pemerintah dan Warga untuk Sukabumi yang Bersih dan Sejahtera

    Melalui program P2RW, Pemerintah Kota Sukabumi berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat semakin kuat dalam menciptakan lingkungan yang bersih, tertib, dan sejahtera.

    Program ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan di Kota Sukabumi dilaksanakan secara partisipatif, dengan semangat gotong royong sebagai fondasi utama. “Pembangunan tidak bisa hanya dari atas ke bawah, tapi harus dari bawah ke atas, dari masyarakat untuk masyarakat,” pungkas Wali Kota Ayep Zaki. (Cr5)

  • Ayep Zaki Tegaskan Ketahanan Pangan Jadi Fondasi Pembangunan Kota Sukabumi

    Ayep Zaki Tegaskan Ketahanan Pangan Jadi Fondasi Pembangunan Kota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan pilar utama dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia, yang dirangkaikan dengan penyerahan bantuan pangan, CPPD, dan bantuan bibit di Taman Cikondang, Kota Sukabumi, pada Kamis (16/10/2025).

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala DKP3, Kadiskumindag, Kepala Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Dalduk, serta para camat dan lurah se-Kota Sukabumi.

    Menurut Ayep Zaki, pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dijaga ketersediaannya secara berkelanjutan. Ia menekankan bahwa penguatan sektor pangan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir, melalui sinergi lintas sektor dan edukasi kepada masyarakat.

    “Ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan bahan makanan, tapi juga tentang bagaimana kita mengelola sumber daya yang ada agar mampu menciptakan kesejahteraan dan kemandirian,” ujar Ayep Zaki.

    Pemkot Sukabumi Komitmen Perkuat Sektor Pangan

    Momentum Hari Pangan Sedunia ini, menjadi bentuk komitmen nyata Pemerintah Kota Sukabumi dalam memperkuat sektor pangan di tengah tantangan ekonomi global.
    Wali Kota juga menyampaikan apresiasi, kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung penguatan sektor pangan, baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun masyarakat.

    “Kami sangat mengapresiasi kerja keras seluruh elemen masyarakat. Dengan gotong royong dan inovasi, Sukabumi bisa membangun sistem pangan yang tangguh dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Ayep Zaki juga menegaskan bahwa penggunaan bibit unggul, inovasi pertanian perkotaan, serta partisipasi masyarakat dalam gerakan pangan lokal, menjadi faktor penting dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.

    Prestasi Nasional Bukti Komitmen Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

    Meski tidak memiliki sumber daya alam besar seperti tambang atau industri berat, Kota Sukabumi tetap mampu mencatatkan berbagai prestasi nasional. Hal itu berkat kreativitas dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah.

    Hal tersebut juga dibuktikan dengan diraihnya APBD Award tingkat nasional, di mana Kota Sukabumi berhasil masuk dalam 40 kota terbaik di Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

    “Capaian ini merupakan hasil kerja nyata seluruh jajaran pemerintah dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang produktif, transparan, dan berpihak kepada kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

    Simbol Kepedulian dan Kolaborasi Pemerintah-Masyarakat

    Dalam kegiatan tersebut, Pemkot Sukabumi juga menyalurkan bantuan pangan, CPPD dan bibit pertanian secara simbolis kepada perwakilan warga dari Kecamatan Citamiang.

    Penyerahan bantuan ini menjadi simbol kolaborasi, antara pemerintah dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan pangan lokal, di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.

    Momentum ini juga mempertegas komitmen Pemkot Sukabumi, dalam memastikan ketersediaan dan keberlanjutan pangan bagi seluruh warga, sebagai bagian dari strategi jangka panjang menuju kemandirian daerah.

    Pangan Tangguh, Masyarakat Sejahtera

    Peringatan Hari Pangan Sedunia 2025 di Kota Sukabumi, menjadi pengingat penting bahwa ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat.

    Melalui sinergi, inovasi dan kepedulian bersama, Sukabumi diharapkan mampu membangun ekosistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan berkeadilan bagi seluruh warganya. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Berikan Tanggapan Perihal Dugaan Korupsi PAP Cikundul

    Wali Kota Sukabumi Berikan Tanggapan Perihal Dugaan Korupsi PAP Cikundul

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi retribusi tempat wisata yang tengah ditangani Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi. Ia menegaskan dukungannya terhadap proses hukum yang sedang berjalan dan memastikan bahwa pemerintah daerah tidak akan mengintervensi penyidikan tersebut.

    “Saya setuju dengan kejaksaan dan mendukung penuh langkah mereka. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme harus kita berantas bersama. Tapi saya berharap proses hukum ini tidak mengganggu kinerja, karena fokus kami adalah perbaikan ke depan,” ujar Ayep saat diwawancarai di Balai Kota Sukabumi, Rabu (15/10).
    Kasus dugaan korupsi ini menyeret dua objek wisata yang dikelola oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi, yakni Pemandian Air Panas (PAP) Cikundul di Kecamatan Lembursitu dan Taman Rekreasi Olahraga Kenari (TROK) di Kecamatan Cikole.
    Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, dugaan penyimpangan retribusi wisata tersebut terjadi dalam rentang waktu 2023–2024, dengan estimasi kerugian negara mencapai ratusan juta rupiah. Hingga kini, Kejari Kota Sukabumi telah memeriksa lebih dari 15 saksi, termasuk pejabat di lingkungan Disporapar. Setelah proses penghitungan kerugian negara selesai, pihak kejaksaan akan menentukan penetapan tersangka.
    Ayep menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki kepentingan dalam kasus tersebut dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk memprosesnya sesuai ketentuan yang berlaku.
    “Tolong dicatat, saya tidak punya niatan apa pun. Yang penting jangan nakal. Semua harus berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
    Menurut Ayep, kasus ini harus menjadi pembelajaran penting bagi seluruh aparatur pemerintah daerah agar bekerja secara profesional dan transparan dalam mengelola dana publik.
    “Saya ingin jajaran birokrasi di Kota Sukabumi bekerja dengan integritas. Pemberantasan korupsi tidak boleh pandang bulu, dan semua pihak harus berani berubah,” katanya.
    Lebih lanjut, Ayep menekankan bahwa pemerintahannya akan fokus pada perbaikan sistem tata kelola keuangan daerah, khususnya di sektor retribusi daerah yang berpotensi rawan penyimpangan. Ia berharap langkah-langkah pembenahan yang dilakukan dapat mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang.
    “Kami akan terus berbenah, memperkuat sistem pengawasan dan akuntabilitas agar ke depan tidak ada lagi kebocoran. Semua pemasukan daerah harus dikelola secara jujur dan transparan untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya. (Cr5)