Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • Waspadai Penularan Penyakit Lewat Udara, SKUDR Diterapkan di Seluruh Puskesmas Sukabumi

    Waspadai Penularan Penyakit Lewat Udara, SKUDR Diterapkan di Seluruh Puskesmas Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mulai melaksanakan program pemantauan Kualitas Udara Dalam Ruang (SKUDR) sebagai bentuk upaya mencegah penyebaran penyakit menular seperti influenza, tuberkulosis (TBC), pneumonia, Covid-19, asma, dan gangguan saluran pernapasan lainnya. Kegiatan ini dilakukan secara masif di seluruh wilayah kota melalui keterlibatan seluruh puskesmas.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, menyampaikan bahwa SKUDR merupakan bagian dari strategi promotif dan preventif yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang tersembunyi di dalam lingkungan rumah tangga.

    “Survei ini dilakukan di seluruh puskesmas, dan setiap puskesmas akan mengambil sampel dari 30 rumah tangga di wilayahnya masing-masing. Tujuannya untuk mengetahui gambaran nyata kondisi udara di dalam rumah masyarakat,” ujarnya, Seni (30/06/2025).

    Menurut Reni, kualitas udara dalam ruang menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan keluarga. Udara yang tidak bersih dan sirkulasi yang buruk berpotensi menjadi jalur penularan berbagai penyakit yang menyebar lewat droplet atau partikel di udara.

    “Data yang dikumpulkan dari survei ini akan menjadi dasar bagi kami untuk menyusun intervensi yang sesuai, baik berupa edukasi, perbaikan sanitasi rumah, hingga penyuluhan perilaku hidup sehat,” tambahnya.

    Ciptakan Hunian Sehat dan Bebas Penyakit

    Dinkes Kota Sukabumi menilai kegiatan ini sebagai langkah strategis yang berdampak jangka panjang terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Selain itu, program SKUDR juga sejalan dengan misi pemerintah daerah dalam membangun lingkungan hunian yang aman dari paparan penyakit menular berbasis udara.

    “Kami tidak ingin hanya bersikap reaktif setelah kasus muncul. Pencegahan adalah kunci. Lewat SKUDR ini, kita bisa mengintervensi sebelum penyakit menyebar lebih luas,” jelas Reni.

    Pelaksanaan SKUDR juga sekaligus menjadi bentuk nyata dari komitmen Pemerintah Kota Sukabumi dalam memperkuat sistem kesehatan lingkungan yang berorientasi pada masyarakat. Reni berharap kegiatan ini dapat memperkuat kesadaran masyarakat dalam menjaga kualitas udara dan kebersihan lingkungan tempat tinggal.

    “Dengan adanya SKUDR, kami ingin membangun kesadaran bersama bahwa rumah yang sehat adalah bagian dari perlindungan diri dari penyakit. Kolaborasi antara petugas kesehatan dan masyarakat sangat kami harapkan agar hasil yang dicapai bisa maksimal,” pungkasnya. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Siaga Hadapi Ancaman Varian Baru Covid-19

    Dinkes Kota Sukabumi Siaga Hadapi Ancaman Varian Baru Covid-19

    SUKABUMIKITA.ID – Potensi ancaman dari gelombang baru Covid-19 membuat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi kembali mengambil langkah proaktif. Sejumlah strategi pencegahan diperkuat menyusul peringatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) terkait munculnya varian baru seperti XEC, JN.1, LF.7, dan NB.1.8 yang dilaporkan menyebar di negara-negara Asia, termasuk Thailand, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

    Arahan ini tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes Nomor SR.03.01/C/1422/2025 yang dikeluarkan pada 23 Mei 2025. Seluruh pemerintah daerah, termasuk Kota Sukabumi, diminta untuk kembali menegakkan protokol kesehatan, mengaktifkan deteksi dini di fasilitas layanan kesehatan, serta melakukan pemetaan risiko untuk mencegah transmisi lebih luas.

    Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Dr. Reni R. Muthmainnah, M.Kes., menyatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan langkah konkret, terutama melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). Fokus utama diarahkan pada penguatan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta peningkatan kesiapsiagaan di seluruh fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, hingga rumah sakit.

    “Kami memperkuat sistem yang selama ini telah berjalan. Edukasi ke masyarakat kembali digencarkan agar mereka sadar pentingnya menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan dan memakai masker saat perlu,” ujar Reni saat ditemui pada Kamis (26/06/2025).

    Ia juga menegaskan, hingga saat ini belum ditemukan kasus baru Covid-19 di Kota Sukabumi. Namun, Dinkes tidak ingin kecolongan. Proses deteksi dini terus ditingkatkan agar setiap potensi penyebaran dapat ditangani sejak awal.

    Belajar dari Pandemi Sebelumnya

    Kota Sukabumi punya pengalaman panjang menghadapi pandemi Covid-19. Kasus pertama tercatat pada 1 April 2020, menandai awal masa krisis yang memukul berbagai sektor. Pada periode Mei-Juni 2020, kota ini sempat mencatat prestasi sebagai zona hijau dengan tingkat positivity rate di kisaran 1-2 persen.

    Kala itu, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jawa Barat sangat membantu menekan angka kasus. Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin sempat mengunjungi Kota Sukabumi untuk meninjau kesiapan pembelajaran tatap muka yang dijadikan percontohan nasional.

    Belajar dari pengalaman tersebut, Dinkes kini tidak ingin terlena. Ancaman dari varian baru dinilai cukup serius karena tingkat penyebarannya lebih cepat dibandingkan varian sebelumnya.

    “Kami mendorong masyarakat untuk kembali waspada. Jangan menunggu kasus melonjak baru bertindak. Penting menjaga imunitas, melaporkan gejala kesehatan, dan mendukung upaya preventif yang dilakukan pemerintah,” tegas Reni.

    Selain itu, kolaborasi menjadi kunci. Dinkes menggandeng berbagai elemen masyarakat serta tenaga kesehatan dalam memperkuat sistem respons di lapangan.

    “Kita semua punya peran penting dalam menghadapi gelombang ini. Masyarakat, fasilitas kesehatan, dan pemerintah harus satu visi demi keselamatan bersama,” tandasnya. (Cr5)

  • SPMB 2025 Kota Sukabumi Usung Tagline “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat”

    SPMB 2025 Kota Sukabumi Usung Tagline “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat”

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah mematangkan pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025. Proses ini menjadi salah satu agenda penting untuk memastikan akses pendidikan di Sukabumi berjalan adil, transparan, dan merata di semua jenjang.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menjelaskan bahwa penyusunan SPMB 2025 telah memasuki tahap krusial. Sejumlah langkah strategis kini tengah dijalankan secara paralel, mulai dari penyusunan Peraturan Wali Kota (Perwal), pembentukan panitia pelaksana, penyusunan petunjuk teknis (juknis), hingga agenda sosialisasi kepada masyarakat dan sekolah-sekolah.

    “Kami ingin setiap tahapan berjalan cermat dan transparan agar proses seleksi tahun ini lebih adil dan memberikan pengalaman yang baik bagi seluruh calon siswa,” ujar Punjul, Rabu (25/06/2025).

    Empat Jalur Penerimaan, Fokus pada Pemerataan Akses

    Pelaksanaan SPMB 2025 tetap mengacu pada Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025, yang mengatur empat jalur penerimaan siswa, yakni zonasi, prestasi, afirmasi, dan mutasi. Menurut Punjul, keempat jalur ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam membuka akses pendidikan bagi semua anak, tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi.

    “Zonasi tetap menjadi jalur utama, namun kami juga memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi, penerima afirmasi, serta anak-anak dari keluarga yang berpindah tempat tinggal karena pekerjaan orang tua,” terangnya.

    Selain sistem zonasi, tahun ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menambahkan mekanisme rayonisasi sebagai pelengkap kebijakan. Sistem ini diharapkan dapat mengoptimalkan persebaran siswa agar tidak terpusat pada sekolah-sekolah tertentu.

    “Rayonisasi bukan pengganti zonasi, tapi penyempurna. Dengan begitu, distribusi siswa bisa lebih seimbang dan efisien,” tambahnya.

    Tagline Baru: “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat”

    Sebagai bentuk semangat pemerataan mutu pendidikan, SPMB tahun ini mengusung tagline “Sekolah Terdekat, Sekolah Terhebat.” Punjul menuturkan, slogan ini menggambarkan tekad Pemkot Sukabumi untuk memastikan bahwa semua sekolah memiliki kualitas yang setara.

    “Kami ingin mengubah pola pikir masyarakat bahwa sekolah terbaik bukan selalu yang populer, tapi yang terdekat, nyaman, dan berkualitas. Semua sekolah harus jadi kebanggaan di wilayahnya masing-masing,” ungkap Punjul.

    Ia menambahkan, sekolah yang dekat dengan rumah memberi banyak manfaat—anak lebih cepat berangkat, tidak lelah di jalan, mudah diawasi orang tua, serta memiliki waktu lebih untuk istirahat dan belajar.

    Evaluasi dan Perbaikan Sistem SPMB

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi juga telah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan SPMB di tahun-tahun sebelumnya. Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar perbaikan agar sistem seleksi tahun ini berjalan lebih tertib dan bebas dari kendala teknis.

    “Kami pelajari semua masukan dari masyarakat, termasuk kendala teknis yang pernah terjadi. Tahun ini sistem informasi, pengawasan, dan mekanisme seleksi akan kami perbaiki agar lebih matang,” jelas Punjul.

    Selain itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berkomitmen memperkuat prinsip pendidikan inklusif. Hal itu, untuk memastikan semua anak memiliki akses yang setara untuk belajar dan berkembang di sekolah.

    “Setiap anak berhak atas pendidikan yang layak tanpa diskriminasi. Inilah semangat kami untuk mewujudkan Sukabumi yang lebih maju melalui pendidikan,” pungkasnya. (Cr5)

  • Anggota DPRD Kritik Skema KPBU PJU Kota Sukabumi: Proyek Ambisius di Tengah Defisit Anggaran

    Anggota DPRD Kritik Skema KPBU PJU Kota Sukabumi: Proyek Ambisius di Tengah Defisit Anggaran

    SUKABUMIKITA.ID – Anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Danny Ramdhani, secara terbuka mempertanyakan pernyataan Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, terkait target pelaksanaan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Penerangan Jalan Umum (PJU) yang dijadwalkan mulai awal 2026.

    Menurut Danny, pernyataan tersebut muncul tanpa terlebih dahulu dibahas bersama DPRD Kota Sukabumi. Ia menganggap langkah Wali Kota Sukabumi sebagai tindakan yang tergesa dan tidak menghormati mekanisme formal dalam penganggaran daerah.

    “Pembahasannya belum rampung dengan DPRD, tapi sudah menyatakan target PJU berjalan tahun 2026. Apalagi dengan skema utang,” ujar Danny, Rabu (25/06/2025).

    Danny, yang juga menjabat Ketua Fraksi PKS, menilai proyek tersebut menunjukkan lemahnya pemahaman wali kota terhadap mekanisme birokrasi dan pengelolaan keuangan daerah.

    “Seharusnya mekanisme penganggaran diselesaikan terlebih dahulu. Ini menunjukkan Wali Kota tidak memahami proses birokrasi dan keuangan daerah,” tegasnya.

    KPBU PJU Dianggap Ambisius dan Konsumti

    Lebih lanjut, Danny menyebut proyek KPBU dengan nilai anggaran Rp121 miliar sebagai proyek yang terlalu ambisius dan cenderung konsumtif. Ia mengkritik keputusan menganggarkan utang besar di tengah kondisi fiskal daerah yang masih lemah.

    “Terlalu gegabah menganggarkan utang sebesar itu hanya untuk penerangan jalan. Ini nilai yang sangat fantastis,” ucapnya.

    Hingga Juni 2025, Danny mencatat bahwa Kota Sukabumi masih mengalami defisit anggaran, yang seharusnya menjadi pertimbangan utama sebelum meluncurkan proyek baru dengan beban fiskal besar.

    “Kita tahu sampai bulan Juni ini saja masih defisit. Bagaimana mungkin kita tambah beban utang pertahun Rp22 miliar?” katanya.

    Ia juga menyoroti beban tambahan yang akan muncul dari biaya listrik 6.000 PJU baru yang direncanakan, yang hingga kini belum diperhitungkan secara rinci.

    “Terkait rencana KPBU ini sudah pernah dibahas sekali di DPRD. Namun saat itu mayoritas anggota badan anggaran menolak terkait rencana peminjaman uang tersebut,” tegasnya.

    Target 2026 Dinilai Terburu-Buru

    Sebelumnya, dalam pertemuan dengan Tim Simpul KPBU, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menargetkan bahwa seluruh unit PJU hasil proyek KPBU akan mulai menyala pada awal tahun 2026.

    “Titik simpul harus memahami konsep KPBU. Target kita adalah awal tahun 2026, seluruh PJU yang direncanakan sudah menyala,” kata Ayep, beberapa waktu lalu.

    Pernyataan itu dinilai Danny sebagai bentuk ambisi yang tidak memperhatikan proses birokrasi, kajian anggaran, serta koordinasi legislatif yang wajib dilakukan dalam proyek berbasis utang. (Cr5)

  • Serangan Rudal Iran Guncang Israel, Infrastruktur Listrik Terdampak

    Serangan Rudal Iran Guncang Israel, Infrastruktur Listrik Terdampak

    SUKABUMIKITA.ID – Israel kembali diguncang gelombang serangan rudal dari Iran pada Senin (23/06/2025), yang kali ini menyasar wilayah utara dan selatan negara tersebut.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa sebagian besar rudal berhasil dicegat sistem pertahanan udara, namun satu rudal jatuh di dekat fasilitas penting milik Perusahaan Listrik Israel (IEC).

    Akibat serangan tersebut, aliran listrik di sejumlah komunitas terganggu. IDF langsung mengeluarkan peringatan publik agar masyarakat segera masuk ke ruang perlindungan dan tetap tinggal di sana sampai pengumuman lebih lanjut.

    Menurut laporan Ynet News, delapan rudal diluncurkan oleh Iran dalam empat gelombang selama rentang waktu satu jam. Salah satu rudal berhasil menembus pertahanan dan menghantam area dekat fasilitas strategis milik IEC di wilayah selatan.

    “Gelombang rudal dari Iran mengganggu suplai listrik ke beberapa komunitas di wilayah selatan,” tulis IEC dalam siaran resminya. Lokasi jatuhnya rudal cukup dekat dengan instalasi listrik besar, sehingga menyebabkan pemadaman di sekitar 8.000 rumah.

    Pemerintah Targetkan Pemulihan dalam Tiga Jam

    Menteri Energi Israel menyampaikan bahwa pemulihan jaringan listrik sedang berlangsung. Ia menargetkan bahwa pasokan listrik akan kembali normal dalam waktu maksimal tiga jam.

    “Tim teknis dari perusahaan listrik telah bergerak cepat ke lokasi terdampak,” jelasnya. Mereka bekerja sama dengan pasukan keamanan untuk memastikan perbaikan berlangsung aman dan efisien.

    Sirene dan Prosedur Darurat Diberlakukan

    Beberapa saat setelah rudal terdeteksi, sirene peringatan berbunyi di sejumlah wilayah Israel utara. IDF mengerahkan unit darurat ke titik-titik yang dilaporkan menerima dampak proyektil.

    Juru bicara kepolisian Israel mengonfirmasi pengerahan petugas penjinak bom serta personel keamanan ke lokasi jatuhnya rudal. Mereka melakukan penyisiran, pengamanan, dan pemeriksaan struktur yang berpotensi rusak.

    “Sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan besar,” ujar juru bicara tersebut. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk tidak mendekati area yang terindikasi terdampak.

    Sebagian Wilayah Sudah Aman, Warga Diminta Tetap Waspada

    Setelah evaluasi keamanan, beberapa kawasan yang semula diwajibkan bertahan di ruang perlindungan kini diperbolehkan keluar. Namun, IDF tetap mengingatkan bahwa situasi masih dinamis dan potensi bahaya susulan tetap ada.

    Pihak militer Israel menegaskan bahwa sistem pertahanan akan terus disiagakan untuk menghadapi potensi serangan lanjutan. Warga diminta tetap mengikuti instruksi resmi dari pemerintah dan otoritas keamanan. (Cr5)

  • 1.000 Bhayangkari Masak Rendang 1 Ton di Sumbar, Cetak Rekor MURI

    1.000 Bhayangkari Masak Rendang 1 Ton di Sumbar, Cetak Rekor MURI

    SUKABUMIKITA.ID – Provinsi Sumatera Barat kembali mencuri perhatian publik melalui kegiatan spektakuler memasak satu ton rendang. Agenda ini berlangsung dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bhayangkara dan berhasil mencetak Rekor MURI.

    Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menyatakan bahwa capaian ini bukan hanya menunjukkan kehebatan kuliner Minangkabau. Ia menekankan, momentum ini juga penting untuk memperkuat citra rendang sebagai kuliner internasional.

    “Pemecahan rekor ini menjadi bentuk nyata pengakuan dunia terhadap warisan budaya kita. Namun lebih dari itu, kami berharap ini berdampak positif pada pelaku UMKM dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Muhidi, dikutip dari Antara, Senin (23/06/2025).

    1.000 Bhayangkari Masak Rendang Bareng, Cetak Rekor Nasional

    Acara pemecahan rekor digelar oleh Kepolisian Daerah Sumatera Barat. Sebanyak 1.000 Bhayangkari ikut serta dalam kegiatan memasak bersama (marandang) hingga menghasilkan 1.000 kilogram rendang, sekaligus mencatatkan diri dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

    Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, Kapolda Sumbar, mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan mempromosikan kuliner. Lebih jauh, rendang diposisikan sebagai simbol budaya yang merepresentasikan kekayaan tradisi masyarakat Minangkabau.

    Rendang: Kuliner Ikonik, Simbol Warisan Budaya Dunia

    Rendang telah lama dikenal sebagai makanan khas Minangkabau. Pada 2011 dan 2017, kuliner berbahan dasar daging ini dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia oleh CNN Travel.

    Tak hanya itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi juga menetapkan rendang sebagai warisan budaya tak benda Indonesia. Pengakuan ini menjadikan rendang sebagai bagian penting dalam identitas kuliner bangsa.

    Dorong UMKM dan Ekonomi Rakyat Lewat Marandang

    Muhidi menambahkan, potensi rendang tidak hanya sebagai simbol budaya, tetapi juga sebagai produk unggulan sektor ekonomi rakyat. Ia mendorong agar pemerintah dan swasta terus memfasilitasi pelaku UMKM dalam produksi, pengemasan, dan pemasaran rendang ke pasar internasional.

    “Rendang harus terus didorong menjadi produk andalan UMKM. Ini bisa menjadi penggerak ekonomi rakyat yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.

    Sementara itu, Kapolda Sumbar menyebut kegiatan marandang yang melibatkan Bhayangkari dan masyarakat menjadi wadah mempererat hubungan antara polisi dan warga. Ia menilai bahwa sinergi budaya dan keamanan akan memperkuat kohesi sosial di tengah masyarakat. (Cr5)

  • PKS Resmi Umumkan Susunan Pengurus DPP 2025–2030

    PKS Resmi Umumkan Susunan Pengurus DPP 2025–2030

    SUKABUMIKITA.IDPartai Keadilan Sejahtera (PKS) secara resmi mengumumkan susunan lengkap Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS periode 2025–2030. Pengumuman tersebut dilakukan langsung oleh Presiden PKS, Almuzzammil Yusuf, di Jakarta, Senin (23/06/2025).

    Pertama-tama, menurut Almuzzammil, struktur baru ini disusun berdasarkan kebutuhan strategis partai untuk menjawab tantangan kebangsaan. Selain itu, kepengurusan kali ini juga bertujuan memperkuat soliditas internal, profesionalitas, serta kapasitas pelayanan publik.

    “PKS akan melangkah lebih tangguh, lebih progresif, dan lebih siap menjawab rakyat Indonesia. Kepengurusan ini adalah wujud keseriusan kami membangun partai yang responsif, inklusif, dan relevan,” ujar Almuzzammil dalam keterangannya, dikutip dari Antara.

    Kepengurusan DPP PKS: Kombinasi Kader Muda dan Profesional

    Selanjutnya, formasi pengurus baru ini mengombinasikan kader-kader muda yang telah teruji dengan para profesional. Struktur tersebut mencakup berbagai bidang strategis, mulai dari politik, ekonomi, hingga bidang khusus seperti Kantor Staf Presiden.

    Adapun struktur pimpinan utama PKS periode 2025–2030 adalah sebagai berikut:

    • Presiden: Almuzzammil Yusuf

    • Sekretaris Jenderal: Muhammad Kholid

    • Bendahara Umum: Noerhadi

    Sementara itu, jajaran wakil sekretaris dan bendahara akan mengisi sektor strategis seperti organisasi, teknologi informasi, monitoring program, dan manajemen keuangan.

    Ragam Bidang dan Badan Internal

    Tidak hanya itu, PKS juga mengaktifkan sejumlah badan dan bidang penting, seperti:

    • Badan Pembinaan Pejabat Publik (Ketua: Haru Suandharu)

    • Badan Penelitian dan Pengembangan (Ketua: Haryo Setyoko)

    • Badan Legislasi Partai (Ketua: Zainudin Paru)

    • Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Ketua: Agoes Poernomo)

    • Bidang Pendidikan dan Kesehatan (Ketua: Hj. Kurniasih Mufidayati)

    • Bidang Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa (Ketua: Aang Kunaifi)

    • Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (Ketua: Anis Byarwati)

    Inovasi Baru: Kantor Staf Presiden PKS

    Menariknya, salah satu inovasi struktur kepengurusan kali ini adalah pembentukan Kantor Staf Presiden, yang diketuai oleh Pipin Sopian dan sekretarisnya Rangga Kusumo. Unit ini berfungsi untuk memperkuat sinergi internal partai serta mempercepat kebijakan strategis.

    Lebih jauh, PKS juga menyoroti pentingnya penguatan komunikasi digital, pembinaan UMKM, pengembangan olahraga, dan bidang sosial lainnya. Semua bidang ini akan bekerja secara terintegrasi guna menjawab kebutuhan zaman dan masyarakat.

    Kepemimpinan yang Progresif dan Terbuka

    Pada akhirnya, Almuzzammil menegaskan bahwa kepengurusan 2025–2030 hadir dengan semangat perubahan dan keterbukaan. Ia percaya, partai harus adaptif terhadap dinamika sosial-politik serta mampu hadir di tengah masyarakat sebagai solusi, bukan hanya oposisi. (Cr5)

  • Indonesia-Rusia Sepakati Kerja Sama Pembinaan Atlet Muda

    Indonesia-Rusia Sepakati Kerja Sama Pembinaan Atlet Muda

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Indonesia memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia di sektor olahraga. Fokus utama kerja sama ini adalah pembinaan atlet muda di cabang olahraga unggulan.

    Kesepakatan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menpora Dito Ariotedjo dan Menteri Olahraga Rusia Dr. Michael Degtyarev. Penandatanganan dilakukan di sela forum internasional SPIEF 2025, Kamis (19/06/2025) di Rusia.

    Atlet Muda Jadi Prioritas Pembinaan

    Menpora Dito menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan investasi jangka panjang. Tujuannya bukan hanya meraih medali, tetapi juga membangun karakter bangsa.

    “Ini investasi masa depan. Kita ingin membentuk solidaritas dan daya saing global,” tegas Dito dikutip dari Antara, Senin (23/06/2025).

    Kerja sama ini mencakup pelatihan atlet muda untuk cabang seperti bulu tangkis, atletik, voli, renang, senam, panahan, bela diri, dan panjat tebing.

    Pertukaran Pelatih dan Diplomasi Olahraga

    Isi MoU juga meliputi pertukaran pelatih dan pengetahuan, peningkatan eksposur internasional, serta pengembangan pusat pelatihan yang inklusif. Pemerintah Indonesia menilai diplomasi olahraga dapat memperkuat citra bangsa di dunia.

    Kolaborasi ini memperluas inisiatif sebelumnya antara PBSI dan Federasi Bulu Tangkis Rusia. Sebelumnya, kedua federasi telah menjajaki kerja sama dalam pelatihan dan pembinaan atlet.

    PBSI Kirim Delegasi ke Moskow

    PBSI mengirimkan delapan atlet pelatnas dan satu pelatih untuk mengikuti pertandingan persahabatan di GOR Territoriya Sporta, Moskow. Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari kunjungan Federasi Bulu Tangkis Rusia ke Pelatnas Cipayung, Jakarta, April lalu.

    Ketua Umum PBSI Fadil Imran memimpin delegasi bersama Taufik Hidayat, Armand Darmadji, Nugroho Slamet Wibowo, dan Tonny Wahyudi.

    PBSI Terbuka pada Kolaborasi Internasional

    Fadil Imran menegaskan bahwa PBSI siap membuka diri untuk kerja sama internasional. Menurutnya, kolaborasi seperti ini akan memperkuat upaya peningkatan kualitas bulu tangkis dunia.

    Diskusi dengan pihak Rusia juga mencakup rencana turnamen bersama serta pembentukan program pembinaan jangka panjang.

    Daftar Atlet yang Berlaga

    Atlet yang mengikuti laga persahabatan adalah Yohanes Saut Marcellyno, Ni Kadek Dhinda Amartya, Nikolaus Joaquin, Raymond Indra, Apriyani Rahayu, Febi Setianingrum, Verrel Yustin Mulia, dan Lisa Ayu Kusumawati. Pelatih Prasetyo Restu Basuki mendampingi mereka.

    PBSI juga membuka ruang kerja sama untuk turnamen bersama dan program pembinaan jangka panjang.

    Pemerintah Dukung Sinergi Olahraga

    Menpora menyambut baik keterlibatan PBSI dalam kerja sama ini. Ia menilai sinergi antara kementerian dan federasi olahraga sangat penting untuk memperluas jejaring global.

    “Kerja sama ini harus berdampak pada prestasi nasional. Kita butuh ekosistem pembinaan yang kuat dan adaptif,” kata Dito. (Cr5)

  • Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi Pantau SPMB 2025, Dorong Perbaikan Sistem Zonasi dan Online

    Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi Pantau SPMB 2025, Dorong Perbaikan Sistem Zonasi dan Online

    SUKABUMIKITA.ID Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di berbagai sekolah berjalan sesuai aturan. Sejauh ini, belum ditemukan indikasi pelanggaran atau praktik manipulatif dalam pelaksanaannya.

    Hal itu disampaikan Anggota Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKS, Danny Ramdhani, usai melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMP Negeri 1 Kota Sukabumi, Senin (23/06/2025).

    “Sejauh ini kami belum menemukan adanya pelanggaran. Semua masih sesuai prosedur,” ujar Danny kepada wartawan.

    Komitmen DPRD dalam Pengawasan

    Dalam sidaknya, Komisi 3 menelusuri berbagai aspek. Fokus utama berada pada sistem seleksi, transparansi informasi, serta potensi penyalahgunaan wewenang di tingkat sekolah.

    Danny menekankan pentingnya prinsip akuntabilitas, transparansi, objektivitas, dan keadilan dalam proses seleksi.

    “Pendidikan yang baik harus dimulai dari penerimaan siswa yang jujur dan adil. Itu fondasi penting,” katanya.

    BACA JUGA: Program MBG di Kota Sukabumi: 3.025 Pelajar Sudah Terima Manfaat Makan Bergizi

    Tidak Ada Aduan dari Masyarakat

    Selama proses pengawasan, Komisi 3 tidak menemukan indikasi kecurangan. Praktik-praktik seperti pengkondisian kuota atau negosiasi oleh oknum juga tidak terlihat.

    “Alhamdulillah, masyarakat juga belum menyampaikan pengaduan apa pun kepada kami,” tambahnya.

    Usulan Kembali ke Sistem Nilai Murni

    Meski mengapresiasi pelaksanaan SPMB tahun ini, Danny mengusulkan agar Pemerintah Kota Sukabumi mempertimbangkan sistem penerimaan berbasis nilai murni seperti era 1990-an.

    “Dulu lebih sederhana. Seleksi masuk pakai NEM. Menurut saya itu lebih fair dan mudah dipahami,” sarannya.

    BACA JUGA: DPRD Kota Sukabumi Nilai Proyek PJU Bukan Prioritas Pembangunan

    Sistem Terlalu Kompleks, Orang Tua Bingung

    Danny juga menyoroti kompleksitas sistem penerimaan saat ini. Kombinasi zonasi, afirmasi, dan jalur prestasi dianggap membingungkan banyak orang tua.

    “Bahkan untuk mendaftar secara online pun, masih banyak orang tua yang kesulitan,” ungkapnya.

    Komisi 3 DPRD Kota Sukabumi berkomitmen melanjutkan pengawasan terhadap pelaksanaan SPMB hingga tuntas. Tujuannya adalah memastikan bahwa akses pendidikan berjalan adil dan merata bagi seluruh warga Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Tekankan Kemandirian Fiskal dan Disiplin Anggaran SKPD

    Wali Kota Sukabumi Tekankan Kemandirian Fiskal dan Disiplin Anggaran SKPD

    SUKABUMIKITA.ID Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memimpin langsung Rapat Pimpinan SKPD yang digelar di Oproom Setda Kota Sukabumi, Senin (23/06/2025).

    Rapat ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Plh Sekda, para asisten daerah, staf ahli, kepala SKPD, direktur BUMD, camat, kepala bagian Setda, dan Ketua Tim Komunikasi Percepatan Pembangunan.

    Fokus Kemandirian Fiskal dan Optimalisasi PAD

    Dalam arahannya, Ayep Zaki menekankan pentingnya kemandirian fiskal. Ia mendorong setiap SKPD menggali potensi lokal dan tidak bergantung penuh pada dana pusat atau provinsi.

    “Kita harus hadirkan inovasi, gali potensi daerah, dan manfaatkan semua peluang yang ada untuk meningkatkan PAD,” tegas Ayep.

    Penegasan Disiplin Anggaran dan Akuntabilitas

    Wali Kota meminta agar anggaran disusun secara rinci dan akurat. Ia menegaskan bahwa tidak boleh ada anggaran yang tidak tercatat atau terlewat.

    “Setiap rupiah harus jelas peruntukannya. Kita akan evaluasi menyeluruh agar penggunaan anggaran benar-benar efektif dan adil,” ujarnya.

    Untuk dana khusus seperti cukai, pajak kendaraan, dan PJU, Ayep menegaskan agar penggunaannya mematuhi regulasi.

    “Kepatuhan bukan sekadar urusan administrasi. Ini soal menjaga kepercayaan publik,” tambahnya.

    BACA JUGA: Bappeda Kota Sukabumi Evaluasi RAD-PG 2025–2029, Pastikan Sinkronisasi dengan RPJMD

    Komunikasi Internal, Lapangan, dan Media Sosial

    Ia juga menekankan pentingnya komunikasi internal antarunit kerja. Jika ada kendala, ia meminta agar disampaikan langsung.

    “Kita harus punya komitmen etis. Kalau ada masalah, sampaikan langsung ke saya,” katanya.

    Selain itu, Ayep mendorong kepala SKPD, camat, dan lurah untuk aktif turun ke lapangan. Menurutnya, kehadiran pemerintah harus terasa langsung oleh masyarakat.

    Tak hanya itu, ia juga meminta semua kegiatan didokumentasikan dan dipublikasikan secara konsisten di media sosial.

    “Masyarakat berhak tahu apa yang sedang kita kerjakan,” ungkapnya.

    Penyelesaian Temuan BPK dan Reformasi Jabatan

    Terkait hasil audit BPK, Wali Kota memerintahkan SKPD untuk segera menyelesaikan seluruh rekomendasi.

    “Kita sudah bentuk Majelis Penyelesaian Kerugian Daerah. Jangan tunggu. Tahun 2026 harus bersih dari temuan berulang,” ujarnya tegas.

    Dalam hal mutasi jabatan, Ayep memastikan semua proses dilakukan sesuai aturan.

    “Mutasi itu bagian dari penyegaran organisasi. Jangan takut,” ucapnya.

    BACA JUGA: Wali Kota Sukabumi Targetkan Zero Stunting pada 2026, Ini Strateginya

    BUMD dan Bappeda Jadi Motor Pembangunan

    Wali Kota meminta BUMD dan BLUD agar proaktif menjadi penggerak ekonomi daerah. Ia juga memerintahkan Bagian Hukum segera menyelesaikan regulasi pendukung percepatan pembangunan.

    Untuk Bappeda, ia memberi perhatian khusus.

    “Rencana pembangunan harus lebih presisi, terukur, dan adaptif. Bappeda adalah kompas pembangunan. Jangan sampai kita kehilangan arah,” tandasnya.

    Sinergi dan Arah Pembangunan Jangka Panjang

    Rapat ini menjadi momentum penting untuk menyatukan visi dan strategi antarunit kerja di lingkungan Pemkot Sukabumi. Pemerintah menargetkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berdampak langsung bagi masyarakat. (Cr5)