Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • Momen Haru Hardiknas 2025: Wali Kota Sukabumi Kunjungi Guru Masa Kecilnya

    Momen Haru Hardiknas 2025: Wali Kota Sukabumi Kunjungi Guru Masa Kecilnya

    SUKABUMIKITA.ID – Ada yang istimewa dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kota Sukabumi, Jumat (02/05/2025). Setelah memimpin upacara resmi di Lapang Apel Sekretariat Daerah, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki melakukan kunjungan yang menyentuh hati: bersilaturahmi ke rumah guru masa kecilnya, Ibu Esih Sukaesih, yang kini tinggal di kawasan Kebonjati, Kecamatan Cikole.

    Kunjungan ini bukan sekadar nostalgia, melainkan bentuk penghormatan mendalam terhadap sosok yang turut membentuk karakter dan jalan hidupnya. Ibu Esih merupakan guru wali kelas Ayep Zaki saat duduk di bangku kelas 5 dan 6 di SDN Caringin 1, yang kala itu dikenal sebagai pendidik yang tegas namun penuh kasih.

    “Setelah mengikuti upacara Hardiknas pagi ini, saya langsung datang ke rumah Bu Esih. Beliau adalah guru saya yang dulu mendidik saya dengan penuh disiplin dan ketegasan. Mustahil saya bisa menjadi wali kota jika tidak pernah diajar dan dibimbing oleh beliau,” ujar Ayep Zaki, seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Sukabumi.

    Guru Cantik, Pintar, dan Penuh Keteladanan

    Dalam perbincangan hangat penuh keakraban, Ayep mengenang Bu Esih sebagai sosok guru yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berkepribadian kuat. Menurutnya, Bu Esih adalah sosok yang cantik, pintar, dan mempesona, namun yang paling membekas adalah ketegasan dan kedisiplinan yang ditanamkan kepada para muridnya.

    “Bu Esih bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk karakter kami. Beliau memberikan pelajaran hidup, bukan sekadar pelajaran sekolah,” kenang Ayep dengan mata berkaca-kaca.

    Sementara itu, Bu Esih Sukaesih menyambut kunjungan mantan muridnya itu dengan penuh haru. Ia mengaku terkejut sekaligus bangga, mengetahui bahwa salah satu murid yang dulu ia didik kini menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Sukabumi.

    “Saya tidak menyangka, murid kecil yang dulu duduk di kelas saya kini menjadi Wali Kota. Saya sangat terharu dan bangga. Ini adalah anugerah luar biasa bagi seorang guru,” ucap Bu Esih dengan suara bergetar.

    Pesan Moral yang Menginspirasi

    Kunjungan ini tidak hanya menyentuh sisi emosional, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat bagi masyarakat, khususnya generasi muda: hormatilah gurumu, kenanglah jasa-jasa mereka, karena pendidikan sejati lahir dari hubungan manusiawi yang tulus antara guru dan murid.

    Momen tersebut seolah menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai keteladanan, penghormatan, dan rasa terima kasih dalam dunia pendidikan. Di tengah arus digitalisasi dan perubahan zaman, ketulusan seperti ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga tentang karakter dan jiwa.

    Komitmen Pemkot Sukabumi di Dunia Pendidikan

    Di bawah kepemimpinan Ayep Zaki, Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam memperkuat pendidikan karakter dan keteladanan. Hardiknas 2025 menjadi momentum reflektif untuk menegaskan bahwa guru adalah pilar utama dalam mencetak generasi unggul dan berintegritas.

    “Kami ingin pendidikan di Kota Sukabumi bukan hanya berfokus pada nilai akademik, tapi juga membentuk manusia yang punya nilai moral, empati, dan rasa hormat terhadap sesama, terutama terhadap guru,” ujar Ayep menutup kunjungannya. (Cr5)

  • RPJMD Kota Sukabumi 2025–2030 Resmi Disahkan, Bappeda: Rancangan Sesuai RPJPD 2025-2045

    RPJMD Kota Sukabumi 2025–2030 Resmi Disahkan, Bappeda: Rancangan Sesuai RPJPD 2025-2045

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi resmi mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030 sebagai acu­­­­­­an lima tahunan pelaksanaan visi dan misi Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana. Dokumen ini sekaligus menandai babak awal implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.

    RPJMD sebagai Tahap Awal RPJPD

    Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menjelaskan, RPJMD 2025–2030 membagi kerangka RPJPD 2025–2045 ke dalam empat periode lima tahunan.

    “RPJMD Kota Sukabumi tahun 2025–2030 sudah sesuai dengan RPJPD 2025–2045. Ini merupakan tahap awal RPJPD yang dibagi menjadi empat tahap, masing-masing lima tahun,” ujar Asep di ruang kerjanya, Jumat (02/05).

    Dari Visi Misi ke Renstra SKPD

    Dokumen RPJMD merangkum rumusan visi dan misi pemimpin daerah secara makro. Tahap berikutnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan mengubah kebijakan strategis itu menjadi Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan melalui Forum Perangkat Daerah (FPD).

    “Secara mikro, detil program akan dirumuskan di FPD setiap SKPD, dan disepakati menjadi Renstra 2025–2029,” tambah Asep.

    Lima Isu Strategis Pembangunan

    RPJMD 2025–2030 memprioritaskan lima isu utama:

    1. Pengembangan SDM dan vokasi

    2. Masyarakat inklusif, berbudaya, dan religius

    3. Ekonomi kreatif dan perluasan lapangan kerja

    4. Infrastruktur perkotaan dan kelestarian lingkungan

    5. Tata kelola pemerintahan berkualitas

    19 Program Prioritas

    Kelima isu strategis tersebut diuraikan menjadi 19 program prioritas yang meliputi:

    • Padat karya untuk pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja

    • Transformasi digital pemerintahan guna meningkatkan efisiensi dan transparansi

    • Peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan untuk menjamin akses yang merata

    • Penguatan ekonomi kreatif serta dukungan inkubasi usaha mikro dan kecil

    • Pembangunan infrastruktur hijau dan revitalisasi ruang publik

    Dengan disahkannya RPJMD 2025–2030, Pemerintah Kota Sukabumi memasuki fase kritis pelaksanaan program lima tahunan, memastikan setiap SKPD bergerak serentak mewujudkan kota yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. (Cr5)

  • FPD Bappeda Kota Sukabumi Mulai Bahas Renstra 2025–2029

    FPD Bappeda Kota Sukabumi Mulai Bahas Renstra 2025–2029

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi resmi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Acara yang dibuka oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di ruang pertemuan kantor Bappeda pada Jumat (02/05) ini menjadi langkah awal implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

    “FPD ini merupakan terjemahan implementasi RPJMD yang telah disahkan. Saat ini kita fokus melakukan perencanaan strategis untuk pelaksanaan RPJMD tahun 2025–2030,” ujar Ayep Zaki membuka forum.

    Menurutnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib merancang program kerja yang selaras dengan visi–misi dan prioritas pembangunan kota.

    Lima Isu Strategis RPJMD 2025–2030

    Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, memaparkan lima isu utama dalam RPJMD 2025–2030:

    1. Pengembangan SDM dan vokasi – Meningkatkan kompetensi masyarakat.

    2. Masyarakat inklusif, berbudaya, dan religius – Memperkuat nilai kebersamaan dan moral.

    3. Ekonomi kreatif dan lapangan kerja – Mendorong pertumbuhan usaha dan penyerapan tenaga kerja.

    4. Infrastruktur perkotaan dan tata ruang – Pengelolaan ruang publik yang lestari.

    5. Tata kelola pemerintahan berkualitas – Menjamin akuntabilitas dan transparansi.

    Empat Pilar Renstra Bappeda

    Lebih jauh, Asep menguraikan empat isu strategis Bappeda Kota Sukabumi untuk periode 2025–2029:

    • Inklusifitas perencanaan

    • Sinkronisasi dan konsistensi dokumen

    • Pengendalian dan evaluasi proses

    • Pemanfaatan inovasi hasil riset

    Dengan fokus tersebut, Renstra Bappeda menargetkan:

    • Tujuan: Perencanaan pengembangan dan inovasi daerah yang inklusif dan berkualitas.

    • Sasaran:

      • Peningkatan kualitas perencanaan dan pengukuran kinerja pembangunan.

      • Terwujudnya birokrasi akuntabel.

      • Meningkatnya inovasi di setiap perangkat daerah.

    Indikator keberhasilan meliputi Indeks Perencanaan Daerah, predikat inovasi, nilai SAKIP komponen perencanaan, Indeks Reformasi Birokrasi, dan persentase perangkat daerah yang mengimplementasikan kebijakan inovasi.

    Outcome: Tata Kelola Adaptif dan Inovatif

    Sebagai outcome utama, Bappeda menargetkan terwujudnya tata kelola pemerintahan Kota Sukabumi yang:

    • Berbasis digital

    • Menawarkan pelayanan publik berkualitas

    • Mendukung inovasi pembangunan

    • Menjamin transparansi dan akuntabilitas

    • Menghasilkan ASN berintegritas, netral, dan berkinerja tinggi

    “Dengan Renstra ini, setiap SKPD memiliki peta jalan yang jelas untuk mendukung visi Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi,” tutup Asep Suhendrawan. (Cr5)

  • FPD Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Walikota: Triple Sehat Bekal Untuk Membangun Kota

    FPD Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Walikota: Triple Sehat Bekal Untuk Membangun Kota

    SUKABUMIKITA.ID –  Dinas Kesehatan Kota Sukabumi memantapkan langkah baru dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperkuat layanan kesehatan.

    Hal ini terungkap dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) yang dibuka langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, pada Rabu (30/04) di Aula Dinkes Kota Sukabumi.

    Dalam sambutannya, Ayep Zaki menekankan pentingnya “triple sehat”: sehat hati, sehat akal, dan sehat jasad sebagai bekal membangun kota. “Pikiran jernih dan tubuh bugar menjadi pondasi utama. Baru setelah itu, kita mampu merancang program-program strategis untuk kemajuan daerah,” ujar Ayep Zaki.

    Lebih jauh, ia menegaskan bahwa tugas Dinas Kesehatan tidak terbatas pada pelayanan medis semata, tetapi juga harus menangkap peluang-peluang inovatif untuk menambah sumber PAD.

    Wali Kota menguraikan tiga sektor potensial yang dapat dikelola Dinkes untuk meningkatkan pendapatan yakni, Klinik Kecantikan dengan  pemanfaatan tenaga medis dan fasilitas kesehatan untuk layanan estetika berbayar.

    Food Court Kesehatan berupa kantin sehat yang menawarkan menu bergizi dan konsultasi gizi terintegrasi. Serta manajemen Parkir Profesional berupa penyediaan area parkir berbayar dengan sistem digital dan transparan.

    “Ketiga unit usaha ini bila dioperasikan secara profesional dan akuntabel dapat menyumbang PAD signifikan sekaligus mendekatkan warga pada layanan prima,” tutur Ayep Zaki.

    Tak hanya inovasi PAD, Pemkot juga menyiapkan dua program besar: BPJS Kesehatan Gratis bagi seluruh warga Kota Sukabumi, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk kelompok rentan seperti buruh kasar dan petani.

    Kedua program ini merupakan bagian dari agenda lima tahun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) untuk memperluas jaring pengaman sosial.

    Selaras dengan itu, Wali Kota memaparkan 19 program prioritas, termasuk padat karya yang dirancang tidak sekadar membangun infrastruktur publik, tetapi juga membuka ribuan lapangan kerja bagi warga lokal.

    “Padat karya ini mengatasi dua persoalan sekaligus: mempercepat pembangunan fisik dan menurunkan angka pengangguran,” ujarnya.

    FPD dihadiri oleh para kepala SKPD/OPD, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan sektor swasta. Kepala Dinkes, dr. Reni Rosyida Muthmainnah, memastikan seluruh usulan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur dan anggaran.

    “Kami siap berkolaborasi dengan OPD terkait dan investor lokal untuk merealisasikan inovasi tersebut,” katanya. (Cr5)

  • Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    SUKABUMIKITA.ID – SMK Yasti Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan siswa-siswi yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. Terbaru, sekolah kejuruan ternama ini resmi menjalin kerja sama strategis dengan ION Network, sebuah perusahaan penyedia layanan dan infrastruktur jaringan internet yang tengah berkembang pesat.

    Kerja sama ini diresmikan dalam acara yang digelar di Ruang Pertemuan SMK Yasti Sukabumi, pada Rabu (30/04/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin selaku Dewan Pembina Yayasan Yasti, serta perwakilan dari ION Network, termasuk Adid dari divisi Human Resources Development (HRD).

    Dalam sambutannya, Dr. Asep menekankan pentingnya adaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan munculnya kecerdasan buatan (AI). Ia mengingatkan bahwa dunia kerja kini bukan hanya menuntut kompetisi antar manusia, tapi juga dengan mesin.

    “Dulu pekerjaan membutuhkan SDM untuk menyelesaikannya. Sekarang, sudah banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh AI. Karena itu, memiliki skill khusus adalah keharusan,” ujarnya di hadapan para siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

    Lebih jauh, ia menyebut kerja sama dengan ION Network sebagai peluang besar. Tak hanya memperluas wawasan siswa lewat seminar, kerja sama ini juga membuka jalan menuju dunia kerja.

    “Ada ratusan lowongan teknisi jaringan internet bagi lulusan TKJ. Intinya, lulusan TKJ SMK Yasti dijamin bisa langsung kerja,” tegas Dr. Asep.

    Usai penandatanganan kerja sama, acara dilanjutkan dengan seminar motivasi dan pengenalan dunia kerja yang diikuti oleh seluruh siswa TKJ SMK Yasti. Seminar ini menghadirkan Adit, HRD ION Network, sebagai narasumber utama.

    Dalam paparannya, Adid memberikan berbagai tips dan wawasan kepada para siswa. Ia menekankan pentingnya menentukan target pasca kelulusan, mengenali potensi diri, serta memilih jalur karier sesuai minat dan bakat.

    “Sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat untuk memahami diri sendiri. Cari tahu apa yang kamu suka, apa yang kamu bisa, lalu tulis impian itu dan mulai dengan langkah kecil,” ujar Adid memotivasi.

    Ia juga membagikan tips praktis agar siswa lebih siap memasuki dunia kerja, mulai dari membuat CV yang sederhana dan jujur, hingga latihan wawancara kerja, membangun personal branding, serta pentingnya menjalin relasi dan bergabung dengan komunitas.

    Dalam sesi materi teknis, perwakilan ION Network juga memperkenalkan profil perusahaan, jenis pekerjaan di bidang jaringan internet, hingga success story dari berbagai proyek yang telah mereka jalankan. Siswa diperkenalkan pada realita industri jaringan serta peluang kerja nyata yang tersedia di ION Network.

    Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa yang antusias mengikuti setiap sesi. Banyak dari mereka menyatakan termotivasi untuk mulai merancang masa depan mereka lebih awal.

    Dengan kerja sama ini, SMK Yasti Sukabumi tak hanya membuktikan kepeduliannya terhadap kemajuan jurusan TKJ, tetapi juga membuka gerbang besar menuju dunia industri bagi para siswanya. Dunia kerja menanti, dan SMK Yasti memastikan lulusannya siap bersaing. (Cr5)

  • Tahapan Akhir, 3 Nama Calon Sekda Kota Sukabumi Diterima Walikota

    Tahapan Akhir, 3 Nama Calon Sekda Kota Sukabumi Diterima Walikota

    SUKABUMIKITA.ID – Tahapan seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi telah resmi rampung. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memastikan proses seleksi berjalan secara objektif dan bebas dari intervensi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ayep dalam wawancara khusus bersama wartawan di Balai Kota, Selasa (29/4/2025).

    “Saya tidak mempublikasikan nilai-nilai hasil seleksi. Yang jelas, seluruh tahapan seleksi oleh panitia seleksi (pansel) sudah selesai. Sejak awal hingga akhir, saya tidak pernah bertemu dengan anggota pansel. Artinya, saya tidak cawe-cawe,” tegas Ayep.

    Ia menjelaskan, sikap tidak mencampuri urusan pansel diambil untuk menjaga integritas proses seleksi. Hingga tahapan akhir, dirinya tidak berkomunikasi secara langsung dengan tim pansel.

    Setelah proses seleksi ditutup, Ayep mengaku telah menerima laporan resmi dari pansel. Dalam laporan tersebut, terdapat tiga nama peserta dengan kategori nilai tertinggi dari total enam peserta yang lolos seleksi administrasi dan tahap selanjutnya.

    “Tiga nama dengan nilai tertinggi sudah saya terima. Sesuai arahan saya, hasil ini tidak boleh dipublikasikan ke publik untuk menjaga kerahasiaan dan kondusivitas,” ungkapnya.

    Wali kota menyebut, ketiga nama tersebut akan segera diajukan ke Gubernur Jawa Barat untuk mendapatkan persetujuan dalam penetapan Sekda Kota Sukabumi yang definitif.

    “Mungkin besok lusa saya ajukan ke provinsi. Siapa pun yang nantinya dipilih, itu adalah hasil kerja profesional pansel. Saya percaya sepenuhnya pada kredibilitas mereka,” ujarnya.

    Menurut Ayep, panitia seleksi yang ditunjuk merupakan tim yang telah berpengalaman dalam melaksanakan seleksi jabatan tinggi pratama. Ia menekankan, jika seorang peserta tidak memenuhi standar kompetensi untuk menjadi sekda, maka mustahil memperoleh nilai yang tinggi.

    “Kalau tidak layak, pasti tidak akan dapat nilai baik. Pansel sangat objektif,” tambahnya.

    Sebagai informasi, jabatan Sekretaris Daerah Kota Sukabumi saat ini masih diisi oleh penjabat (Pj). Dengan rampungnya seleksi, diharapkan dalam waktu dekat Kota Sukabumi akan segera memiliki sekda definitif yang mampu menggerakkan roda pemerintahan secara optimal. (Cr5)

  • Kota Sukabumi Capai 100 Persen Status Bebas Buang Air Besar Sembarangan

    Kota Sukabumi Capai 100 Persen Status Bebas Buang Air Besar Sembarangan

    SUKABUMI – Sebanyak 33 kelurahan di Kota Sukabumi telah melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Terbebas Dari Kebiasan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sehingga wilayah di Kota Sukabumi sudan 100 persen ODF.

    “Pencapaian ODF atau stop BABS tahun 2024 sebesar 90.9 persen terdiri dari 30 kelurahan yang telah deklarasi sebagai kelurahan ODF pada tahun 2022,” ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam kegiatan deklarasi ODF yang digelar di Oproom Setda Kota Sukabumi, Selasa (29/4/2025). Dan tahun 2025 yang akan deklarasi ODF sebanyak 3 kelurahan sehingga pencapaian angka ODF Kota Sukabumi sebesar 100 persen.

    Kali ini, ada tiga kelurahan yang deklarasi ODF yakni Kelurahan Kebonjati, Nyomplong dan Warudoyong. Deklarasi ODF ini untuk mewujudkan Kota Sukabumi sehat sebagaimana pedoman penyelenggaraan kapupaten/kota sehat aesuai peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005.

    Dalam aturan itu terang Ayep disebutkan tatanan kota sehat di kelompokan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus yang disesuaikan dengan kondisi dan spesifik wilayah. Sesuai Permenkes Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri dari 5 pilar. Ke limanya yakni stop buang air besar sembarangan, dan cuci tangan pakai sabun pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.

    Berikutnya pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga. “Kami terus berupaya untuk meningkatkkan capaian presentasi ODF,” cetus Ayep.

    Pertama melakukan pemicuan serta evaluasi pasca pemicuan dalam hal perubahan prilaku hidup bersih dan sehat terutama percepatan stop babs di semua wilayah. Kedua penguatan komitmen bersama antara pemerintah dengan tokoh masyarakat dan juga stakeholder yang terlibat untuk melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat.

    Ketiga melakukan untuk pembangunan intervensi septictank bagi masyarakat yang tidak mampu dari dana APBD. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Dorong Mutu Pelayanan Klinik Lewat Monev dan Sosialisasi Permenkes Baru

    Dinkes Kota Sukabumi Dorong Mutu Pelayanan Klinik Lewat Monev dan Sosialisasi Permenkes Baru

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat klinik, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menggelar pertemuan bersama seluruh pengelola klinik yang beroperasi di wilayah Kota Sukabumi, Senin (28/04/2025).

    Kegiatan yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan tersebut diikuti sebanyak 39 klinik, terdiri dari 33 klinik swasta dan 6 klinik milik pemerintah.

    Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi, dr. Lulis Delawati, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penyelenggaraan pelayanan klinik, sekaligus menyosialisasikan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Standar Usaha Klinik.

    “Monitoring dan evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa seluruh klinik di Kota Sukabumi telah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah,” jelas dr. Lulis kepada awak media.

    Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pemahaman menyeluruh terkait regulasi terbaru, termasuk persyaratan administrasi, teknis, serta sumber daya manusia yang harus dipenuhi oleh penyelenggara klinik.

    “Selain itu, dibahas pula langkah-langkah perbaikan layanan yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Dinkes Kota Sukabumi juga menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi layanan kesehatan primer, khususnya melalui penguatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama seperti klinik.

    “Harapannya, seluruh klinik bisa beroperasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, serta terjangkau bagi masyarakat,” tutur dr. Lulis.

    Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala untuk memastikan standar pelayanan klinik di Kota Sukabumi terus meningkat dari waktu ke waktu. (Cr5)

  • Jejak Panjang Band Wali: Dari Fiera hingga Menjadi Raja Lagu Religi

    Jejak Panjang Band Wali: Dari Fiera hingga Menjadi Raja Lagu Religi

    SUKABUMIKITA.ID – Siapa yang tak kenal Wali, band yang lagu-lagunya begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia? Tapi tidak banyak yang tahu bahwa perjalanan panjang mereka bermula dari sebuah band bernama Fiera yang terbentuk pada 31 Oktober 1999.

    Nama Fiera diambil dari inisial para pendirinya: Faank (vokal), Tomi (drum), Endang (bass), Raden (gitar ritme), dan Apoy (lead gitar). Pada 2005, mereka sempat merilis single “Maafkan Aku Tak Setia”. Namun di 2006, Endang dan Raden memutuskan hengkang karena kesibukan masing-masing, membuat Fiera kehilangan dua pilar penting.

    Tak ingin patah semangat, Fiera mengambil langkah strategis: mengisi kekosongan dengan mempertebal harmonisasi lewat keyboard. Ovie bergabung sebagai pemain keyboard, dan Nunu mengambil alih posisi bassis. Saat itulah, lahir nama baru: Wali.

    Album Perdana: Orang Bilang

    Wali menembus industri rekaman lewat album debut bertajuk Orang Bilang yang dirilis 26 Maret 2008. Single utama mereka, “Dik”, langsung meledak di pasaran. Video klipnya yang dibintangi Shireen Sungkar makin memperkuat popularitas lagu ini. Hanya dalam beberapa bulan, “Dik” menjadi nada sambung pribadi (RBT) untuk sejuta pelanggan ponsel di Indonesia, sebuah prestasi yang luar biasa untuk pendatang baru.

    Sukses Berlanjut dan Perubahan Formasi

    Setelah album perdana, Wali semakin mantap. Mereka merilis album kedua dengan single “Cari Jodoh” yang tak kalah fenomenal. Berkat keberhasilan RBT lagu ini, Wali bahkan mendapat hadiah umroh dari label Nagaswara dan manajemen Positif Art Entertainment.

    Namun pada Mei 2009, Nunu mengundurkan diri dari band. Meski sempat diwarnai isu perselisihan, Faank menegaskan keluarnya Nunu tidak disebabkan konflik internal. Kini, Nunu disebut menggarap proyek bersama musisi Yuke Sampurna.

    Raja Lagu Religi dan Dunia Akting

    Tak hanya piawai di musik pop, Wali juga merajai lagu-lagu religi. Mereka konsisten merilis album religi setiap bulan Ramadan, seperti Ingat Sholawat (2009), Wali Album Religi (2011), hingga Special Religi Wali Cari Berkah (2013).

    Tak berhenti di musik, Wali juga mencoba dunia akting lewat film Baik-Baik Sayang pada 2011, serta terlibat dalam berbagai serial televisi seperti Islam KTP hingga sinetron populer Amanah Wali yang tayang berkelanjutan sejak 2017 hingga 2025.

    Konsisten Berkarya

    Hingga kini, Wali yang diperkuat Faank, Apoy, Tomi, Ovie, dan anggota tambahan Eki tetap aktif berkarya. Mereka telah melahirkan banyak album studio seperti Cari Jodoh (2009), Aku Bukan Bang Toyib (2011), Doa’in Ya Penonton (2015), hingga 20.20 (2020).

    Wali juga rutin merilis single, termasuk hits terbaru seperti “Qodarullah” (2023) dan “Forgive Me” (feat. Mostafa Atef) di 2025 ini.

    Tetap Menyala

    Dari jalur pop, religi, hingga dunia akting, Wali membuktikan eksistensi mereka lebih dari sekadar band biasa. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka terus menorehkan karya dan menginspirasi jutaan penggemar di tanah air. (Cr5)

  • Barcelona Juara Copa del Rey 2025 Usai Kalahkan Real Madrid 3-2 Lewat Drama Extra Time!

    Barcelona Juara Copa del Rey 2025 Usai Kalahkan Real Madrid 3-2 Lewat Drama Extra Time!

    SUKABUMIKITA.ID Barcelona kembali membuktikan dominasinya di pentas El Clasico setelah mengalahkan Real Madrid dengan skor 3-2 dalam final Copa del Rey 2025, Sabtu (26/04/2025) di Stadion La Cartuja, Seville.

    Pertandingan sarat gengsi ini menjadi El Clasico kedelapan dalam sejarah partai puncak Copa del Rey, dan kembali menghadirkan drama hingga perpanjangan waktu.

    Jalannya Laga: Penuh Drama Hingga Extra Time

    Barcelona membuka keunggulan lebih dulu lewat aksi Pedri di menit ke-28, memanfaatkan celah di lini pertahanan Madrid.

    Namun Real Madrid bangkit di babak kedua. Kylian Mbappe menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas indah pada menit ke-70. Hanya berselang tujuh menit, sundulan Aurelien Tchouameni membawa Madrid berbalik unggul 2-1.

    Tampak seolah Los Blancos akan mengangkat trofi, namun Ferran Torres menghancurkan mimpi itu lewat gol penyeimbang di menit ke-84, memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan.

    Di extra time, bek Barcelona Jules Kounde menjadi pahlawan. Melalui sepakan keras mendatar pada menit ke-116, Kounde membawa Blaugrana unggul 3-2 dan mengunci kemenangan dramatis atas rival bebuyutan mereka.

    Barcelona Tambah Koleksi Gelar

    Kemenangan ini membuat Barcelona resmi meraih trofi Copa del Rey ke-32 dalam sejarah klub mereka, memperkuat status sebagai raja kompetisi ini.

    Bagi Real Madrid, kekalahan ini terasa menyakitkan. Ini adalah kali kedua musim ini mereka harus menyaksikan Barcelona berpesta trofi setelah sebelumnya juga kalah telak 2-5 di final Piala Super Spanyol 2025.

    Ancelotti: Kami Sebenarnya Lebih Dekat ke Trofi

    Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mengungkapkan kekecewaannya seusai laga. Ia menilai anak asuhnya tampil lebih baik sepanjang pertandingan dan layak menang.

    “Kami menguasai jalannya pertandingan. Kami sudah memberikan semua yang kami miliki. Tidak ada yang perlu disesali, hanya rasa sakit karena kami sudah sangat dekat dengan kemenangan,” ujar Ancelotti, dikutip dari Marca.

    Kini, Real Madrid harus mengalihkan fokus penuh mereka ke LaLiga. Dengan lima laga tersisa, Madrid masih tertinggal 4 poin dari Barcelona dalam perburuan gelar liga domestik musim ini. (Cr5)