Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • Meriah! 350 Peserta Ramaikan Kejuaraan Nasional Jiu Jitsu Wali Kota Cup 2025 di Sukabumi

    Meriah! 350 Peserta Ramaikan Kejuaraan Nasional Jiu Jitsu Wali Kota Cup 2025 di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID Kota Sukabumi kembali menjadi tuan rumah ajang olahraga bergengsi. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, membuka secara resmi Kejuaraan Nasional Jiu Jitsu Wali Kota Cup Tahun 2025 di GOR Merdeka Sukabumi, Sabtu (26/04/2025).

    Turut hadir dalam acara ini Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), serta perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi.

    Kejuaraan ini diikuti oleh 350 peserta yang datang dari 7 provinsi dan 47 kota/kabupaten di Indonesia. Event ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-111 Kota Sukabumi, yang tahun ini mengusung semangat membangun generasi muda yang aktif dan berprestasi.

    Fokus Pembinaan Atlet Sejak Dini

    Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan pentingnya pembinaan bakat olahraga sejak usia dini, mulai dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Menurutnya, investasi di bidang olahraga adalah langkah strategis dalam membangun masa depan daerah.

    “Melalui olahraga, kita bisa mencetak generasi unggul yang mampu berkompetisi di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Ayep Zaki.

    Event Olahraga Jadi Penggerak Ekonomi Lokal

    Selain fokus pada pembinaan atlet, Ayep Zaki juga menyampaikan bahwa event-event olahraga seperti kejuaraan ini menjadi salah satu strategi penguatan ekonomi lokal.

    “Event olahraga mampu menarik wisatawan, meningkatkan tingkat hunian hotel, menggerakkan restoran, dan berdampak positif pada pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tambahnya.

    Pemerintah Kota Sukabumi pun berkomitmen untuk merevitalisasi berbagai fasilitas olahraga, seperti GOR Surya Kencana dan Gedung Aher, guna menunjang kemajuan dunia olahraga sekaligus mendukung sektor ekonomi kreatif daerah.

    Harapan Melahirkan Bibit Unggul

    Ayep Zaki berharap kejuaraan ini dapat melahirkan bibit-bibit atlet Jiu Jitsu unggulan yang dapat membawa nama harum Kota Sukabumi di pentas nasional dan bahkan internasional.

    “Kami pastikan dukungan penuh terhadap semua event olahraga, sejalan dengan visi menjadikan Sukabumi sebagai kota yang aktif, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” tegasnya. (Cr5)

  • Ketua DPRD Kota Sukabumi Apresiasi Langkah Walikota Genjot PAD Melalui Event Olahraga

    Ketua DPRD Kota Sukabumi Apresiasi Langkah Walikota Genjot PAD Melalui Event Olahraga

    SUKABUMIKITA.ID – Ketua DPRD Kota Sukabumi, Wawan Juanda, memberikan apresiasi terhadap berbagai langkah inovatif yang dilakukan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki-Bobby Maulana, dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    Hal itu disampaikan Wawan saat menghadiri Open Turnamen Ju Jitsu Pelajar Piala Wali Kota Sukabumi di GOR Merdeka, Kecamatan Cikole, Sabtu (26/04/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Wawan menilai bahwa berbagai gebrakan yang dilakukan kepala daerah saat ini sangat strategis, terutama dalam menggali potensi PAD dari sektor non-sumber daya alam (SDA).

    “Tentunya kami apresiasi Pak Wali Kota. Kita sama-sama dari unsur penyelenggara pemerintahan. Beliau cukup gencar menaikkan PAD dari berbagai sektor, termasuk lewat event olahraga seperti turnamen Ju Jitsu ini,” ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

    Wawan mengakui bahwa Kota Sukabumi tidak memiliki kekayaan sumber daya alam seperti daerah lain. Namun demikian, hal itu tidak menjadi hambatan besar karena Kota Sukabumi memiliki keunggulan pada sumber daya manusia (SDM).

    “Istilahnya, kita tidak punya SDA, tapi punya SDM. Maka salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah memperbanyak penyelenggaraan event-event seperti ini,” jelasnya.

    Menurut Wawan, event olahraga seperti Open Turnamen Ju Jitsu mampu mendatangkan peserta dan pengunjung dari luar daerah. Kehadiran mereka di Kota Sukabumi akan memberikan efek domino terhadap perekonomian lokal, mulai dari peningkatan hunian hotel hingga peningkatan konsumsi kuliner di berbagai restoran dan warung makan.

    “Otomatis akan melahirkan PAD. Makanya DPRD Kota Sukabumi sangat mensupport langkah ini. Insya Allah kami terus memberikan apresiasi untuk Pak Wali Kota karena dampaknya sangat bagus untuk seluruh sektor,” tandasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menekankan pentingnya pembinaan bakat olahraga sejak usia dini, mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA. Menurut Ayep, penyelenggaraan open turnamen semacam ini bukan hanya soal prestasi olahraga, tetapi juga memiliki efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Strategi penguatan ekonomi lokal salah satunya melalui event-event olahraga seperti ini. Ini untuk menarik wisatawan, meningkatkan okupansi hotel, restoran, dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah,” ujar Ayep singkat.

    Open Turnamen Ju Jitsu Pelajar Piala Wali Kota Sukabumi sendiri diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai wilayah, menambah semarak suasana GOR Merdeka dan membuktikan bahwa Kota Sukabumi mampu menjadi tuan rumah event olahraga berskala luas. (Cr5)

  • Andang Tjahjandi Raih Nilai Tertinggi di Seleksi Sekda Kota Sukabumi

    Andang Tjahjandi Raih Nilai Tertinggi di Seleksi Sekda Kota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Tahapan seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi terus bergulir. Pada pengumuman terbaru, nama Andang Tjahjandi mencuri perhatian setelah meraih nilai tertinggi dalam Seleksi Penulisan Makalah.

    Dalam pengumuman resmi bernomor Um-7/Pan-JPT/SMI/2025 yang diunggah di website Pemerintah Kota Sukabumi pada Kamis (24/4/2025), Panitia Seleksi menyampaikan hasil Seleksi Penulisan Makalah untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kota Sukabumi.

    “Berdasarkan Berita Acara Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Nomor BA-06/Pan-JPT/SMI/2025, dengan ini mengumumkan hasil Seleksi Penulisan Makalah,” demikian tertulis dalam pengumuman tersebut yang dikutip sukabumikita.id.

    Seleksi makalah ini menilai dua aspek utama: Identifikasi Masalah, Strategi dan Inovasi, Program dan Aksi, dengan bobot 20 persen dari keseluruhan seleksi.

    Adapun enam peserta yang lolos tahapan ini dan nilai yang mereka raih adalah sebagai berikut:

    1. Andang Tjahjandi, S.T., M.K.M – Nilai rata-rata 88,07

    2. Ir. Hj. Endah Aruni, M.T. – Nilai rata-rata 76,73

    3. Iskandar, S.IP., M.T. – Nilai rata-rata 82,13

    4. Mohammad Hasan Asari, S.Pd., M.Pd. – Nilai rata-rata 82,27

    5. Rahmat Sukandar, S.Si., M.T., M.Sc. – Nilai rata-rata 85,67

    6. Yudi Yustiawan, S.T., M.T. – Nilai rata-rata 78,73

    Dengan capaian tersebut, Andang Tjahjandi unggul atas peserta lainnya dan menempatkan dirinya di posisi terdepan dalam persaingan menuju kursi Sekda Kota Sukabumi.

    Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai tahapan lanjutan dari seleksi ini.

    Sebelumnya, seleksi administrasi menghasilkan delapan nama yang dinyatakan Memenuhi Syarat (MS), yaitu: Andang Tjahjandi, Hj. Endah Aruni, Galih Marelia Anggraini, Iskandar, Muhammad Hasan Asy’ari, Rahmat Sukandar, Reni Rosyida Mutmainnah, dan Yudi Yustiawan.

    Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa proses seleksi sepenuhnya diserahkan kepada panitia seleksi (Pansel) tanpa ada campur tangan pihak luar, termasuk partai politik.

    “Saya tidak ikut seleksi, prosesnya semuanya oleh Pansel,” kata Ayep Zaki saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

    Wali Kota juga berharap, seleksi ini mampu melahirkan sosok Sekda yang profesional, memahami arah pembangunan Kota Sukabumi, serta selaras dengan gaya kepemimpinan daerah saat ini.

    “Harapannya, terpilih sekda profesional untuk membantu membangun Kota Sukabumi. Dan tidak ada titipan partai,” tandasnya.

    Seleksi Sekda ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat peran strategis Sekda sebagai motor penggerak pemerintahan kota. Nantikan perkembangan selanjutnya hanya di sukabumikita.id. (Cr5)

  • Peringati Hari Otonomi Daerah ke-29, Wali Kota Sukabumi Tegaskan Komitmen Wujudkan Pemerintahan yang Berdampak

    Peringati Hari Otonomi Daerah ke-29, Wali Kota Sukabumi Tegaskan Komitmen Wujudkan Pemerintahan yang Berdampak

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-29 di Lapang Apel Sekretariat Daerah (Setda), Jumat (25/04/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, yang bertindak sebagai inspektur upacara.

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota menyampaikan amanat Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, yang menegaskan pentingnya otonomi daerah sebagai instrumen strategis dalam mempercepat pemerataan pembangunan nasional.

    “Otonomi daerah bukan sekadar desentralisasi administratif, tapi harus menjadi sarana memperkuat tata kelola pemerintahan yang responsif, transparan, dan akuntabel,” kata Ayep saat membacakan sambutan Mendagri.

    Delapan Fokus Strategis Nasional

    Dalam amanatnya, Menteri Dalam Negeri juga menyoroti delapan fokus strategis nasional yang harus menjadi perhatian daerah, di antaranya:

    1. Swasembada pangan dan energi

    2. Pengelolaan sumber daya air

    3. Pemberantasan korupsi

    4. Penguatan kualitas pendidikan

    5. Peningkatan layanan kesehatan

    6. Reformasi birokrasi

    7. Peningkatan kapasitas SDM aparatur

    8. Efektivitas pelaksanaan kebijakan nasional di daerah

    Poin-poin strategis tersebut, menurut Ayep Zaki, sejalan dengan prioritas pembangunan yang saat ini dijalankan di Kota Sukabumi.

    “Kita harus memastikan bahwa otonomi yang dijalankan tidak hanya bersifat administratif, tapi benar-benar menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

    Otonomi Daerah untuk Pemerintahan yang Lebih Dekat dengan Rakyat

    Peringatan Hari Otonomi Daerah bukan hanya seremoni tahunan, tapi juga menjadi momen penting bagi pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih baik. Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa prinsip otonomi daerah harus diterjemahkan ke dalam kebijakan dan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung.

    “Dengan otonomi, kita memiliki ruang lebih luas untuk berinovasi dan menyesuaikan kebijakan dengan kondisi riil di lapangan. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci,” tambahnya.

    Sukabumi Siap Menyongsong Indonesia Emas 2045

    Menutup sambutannya, Wali Kota menyampaikan tekad Pemerintah Kota Sukabumi untuk turut berperan aktif dalam mewujudkan visi besar Indonesia 2045, yakni Indonesia yang adil, sejahtera, dan unggul di mata dunia.

    “Dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar seluruh elemen, kita siap menjadi bagian dari langkah besar menuju Indonesia Emas,” pungkas Ayep.

    Upacara peringatan ini turut dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pejabat eselon, ASN, serta perwakilan tokoh masyarakat. Momentum ini menjadi refleksi bersama untuk memperkuat semangat otonomi daerah sebagai pilar penting dalam sistem pemerintahan Indonesia yang demokratis dan berkeadilan. (Cr5)

  • Pasca Pandemi, DLH Kota Sukabumi Gairahkan Kembali Program Kampung Iklim

    Pasca Pandemi, DLH Kota Sukabumi Gairahkan Kembali Program Kampung Iklim

    SUKABUMIKITA.ID – Setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi kembali menggiatkan Program Kampung Iklim (Proklim) di seluruh wilayah kota. Program ini bertujuan membentuk kawasan-kawasan ramah lingkungan di setiap Rukun Warga (RW) pada 33 kelurahan yang ada.

    Sekretaris DLH Kota Sukabumi, Susiyana, mengungkapkan bahwa Proklim sebenarnya telah berjalan sejak tahun 2017. Namun, pandemi menyebabkan sebagian besar program tersebut tertunda dan bahkan stagnan di beberapa wilayah.

    “Tahun 2024 ini, program kembali kami aktifkan, khususnya di wilayah Cibeureum dan Sukakarya,” ujar Susiyana kepada wartawan, Jumat (25/04) Sore.

    Lebih jauh dijelaskan, Proklim Kota Sukabumi mengusung konsep utama yang mencakup penggunaan energi terbarukan seperti solar cell, pengelolaan sumber air bersih, pengolahan sampah organik menjadi kompos, serta penguatan ketahanan pangan di tingkat masyarakat.

    “Program ini tidak hanya soal lingkungan hidup, tetapi juga tentang membangun ketahanan komunitas terhadap perubahan iklim,” jelasnya.

    Setiap tahun, DLH Kota Sukabumi juga berupaya mengajukan satu RW ke tingkat provinsi untuk mewakili kota dalam lomba Proklim. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah penyediaan Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga surya dan tempat sampah terpilah yang dianggarkan rutin setiap tahun.

    “Pengajuan untuk Proklim tingkat provinsi akan dilakukan pada 30 April 2025. Kami menggandeng para lurah yang memahami kondisi wilayahnya masing-masing, sehingga pengajuan lebih akurat dan berbasis kebutuhan nyata,” tambah Susiyana.

    Sementara itu, perwakilan dari DLH Provinsi Jawa Barat, Livya Taviani Arifin, menyampaikan bahwa antusiasme daerah-daerah di Jawa Barat terhadap Proklim tahun ini sangat tinggi. Bahkan, menurutnya, kecamatan dan kelurahan saling berlomba untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.

    “Kami dari provinsi rutin melakukan pembinaan, sosialisasi, hingga pemberian teknologi pendukung sesuai dengan kebutuhan spesifik masing-masing wilayah,” kata Livya.

    Pada tahun 2024 ini, tercatat 500 lokasi dari seluruh Jawa Barat mendaftar Proklim. Dari jumlah tersebut, 30 lokasi dipilih sebagai lokasi utama. Dua lokasi terbaik mendapatkan bantuan teknologi berupa instalasi biogas dan mesin pencacah sampah anorganik.

    Tahun ini, Kota Bogor dan Kota Bandung menjadi penerima bantuan teknologi tersebut. Dalam Proklim, terdapat kategori penghargaan tertinggi yaitu ‘Lestari’, yang mensyaratkan satu wilayah membina setidaknya sepuluh lokasi lain agar dapat meraih status tersebut.

    “Di Jawa Barat baru ada lima lokasi yang berhasil mencapai kategori Lestari. Kota Sukabumi sendiri terakhir kali mencapai kategori Utama pada tahun 2016,” tukas Livya.

    Melalui pengaktifan kembali Proklim, DLH Kota Sukabumi berharap dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan sekaligus mengantisipasi dampak perubahan iklim.

    “Semoga program ini tidak hanya sekedar lomba, tetapi menjadi gerakan budaya lingkungan yang berkelanjutan di Kota Sukabumi,” pungkas Susiyana. (Cr5)

  • Disdikbud Kota Sukabumi Rumuskan Renstra 2025-2029 Melalui FPD

    Disdikbud Kota Sukabumi Rumuskan Renstra 2025-2029 Melalui FPD

    SUKABUMIKITA.ID — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi terus menguatkan komitmennya dalam memperkokoh sektor pendidikan dan kebudayaan, sebagai langkah nyata mewujudkan ‘Kota Sukabumi Bercahaya’ dan menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.

    Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah (FPD) bertema ‘Menjadikan Pendidikan dan Budaya sebagai Fondasi Pembangunan Daerah yang Berkelanjutan’, yang digelar di Ruang Pertemuan Disdikbud Kota Sukabumi, Jumat (25/04/2025).

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, bersama berbagai pemangku kepentingan seperti Ketua PGRI, perwakilan Bappeda, Dewan Pendidikan, Kemenag, hingga perwakilan kecamatan, kelurahan, dan sekolah, hadir aktif dalam forum ini.

    FPD menjadi ruang strategis untuk merumuskan Rencana Strategis (Renstra) Disdikbud Kota Sukabumi periode 2025–2029, dengan fokus pada transformasi pendidikan yang tetap berlandaskan nilai-nilai budaya dan tujuan utama pendidikan: memanusiakan manusia.

    Dalam forum tersebut, berbagai isu krusial dibahas mendalam. Salah satunya adalah ketercukupan tenaga pendidik. Saat ini, Kota Sukabumi masih menghadapi kekurangan sekitar 800 guru, sebuah tantangan serius yang juga menjadi persoalan nasional.

    Selain itu, dibahas pula konsep pembentukan sekolah model transformatif, pengembangan program wajib belajar 13 tahun, pembentukan sekolah kumpulan sebagai solusi keterbatasan sumber daya, penguatan layanan konseling untuk siswa, serta akselerasi digitalisasi pembelajaran dan pengelolaan sekolah.

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang membuka secara resmi kegiatan ini, menegaskan pentingnya pendidikan dan budaya sebagai modal dasar untuk membangun daerah yang berdaya saing.

    “Pendidikan yang berkualitas akan melahirkan sumber daya manusia yang unggul, sementara budaya yang kuat akan memperkokoh identitas. Sukabumi harus siap menjadi kota yang layak dieksplorasi, aman, nyaman, dan menarik bagi para investor,” kata Bobby di hadapan peserta forum.

    Dalam kesempatan itu, Disdikbud juga menegaskan bahwa pengembangan pendidikan di Kota Sukabumi tidak hanya berorientasi pada modernisasi dan digitalisasi, tetapi tetap mempertahankan nilai-nilai budaya lokal sebagai bagian integral dari kurikulum dan pembelajaran.

    Langkah ini dinilai sangat penting dalam menghadapi tantangan globalisasi, sekaligus menjaga identitas bangsa di tengah arus perubahan zaman. Melalui pendidikan yang adaptif, berkarakter, dan berbasis budaya, Kota Sukabumi diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berdaya saing di tingkat nasional maupun global.

    “FPD ini menjadi langkah awal untuk membangun pendidikan Sukabumi yang lebih baik, dalam rangka menyiapkan generasi emas menuju Indonesia 2045,” pungkas Kepala Disdikbud Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat. (Cr5)

  • Polres Sukabumi Kota Gelar Latihan Dalmas Jelang May Day

    Polres Sukabumi Kota Gelar Latihan Dalmas Jelang May Day

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam rangka mempersiapkan pengamanan aksi unjuk rasa menjelang Hari Buruh Internasional atau May Day, Polres Sukabumi Kota menggelar latihan Pengendalian Massa (Dalmas) secara intensif di Stadion Suryakencana, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, Jumat (25/04/2025).

    Latihan yang melibatkan ratusan personel ini dirancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan seluruh satuan dalam menghadapi berbagai skenario unjuk rasa.

    Berbagai unsur dilibatkan dalam latihan tersebut, mulai dari tim negosiator, pleton Dalmas awal dan lanjut, tim tindak, hingga tim kesehatan lapangan.

    Kabagops Polres Sukabumi Kota, Kompol Deden Sulaeman, mengatakan bahwa latihan Dalmas ini merupakan bentuk konkret dari komitmen Polres Sukabumi Kota dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya dalam menghadapi potensi eskalasi situasi pada saat peringatan May Day.

    “Latihan ini kami lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi kontinjensi, khususnya pengamanan aksi unjuk rasa yang mungkin terjadi pada saat May Day. Ini bagian dari upaya kami memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Kompol Deden kepada awak media.

    Dalam pelaksanaan latihan, sejumlah skenario unjuk rasa direka ulang untuk menguji ketangkasan, ketahanan, dan koordinasi antar tim. Simulasi tersebut meliputi aksi damai yang berubah menjadi kericuhan, upaya negosiasi dengan massa, hingga tindakan represif terukur jika situasi tidak terkendali.
    Kompol Deden menegaskan, setiap personel yang terlibat wajib memahami dan menjalankan prosedur tetap (protap) pengendalian massa dengan mengedepankan prinsip humanis, namun tetap tegas bila diperlukan.
    “Kemampuan individu dan kerja sama tim terus diasah dalam latihan ini. Kami ingin memastikan bahwa seluruh personel memiliki kesiapan mental dan teknis yang memadai, sehingga pengamanan dapat berjalan efektif, profesional, dan tetap menghormati hak-hak warga,” imbuhnya.

    Latihan ini juga menitikberatkan pada aspek pelayanan prima Polri di lapangan. Selain mengasah kemampuan teknis Dalmas, seluruh personel diingatkan untuk menjaga etika dan perilaku saat bertugas di tengah masyarakat.

    “Melalui latihan ini, kami ingin memastikan bahwa masyarakat merasa aman, terlindungi, dan tetap dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan damai,” tutup Kompol Deden. (Cr5)

  • FPD Disporapar Kota Sukabumi, Ini Renstra 2025-2029 Yang Dihasilkan

    FPD Disporapar Kota Sukabumi, Ini Renstra 2025-2029 Yang Dihasilkan

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) tengah menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2024–2029 dengan menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD).

    Forum ini menjadi salah satu langkah penting dalam merumuskan arah kebijakan strategis keolahragaan dan kepariwisataan daerah untuk lima tahun ke depan.

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana menegaskan bahwa FPD memiliki posisi krusial dalam perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD) 2025–2030.

    “FPD ini menjadi salah satu penentuan rencana strategis dalam RPJMD 2025–2030,” ujar Boby saat diwawancarai Kamis (24/4).

    Ia menyampaikan bahwa fokus utama Pemkot Sukabumi dalam Renstra kali ini adalah membuka peluang seluas-luasnya bagi cabang-cabang olahraga lokal agar berkembang dan mencetak prestasi di berbagai level.

    “Fokus kita membuka peluang bagi cabang-cabang olahraga di Kota Sukabumi untuk terus berkembang dan terus berprestasi,” bebernya.

    Selain pengembangan cabang olahraga, pemerintah juga berkomitmen untuk menyelenggarakan berbagai event olahraga, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Hal ini sekaligus menjadi strategi mendorong sektor pariwisata dan ekonomi daerah.

    “Kita juga tentunya akan mengembangkan juga dalam berbagai bentuk event yang nantinya akan dilaksanakan. Baik itu dari skala provinsi maupun nasional,” jelasnya.

    Bobby mencontohkan, event Inline Skate yang digelar belum lama ini merupakan titik awal dari rangkaian kegiatan serupa yang akan menyusul, seperti kejuaraan jujitsu, pencak silat, tinju, dan cabang lainnya.

    “Event Inline Skate kemarin adalah titik awal, nanti ke depan disusul jujitsu, pencak silat, tinju dan lain sebagainya. Intinya kita mendukung dan membuka ruang sebesar-besarnya bagi para atlet di Kota Sukabumi untuk terus berprestasi,” tambahnya.

    Tak hanya sebagai ajang pembinaan dan prestasi, penyelenggaraan event-event olahraga ini juga ditargetkan untuk menarik wisatawan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Berkaitan dengan event acara yang ke depan akan dilaksanakan, tentu saja untuk mendatangkan wisatawan ke Kota Sukabumi yang nantinya bisa mendongkrak PAD,” tegasnya. (Cr5)

  • DLH Kota Sukabumi Genjot Bank Sampah: Solusi Nyata Atasi Masalah Sampah Perkotaan

    DLH Kota Sukabumi Genjot Bank Sampah: Solusi Nyata Atasi Masalah Sampah Perkotaan

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam upaya menanggulangi permasalahan sampah yang terus meningkat di wilayah perkotaan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi terus menggencarkan program penguatan bank sampah.

    Program ini tidak hanya dipandang sebagai solusi pengelolaan limbah, tetapi juga sebagai gerakan membangun kesadaran masyarakat dan membuka potensi ekonomi dari sampah yang dipilah.

    Kepala DLH Kota Sukabumi, Asep Irawan, menuturkan bahwa bank sampah memiliki peran strategis dalam menekan jumlah timbunan sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    “Bank sampah dapat membantu mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA dengan cara mengolah dan memanfaatkan sampah yang memiliki nilai jual,” ujar Asep, Kamis (24/04/2025).

    Ia menambahkan, pembentukan bank sampah ini juga merupakan tindak lanjut dari kebijakan nasional yang diamanatkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

    Dalam kebijakan tersebut, setiap daerah diwajibkan memiliki satu bank sampah induk dan sejumlah bank sampah unit di wilayah kelurahan sebagai jaringan pendukung.

    “Saat ini Kota Sukabumi telah memiliki 12 bank sampah unit, dan kami optimis jumlahnya akan terus bertambah,” jelas Asep.

    DLH tidak hanya fokus pada pembentukan bank sampah secara struktural, tetapi juga aktif menggandeng berbagai pihak seperti sekolah, komunitas, dan lembaga non-pemerintah. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang partisipatif dan berkelanjutan.

    Kegiatan sosialisasi dan pembinaan rutin digelar untuk mendorong keterlibatan masyarakat dari berbagai kalangan. “Sampah yang terpilah bisa dijual kembali. Ini bisa menjadi pendapatan tambahan bagi warga,” imbuh Asep, menyoroti potensi ekonomi yang muncul dari kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

    DLH Kota Sukabumi juga terus mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan aparat kelurahan. Setiap kelurahan didorong untuk memiliki minimal satu bank sampah unit, guna memperkuat upaya pengurangan volume sampah dari sumbernya.

    “Kami terus melobi kelurahan untuk ikut terlibat aktif. Semakin banyak unit yang terbentuk, semakin signifikan dampaknya bagi pengurangan sampah ke TPA,” tegas Asep.

    Meski dukungan teknis dan kelembagaan terus diperkuat, Asep menekankan bahwa inti dari persoalan sampah tetap bergantung pada perubahan perilaku masyarakat. Kesadaran dalam memilah dan mengelola sampah secara mandiri dinilai sebagai kunci utama keberhasilan program ini.
    “Yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana kesadaran masyarakat meningkat untuk mengelola sampah dengan baik,” tandasnya.
    Dengan langkah-langkah nyata ini, DLH Kota Sukabumi optimistis bahwa permasalahan sampah bisa ditekan, sembari menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih mandiri secara ekonomi.  (Cr5)

  • Ketua Bapemperda DPRD Kota Sukabumi: Kenaikan Tarif Rawat Jalan Hanya Berlaku untuk Pasien Tunai

    Ketua Bapemperda DPRD Kota Sukabumi: Kenaikan Tarif Rawat Jalan Hanya Berlaku untuk Pasien Tunai

    SUKABUMIKITA.ID – Kenaikan tarif layanan rawat jalan di RSUD R Syamsudin SH yang mulai diberlakukan sejak 8 April 2025 lalu menuai perhatian publik.

    Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Sukabumi, Inggu Sudeni, angkat bicara terkait kebijakan yang didasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2025, sebagai perubahan atas Perda Nomor 4 Tahun 2023 tersebut.

    Inggu menegaskan, kenaikan tarif tersebut hanya berlaku bagi pasien umum atau pasien tunai, sementara pasien yang menggunakan jaminan BPJS Kesehatan tetap mendapatkan layanan secara gratis.

    “Kenaikan tarif itu hanya untuk pasien tunai saja. Kalau untuk pasien BPJS, masih gratis. Dan Kota Sukabumi saat ini sudah mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC), jadi sudah tercover,” jelas Inggu saat diwawancarai, Kamis (24/04/2025).

    Dalam Perda terbaru itu, tarif layanan rawat jalan naik dari semula Rp40.000 menjadi Rp65.000 per kunjungan. Selain itu, kebijakan baru lainnya adalah pemberlakuan tarif parkir di lingkungan rumah sakit, yang sebelumnya digratiskan.

    Meski memahami urgensi kebijakan tersebut, Inggu mengakui bahwa Pemerintah Kota Sukabumi dinilai kurang maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait kenaikan tarif tersebut. Menurutnya, perubahan kebijakan publik seperti ini seharusnya diawali dengan tahapan sosialisasi yang memadai.

    “Mungkin memang karena keterbatasan anggaran, jadi kurangnya sosialisasi yang dilakukan pemerintah. Kalau di daerah lain memang ada anggaran khusus untuk sosialisasi perda. Di Kota Sukabumi memang tidak ada anggaran itu,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Inggu juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir secara berlebihan terhadap kebijakan kenaikan tarif ini. Ia menekankan bahwa lebih dari 90 persen warga Kota Sukabumi telah tercover dalam program Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS, yang dijalankan di bawah skema UHC.

    “Kita di Kota Sukabumi sudah UHC. Selain itu, bagi warga yang belum memiliki BPJS Kesehatan bisa memanfaatkan layanan di Rumah Sakit Al Mulk. Atau jika memang perlu, kami dari DPRD juga siap membantu untuk mengadvokasi pengurusan BPJS bagi warga yang membutuhkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, RSUD R Syamsudin SH sebagai rumah sakit milik Pemkot Sukabumi menetapkan kebijakan penyesuaian tarif layanan rawat jalan dan parkir. Kebijakan ini diberlakukan untuk meningkatkan kualitas layanan dan menyesuaikan dengan biaya operasional yang terus meningkat. (Cr5)