Sukabumikita.id

Kategori: GAYA HIDUP

  • Pola Hidup Sehat: Kunci Panjang Umur dan Bebas Penyakit

    Pola Hidup Sehat: Kunci Panjang Umur dan Bebas Penyakit

    SUKABUMIKITA.ID – Menjalani pola hidup sehat menjadi kunci utama dalam menjaga kesehatan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Dengan menerapkan kebiasaan sehat, seseorang dapat meningkatkan kualitas hidup dan memperpanjang harapan hidup.

    Berikut adalah beberapa langkah penting dalam menjalani pola hidup sehat, berdasarkan rekomendasi ahli kesehatan, maupun organisasi kesehatan, Jumat (21/03/2025).

    1. Konsumsi Makanan Sehat dan Seimbang

    Asupan makanan yang bergizi seimbang berperan besar dalam menjaga daya tahan tubuh. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk mengonsumsi:
    Karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, kentang, dan gandum utuh.
    Protein sehat, dari ikan, daging tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan.
    Lemak baik, seperti dari alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan.
    Buah dan sayuran, minimal lima porsi sehari untuk memenuhi kebutuhan serat dan vitamin.

    Hindari makanan olahan, berlemak jenuh tinggi, dan terlalu banyak gula karena dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, serta penyakit jantung.

    2. Rajin Berolahraga

    Aktivitas fisik secara rutin membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekuatan otot, dan mengurangi risiko penyakit kronis. Menurut American Heart Association (AHA), orang dewasa disarankan untuk melakukan:
    🏃 150 menit olahraga ringan seperti jalan cepat per minggu, atau
    🏋️ 75 menit olahraga intensitas tinggi seperti lari atau angkat beban per minggu.

    Selain itu, olahraga juga membantu mengontrol berat badan dan meningkatkan kualitas tidur.

    3. Istirahat yang Cukup

    Kurang tidur dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, termasuk obesitas dan gangguan kardiovaskular. National Sleep Foundation merekomendasikan:
    🌙 Dewasa: 7-9 jam tidur per malam.
    🌟 Remaja: 8-10 jam tidur per malam.

    Menciptakan rutinitas tidur yang teratur, menghindari gadget sebelum tidur, dan tidur dalam suasana nyaman dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

    4. Kelola Stres dengan Baik

    Stres berlebih dapat berdampak negatif pada kesehatan, meningkatkan risiko hipertensi, gangguan pencernaan, dan masalah mental seperti kecemasan serta depresi. Cara mengelola stres yang efektif meliputi:
    🧘‍♀️ Meditasi dan yoga untuk menenangkan pikiran.
    📖 Menulis jurnal untuk mengekspresikan perasaan.
    🚶‍♂️ Berjalan di alam untuk meredakan ketegangan.
    🤝 Bersosialisasi dengan keluarga dan teman dekat.

    5. Minum Air yang Cukup

    Hidrasi sangat penting untuk fungsi tubuh yang optimal. Para ahli menyarankan konsumsi 2-3 liter air per hari, tergantung pada aktivitas fisik dan kondisi cuaca. Air membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan fungsi ginjal, dan mendukung metabolisme.

    6. Hindari Rokok dan Alkohol

    Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan gangguan liver. WHO menegaskan bahwa berhenti merokok dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

    Kesimpulan

    Menjalani pola hidup sehat tidak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga mencegah berbagai penyakit kronis. Dengan mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, tidur cukup, mengelola stres, minum cukup air, serta menjauhi rokok dan alkohol, seseorang dapat hidup lebih sehat dan bahagia. (Cr5)

  • Waspada Hernia! Kenali Komplikasi dan Cara Mengatasinya

    Waspada Hernia! Kenali Komplikasi dan Cara Mengatasinya

    SUKABUMIKITA.ID – Hernia adalah kondisi medis yang terjadi ketika organ dalam tubuh mendorong keluar melalui jaringan otot yang melemah. Salah satu jenis hernia yang paling umum adalah hernia pada usus, yang sering muncul di area perut, paha, atau pangkal paha atas.

    Meskipun hernia tidak selalu mengancam jiwa, kondisi ini tidak dapat sembuh dengan sendirinya. Dalam banyak kasus, operasi menjadi solusi utama untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

    Bahaya Jika Hernia Tidak Segera Ditangani

    Menurut laman resmi Halodoc, hernia yang dibiarkan tanpa pengobatan dapat menyebabkan komplikasi serius. Seiring waktu, tonjolan hernia dapat membesar dan menekan jaringan di sekitarnya, menyebabkan pembengkakan dan nyeri hebat.

    Salah satu risiko terbesar adalah ketika sebagian usus terperangkap di dinding perut, yang bisa menghalangi aliran darah ke jaringan tersebut. Jika kondisi ini terjadi, usus bisa mengalami infeksi atau bahkan mati akibat kekurangan suplai darah.

    Berikut beberapa tanda hernia yang harus segera mendapatkan penanganan medis:

    ✅ Tonjolan berubah warna menjadi merah atau ungu
    ✅ Rasa sakit yang mendadak semakin parah
    ✅ Mual atau muntah
    ✅ Demam
    ✅ Kesulitan buang air besar atau mengeluarkan gas

    Jika mengalami gejala-gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membuat janji dengan dokter agar tidak perlu mengantre di rumah sakit.

    Bagaimana Cara Mengobati Hernia?

    Untuk mencegah komplikasi, perubahan gaya hidup dan perawatan medis sejak dini sangat disarankan. Namun, operasi tetap menjadi metode pengobatan yang paling efektif.

    Terdapat dua jenis operasi hernia, yaitu:

    🔹 Operasi terbuka: Prosedur ini melibatkan sayatan besar untuk mengembalikan organ ke tempatnya dan memperbaiki jaringan yang melemah.
    🔹 Operasi laparoskopi: Menggunakan alat khusus dengan sayatan kecil, sehingga proses pemulihan lebih cepat dibandingkan operasi terbuka.

    Masa Pemulihan Pasca Operasi

    Setelah menjalani operasi, pasien mungkin akan merasakan nyeri di area bekas bedah. Dokter akan meresepkan obat pereda nyeri dan memberikan instruksi mengenai perawatan luka agar terhindar dari infeksi.

    Selama masa pemulihan, pasien disarankan untuk:

    🔸 Menghindari aktivitas berat dan mengangkat benda berat
    🔸 Memantau tanda-tanda infeksi seperti demam atau kemerahan pada luka bedah
    🔸 Mengikuti anjuran dokter terkait waktu pemulihan sebelum kembali ke aktivitas normal

    Kesabaran dalam masa pemulihan sangat penting, terutama bagi mereka yang menjalani operasi terbuka. Dokter akan memberikan rekomendasi kapan pasien dapat kembali beraktivitas seperti biasa. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala hernia, jangan abaikan! Segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik. (Cr5)

  • Prevalensi Obesitas Meningkat, Kampanye Home Consumption Dorong Pola Makan Sehat di Keluarga

    Prevalensi Obesitas Meningkat, Kampanye Home Consumption Dorong Pola Makan Sehat di Keluarga

    SUKABUMIKITA.ID – Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dari Kementerian Kesehatan mencatat angka kelebihan berat badan dan obesitas mencapai 37,8 persen. Pola makan yang tidak seimbang memicu lonjakan tersebut. Rendahnya asupan protein, tingginya konsumsi makanan manis, serta maraknya makanan instan di perkotaan memperparah kondisi itu.

    Ahli Nutrisi Klinis dan Kedokteran Keluarga, Dr. Luigi Gratton, menekankan peran keluarga dalam membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini.

    “Membangun lingkungan keluarga yang mendukung pola makan sehat adalah kunci untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Ini mencakup komunikasi yang baik, keterlibatan orangtua, dan kebiasaan makan yang konsisten,” ujar Dr. Luigi. Ia juga menjabat sebagai Vice President of the Office of Health and Wellness Chair, Herbalife Nutrition Advisory Board.

    Dr. Luigi menambahkan, keluarga dapat menciptakan kebiasaan sehat dengan pendekatan terpadu. Kebiasaan itu memberi manfaat bagi semua anggota keluarga. Untuk mendukung hal tersebut, Herbalife menginisiasi kampanye Home Consumption. Program ini mendorong nutrisi seimbang dan gaya hidup lebih sehat di tengah keluarga.

    Kampanye Home Consumption dan Peran Keluarga

    Oktrianto Wahyu Jatmiko, Director & General Manager Herbalife Indonesia, menegaskan bahwa kampanye ini memperkuat pemahaman masyarakat tentang kebiasaan sehat di rumah.

    “Kami menyadari peran penting keluarga, nutrisi, dan gaya hidup aktif dalam mencapai tujuan kesehatan. Kesuksesan sejati dimulai dari rumah, di mana cinta, dukungan, dan perhatian tumbuh,” kata Oktrianto.

    Sebagai bagian dari kampanye ini, Herbalife Indonesia menghadirkan berbagai program seperti lokakarya nutrisi dan kebugaran, dukungan komunitas melalui Nutrition Clubs, serta acara yang menginspirasi gaya hidup sehat di seluruh Indonesia.

    Oktrianto menyebut kampanye ini hadir untuk memenuhi kebutuhan kesehatan spesifik setiap anggota keluarga. Pertama, bagi orang tua, fokusnya pada kesehatan umum, manajemen berat badan, dan kebugaran.

    Selanjutnya, untuk generasi muda, selain manajemen berat badan, Herbalife juga menekankan peningkatan fokus mereka. Sementara itu, untuk kakek-nenek, prioritasnya meliputi kesehatan sendi dan tulang, kesehatan kognitif, serta peningkatan daya tahan tubuh,” jelasnya.

    Pada akhirnya, Herbalife secara resmi meluncurkan Kampanye Home Consumption dalam event Herbalife Spectacular yang berlangsung pada 7–9 Februari 2025 di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Cr5)

  • 5 Bahaya Mie Instan Jika Terlalu Sering Dikonsumsi

    5 Bahaya Mie Instan Jika Terlalu Sering Dikonsumsi

    SUKABUMIKITA.ID – Mie instan merupakan salah satu makanan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Mudah disajikan dan lezat, makanan ini sering kali menjadi pilihan cepat dan murah, terutama bagi anak kos atau saat akhir bulan. Namun, tahukah Anda bahwa terlalu sering mengonsumsi mie instan bisa membahayakan kesehatan?

    Mengutip dari laman HelloSehat, berikut ini adalah lima bahaya mie instan jika terlalu sering dikonsumsi yang perlu diwaspadai.

    1. Memicu Sindrom Metabolik
    Sebuah penelitian di Korea Selatan menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi mie instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan pada lebih dari 3.000 mahasiswa berusia 18-29 tahun.

    Dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang makan mie instan tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki tekanan darah dan kadar gula darah yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang hanya makan mie instan sekali dalam sebulan. Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh yang tidak sehat dalam mie instan.

     2. Risiko Diabetes
    Mie instan terbuat dari maida, sejenis tepung terigu yang telah diproses sehingga kandungan nutrisinya sangat sedikit. Tepung ini memiliki kadar gula yang tinggi, sehingga ketika dikonsumsi, tubuh harus bekerja keras untuk mencerna dan mengatur kadar gula darah.

    Kondisi ini dapat memicu lonjakan insulin secara tiba-tiba dan berisiko menyebabkan diabetes tipe 2 jika dikonsumsi secara berlebihan.

    3. Meningkatkan Risiko Penyakit Liver
    Makanan olahan seperti mie instan mengandung pengawet dan zat aditif yang bisa membebani kerja hati. Kandungan zat seperti tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), yang juga ditemukan pada pestisida, membuat hati bekerja lebih keras untuk memecahnya.

    Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini dapat memicu penumpukan lemak di dalam hati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan liver dan gangguan fungsi hati.

    4. Obesitas
    Konsumsi mie instan yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas. Setiap bungkus mie instan rata-rata mengandung sekitar 14 gram lemak jenuh, yang sudah mencakup sekitar 40% dari kebutuhan lemak harian. Mie instan juga tinggi kalori, namun nilai gizinya sangat rendah. Ini menyebabkan penambahan berat badan tanpa asupan nutrisi yang memadai, sehingga risiko obesitas semakin tinggi.

    5. Gangguan Pencernaan
    Mie instan mengandung zat pengawet TBHQ yang dapat menghambat proses pencernaan tubuh. Tubuh memerlukan waktu lebih lama untuk mencerna pengawet ini, sehingga dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari makanan lain. Paparan yang terlalu lama terhadap TBHQ juga dapat menyebabkan iritasi pada sistem pencernaan dan memperburuk kondisi seperti maag atau masalah pencernaan lainnya.

    Bagaimana Mengatasi Bahaya Mie Instan?
    Mie instan sebenarnya masih bisa dikonsumsi, namun dengan porsi dan frekuensi yang terkontrol. Banyak produk mie instan yang sudah difortifikasi dengan tambahan nutrisi yang lebih baik bagi tubuh. Meski begitu, disarankan untuk tidak mengonsumsinya setiap hari.

    Untuk mengurangi dampak negatifnya, Anda bisa menambahkan sayuran atau telur sebagai pelengkap saat makan mie instan, sehingga ada asupan nutrisi tambahan yang dapat menyeimbangkan makanan olahan tersebut. Selain itu, kurangi penggunaan bumbu instan yang tinggi garam dan lemak. (cr5)

  • Manfaat dan Bahaya Minum Kopi Setiap Hari: Apa Kata Ahli?

    Manfaat dan Bahaya Minum Kopi Setiap Hari: Apa Kata Ahli?

    SUKABUMIKITA.ID – Kopi merupakan minuman yang sangat populer di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak orang meminumnya untuk meningkatkan energi dan konsentrasi, sementara yang lain menikmatinya sebagai bagian dari rutinitas harian. Namun, apakah minum kopi setiap hari baik untuk kesehatan?

    Mengutip dari laman kesehatan Alodokter, meskipun kopi memiliki berbagai manfaat, konsumsi kopi yang berlebihan juga dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

    Manfaat Kopi untuk Kesehatan
    Kopi dikenal dengan kandungan kafeinnya yang dapat memberikan sejumlah manfaat bagi tubuh, antara lain:

    • Meningkatkan stamina dan energi: Kafein dalam kopi dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi rasa lelah.
    • Memperbaiki mood: Kopi dapat merangsang pelepasan hormon dopamin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan.
    • Melancarkan metabolisme: Kopi membantu meningkatkan laju metabolisme tubuh, sehingga bermanfaat dalam pembakaran lemak.
    • Meningkatkan konsentrasi: Kafein merangsang otak sehingga bisa meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
    • Menghalau rasa kantuk: Ini yang membuat kopi populer di kalangan pekerja, terutama saat butuh tambahan energi di tengah hari.

    Bahkan, penelitian menyebutkan bahwa minum kopi dalam jumlah yang sesuai dapat menurunkan risiko berbagai penyakit kronis, seperti:

    • Diabetes tipe 2
    • Penyakit Alzheimer
    • Penyakit Parkinson
    • Penyakit jantung dan stroke

    Bahaya Minum Kopi Setiap Hari

    Meski bermanfaat, konsumsi kopi yang berlebihan dapat menimbulkan beberapa efek samping, di antaranya:

    1. Menimbulkan Rasa Cemas
    Kafein dalam kopi memang dapat meningkatkan kewaspadaan, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan kecemasan atau gangguan kecemasan.

    2. Gangguan Tidur
    Kopi yang dikonsumsi dalam jumlah besar atau menjelang malam dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu insomnia.

    3. Masalah Pencernaan
    Konsumsi kopi berlebihan bisa memicu masalah pencernaan, seperti sakit maag, nyeri ulu hati, diare, atau peningkatan asam lambung (GERD).

    4. Peningkatan Tekanan Darah
    Kafein dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi, konsumsi kopi perlu dibatasi.

    5. Efek Caffeine Withdrawal
    Konsumsi kopi yang terus-menerus dapat membuat tubuh bergantung pada kafein, sehingga saat berhenti, bisa timbul gejala seperti sakit kepala, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, atau perubahan mood.

    6. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat
    Kopi memiliki efek diuretik yang menyebabkan tubuh lebih sering mengeluarkan cairan. Jika tidak diimbangi dengan cukup air putih, risiko dehidrasi meningkat.

    7. Risiko Pengeroposan Tulang
    Konsumsi kafein yang berlebihan dapat menghambat penyerapan kalsium dalam tubuh, sehingga bisa memicu pengeroposan tulang atau osteoporosis.

    Selain itu, menambahkan gula berlebih pada kopi dapat meningkatkan risiko diabetes.

    Batas Aman Konsumsi Kopi

    Untuk orang dewasa yang sehat, batas aman konsumsi kopi adalah sekitar 4 cangkir per hari, yang setara dengan 400 mg kafein. Bagi ibu hamil atau menyusui, batas aman lebih rendah, yakni sekitar 200 mg kafein atau setara dengan 2 cangkir per hari.

    Namun, bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti maag, tekanan darah tinggi, atau gangguan kecemasan, konsumsi kopi sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari.

    Kesimpulan

    Minum kopi setiap hari bisa memberikan manfaat bagi kesehatan, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang sesuai. Namun, bila dikonsumsi berlebihan, kopi dapat membawa dampak negatif, seperti gangguan tidur, kecemasan, dan masalah pencernaan.

    Untuk memastikan konsumsi kopi tetap aman, penting untuk memperhatikan takaran harian dan kondisi kesehatan masing-masing individu. Jika Anda merasakan efek samping setelah minum kopi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. (cr5)

  • Manfaat Luar Biasa Sarapan Telur untuk Kesehatan: Kenapa Kamu Harus Menjadikannya Menu Andalan

    Manfaat Luar Biasa Sarapan Telur untuk Kesehatan: Kenapa Kamu Harus Menjadikannya Menu Andalan

    SUKABUMIKITA.ID – Sarapan adalah salah satu kebiasaan yang paling penting dalam memulai hari. Selain memberikan energi untuk aktivitas harian, sarapan juga berperan dalam mencegah makan berlebihan di siang hari dan bahkan dapat membantu menurunkan berat badan.

    Namun, tidak hanya soal sarapan itu sendiri, pilihan makanan untuk sarapan juga sangat menentukan manfaat yang kita dapatkan. Salah satu makanan terbaik yang bisa kamu pilih untuk sarapan adalah telur.

    Telur adalah bahan makanan yang kaya nutrisi dan terjangkau. Banyak yang khawatir tentang kandungan kolesterol dalam telur, tetapi studi menunjukkan bahwa mengonsumsi telur setiap hari tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

    Karena kandungan nutrisinya yang berlimpah dan cara pengolahannya yang beragam, telur menjadi pilihan tepat untuk sarapan. Lalu, apa saja manfaat sarapan dengan telur? Yuk, simak ulasannya!

    1. Meningkatkan Metabolisme

    Telur dikenal sebagai salah satu sumber protein terbaik. Menurut laman Healthline, asupan protein yang tinggi dapat meningkatkan metabolisme tubuh hingga 100 kalori per hari.

    Protein berperan penting dalam menjaga massa otot dan membantu tubuh mempertahankan metabolisme yang sehat, terutama ketika kamu sedang mengurangi asupan kalori.

    Selain itu, telur mengandung kolin yang sangat penting untuk menjaga kesehatan metabolisme. Kolin yang banyak ditemukan dalam kuning telur juga bermanfaat untuk otak, fungsi saraf, dan meningkatkan energi.

    2. Rendah Kalori, Cocok untuk Diet

    Bagi kamu yang sedang menjalani program penurunan berat badan, telur adalah pilihan sarapan yang ideal. Satu butir telur mengandung kurang dari 70 kalori, menjadikannya makanan yang rendah kalori namun tetap kaya nutrisi.

    Seperti yang dikutip dari Egg Info, telur sangat cocok diolah menjadi berbagai menu rendah kalori tanpa mengorbankan rasa. Kamu bisa mengombinasikannya dengan sayuran segar untuk membuat hidangan sarapan yang lezat dan bergizi.

    3. Sumber Omega-3 yang Baik

    Tak hanya kaya protein, telur juga menyediakan asam lemak omega-3 yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

    Berdasarkan informasi dari Australian Eggs, dua butir telur mengandung sekitar 180 mg omega-3, yang penting untuk menjaga kesehatan jantung, mengurangi peradangan, dan mendukung fungsi otak.

    Asupan omega-3 yang cukup juga dapat membantu mencegah penyakit autoimun dan menjaga kesehatan mata.

    4. Mengurangi Nafsu Makan di Siang Hari

    Sarapan dengan telur dapat membuat kamu merasa kenyang lebih lama. Ini dikarenakan kandungan protein yang tinggi dalam telur, yang membantu mengurangi nafsu makan dan mencegah makan berlebihan di siang hari.

    Menurut Healthy Food, tubuh kita akan terus mencari makanan sampai kebutuhan proteinnya tercukupi. Setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, otak akan memberikan sinyal kenyang, sehingga kamu tidak akan merasa lapar lagi.

    5. Meningkatkan Kadar Kolesterol Baik

    Meskipun banyak yang khawatir tentang kolesterol dalam telur, kenyataannya konsumsi telur justru dapat meningkatkan kadar HDL (High-Density Lipoprotein), atau yang dikenal sebagai kolesterol baik.

    Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Internal Medicine, peserta yang mengonsumsi dua butir telur per hari selama enam minggu mengalami peningkatan HDL sebesar 10 persen. Tingginya kadar HDL ini membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.

    6. Mendukung Kesuksesan Olahraga

    Olahraga memerlukan energi dan kekuatan dari tulang serta otot yang sehat. Kuning telur adalah sumber vitamin D yang membantu menjaga kesehatan tulang dan meningkatkan kekebalan tubuh.

    Kekurangan vitamin D juga dikaitkan dengan peningkatan penumpukan lemak di otot dan perut. Oleh karena itu, sarapan dengan telur sebelum berolahraga dapat membantu meningkatkan performa fisikmu.

    Kamu bisa menyantap telur rebus, orak-arik, atau dadar yang dipadukan dengan sayuran dan roti gandum untuk menu sarapan sehat.

    7. Kaya Nutrisi

    Walaupun ukurannya kecil, telur adalah makanan yang sangat padat nutrisi. Dalam satu butir telur rebus terdapat sekitar 77 kalori, namun juga mengandung vitamin A, B5, B12, D, E, K, B6, folat, fosfor, selenium, kalsium, zink, serta enam gram protein dan lima gram lemak sehat.

    Kandungan nutrisi yang lengkap ini menjadikan telur sebagai pilihan sarapan yang sempurna.

    8. Bisa Dikreasikan Menjadi Banyak Hidangan

    Agar sarapanmu tidak membosankan, telur bisa diolah menjadi berbagai menu lezat. Mulai dari telur rebus, telur dadar, hingga frittata dengan campuran sayuran dan daging. Kamu juga bisa menggabungkannya dengan makanan sehat lainnya seperti buah, roti gandum, atau kacang-kacangan.

    Sarapan dengan telur memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Selain memberikan energi untuk aktivitas harian, telur juga membantu menurunkan berat badan, menjaga kesehatan otak dan jantung, serta mendukung performa olahraga.

    Jadi, tidak ada salahnya untuk mulai memasukkan telur dalam menu sarapanmu setiap hari. Namun, pastikan untuk mengombinasikannya dengan makanan sehat lainnya agar mendapatkan manfaat yang lebih maksimal. (cr5)

    Sumber:

    • Healthline
    • Egg Info
    • Australian Eggs
    • Healthy Food
    • Journal of Internal Medicine
    • ISE-egg

     

  • Kadar Gula Darah Tinggi: Berikut Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan

    Kadar Gula Darah Tinggi: Berikut Gejala dan Dampaknya bagi Kesehatan

    SUKABUMIKITA.ID – Gula darah yang tinggi, atau dikenal sebagai hiperglikemia, merupakan kondisi yang terjadi ketika kadar glukosa dalam darah melebihi batas normal.

    Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, yang disebabkan oleh tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan cukup atau tidak menggunakannya secara efektif.

    Insulin adalah hormon yang berperan penting dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dari darah untuk dijadikan energi.

    Hiperglikemia yang berlangsung lama dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang mengancam nyawa, termasuk diabetic ketoacidosis (DKA) dan hyperosmolar hyperglycaemic state (HHS).

    Keduanya merupakan kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan medis segera. Berikut adalah beberapa gejala dan komplikasi yang bisa muncul akibat tingginya kadar gula darah, yang dilansir dari laman NHS Inform dan Cleveland Clinic:

    1. Rasa Haus Berlebihan (Polidipsia)
    Salah satu gejala awal dari kadar gula darah yang tinggi adalah rasa haus yang tak kunjung hilang. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang berusaha untuk mengeluarkan kelebihan gula melalui urine, yang menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Ketika tubuh kehilangan banyak cairan, rasa haus yang berlebihan muncul sebagai tanda bahwa tubuh membutuhkan lebih banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Jika tidak diatasi, dehidrasi bisa terjadi, yang memperparah kondisi kesehatan secara keseluruhan.

    2. Frekuensi Buang Air Kecil yang Meningkat (Poliuria)
    Tingginya kadar glukosa dalam darah menyebabkan ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring dan mengeluarkan kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, penderita hiperglikemia sering mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama di malam hari. Kondisi ini dikenal sebagai poliuria. Meski tubuh berusaha menyingkirkan glukosa berlebih, tetap saja kadar gula dalam darah tetap tinggi jika tidak diatasi dengan pengobatan yang tepat.

    3. Kelelahan
    Hiperglikemia menyebabkan tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi secara optimal. Sel-sel tubuh tidak mendapatkan pasokan energi yang cukup, sehingga tubuh terasa lelah dan lemah, meskipun tidak melakukan aktivitas berat. Kelelahan ini bisa dirasakan secara terus-menerus, dan jika dibiarkan, dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup penderita diabetes.

    4. Pandangan Kabur
    Peningkatan kadar gula darah juga dapat mempengaruhi fungsi penglihatan. Kadar glukosa yang tinggi menyebabkan cairan menumpuk di lensa mata, mengubah bentuknya dan menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Jika gula darah tidak segera dikendalikan, penglihatan bisa semakin memburuk dan meningkatkan risiko komplikasi mata yang lebih serius, seperti retinopati diabetik, yang dapat menyebabkan kebutaan.

    5. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Jelas
    Ketika tubuh tidak mampu menggunakan glukosa sebagai sumber energi karena kekurangan insulin, tubuh mulai memecah lemak dan otot untuk menghasilkan energi. Akibatnya, penderita hiperglikemia dapat mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa adanya perubahan dalam pola makan atau aktivitas fisik. Penurunan berat badan yang tiba-tiba ini dapat menjadi tanda bahwa tubuh berada dalam kondisi metabolik yang berbahaya.

    6. Infeksi dan Luka yang Sulit Sembuh
    Gula darah yang tinggi juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi. Luka atau cedera pada kulit, terutama di area kaki, juga menjadi sulit sembuh. Hal ini disebabkan oleh aliran darah yang buruk dan terganggunya proses regenerasi sel-sel tubuh akibat hiperglikemia. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini bisa berkembang menjadi ulkus diabetik, yang dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan amputasi.

    Komplikasi Serius Akibat Hiperglikemia

    Jika kadar gula darah yang tinggi tidak diatasi, dapat berkembang menjadi komplikasi serius yang memerlukan perawatan medis darurat. Dua kondisi yang sering dikaitkan dengan hiperglikemia adalah diabetic ketoacidosis (DKA) dan hyperosmolar hyperglycaemic state (HHS):

    – Diabetic Ketoacidosis (DKA): Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memecah glukosa menjadi energi, sehingga tubuh memecah lemak sebagai alternatif. Proses ini menghasilkan keton, zat beracun yang dapat menumpuk dalam darah dan menyebabkan kondisi asidosis, yang berpotensi menyebabkan koma diabetik. DKA biasanya lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, tetapi dapat juga terjadi pada penderita diabetes tipe 2 dalam situasi tertentu.

    – Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS): HHS adalah komplikasi serius yang lebih sering terjadi pada penderita diabetes tipe 2. Kondisi ini ditandai dengan kadar gula darah yang sangat tinggi, biasanya di atas 600 mg/dL, tanpa adanya keton di dalam darah. HHS dapat menyebabkan dehidrasi berat, disfungsi organ, dan koma, sehingga memerlukan penanganan medis segera.

    Kadar gula darah yang tinggi atau hiperglikemia merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan berbagai gejala fisik seperti kelelahan, pandangan kabur, dan frekuensi buang air kecil yang meningkat.

    Jika dibiarkan, hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam nyawa seperti diabetic ketoacidosis (DKA) dan hyperosmolar hyperglycaemic state (HHS).

    Oleh karena itu, penting bagi penderita diabetes untuk memantau kadar gula darah mereka secara rutin dan menjaga gaya hidup sehat agar terhindar dari komplikasi yang berbahaya ini.

    Perawatan yang tepat dan kesadaran akan gejala awal hiperglikemia dapat membantu mencegah komplikasi jangka panjang dan menjaga kualitas hidup penderita diabetes. (cr5)