Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Jelang Akhir Masa Jabatan, Pj Wali Kota Sukabumi Silaturahmi dengan Pelaku UMKM

    Jelang Akhir Masa Jabatan, Pj Wali Kota Sukabumi Silaturahmi dengan Pelaku UMKM

    SUKABUMIKITA.ID Menjelang akhir masa jabatannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, menggelar silaturahmi dengan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Sukabumi. Acara yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota pada Selasa (11/2/2025) ini menjadi momen perpisahan yang penuh kesan bagi seluruh peserta.

    Silaturahmi ini bukan sekadar pertemuan biasa, tetapi juga wadah bagi para pelaku UMKM untuk menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah diberikan pemerintah selama ini.

    Apresiasi Pelaku UMKM untuk Pj Wali Kota

    Dalam kesempatan tersebut, perwakilan UMKM, Intan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kusmana dan Diana yang telah berperan besar dalam memajukan sektor UMKM di Kota Sukabumi.

    “Bapak memiliki peran besar dalam membawa UMKM Kota Sukabumi ke tingkat yang lebih tinggi. Dukungan bapak membantu kami bersaing di pasar global, sesuatu yang sebelumnya sulit kami bayangkan,” ungkap Intan.

    Hal serupa disampaikan oleh Sri Puji Rahayu dari Koperasi Unik. Ia berharap meskipun Kusmana dan Diana akan kembali ke Bandung, mereka tetap mengenang dan mendukung UMKM Sukabumi.

    “Kami sangat bersyukur karena bapak dan ibu selalu humble dan merangkul semua pihak. Semoga ke depan, kami tetap bisa melanjutkan apa yang telah kita bangun bersama,” ujarnya.

    Pesan Pj Wali Kota untuk Pelaku UMKM

    Menanggapi apresiasi tersebut, Kusmana Hartadji menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun UMKM yang lebih kuat. Ia menekankan bahwa pelaku UMKM tidak boleh berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus memiliki wadah yang kokoh seperti koperasi untuk meningkatkan daya saing.

    “UMKM jangan bergerak sendiri. Koperasi harus menjadi solusi dengan mengedepankan semangat gotong royong. Saya berharap Koperasi Unik di Sukabumi bisa dikenal secara nasional dan memberikan manfaat yang lebih luas,” ujarnya.

    Selain itu, Kusmana juga mengingatkan pentingnya perlindungan tenaga kerja bagi UMKM yang memiliki karyawan.

    “Jangan lupa mendaftarkan karyawan ke BPJS Ketenagakerjaan agar mereka mendapatkan perlindungan yang layak,” pesannya.

    Ia juga menutup dengan pepatah Sunda, “Datang katingali tarang, undur katingali punduk,” yang berarti setiap perjalanan harus dijalani dengan penuh kesadaran dan penghormatan terhadap apa yang telah dilalui.

    Harapan dari Pj Ketua TP-PKK

    Sementara itu, Diana Rahesti mengungkapkan rasa harunya bisa berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM selama masa jabatannya.

    “Kami bersyukur bisa bertemu dengan bapak, akang, dan teteh semua. Setiap pertemuan pasti akan berakhir dengan perpisahan, tetapi semoga ada kesempatan untuk bertemu kembali,” katanya.

    Ia juga berpesan agar semangat kebersamaan yang telah terbentuk tetap terjaga, siapa pun pemimpin Kota Sukabumi nantinya.

    “Apa yang sudah kita bangun bersama jangan sampai terputus. Tetap jaga komunikasi dan terus berkontribusi untuk kemajuan Sukabumi,” tutupnya.

    Membangun UMKM Sukabumi yang Lebih Berdaya Saing

    Silaturahmi ini menjadi momen berharga bagi para pelaku UMKM untuk menyampaikan apresiasi dan harapan bagi masa depan sektor usaha kecil di Kota Sukabumi. Dengan kolaborasi yang telah terjalin, diharapkan UMKM Sukabumi terus berkembang dan semakin berdaya saing di tingkat nasional maupun global. (Cr5)

  • Pj Walikota Sukabumi Apresiasi Kinerja Camat dan Lurah, Harapkan Pelayanan Publik Lebih Baik

    Pj Walikota Sukabumi Apresiasi Kinerja Camat dan Lurah, Harapkan Pelayanan Publik Lebih Baik

    SUKABUMIKITA.ID Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyampaikan apresiasi kepada para camat dan lurah atas dedikasi mereka dalam menjalankan tugas selama masa kepemimpinannya. Ia juga mengingatkan pentingnya terus meningkatkan kualitas pelayanan publik demi kesejahteraan masyarakat.

    Pesan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Camat dan Lurah se-Kota Sukabumi yang digelar oleh Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Setda Kota Sukabumi pada Selasa (11/2/2025). Acara yang berlangsung di salah satu kafe di Kota Sukabumi ini juga dihadiri oleh Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti.

    Ungkapan Terima Kasih dan Refleksi Perjalanan

    Dalam kesempatan tersebut, Kusmana bersama Diana Rahesti menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh camat dan lurah yang telah bekerja keras dalam membangun daerah.

    Diana Rahesti, yang telah memimpin TP-PKK Kota Sukabumi selama satu tahun lima bulan, mengungkapkan bahwa perjalanan tersebut memberikan banyak pengalaman berharga, terutama dalam bekerja sama dengan para kader PKK.

    “Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Kami harus kembali ke kota kelahiran kami di Bandung. Begitu banyak pelajaran dan kebersamaan yang luar biasa kami dapatkan selama di Sukabumi,” ungkap Diana dengan penuh haru.

    Ia juga mengapresiasi kerja keras para kader PKK yang telah berkontribusi besar dalam berbagai program, serta menyampaikan permohonan maaf jika ada hal yang kurang berkenan selama masa kepemimpinannya.

    “Kami hanya membawa cerita bahagia dan persaudaraan yang luar biasa. Terima kasih atas semua dukungan yang telah diberikan,” tambahnya.

    Apresiasi untuk Kepemimpinan Pj Wali Kota

    Para peserta rakor pun memberikan apresiasi kepada Kusmana Hartadji, yang dinilai membawa perubahan positif dalam sistem pemerintahan di Kota Sukabumi. Di bawah kepemimpinannya, koordinasi dan kerja sama tim berjalan lebih solid, serta penyelesaian berbagai permasalahan di tingkat wilayah dapat dilakukan dengan lebih tenang dan efisien.

    Rakor ini menjadi salah satu momen penutup perjalanan Kusmana sebagai Pj Wali Kota Sukabumi. Meski masa jabatannya segera berakhir, harapan besar tetap disematkan bagi kepemimpinan Kota Sukabumi ke depan agar terus menjaga sinergi dan meningkatkan pelayanan publik yang lebih baik bagi masyarakat. (Cr5)

  • Lansia di Sukabumi Butuh Uluran Tangan Usai Alami Luka Bakar Serius

    Lansia di Sukabumi Butuh Uluran Tangan Usai Alami Luka Bakar Serius

    SUKABUMIKITA.ID – Seorang lansia berusia 79 tahun bernama Okoy, warga Kampung Panjalu, RT 13/03, Desa Warnasari, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, membutuhkan bantuan setelah mengalami luka bakar serius akibat kebakaran di rumahnya.

    Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat (07/02/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kebakaran bermula saat Okoy sedang memasak di dapur rumahnya setelah melaksanakan salat subuh. Api dengan cepat membesar dan menyebabkan Okoy mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya.

    Kepala Desa Warnasari, Umar Yusman, mengungkapkan bahwa Okoy merupakan lansia sebatang kara yang tidak memiliki keluarga. Sehari-harinya, ia mencari nafkah dengan berjualan gorengan yang dititipkan di warung-warung sekitar kampung serta membersihkan masjid di lingkungannya.

    “Si nenek hidup sendiri, tidak punya anak karena tidak pernah menikah. Sehari-hari beliau berjualan gorengan dan suka membersihkan masjid,” ujar Umar, Selasa (11/02/2025).

    Saat ini, Okoy masih menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH (Bunut) akibat luka bakar yang dideritanya. Namun, biaya pengobatan menjadi kendala karena BPJS Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang diajukan belum dapat langsung digunakan dan harus menunggu satu bulan untuk aktif. Sementara itu, biaya pengobatan di rumah sakit tetap harus dibayarkan.

    “Sekarang dirawat di Bunut, tapi terkendala biaya pengobatan. BPJS PBI yang diajukan belum bisa langsung aktif sehingga biaya tetap harus dibayar,” jelas Umar.

    Pihak desa telah berupaya mengurus kebutuhan Okoy semaksimal mungkin, namun hingga kini belum ada solusi terkait pembiayaan pengobatan yang cukup besar. Umar berharap Pemerintah Kabupaten Sukabumi dapat memberikan perhatian khusus agar Okoy bisa mendapatkan perawatan yang layak tanpa kendala biaya.

    “Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk menangani masalah ini. Sebagai pihak desa, kami sudah berupaya semaksimal mungkin, tetapi masih belum ada perkembangan lebih lanjut,” pungkasnya. (Cr5)

  • Butuh Rp1 Triliun! Rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan Sukabumi ke Cibeureum Dibahas

    Butuh Rp1 Triliun! Rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan Sukabumi ke Cibeureum Dibahas

    SUKABUMIKITA.ID – Rencana pemindahan pusat pemerintahan Kota Sukabumi ke Kecamatan Cibeureum kembali menjadi sorotan. Proyek yang telah lama diwacanakan ini diperkirakan membutuhkan anggaran besar, berkisar dari ratusan miliar hingga satu triliun rupiah.

    Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan di Bappeda Kota Sukabumi, Asep Supriadi, menjelaskan bahwa kajian mengenai pemindahan ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu.

    “Rencana pemindahan pusat pemerintahan sudah menjadi agenda lama. Bahkan dalam RPJMD 2018-2023, wacana ini sudah muncul. Kami sudah menyusun DED (Detail Engineering Design), master plan, dan berbagai kebutuhan lainnya,” ujar Asep, Selasa (11/02/2025).

    Ia menegaskan bahwa pemindahan pusat pemerintahan telah masuk dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.

    “Di dalam RPJPD tersebut, salah satu arah pembangunan Kota Sukabumi adalah menciptakan pusat pertumbuhan baru. Ini penting agar aktivitas kota tidak hanya terpusat di wilayah pusat kota saja,” tambahnya.

    Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan di Bappeda Kota Sukabumi, Asep Supriadi.

    Asep menjelaskan bahwa pemindahan pusat pemerintahan juga diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. Dengan adanya kantor pemerintahan, aktivitas bisnis dan ekonomi di Kecamatan Cibeureum diprediksi ikut berkembang.

    “Konsepnya tidak hanya membangun pusat pemerintahan saja, tetapi juga pusat ekonomi yang dapat menghidupkan aktivitas di sekitarnya,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia menguraikan bahwa pembangunan pusat pemerintahan ini akan dilakukan dalam empat tahapan, masing-masing dalam periode lima tahun. Tahap pertama (2025-2030): Fokus pada persiapan sarana dan prasarana, seperti pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan. Tahap kedua (2030-2035): Memulai pembangunan fisik pusat pemerintahan.

    “Seluruh rencana ini sudah tertuang dalam RPJPD 2025-2045 dan nantinya akan disampaikan kepada Wali Kota Sukabumi terpilih. Secara lisan sudah kami sampaikan, tinggal pembahasan lebih lanjut,” jelas Asep.

    Ia berharap pemimpin Kota Sukabumi yang akan datang bisa menjadikan proyek ini sebagai salah satu prioritas dalam RPJMD 2025-2030, meskipun pada tahap awal hanya berupa persiapan infrastruktur.

    “Mudah-mudahan pemindahan pusat pemerintahan ke Cibeureum bisa masuk dalam proyek strategis daerah, sehingga bisa terealisasi secara bertahap sesuai rencana,” tutupnya. (Cr5)

  • Polemik Aksi Ormas di Kawasan Industri: Solusi dari Pemprov Jabar

    Polemik Aksi Ormas di Kawasan Industri: Solusi dari Pemprov Jabar

    SUKABUMIKITA.ID – Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengajak semua pihak untuk menjaga stabilitas investasi di Jabar, terutama di kawasan industri Bekasi dan Karawang. Hal ini disampaikannya dalam forum diskusi bersama pengelola kawasan industri dan pelaku usaha di aula SMK Mitra Industri MM 2100, Kabupaten Bekasi, Senin (10/02/2025).

    “Kita harus memastikan agar investor tetap berinvestasi di sini, kalau bisa bertambah terus. Maka dari itu, kita semua harus menjaga agar iklim investasi tetap kondusif,” ujar Bey.

    Gangguan Ormas di Kawasan Industri, Pemprov Jabar Ambil Sikap

    Salah satu isu utama yang mencuat dalam diskusi tersebut adalah keluhan dari industri terhadap aksi sekelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) yang mengganggu operasional pabrik. Bey menegaskan bahwa aktivitas semacam ini harus dihentikan demi menjaga kepastian investasi di Jabar.

    “Kami terbuka untuk dialog, tetapi aksi yang mengganggu operasional pabrik tidak bisa dibiarkan. Jika ada aspirasi, silakan disampaikan dengan cara yang tepat,” kata Bey.

    Gangguan dari ormas di kawasan industri bukanlah masalah baru. Beberapa perusahaan telah menyampaikan kekhawatiran mereka, mengingat stabilitas industri adalah kunci utama dalam menarik investor.

    Strategi Jabar Tarik Lebih Banyak Investor

    Dalam diskusi tersebut, para pengelola kawasan industri yang tergabung dalam Himpunan Kawasan Industri (HKI) juga memberikan sejumlah masukan kepada Pemprov Jabar. Mereka menyoroti perlunya peningkatan infrastruktur, kepastian regulasi, dan keamanan investasi sebagai faktor utama yang harus diperkuat.

    “Tadi banyak masukan dari mereka dan kita akan akselerasi. Kita harus membuat Jabar semakin menarik bagi investor,” ungkap Bey.

    Sejauh ini, Jawa Barat tetap menjadi provinsi dengan investasi tertinggi di Indonesia. Pada 2024, total investasi mencapai Rp251 triliun, angka yang mencerminkan kepercayaan investor terhadap daerah ini. Namun, mempertahankan tren ini memerlukan kerja keras dari semua pihak.

    Kondusivitas: Faktor Kunci Pertumbuhan Ekonomi Jabar

    Bey menegaskan bahwa stabilitas dan keamanan investasi harus tetap terjaga jika Jabar ingin terus menarik investor. Selain itu, peningkatan kualitas tenaga kerja juga menjadi perhatian utama agar industri yang masuk ke Jabar bisa mendapatkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

    “Kondusivitas adalah kunci. Jika kita bisa menjamin stabilitas, investasi akan terus tumbuh, ekonomi meningkat, dan tenaga kerja terserap lebih banyak,” tandasnya. (Cr5)

  • Pj Wali Kota Sukabumi Silaturahmi ke Dinas Pendidikan, Apresiasi Kinerja dan Beri Pesan Perpisahan

    Pj Wali Kota Sukabumi Silaturahmi ke Dinas Pendidikan, Apresiasi Kinerja dan Beri Pesan Perpisahan

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang akhir masa jabatannya, Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, bersama Pj Ketua TP-PKK Kota Sukabumi, Diana Rahesti, melakukan kunjungan kerja sekaligus silaturahmi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Senin (10/02/2025).

    Kunjungan kali ini, menjadi momen refleksi perjalanan Pj Walikota Sukabumi selama 17 bulan menjabat,  dalam membangun sektor pendidikan dan kebudayaan di Kota Sukabumi.

    Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dewan Pendidikan, kepala sekolah, serta para guru. Dalam suasana penuh kehangatan, Kusmana Hartadji mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi atas dedikasi seluruh tenaga pendidik di Kota Sukabumi.

    Ketua Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Winda Punjul Saepul Hayat, menyampaikan rasa bangga atas kunjungan tersebut.

    Ia menuturkan bahwa bimbingan serta arahan yang telah diberikan selama ini menjadi penyemangat bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di sektor pendidikan.

    “Kami merasa bangga dan bersyukur atas kunjungan Bapak dan Ibu. Arahan yang diberikan menjadi motivasi bagi kami semua. Kami juga mengucapkan terima kasih karena sebentar lagi Bapak dan Ibu akan kembali ke Bandung. Semoga segala ilmu yang diberikan menjadi manfaat bagi kami,” ujarnya.

    Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat. Ia mengapresiasi kepemimpinan Kusmana Hartadji yang selama 17 bulan terakhir telah memberikan arahan jelas dalam pelaksanaan berbagai program pendidikan di Kota Sukabumi.

    “Terima kasih atas bimbingan yang telah diberikan. Meskipun terkadang tegas dalam memberikan arahan, namun itu menjadi pelajaran berharga bagi kami. Kami juga mohon maaf apabila dalam perjalanan ini ada kekurangan. Selama satu tahun lebih ini, dinamika dalam pelaksanaan program pendidikan, terutama dalam PPDB, bisa berjalan lancar berkat arahan Bapak,” ungkap Punjul.

    Pesan dan Harapan untuk Dunia Pendidikan Sukabumi

    Dalam kesempatan tersebut, Kusmana Hartadji menegaskan pentingnya kerja keras, kebijaksanaan, serta mental yang kuat dalam menghadapi setiap tantangan di dunia pendidikan.

    “Saya sangat mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan. Sekecil apa pun usaha yang dilakukan, pasti memiliki arti penting. Dalam menghadapi berbagai tugas, yang utama adalah kebijaksanaan dan mental yang kuat agar tantangan bisa diatasi dengan baik,” tegasnya.

    Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan etika sebagai tenaga pendidik. Mengacu pada arahan Gubernur Jawa Barat terpilih, Kusmana kembali menekankan larangan praktik penjualan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta pungutan-pungutan lain di sekolah.

    “Fasilitas pendidikan saat ini sudah cukup memadai. Sekarang, tinggal bagaimana kita sebagai tenaga pendidik bisa memanfaatkannya dengan maksimal. Jaga martabat jabatan yang diemban dan pahami kembali tugas pokok serta fungsi masing-masing,” pesannya.

    Lebih lanjut, Kusmana juga mengajak seluruh tenaga pendidik untuk tetap solid dan mendukung kepemimpinan yang akan datang. Ia berharap ASN di lingkungan pendidikan, tetap menjalankan tugas dengan profesionalisme.

    Dan juga nantinya, diharapkan dapat memberikan masukan yang konstruktif sesuai dengan koridor birokrasi kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang baru nanti.

    “Mohon maaf apabila selama saya bertugas ada hal yang kurang berkenan. Saya dan istri juga akan membawa kenangan indah dari Kota Sukabumi. Silaturahmi ini adalah bentuk apresiasi dan tanda bahwa kebersamaan kita tidak akan hilang,” tambahnya.

    Sebagai bentuk penghormatan dan apresiasi, acara ini ditutup dengan pemberian cinderamata dari Keluarga Besar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi kepada Pj Wali Kota dan Pj Ketua TP-PKK sebagai simbol terima kasih atas dedikasi mereka selama bertugas di Kota Sukabumi. (Cr5)

  • FPD Bappeda Kota Sukabumi: Sinkronisasi Program Pusat, Provinsi, dan Daerah

    FPD Bappeda Kota Sukabumi: Sinkronisasi Program Pusat, Provinsi, dan Daerah

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) sebagai bagian dari tahapan perencanaan pembangunan Kota Sukabumi tahun 2026. Kegiatan ini diikuti oleh perangkat daerah dan bertujuan untuk mensinergikan berbagai program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah.

    Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menegaskan bahwa FGD ini merupakan langkah penting sebelum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kota dilaksanakan. Menurutnya, tahapan perencanaan pembangunan telah diawali dengan Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan, dimana berbagai prioritas unggulan telah dirumuskan.

    “Ya jadi, yang pertama FPD ini diawali oleh Bappeda. Ini merupakan tahapan dalam perencanaan pembangunan untuk 2026 yang sebelumnya sudah diawali dengan Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan. Dari sana, sudah didapat beberapa prioritas unggulan. Dan sekarang ini, sebelum dilakukan Musrenbang tingkat kota, kita melakukan dulu FPD oleh masing-masing perangkat daerah. Alhamdulillah, hari ini yang pertama dilakukan oleh Bappeda Kota Sukabumi,” ujar Kusmana pada Senin (10/02/2025).

    Lebih lanjut, Kusmana menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membuat perencanaan pembangunan yang lebih komprehensif saat diterapkan di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Ia juga menyampaikan bahwa target utama dari perencanaan ini adalah menyelaraskan program-program unggulan pemerintah pusat, termasuk Asta Cita, serta program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

    “Target utamanya adalah mensinergikan program-program unggulan pusat seperti Asta Cita, termasuk program dari Provinsi Jawa Barat. Selain itu, kita juga memperhitungkan kebutuhan masyarakat serta pencapaian visi dan misi kepala daerah terpilih yang menjadi prioritas,” jelasnya.

    Kusmana juga menegaskan bahwa janji politik yang dicantumkan dalam visi dan misi Wali Kota terpilih harus diakomodir dalam perencanaan pembangunan tahun 2026. Namun, hal tersebut tetap harus selaras dengan visi dan misi Gubernur Jawa Barat terpilih agar pembangunan di Kota Sukabumi berjalan searah dengan kebijakan yang lebih luas.

    “Janji politik yang dicantumkan dalam visi dan misi wali kota terpilih juga harus diakomodir dan diwujudkan terutama di tahun 2026. Tapi tentu harus disinergikan dengan visi dan misi Gubernur Jawa Barat terpilih,” tandasnya. (Cr5)

  • Keuangan Daerah Kota Sukabumi Terdampak Refocusing, Ini Penjelasan Bappeda

    Keuangan Daerah Kota Sukabumi Terdampak Refocusing, Ini Penjelasan Bappeda

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi tengah menghadapi dampak kebijakan refocusing anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat. Salah satu imbasnya adalah pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU), yang berpengaruh pada struktur keuangan daerah.

    Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan di Bappeda Kota Sukabumi, Asep Supriadi, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima koreksi terkait Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).

    “Terkait kebijakan refocusing anggaran yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pasti akan berdampak juga terhadap anggaran di Pemerintah Kota Sukabumi. Hari ini, kita sudah menerima koreksi TKDD. Ada salah satu DAU yang awalnya sekian milyar rupiah, dan saat ini menjadi nol. Itu baru dana yang berasal dari pusat, belum lagi kebijakan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” jelas Asep, Senin (10/02/2025).

    Menurutnya, pihaknya masih melakukan pembahasan internal bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk menentukan langkah strategis ke depan.

    “Hari ini saya belum bisa berbicara banyak, karena kita sedang melakukan pembahasan di TAPD dan sudah ada diskusi-diskusi secara internal. Mungkin dalam satu atau dua hari ini akan ada edaran dari Pak Sekda Kota Sukabumi,” ungkapnya.

    Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan di Bappeda Kota Sukabumi, Asep Supriadi.

    Meski besaran total anggaran yang akan di refocusing masih dalam proses perhitungan, Asep mengkonfirmasi adanya pengurangan DAU lebih dari Rp7 miliar. Selain itu, ada kebijakan pengurangan pada beberapa jenis belanja daerah, seperti perjalanan dinas dan alat tulis kantor.

    “SPPD (Surat Perintah Perjalanan Dinas) akan dikurangi 50 persen, ATK (Alat Tulis Kantor) dan berbagai pengeluaran lainnya juga akan mengalami penyesuaian. Ini yang saat ini sedang kita rumuskan,” katanya.

    Asep menjelaskan bahwa kebijakan refocusing ini mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, yang menjadi panduan utama bagi pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota dalam menyesuaikan anggaran.

    “Inpres itu adalah guidance (panduan) utama. Setelah itu, terbit keputusan yang mengatur pengurangan anggaran kementerian-kementerian, lalu provinsi melakukan hal yang sama. Nah, hari ini giliran kota dan kabupaten. Acuan dari pusatnya sudah ada, walaupun secara detail belum sepenuhnya jelas, tetapi secara makro sudah ditetapkan,” tutupnya. (Cr5)

  • Pj Wali Kota: Pemindahan Pusat Pemerintahan Sukabumi Tunggu Efisiensi Anggaran

    Pj Wali Kota: Pemindahan Pusat Pemerintahan Sukabumi Tunggu Efisiensi Anggaran

    SUKABUMIKITA.ID – Rencana pemindahan pusat pemerintahan Kota Sukabumi dari Kecamatan Cikole ke Kecamatan Cibeureum kembali menjadi perbincangan hangat. Wacana ini sebenarnya telah lama muncul dan bahkan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2005-2025. Namun, hingga kini, realisasinya masih tertunda.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, menyatakan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah pengentasan kemiskinan, pengurangan angka pengangguran, peningkatan rasio Gini, dan peningkatan pendapatan daerah.

    “Kita tinggal melihat alokasi 1-2 tahun ke depan. Karena sebagaimana yang kita ketahui, ada arahan-arahan Pemerintah Pusat untuk mengefisiensikan anggaran. Jadi tinggal kita lihat mana saja yang menjadi prioritasnya,” jelas Kusmana, Senin (10/02/2025).

    Ia menambahkan, “Mudah-mudahan di dua tahun ke depan ini, hal-hal yang menjadi betul-betul kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” singkatnya.

    Kusmana juga berharap bahwa dalam 2-3 tahun mendatang, pemindahan pusat pemerintahan dapat menjadi prioritas. Namun, ia menekankan pentingnya efisiensi anggaran sesuai arahan pemerintah pusat.

    Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, mengungkapkan bahwa rencana pemindahan tersebut telah dimasukkan dalam RPJPD 2025-2045.

    Namun, saat ini pihaknya masih fokus menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030, yang merupakan penjabaran dari visi dan misi wali kota terpilih.

    “Penyusunan RPJMD 2025-2030 itu akan mulai dilaksanakan sejak tanggal pelantikan dan maksimal harus selesai enam bulan,” jelas Asep.

    Asep menambahkan, terkait rencana pemindahan pusat pemerintahan, pihaknya akan melihat apakah akan dimasukkan secara spesifik dalam RPJMD.

    “Terkait anggaran, kita akan sesuaikan dengan visi dan misi kepala daerah terpilih nantinya. Kita akan lihat nanti, berapa yang akan dialokasikan untuk perencanaan kegiatan itu,” tegasnya. (Cr5)

  • Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Februari 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Prakiraan Cuaca Jawa Barat 10 Februari 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di wilayah Jawa Barat pada Senin, 10 Februari 2025, akan didominasi hujan ringan hingga sedang di berbagai daerah.

    Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai kilat atau petir dan angin kencang terutama pada siang hingga menjelang malam hari.

    Detail Prakiraan Cuaca

    ☀️ Pagi Hari (07.00 – 13.00 WIB)

    Sebagian wilayah Bogor, Cianjur, Sukabumi, Depok, Bekasi, Purwakarta, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon diprediksi akan diguyur hujan ringan.

    Siang dan Sore Hari (13.00 – 19.00 WIB) 

    Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Kuningan, Cimahi, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

    ☁️ Malam Hari (19.00 – 01.00 WIB) 

    Kondisi cuaca cenderung berawan, namun hujan ringan masih mungkin terjadi di Bogor, Depok, Bekasi, Karawang, Sukabumi, Subang, Sumedang, Kuningan, Ciamis, Majalengka, Indramayu, dan Tasikmalaya.

    🌙 Dini Hari (01.00 – 07.00 WIB)  

    Sebagian besar wilayah Jawa Barat akan berawan tanpa hujan.

    Suhu dan Kecepatan Angin

    – Suhu udara: 18 – 33°C

    – Kelembapan udara: 65 – 98%

    – Angin: Bertiup dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 5 – 40 km/jam

    Peringatan Dini BMKG

    BMKG mengingatkan adanya potensi hujan disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah, terutama menjelang siang hingga malam hari di daerah:

    Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Subang, Bandung Barat, Bandung, Sumedang, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Cirebon, Majalengka, dan Indramayu.

    Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan banjir lokal, pohon tumbang, dan jalanan licin akibat hujan. Pastikan selalu mendapatkan informasi cuaca terbaru melalui BMKG atau aplikasi cuaca resmi.


    📌 Sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Barat

    📅 Pembaruan: 10 Februari 2025, pukul 05.30 WIB

    🌐 Info lebih lanjut: [http://cuaca.bmkg.go.id](http://cuaca.bmkg.go.id)