Sukabumikita.id

Penulis: Redaksi

  • 7 Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Nanggeleng Gotong Royong Perbaiki Jalan Sikib

    7 Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Nanggeleng Gotong Royong Perbaiki Jalan Sikib

    SUKABUMIKITA.ID — Kondisi Jalan Sikib yang terletak di Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, semakin memprihatinkan. Pasalnya, jalan yang menjadi akses alternatif utama untuk menghindari kemacetan ini sudah nyaris tujuh tahun tak kunjung diperbaiki pemerintah.

    Akibat lamanya tidak ada perbaikan, warga sekitar akhirnya berinisiatif melakukan kerja bakti swadaya untuk menutup lubang jalan pada Sabtu (16/08/2025) sore. Aksi gotong royong tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan yang kerap menimpa pengguna jalan.

    Ketua RT 02/03, Niko Syahlan Ratmaja, mengatakan kondisi jalan yang rusak parah membuat warga tak bisa tinggal diam, bahkan hingga bertambahnya korban kecelakaan pengguna kendaaan yang melintas.

    “Hari ini kita sedang kegiatan kerja bakti swadaya masyarakat dalam aktivitas perbaikan jalan. Karena jalan Sikib ini merupakan akses utama yang sering dilalui pengguna jalan raya, terlebih saat kondisi macet di Jalan Ciaul ataupun dari arah Pintu Hek,” jelas Niko.

    Menurut Niko, hingga kini Jalan Sikib sudah hampir tujuh tahun tidak tersentuh perbaikan yang memadai. Lubang jalan semakin banyak dan membahayakan pengendara.

    “Faktanya, di sini itu banyak jalan berlubang dan sudah kurang lebih tujuh tahun tidak ada perbaikan dari pihak pemerintahan,” ungkapnya.

    Ia menambahkan, kondisi kerusakan jalan yang memang ramai dilalui pengendara tersebut, kerap menimbulkan kecelakaan.

    “Banyak kejadian warga maupun pengguna kendaraan yang terdampak, seperti kecelakaan atau terpeleset dari kendaraannya,” beber Niko.

    Warga berharap perbaikan segera dilakukan oleh pihak terkait. Sebab, jalan Sikib dinilai vital sebagai jalur alternatif ketika arus lalu lintas di pusat Kota Sukabumi padat.

    “Dulu pernah ada perbaikan di jalan Sikib, tapi hanya beberapa titik dan tidak sampai ke wilayah kami ini. Kami meminta kepada pihak terkait agar bisa segera memberikan solusi atas permasalahan ini,” tegasnya.

    Niko menyebut, warga sebenarnya sudah menyampaikan pengajuan perbaikan jalan melalui berbagai forum resmi, termasuk musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di tingkat kelurahan. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut.

    “Sebelumnya sudah ada pengajuan dari warga melalui berbagai wadah termasuk Musrenbang di kelurahan. Tapi memang, sampai saat ini sudah bertahun-tahun tidak kunjung ada realisasinya,” pungkasnya. (Cr5)

     

  • 33 Koperasi Merah Putih di Sukabumi Akan Terima Dana Hibah Rp20 Juta

    33 Koperasi Merah Putih di Sukabumi Akan Terima Dana Hibah Rp20 Juta

    SUKABUMIKITA.ID – Sebanyak 33 Koperasi Merah Putih (KMP) di Kota Sukabumi akan menerima dana hibah masing-masing Rp20 juta dari Pemerintah Daerah Kota Sukabumi. Penyaluran dana hibah tersebut direncanakan pada anggaran perubahan APBD 2025, sekitar bulan September atau Oktober mendatang.

    Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kota Sukabumi, Agus Mulyana, membenarkan rencana tersebut.

    “Ya betul, di anggaran perubahan nanti, pada bulan September atau Oktober akan disalurkan hibah untuk seluruh KMP di Kota Sukabumi,” ujar Agus, Sabtu (16/08/2025).

    Sesuai Aturan dan Juknis

    Agus menjelaskan, penyaluran hibah ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.

    “Jadi dana hibah itu sesuai dengan petunjuk teknisnya. Tujuannya untuk membantu pergerakan awal koperasi,” jelasnya.

    Dana hibah tersebut diharapkan bisa menjadi modal awal yang mendorong pengembangan usaha koperasi. Agus menegaskan, setiap KMP penerima hibah wajib memanfaatkan dana secara tepat sesuai dengan proposal dan rencana kegiatan yang sudah diajukan.

    “Kita berharap dana hibah tersebut bisa digunakan untuk modal awal koperasi dalam pengembangan,” tambahnya.

    Dorong Ekonomi Masyarakat

    Program hibah untuk Koperasi Merah Putih ini merupakan bagian dari dukungan pemerintah pusat dan daerah dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, khususnya di sektor koperasi.

    Pemerintah berharap, bantuan tersebut dapat meningkatkan produktivitas, kemandirian, serta peran koperasi dalam menggerakkan roda ekonomi di Kota Sukabumi. (Cr5)

  • Kasus Narkoba Guncang RS Bunut Sukabumi, 10 Pegawai Terjerat Termasuk ASN

    Kasus Narkoba Guncang RS Bunut Sukabumi, 10 Pegawai Terjerat Termasuk ASN

    SUKABUMIKITA.ID – Sebanyak 10 karyawan Unit Organisasi Bersifat Khusus (UOBK) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin SH atau yang dikenal dengan RS Bunut Kota Sukabumi terindikasi menggunakan narkoba. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN).

    Plt Direktur RSUD R. Syamsudin SH, Yanyan Rusyandi, mengatakan temuan ini merupakan hasil program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang secara rutin melakukan screening penyalahgunaan narkoba terhadap pegawai.

    “Program ini sudah dilakukan periodik. Dalam perjalanan akhir-akhir ini didapatkan 10 orang karyawan yang terindikasi penyalahgunaan napza baik secara langsung maupun tidak langsung,” ujar Yanyan kepada wartawan, Sabtu (15/08/2025).

    Rincian Pegawai Terindikasi

    Berdasarkan hasil pemeriksaan internal, Yanyan merinci bahwa dari 10 orang tersebut terdiri dari sembilan pegawai rumah sakit dan satu pegawai outsourcing. Mereka berasal dari bagian administrasi dan perawat, termasuk empat ASN yang kini sedang diproses lebih lanjut.

    “Kami sudah lakukan klarifikasi dan konfirmasi kepada yang bersangkutan, lalu diambil tindakan sesuai aturan,” ungkap Yanyan.

    Untuk pegawai ASN, proses penanganan dilimpahkan ke Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta Inspektorat Kota Sukabumi. Sementara itu, enam pegawai lainnya—yang terdiri dari lima perawat, empat tenaga administrasi, dan satu pekerja outsourcing—langsung diberhentikan dari pekerjaannya.

    Penyebab dan Penanganan

    Menurut Yanyan, beberapa pegawai mengaku menyalahgunakan narkoba karena stres menghadapi permasalahan rumah tangga, sementara lainnya hanya sekadar mencoba-coba.

    “Dalam menangani kasus ini, manajemen rumah sakit sangat berhati-hati dan berkoordinasi dengan pihak berkompeten. Namun, prinsip utama kami tetap memastikan pelayanan kepada masyarakat berjalan aman dan berkualitas,” tegasnya.

    Dengan adanya temuan ini, RSUD Syamsudin SH menegaskan akan terus memperketat pengawasan internal dan memperkuat program K3RS agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. (Cr5)

  • Diskominfo Kota Sukabumi Terima 18 Laporan Warga Melalui SP4N-LAPOR Sepanjang Juli 2025

    Diskominfo Kota Sukabumi Terima 18 Laporan Warga Melalui SP4N-LAPOR Sepanjang Juli 2025

    SUKABUMIKITA.ID – Layanan aduan publik berbasis digital, Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat (SP4N-LAPOR), terus menjadi kanal utama warga Kota Sukabumi untuk menyampaikan keluhan maupun saran.

    Berdasarkan catatan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, sepanjang Juli 2025 tercatat 18 laporan yang masuk melalui platform tersebut.

    Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Diskominfo Kota Sukabumi, Tantan Sontani, menyebutkan bahwa laporan warga meliputi berbagai isu pelayanan publik.

    “Isinya cukup bervariasi, mulai dari persoalan administrasi kependudukan, pendidikan, kondisi infrastruktur seperti jalan dan gorong-gorong, masalah kepegawaian, hingga urusan ketertiban dan fasilitas umum,” ujarnya, Jumat (15/08/2025).

    Dari total laporan tersebut, dua di antaranya berada di luar kewenangan Pemerintah Kota Sukabumi, sedangkan dua laporan lainnya masih tertunda karena data yang diberikan pelapor belum lengkap.

    Menurut Tantan, tren ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pengawasan pelayanan publik. Ia juga mengapresiasi perangkat daerah yang cepat merespons laporan.

    “Respon cepat yang diberikan SKPD menjadi indikator positif bahwa mekanisme pengaduan mulai berjalan sesuai harapan,” katanya.

    Akses SP4N-LAPOR Semakin Mudah

    Diskominfo mengimbau warga untuk memanfaatkan layanan ini tidak hanya untuk keluhan, tetapi juga untuk menyampaikan saran dan masukan. Masyarakat dapat mengakses SP4N-LAPOR melalui:

    • SMS ke 1708

    • Situs web: lapor.go.id

    • Aplikasi SP4N-LAPOR di perangkat Android dan iOS

    “Semua laporan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur. Jadi, jangan ragu untuk menyampaikan permasalahan maupun ide perbaikan,” tutup Tantan. (Cr5)

  • Satnarkoba Sukabumi Kota Bongkar Peredaran 2.350 Butir Obat Keras

    Satnarkoba Sukabumi Kota Bongkar Peredaran 2.350 Butir Obat Keras

    SUKABUMIKITA.ID – Jajaran Satuan Narkoba Polres Sukabumi Kota berhasil membekuk seorang pria berinisial FRW (27), warga Ciaul, Kecamatan Cikole, yang diduga terlibat dalam peredaran obat keras terbatas (OKT) jenis Tramadol HCI. Penangkapan dilakukan di kawasan Jalan Suryakencana, Kecamatan Cikole, pada Senin (11/08) sekitar pukul 13.30 WIB.

    Dalam operasi tersebut, polisi menyita 2.350 butir Tramadol HCI, satu unit telepon genggam, dan satu sepeda motor sebagai barang bukti.

    Kasat Narkoba Polres Sukabumi Kota, AKP Tenda Sukendar, mengungkapkan penangkapan berawal dari laporan masyarakat terkait dugaan aktivitas peredaran obat keras di wilayah tersebut.

    “Berdasarkan informasi warga, kami melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan FRW berikut barang bukti di lokasi penangkapan,” ujar Tenda kepada wartawan, Jumat (15/08/2025).

    Menurutnya, ribuan butir Tramadol tersebut ditemukan di dalam kantong plastik yang dibawa pelaku. Hasil pemeriksaan awal mengungkap bahwa FRW mendapatkan pasokan obat dari seseorang yang kini berstatus DPO (Daftar Pencarian Orang).

    “Pelaku mengedarkan obat ini di wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya. Kegiatan itu sudah berlangsung selama kurang lebih dua bulan,” tambah Tenda.

    Polisi juga mengungkap bahwa FRW mengedarkan obat keras tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Saat ini, ia diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap.

    Atas perbuatannya, FRW dijerat Pasal 435 jo Pasal 138 ayat (2) dan ayat (3) Subsider Pasal 436 jo Pasal 145 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

    “Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Sukabumi Kota. Kami juga terus memburu pemasok utama yang telah kami tetapkan sebagai DPO,” tegas Tenda.

  • Kasus DBD di Kota Sukabumi Turun 50 Persen, Dinkes Ingatkan Warga Tetap Waspada

    Kasus DBD di Kota Sukabumi Turun 50 Persen, Dinkes Ingatkan Warga Tetap Waspada

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi mencatat tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada 2025 mengalami penurunan signifikan hingga 50 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

    Data Dinkes menunjukkan, sepanjang 2024 jumlah penderita DBD di Kota Sukabumi mencapai 1.631 orang dengan enam di antaranya meninggal dunia. Sementara itu, hingga Juli 2025 tercatat 538 kasus DBD tanpa laporan korban jiwa.

    Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, drg Wita Darmawanti, menyambut baik tren penurunan ini namun mengingatkan agar masyarakat tidak lengah, terutama dengan masuknya musim hujan.

    “Ketika musim kemarau, telur nyamuk biasanya menempel di dinding yang kering. Begitu terkena air hujan, telur itu bisa menetas menjadi jentik,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).

    Wita menjelaskan, perubahan cuaca dan genangan air dapat memicu peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti dalam waktu singkat, sehingga risiko penyebaran DBD kembali tinggi.

    Ia pun mengimbau warga untuk melakukan langkah pencegahan secara konsisten melalui gerakan 3M Plus — menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mengubur barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta langkah tambahan seperti memelihara ikan pemakan jentik atau menggunakan larvasida.

    “Kami juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas agar lebih waspada terhadap tanda-tanda demam dengue, sehingga deteksi dini dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” pungkasnya. (Cr5)

  • Bobby Maulana Paparkan Strategi Sukabumi Tekan Stunting, Target 15 Persen Lebih Cepat

    Bobby Maulana Paparkan Strategi Sukabumi Tekan Stunting, Target 15 Persen Lebih Cepat

    SUKABUMIKITA.ID – Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, memaparkan capaian, inovasi, dan strategi percepatan penurunan stunting dalam ajang Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kamis (14/08/2025).

    Pemaparan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting di hadapan tim penilai provinsi. Bobby menegaskan, penanganan stunting memerlukan kolaborasi penuh lintas sektor, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat.

    Tren Stunting Jadi Pemicu Percepatan

    Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Sukabumi sempat meningkat pada periode 2021–2023, bahkan mencapai 7,7 persen pada 2023.

    “Kondisi ini menjadi cambuk bagi pemerintah daerah untuk memperkuat langkah penanganan berbasis data yang akurat dan terintegrasi,” ujar Bobby.

    Melalui kerja sama lintas sektor, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sukabumi menetapkan 15 kelurahan sebagai lokus prioritas intervensi. Bobby menyebut, capaian penurunan sejauh ini melampaui target, sehingga Pemkot berencana merevisi RPJMD 2025–2029 agar target 15 persen bisa tercapai lebih cepat.

    Intervensi Sensitif dan Spesifik

    Strategi penanganan stunting di Sukabumi dibagi dalam dua jenis intervensi:

    1. Intervensi Sensitif – Meliputi pembangunan infrastruktur dasar seperti penyediaan saluran air bersih, pembangunan MCK, serta perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang tepat sasaran.

    2. Intervensi Spesifik – Fokus pada peningkatan asupan gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pemantauan tumbuh kembang balita.

    Manfaatkan Data Terintegrasi

    Dalam pengelolaan data, Pemkot Sukabumi mengandalkan pendataan keluarga secara sistematis sehingga proses verifikasi dan validasi lebih optimal. Data ini memastikan bantuan, termasuk program Rutilahu, diberikan kepada keluarga yang benar-benar menjadi prioritas di lokus stunting.

    Bobby juga menyoroti inovasi Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting), sebuah aplikasi yang membantu deteksi cepat status gizi balita. “Inovasi ini akan terus berkelanjutan dengan dukungan regulasi dan sinergi antar-SKPD,” tegasnya.

    Harapan Jadi Kota Terdepan

    Bobby Maulana optimistis bahwa langkah-langkah ini akan membuat Sukabumi menjadi kota terdepan dalam penanganan stunting di Jawa Barat.

    “Besar harapan kami agar capaian ini mendapat apresiasi dan ke depan persentase stunting di Kota Sukabumi dapat terus turun,” pungkasnya. (Cr5)

  • Pemkot Sukabumi Gelar Ngopi Perdana, Wali Kota Ayep Zaki Paparkan Capaian 6 Bulan

    Pemkot Sukabumi Gelar Ngopi Perdana, Wali Kota Ayep Zaki Paparkan Capaian 6 Bulan

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Ngobrol Happy atau Ngopi edisi perdana pada Kamis (14/08/2025) di Halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kota Sukabumi. Program ini menjadi wujud janji politik Wali Kota H. Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana untuk menciptakan ruang dialog langsung antara pimpinan daerah dengan masyarakat.

    Ngopi diinisiasi untuk menepis stigma bahwa kepala daerah dan wakilnya sulit ditemui setelah pemilihan umum. Dalam edisi perdana ini, hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta perwakilan mahasiswa. Acara dipandu oleh Dr. Yana Fajar.

    Capaian 6 Bulan Pemerintahan Ayep Zaki – Bobby Maulana

    Forum dibuka dengan pertanyaan mendasar namun penting, yaitu capaian Pemkot Sukabumi selama enam bulan terakhir. Wali Kota Ayep Zaki memaparkan sejumlah keberhasilan, di antaranya:

    • Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak dan retribusi.

    • Menjadikan Sukabumi sebagai kota toleran.

    • Normalisasi pajak dan retribusi daerah lewat pembentukan tim gabungan, penandatanganan pakta integritas, sosialisasi masif, hingga penerapan sistem pembayaran non-tunai.

    • Perbaikan beberapa ruas jalan sebagai bagian dari penataan kota skala kecil namun berdampak besar.

    • Penguatan nilai hidup berkelanjutan.

    • Optimalisasi pengelolaan BLUD dan BUMD, termasuk RSUD Bunut yang kini mencatat keuntungan.

    • Mendorong Gerakan Wakaf Uang untuk mewujudkan Sukabumi sebagai Kota Wakaf.

    Komitmen Dialog Terbuka

    Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa ruang diskusi seperti Ngopi akan terus dibuka. Pemkot juga akan mengunjungi kampus dan melibatkan seluruh SKPD untuk turun berdialog langsung dengan warga.

    Wakil Wali Kota Bobby Maulana menyampaikan, Ngopi bukan ruang untuk menggurui, melainkan sarana membangun kepercayaan publik.

    “Pemimpin hadir untuk mendengar dan bertindak, bukan sekadar berbicara. Kita harus siap dikritik, namun Sukabumi juga perlu menjaga nama baik dan prestasi,” ujar Bobby.

    Menurutnya, meski masih ada kekurangan, pandangan positif justru bisa menjadi kekuatan untuk terus memperbaiki diri.

    Rutin Digelar untuk Hapus Stigma

    Bobby menegaskan, Ngopi akan menjadi agenda rutin Pemkot Sukabumi. Tujuannya untuk menjawab pertanyaan masyarakat sekaligus menghapus stigma bahwa kepala daerah sulit ditemui setelah menjabat.

    Dengan format santai namun serius, Ngopi diharapkan menjadi media transparansi pemerintah sekaligus sarana memperkuat hubungan antara pemimpin daerah dan warganya. (Cr5)

  • Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo: Merdeka dari Kemiskinan, Kelaparan, dan Penderitaan

    Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo: Merdeka dari Kemiskinan, Kelaparan, dan Penderitaan

    SUKABUMIKITA.ID – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa tujuan kemerdekaan sejati adalah membebaskan rakyat dari kemiskinan, kelaparan, dan penderitaan. Pernyataan itu disampaikan dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI bersama DPR dan DPD RI, Jumat (15/08/2025).

    DPRD Kota Sukabumi turut menggelar sidang paripurna untuk menyimak pidato tersebut di Ruang Rapat Paripurna. Hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan tamu undangan lainnya.

    Sidang ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam suasana khidmat, seluruh peserta mendengarkan paparan Presiden Prabowo yang mengulas perjalanan bangsa selama delapan dekade kemerdekaan, sekaligus tantangan yang masih dihadapi.

    Soroti Perjalanan Bangsa dan Capaian Presiden Terdahulu

    Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memaparkan kontribusi para pemimpin bangsa sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. Ia menyebutkan:

    • Presiden Soekarno memimpin perjuangan membentuk NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah, dan mengintegrasikan Irian Barat.
    • Presiden Soeharto melaksanakan pembangunan ekonomi merata, mencapai swasembada pangan, dan menurunkan kemiskinan ekstrem.
    • Presiden B.J. Habibie mengenalkan teknologi tinggi dan menjaga stabilitas ekonomi saat krisis 1998.
    • Presiden Abdurrahman Wahid memperkuat kerukunan antar suku, agama, dan ras.
    • Presiden Megawati Soekarnoputri memulihkan ekonomi pasca krisis, menggelar Pemilu langsung pertama, dan memperkuat lembaga negara.
    • Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatasi krisis keuangan global 2008, menyelesaikan konflik Aceh, dan memperkuat fondasi ekonomi.
    • Presiden Joko Widodo membangun infrastruktur strategis, mengelola krisis pandemi COVID-19, memulai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, dan mengatur strategi pengelolaan sumber daya alam.

    Menurut Prabowo, seluruh pemimpin berkontribusi dalam mewujudkan amanat Pembukaan UUD 1945: melindungi bangsa, memajukan kesejahteraan, mencerdaskan kehidupan, dan menciptakan ketertiban dunia.

    Tekankan Kedaulatan Ekonomi dan Pangan

    Presiden Prabowo menegaskan pentingnya kedaulatan ekonomi dan kemandirian pangan. Ia menilai kekayaan alam yang melimpah harus dikelola secara bijak untuk kesejahteraan rakyat secepat mungkin.

    Transisi kepemimpinan dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahannya, kata Prabowo, berjalan mulus dan penuh kehormatan. Hal ini menjadi bukti kematangan demokrasi Indonesia yang diakui dunia.

    Perang Melawan Korupsi dan Penyalahgunaan Anggaran

    Prabowo juga menyoroti masalah korupsi yang masih terjadi di berbagai tingkatan birokrasi, institusi, BUMN, dan BUMD. Awal 2025, pemerintahannya berhasil menyelamatkan Rp300 triliun anggaran negara yang berpotensi diselewengkan, termasuk dari anggaran perjalanan dinas berlebihan dan pengadaan barang yang tidak proporsional.

    Dana tersebut dialihkan untuk program produktif yang langsung bermanfaat bagi rakyat, sesuai Pasal 33 ayat 4 UUD 1945. Ia mengibaratkan kebocoran anggaran seperti tubuh yang kehilangan darah terus-menerus hingga akhirnya mati.

    Ajak Rakyat Memahami UUD 1945

    Menutup pidatonya, Presiden Prabowo mengajak seluruh rakyat untuk mempelajari UUD 1945 secara mendalam, bukan sekadar menjadikannya slogan. Menurutnya, rancang bangun negara yang dibuat para pendiri bangsa adalah panduan utama untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik. (Cr5)

  • Prestasi Membanggakan, Dua Siswa Kota Sukabumi Raih Juara FLS2N Jawa Barat 2025

    Prestasi Membanggakan, Dua Siswa Kota Sukabumi Raih Juara FLS2N Jawa Barat 2025

    SUKABUMIKITA.ID — Dunia pendidikan Kota Sukabumi kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2025. Dua siswa SMP Negeri 1 Kota Sukabumi berhasil meraih juara, bahkan salah satunya memastikan langkah ke tingkat nasional.

    Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Dadi Rulanto, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini merupakan buah dari pembinaan intensif, kerja sama guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan dukungan sekolah.

    “Kami sangat bersyukur dan bahagia. Dua siswa dari Kota Sukabumi berhasil meraih kejuaraan di FLS2N tingkat Jawa Barat. Ini hasil kerja keras guru pembina, MGMP, serta dukungan kepala sekolah,” ujar Dadi, Senin (15/08/2025).

    Dua Siswa SMPN 1 Sukabumi Raih Juara

    Adapun siswa berprestasi tersebut adalah:

    • Kanaya Lareina Masdirwan – Juara 1 lomba Mendongeng, yang memastikan dirinya mewakili Jawa Barat di tingkat nasional. Penampilannya memukau juri dengan intonasi terjaga, ekspresi hidup, serta penghayatan penuh terhadap cerita.

    • Ridha Raiya Sendjani – Juara 2 lomba Menulis Cerita, dengan karya yang dinilai unggul berkat alur kuat, diksi segar, dan imajinasi yang mendalam.

    Dengan kemenangan ini, Kanaya akan melangkah ke FLS2N tingkat nasional 2025 yang dilaksanakan secara daring melalui pengiriman video karya.

    Harapan di Tingkat Nasional

    Dadi menegaskan bahwa pembinaan akan terus dilakukan secara maksimal agar siswa mampu bersaing di tingkat nasional.

    “Harapan kami, anak-anak bisa tampil optimal dan meraih hasil terbaik. Meski lombanya daring, pembinaan tetap dilakukan secara fokus bersama guru pembina dan MGMP Bahasa Indonesia,” jelasnya.

    Tentang FLS2N

    Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) merupakan agenda tahunan Kemendikbudristek yang bertujuan mengasah bakat seni siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Ajang ini mencakup berbagai cabang lomba, mulai dari seni pertunjukan hingga sastra, dengan diikuti oleh ratusan peserta dari seluruh provinsi.

    Keberhasilan siswa Kota Sukabumi di tingkat provinsi ini menambah deretan prestasi pendidikan daerah tersebut, sekaligus memotivasi siswa lain untuk terus berkreasi. Dukungan masyarakat diharapkan mampu memberikan semangat lebih bagi Kanaya dalam persiapan menuju pentas nasional. (Cr5)