Sukabumikita.id

Tag: Selabatu

  • Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    Pemkot Sukabumi Luncurkan Program Pencegahan Kekerasan Anak dan Pendampingan ABH

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat perlindungan anak. Hal tersebut dibuktikan dengan, meluncurkan program Pencegahan dan Penanganan Tindak Kekerasan terhadap Anak di Sekolah, serta Pendampingan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

    Kegiatan ini dirangkaikan dengan Pemberian Penghargaan Prestasi Tingkat Jawa Barat Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh DP2KBP3A Kota Sukabumi, Jumat (17/10/2025), di Aula DP2KBP3A.

    Penguatan Komitmen Perlindungan Anak

    Dalam sambutannya, Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni penghargaan, tetapi langkah awal memperkuat kesadaran bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.

    “Kami memberikan apresiasi kepada para penerima penghargaan tingkat provinsi sekaligus memulai gerakan baru agar setiap kelurahan memiliki kesadaran kolektif dalam melindungi anak,” ujar Yadi.

    Ia menambahkan, kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Selabatu yang melibatkan sekitar 80 warga, menjadi model awal pembentukan kelurahan ramah anak di Kota Sukabumi. “Kami berharap Selabatu bisa menjadi contoh nyata bahwa perlindungan anak berawal dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

    Wali Kota Sukabumi Tekankan Sinergi Lintas Sektor

    Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, mengapresiasi kerja sama lintas sektor dalam memperkuat program perlindungan anak dan keluarga. Ia menilai, keberhasilan program ini tidak bisa hanya mengandalkan satu lembaga, melainkan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum dan keluarga.

    “Perlindungan anak tidak bisa hanya mengandalkan satu instansi. Diperlukan kerja sama antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, aparat hukum, dan tentu saja keluarga,” tegasnya.

    Ayep juga menargetkan Kelurahan Selabatu sebagai wilayah percontohan ramah anak, di mana masyarakat aktif dalam mencegah kekerasan, memberikan pendampingan dan menciptakan lingkungan yang aman serta sehat bagi anak-anak.

    “Kita ingin memastikan tidak ada anak di Kota Sukabumi yang merasa takut di lingkungannya sendiri. Anak-anak harus tumbuh dengan rasa aman dan penuh kasih sayang,” ujarnya.

    Perlindungan Anak Dimulai dari Ketahanan Keluarga

    Dalam arahannya, Ayep menyoroti bahwa banyak kasus kekerasan anak berawal dari persoalan ekonomi rumah tangga. “Banyak kasus sosial muncul dari ketidakseimbangan ekonomi keluarga. Dari sana bisa muncul konflik, kekerasan, bahkan stunting. Karena itu, penguatan ekonomi dan ketahanan keluarga adalah bagian penting dari perlindungan anak,” jelasnya. (Cr5)

  • BPBD Kota Sukabumi Intensifkan Pemantauan Titik Rawan Banjir di Selabatu

    BPBD Kota Sukabumi Intensifkan Pemantauan Titik Rawan Banjir di Selabatu

    SUKABUMIKITA.ID – Menghadapi potensi cuaca ekstrem dan banjir limpasan akibat intensitas hujan yang meningkat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi melakukan pemantauan lapangan ke sejumlah titik rawan banjir, salah satunya di Kelurahan Selabatu, Kecamatan Cikole.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi mitigasi bencana dini, untuk mengantisipasi dampak curah hujan tinggi yang kerap menimbulkan genangan air di wilayah perkotaan.

    Fokus Pemantauan di Kawasan Jalan Kabandungan

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taufik menjelaskan, bahwa kegiatan pemantauan difokuskan di Jalan Kabandungan RT 02/RW 06, yang termasuk kawasan dengan kerentanan genangan air cukup tinggi setiap kali hujan deras melanda.

    “Tim regu dua BPBD diterjunkan dengan enam personel untuk melakukan monitoring langsung di lapangan,” ungkap Novian, Kamis (16/10/2025).

    Dari hasil pengamatan, genangan di kawasan tersebut disebabkan oleh pendangkalan saluran air serta curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir.
    Kondisi ini menjadi perhatian BPBD untuk melakukan pemantauan rutin dan langkah-langkah pencegahan sebelum intensitas hujan meningkat lebih tinggi.

    Langkah Mitigasi dan Koordinasi dengan Warga

    Menurut Novian, kegiatan pemantauan semacam ini merupakan bagian penting dari strategi mitigasi bencana yang dilakukan BPBD menjelang puncak musim hujan.
    Selain pemetaan wilayah rawan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesiapsiagaan.

    “Kami terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan dan berkoordinasi dengan kelurahan serta masyarakat agar lebih waspada,” tambahnya.

    BPBD juga memastikan kesiapan personel dan peralatan tanggap darurat, termasuk pompa air portabel dan kendaraan operasional, guna mempercepat penanganan apabila terjadi genangan atau luapan air.

    Imbauan: Jaga Kebersihan Lingkungan dan Saluran Air

    Selain upaya teknis, BPBD Kota Sukabumi juga mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke saluran air atau sungai, karena kebiasaan tersebut menjadi penyebab utama penyumbatan aliran air.

    “Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai masih perlu ditingkatkan. Kami masih menemukan banyak sampah di aliran air,” tegas Novian.

    BPBD berharap warga dapat aktif menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dan rutin membersihkan selokan agar air hujan dapat mengalir lancar.
    Langkah kecil tersebut dinilai dapat mengurangi risiko banjir lokal yang sering terjadi di kawasan padat penduduk.

    Upaya Pencegahan Berkelanjutan

    Pemkot Sukabumi melalui BPBD juga berencana memperluas pemantauan ke wilayah lain seperti Kecamatan Warudoyong, Citamiang, dan Gunungpuyuh.
    Langkah ini menjadi bagian dari rencana aksi cepat tanggap bencana (contingency plan) menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor.

    Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, BPBD optimistis risiko bencana di Kota Sukabumi dapat ditekan secara signifikan. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Butuh peran masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang aman dan tangguh terhadap bencana,” pungkas Novian. (Cr5)