Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    Efisiensi Anggaran Pendidikan di Kota Sukabumi, Pemerintah Fokus pada Kualitas SDM

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam menjalankan efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kebudayaan.

    Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rupiah yang dialokasikan benar-benar berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, menyatakan bahwa dalam upaya optimalisasi penggunaan anggaran, pihaknya akan berpedoman pada regulasi dan pedoman teknis yang berlaku.

    Hal ini dilakukan Dinas Pendidikan Kota Sukabumi untuk, menghindari pengeluaran yang kurang efektif serta mengarahkan dana ke sektor yang benar-benar membutuhkan.

    “Kami sangat mendukung efisiensi anggaran ini agar pembangunan dapat lebih terarah dan menyasar langsung pada masyarakat. Fokus utama kami tetap pada peningkatan kualitas SDM, yang menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan warga Sukabumi,” ujar Punjul, Minggu (16/03/2025).

    Fokus pada Sektor Prioritas

    Dalam penerapan efisiensi ini, beberapa sektor yang memiliki dampak besar terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan SDM akan tetap menjadi prioritas.

    Di sisi lain, pos-pos anggaran yang dinilai kurang strategis akan dikaji ulang untuk memastikan bahwa dana yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

    Punjul menegaskan bahwa efisiensi bukan hanya sekadar pemangkasan anggaran, melainkan strategi untuk mengalokasikan dana secara tepat sasaran. Dengan demikian, efektivitas program pendidikan dapat lebih ditingkatkan, sehingga menghasilkan output yang lebih berkualitas.

    Strategi Efisiensi Anggaran

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi akan terus melakukan evaluasi terhadap penggunaan anggaran, guna memastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat yang maksimal. Beberapa langkah yang akan diterapkan antara lain:

    • Memprioritaskan anggaran untuk program peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan.
    • Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan agar lebih efektif dan efisien.
    • Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.

    Dampak bagi Masyarakat

    Efisiensi anggaran ini diharapkan dapat menciptakan pembangunan pendidikan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Dengan pengelolaan dana yang lebih baik, program-program pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat dapat terus berjalan tanpa hambatan.

    “Harapannya, dengan langkah ini, Kota Sukabumi dapat menjadi contoh dalam pengelolaan anggaran pendidikan yang efektif dan efisien. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, tenaga pendidik, dan masyarakat, pendidikan di Sukabumi dapat terus berkembang dan menciptakan generasi unggul di masa depan,” pungkas Punjul. (Cr5)

     

  • Dinkes Kota Sukabumi Fokus pada Penurunan Stunting dan Penguatan Layanan Kesehatan di 2026

    Dinkes Kota Sukabumi Fokus pada Penurunan Stunting dan Penguatan Layanan Kesehatan di 2026

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi telah merancang program strategis untuk tahun 2026 dengan fokus utama pada penurunan angka stunting, pengendalian penyakit, serta peningkatan kualitas layanan kesehatan primer.

    Program ini disusun dengan mengacu pada 8 misi Asta Cita Presiden, 9 program unggulan Gubernur, serta visi dan misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa terdapat dua isu strategis yang menjadi perhatian utama dalam perencanaan ini.

    “Yang pertama adalah pengendalian penyakit dan penurunan stunting, sedangkan yang kedua adalah peningkatan kualitas layanan kesehatan primer. Kedua hal ini akan menjadi dasar perencanaan kami untuk tahun 2026 guna memastikan masyarakat mendapatkan layanan kesehatan yang optimal,” ujar Reni.

    Strategi Penurunan Stunting dan Pengendalian Penyakit

    Untuk menekan angka stunting, Dinkes Kota Sukabumi akan mengoptimalkan program intervensi gizi bagi ibu hamil dan balita, meningkatkan edukasi kesehatan kepada masyarakat, serta memastikan ketersediaan layanan kesehatan yang merata di seluruh wilayah.

    Di sisi lain, pengendalian penyakit menjadi salah satu prioritas penting dalam program kesehatan daerah. Upaya yang akan dilakukan antara lain meningkatkan cakupan imunisasi, memperkuat surveilans epidemiologi, serta memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan.

    Peningkatan Kualitas Layanan Kesehatan

    Selain penurunan stunting dan pengendalian penyakit, Dinkes juga berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer. Langkah yang akan ditempuh mencakup pengembangan fasilitas kesehatan agar lebih mudah diakses oleh masyarakat, peningkatan kompetensi tenaga medis, serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan lembaga kesehatan.

    “Kami akan memperkuat kerja sama dengan berbagai pihak agar program yang dirancang dapat berjalan secara efektif dan tepat sasaran. Dengan kolaborasi yang baik, kami optimis bisa meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Fokus Tahun Ini: Stunting dan Pembiayaan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

    Pada tahun ini, Dinkes Kota Sukabumi menitikberatkan programnya pada penurunan angka stunting serta pemenuhan pembiayaan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu. Diharapkan, dengan perencanaan yang matang dan langkah strategis yang tepat, pelayanan kesehatan di Kota Sukabumi akan semakin baik dan mampu menjawab tantangan kesehatan yang ada.

    Dengan adanya berbagai program unggulan ini, Dinkes Kota Sukabumi berupaya untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat dan sejahtera serta memastikan layanan kesehatan yang berkualitas dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    Dinkes Kota Sukabumi Genjot Program Cek Kesehatan Gratis untuk Masyarakat

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus mengoptimalkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. Program ini menyasar berbagai kelompok usia, mulai dari bayi, balita, anak-anak, hingga lansia.

    Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Reni Rosyida Muthmainnah, menjelaskan bahwa program CKG merupakan bagian dari prioritas pemerintah untuk memastikan kesehatan warga tetap terjaga.

    “Cek Kesehatan Gratis ini menjadi salah satu program utama yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan adanya pemeriksaan rutin, warga bisa lebih dini mendeteksi potensi penyakit dan mengambil langkah pencegahan,” ujarnya.

    Sebagai langkah konkret, program CKG untuk anak sekolah usia 7 hingga 17 tahun akan digelar menjelang tahun ajaran baru. Tidak hanya itu, cakupan layanan ini juga diperluas dengan menggandeng klinik swasta agar semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses pemeriksaan kesehatan secara gratis.

    “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan klinik kesehatan swasta agar layanan ini lebih merata dan mudah diakses oleh masyarakat. Sebenarnya, program skrining kesehatan ini sudah berjalan sejak tahun-tahun sebelumnya, dengan fokus utama pada deteksi dini penyakit tidak menular (PTM). Hingga saat ini, cakupan pemeriksaan kesehatan di Kota Sukabumi sudah mencapai 97,94 persen,” jelasnya.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah.

    Reni menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah berbagai masalah kesehatan yang bisa berdampak pada kualitas hidup masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya kesehatan dan proaktif dalam menjaga kondisi tubuh mereka.

    “Melalui program ini, kami berharap masyarakat bisa lebih waspada terhadap kesehatannya sendiri. Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini, sehingga bisa segera ditangani sebelum berkembang menjadi lebih serius,” tambahnya.

    Dinkes Kota Sukabumi mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan program CKG ini agar kesehatan mereka tetap terjaga. Dengan deteksi dini dan pencegahan yang optimal, diharapkan derajat kesehatan warga Kota Sukabumi semakin meningkat. (Cr5)

  • Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    Tantangan Pendidikan di Kota Sukabumi: Tingginya Angka Putus Sekolah Masih Jadi PR Besar

    SUKABUMIKITA.ID – Angka putus sekolah di Kota Sukabumi masih tergolong tinggi dan menjadi tantangan serius bagi dunia pendidikan. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, hampir di seluruh kelurahan terdapat anak-anak usia sekolah yang terpaksa berhenti mengenyam pendidikan.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya mengatasi permasalahan ini melalui berbagai program dan strategi.

    “Kami mencatat hampir di seluruh kelurahan masih ada anak-anak yang putus sekolah. Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera ditangani. Langkah pertama yang kami lakukan adalah memastikan akurasi data, kemudian menindaklanjutinya dengan program yang dapat membantu anak-anak kembali ke sekolah,” ujar Punjul, Sabtu (15/03/2025).

    Beragam Program Pendidikan Disiapkan

    Untuk mengatasi permasalahan ini, baik pemerintah pusat maupun daerah telah meluncurkan berbagai program pendidikan. Punjul mengajak masyarakat, khususnya anak-anak yang putus sekolah, agar segera mendaftarkan diri ke lembaga pendidikan terdekat.

    “Sekarang ada banyak opsi, mulai dari sekolah reguler hingga sekolah kesetaraan. Dari sisi pembiayaan, berbagai bantuan juga tersedia, seperti dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS),” jelasnya.

    Selain BOS, tersedia pula Program Indonesia Pintar (PIP) dan bantuan dari APBD Kota Sukabumi, seperti dana Kartu Cerdas. Program-program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga dan mencegah anak-anak putus sekolah.

    Faktor Penyebab Putus Sekolah

    Tingginya angka putus sekolah di Kota Sukabumi dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama kondisi ekonomi keluarga. Banyak anak yang terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk membantu orang tua bekerja.

    Selain faktor ekonomi, kurangnya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan kendala administratif dalam sistem kependudukan juga menjadi penyebab utama. Beberapa anak yang tercatat putus sekolah ternyata telah berpindah domisili atau bahkan tidak terdata dengan baik dalam sistem kependudukan.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mencatat sekitar 600 siswa mengalami putus sekolah tahun ini. Namun, angka ini masih dalam tahap validasi lebih lanjut oleh aparatur wilayah setempat.

    “Kami terus menelusuri dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan data yang lebih akurat, karena bisa saja beberapa anak sudah berpindah tempat tinggal atau tidak lagi masuk dalam data kependudukan,” tambah Punjul.

    Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

    Pemerintah terus melakukan berbagai upaya intervensi guna menekan angka putus sekolah. Namun, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada peran serta masyarakat dalam melaporkan anak-anak yang tidak lagi bersekolah.

    Dengan adanya berbagai program bantuan pendidikan dan langkah konkret dari pemerintah, diharapkan angka putus sekolah di Kota Sukabumi dapat terus menurun.

    Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, dan sudah menjadi tanggung jawab bersama untuk memastikan mereka mendapatkan akses ke pendidikan yang layak dan berkualitas. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    Dinkes Kota Sukabumi Raih Berbagai Penghargaan dan Sukses Turunkan Angka Stunting

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus menunjukkan kinerja gemilang sepanjang tahun 2024 dengan berbagai pencapaian membanggakan. Berkat kerja sama yang solid dengan berbagai pihak, instansi ini berhasil meraih penghargaan tingkat regional maupun nasional, sekaligus mencatat kemajuan dalam layanan kesehatan masyarakat.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini didasarkan pada perjanjian kinerja yang telah disepakati dengan kepala daerah. Fokus utama pencapaian mencakup pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM), peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta optimalisasi pengelolaan fasilitas kesehatan.

    “Pada 2024, target pencapaian SPM sebesar 98 persen berhasil terealisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang kami berikan sudah sesuai standar yang ditetapkan. Namun, ada satu aspek yang masih perlu ditingkatkan, yaitu deteksi dini penyakit tidak menular,” ujar Dr. Reni, Jumat (14/03/2025).

    Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin masih perlu ditingkatkan, terutama untuk penyakit seperti hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, Dinkes berkomitmen memperkuat program sosialisasi dan edukasi guna mendorong masyarakat lebih proaktif dalam menjaga kesehatannya.

    Selain pencapaian dalam realisasi SPM, Dinkes Kota Sukabumi juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Beberapa penghargaan prestisius yang diraih antara lain dari Ombudsman Republik Indonesia atas kualitas layanan publik terbaik yang diberikan oleh Puskesmas Baros, Puskesmas Benteng, serta Dinas Kesehatan Kota Sukabumi sendiri. Penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut menambah daftar prestasi yang berhasil ditorehkan tahun ini.

    Salah satu pencapaian paling signifikan adalah keberhasilan dalam menekan angka stunting di Kota Sukabumi. Sepanjang 2024, angka stunting berhasil turun menjadi 16,8 persen, sebuah kemajuan yang patut diapresiasi.

    “Alhamdulillah, penurunan angka stunting ini merupakan pencapaian besar bagi kami. Kami akan terus bekerja keras agar angka ini bisa semakin menurun di tahun-tahun mendatang,” tambahnya. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Siapkan Insentif untuk Guru Ngaji dan Tenaga Pendidik

    Wali Kota Sukabumi Siapkan Insentif untuk Guru Ngaji dan Tenaga Pendidik

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menggelar audiensi dengan tenaga pendidik, pengurus masjid, dan guru ngaji di Ruang Utama Balai Kota Sukabumi, Jumat (14/03/2025).

    Pertemuan ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus bentuk apresiasi pemerintah terhadap peran mereka dalam membangun karakter dan kecerdasan generasi muda.

    Dukungan Pemkot untuk Kesejahteraan Guru Ngaji dan Tenaga Pendidik

    Dalam sambutannya, Wali Kota menegaskan pentingnya peran tenaga pendidik dan guru ngaji dalam mencetak generasi yang saleh dan berilmu. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus mendukung mereka, termasuk dengan menyiapkan insentif khusus.

    “Kami ingin memastikan bahwa para guru ngaji dan tenaga pendidik mendapatkan perhatian lebih. Insya Allah, pemerintah akan terus berupaya memberikan insentif sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam membangun moral dan intelektual anak-anak Sukabumi,” ujar Ayep Zaki.

    Kepemimpinan Berbasis Keteladanan dan Doa

    Wali Kota juga menyinggung pentingnya kepemimpinan yang jujur dan berintegritas. Ia berharap pemerintahan yang ia pimpin dapat meneladani kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

    “Saya ingin mengimplementasikan sifat-sifat Nabi dalam pemerintahan. Karena saya bukan nabi, maka doronglah saya dengan doa. Dengan doa, saya yakin kita bisa membawa Kota Sukabumi menuju kebaikan,” ungkapnya.

    Dana Abadi Wakaf, Solusi Ekonomi untuk Pedagang Kecil

    Selain berbicara tentang pendidikan dan kepemimpinan, Wali Kota memaparkan program unggulan Dana Abadi Wakaf. Program ini dirancang untuk memberikan bantuan dana bergulir bagi pedagang kecil, tanpa bunga dan tanpa proses yang rumit.

    “Kita ingin Kota Sukabumi menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Dana Abadi Umat. Setiap bulan, dana ini akan digunakan untuk membantu pedagang kecil dengan pinjaman tanpa bunga dan tanpa ribet. Targetnya, setiap kecamatan akan ada 20 pedagang per bulan yang menerima manfaat,” jelasnya.

    Gaji Wali Kota untuk Anak Yatim dan Wakaf Produktif

    Sebagai bentuk nyata kepeduliannya, Wali Kota menegaskan bahwa seluruh gajinya akan disumbangkan kepada anak yatim dan dimasukkan ke dalam dana wakaf untuk mendukung usaha ultra mikro. Program ini memiliki konsep wakaf produktif yang bertujuan menciptakan kesejahteraan jangka panjang bagi masyarakat Sukabumi.

    “Kami menyiapkan investasi wakaf sebesar Rp5 miliar, dan ini bukan untuk keuntungan pribadi, tetapi untuk kebaikan bersama. Program ini akan terus berjalan hingga akhir zaman, menjadi amal jariyah yang terus mengalir,” tegasnya.

    Visi Sukabumi Kota Bercahaya dan Lebih Baik

    Wali Kota juga menegaskan komitmennya untuk terus memperbaiki infrastruktur kota secara bertahap, menciptakan Sukabumi yang lebih terang dan berkembang.

    “Kita akan memperbaiki kota ini sedikit demi sedikit, menuju kehidupan yang lebih baik. Dari Sukabumi untuk Indonesia,” katanya.

    Sebagai penutup, H. Ayep Zaki mengajak seluruh tenaga pendidik dan masyarakat untuk mendidik anak-anak dengan penuh keikhlasan serta mendukung program-program pemerintah.

    “Silakan didik anak-anak dengan ikhlas, tanamkan nilai-nilai kebaikan, dan mari kita bersama-sama membangun Kota Sukabumi yang lebih baik,” tutupnya. (Cr5)

  • Dorong Digitalisasi, Wali Kota Sukabumi Dukung Modernisasi RSUD R. Syamsudin

    Dorong Digitalisasi, Wali Kota Sukabumi Dukung Modernisasi RSUD R. Syamsudin

    SUKABUMIKITA.ID Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan layanan kesehatan dengan menghadirkan sistem manajemen rumah sakit yang lebih modern.

    Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menghadiri presentasi Weaning System untuk Unit Organisasi Bersifat Khusus (OUBK) RSUD R. Syamsudin, SH (RSUD Bunut) pada Jumat (14/03/2025). Presentasi ini dipaparkan oleh PT Smarthhub Technologies sebagai bagian dari upaya digitalisasi layanan rumah sakit.

    Acara ini juga dihadiri oleh Plt. Direktur Utama OUBK RSUD R. Syamsudin, SH, Yanyan Rusyandi, beserta Dewan Pengawas dan jajaran struktural RSUD Bunut. Dalam sambutannya, Ayep Zaki menegaskan komitmennya untuk menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai rumah sakit rujukan terbaik di Sukabumi dengan mengadopsi teknologi modern.

    Teknologi untuk Pelayanan Kesehatan yang Lebih Optimal

    Menurut Ayep Zaki, pemanfaatan teknologi informasi akan membuat manajemen rumah sakit lebih efisien dan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

    “Saya memiliki cita-cita besar menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai rumah sakit yang maju dan terbaik. Dengan sistem teknologi informasi yang terintegrasi, layanan kesehatan dapat lebih cepat dan transparan,” ujar Ayep Zaki.

    Selain transformasi digital, pembangunan fasilitas rumah sakit juga akan dilakukan secara bertahap. Salah satu prioritas utama adalah peningkatan layanan rawat inap, khususnya dalam mendukung implementasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yang menjadi bagian dari transformasi BPJS Kesehatan.

    Peresmian Gedung KRIS Jadi Prioritas

    Ayep Zaki menegaskan bahwa pembangunan gedung KRIS di RSUD R. Syamsudin menjadi langkah strategis dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Sukabumi.

    “Ini adalah bagian dari komitmen saya sebagai Wali Kota untuk terus memajukan Sukabumi sebagai kota yang bercahaya. Dengan sistem yang lebih baik, masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal,” katanya.

    Sementara itu, PT Smarthhub Technologies dalam presentasinya memaparkan berbagai solusi inovatif berbasis teknologi informasi dan telekomunikasi yang diperkuat dengan kemitraan strategis.

    Dengan adanya sistem manajemen rumah sakit yang terintegrasi, RSUD R. Syamsudin diharapkan mampu memberikan layanan yang lebih cepat, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat.

    Pemerintah Kota Sukabumi berharap penerapan teknologi ini dapat membawa perubahan signifikan dalam dunia kesehatan, menjadikan RSUD R. Syamsudin sebagai contoh rumah sakit modern yang siap menghadapi tantangan di era digital. (Cr5)

  • BPKPD Kota Sukabumi Laporkan Kenaikan Signifikan Pajak Daerah

    BPKPD Kota Sukabumi Laporkan Kenaikan Signifikan Pajak Daerah

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Sukabumi melaporkan adanya kenaikan signifikan dalam penerimaan pajak daerah untuk periode Januari hingga Februari 2025.

    Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pengelolaan Pendapatan Pajak Daerah BPKPD Kota Sukabumi, Ziad Panji Nurhari mengatakan, penerimaan pajak di beberapa sektor mengalami peningkatan yang cukup mencolok jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Pajak Reklame menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kenaikan signifikan. Hingga akhir Januari 2025, penerimaan pajak reklame tercatat mencapai lebih dari Rp134 juta.

    Pada bulan Februari 2025, jumlah tersebut melonjak tajam dengan penerimaan mencapai Rp257.947.978, sehingga total pajak reklame yang terkumpul pada Januari dan Februari 2025 mencapai Rp392.410.680.

    “Jika dibandingkan dengan tahun 2024, penerimaan pajak reklame pada periode yang sama tercatat hanya sebesar Rp215.918.110, mengalami kenaikan lebih dari Rp177 juta,” ujar Ziad, Minggu (09/03/2025) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

    Masih menurut Ziad, Pajak Air Tanah juga mengalami peningkatan, meski tidak sebesar pajak reklame. Pada akhir Januari 2025, penerimaan pajak air tanah tercatat lebih dari Rp60 juta.

    Sementara pada Februari 2025, angka ini sedikit menurun menjadi Rp52.661.256, sehingga total penerimaan pajak air tanah untuk Januari dan Februari 2025 mencapai Rp112.776.036.

    “Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024, penerimaan pajak air tanah mengalami kenaikan sekitar Rp23 juta, dengan total penerimaan pada tahun lalu sebesar Rp89.966.833,” jelas Ziad.

    Sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) juga menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Penerimaan pada Januari 2025 tercatat mencapai lebih dari Rp4,5 miliar.

    Di bulan Februari 2025, penerimaan PBJT mengalami lonjakan menjadi Rp4.552.020.321, sehingga total penerimaan pada Januari dan Februari 2025 mencapai Rp9.212.199.611. Kenaikan yang signifikan ini tercatat hampir mencapai Rp3 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.

    “Selain itu, penerimaan dari Denda Pajak Daerah juga mengalami peningkatan. Pada akhir Januari 2025, penerimaan denda pajak daerah tercatat lebih dari Rp6,5 juta,” jelasnya.

    Masih menurut Ziad, sedangkan pada bulan Februari 2025, penerimaan denda pajak daerah mengalami lonjakan menjadi Rp12.584.123, sehingga total penerimaan denda pajak daerah mencapai Rp19.096.078 pada Januari dan Februari 2025.

    Lanjut Ziad, secara keseluruhan penerimaan pajak daerah di Kota Sukabumi pada tahun 2025 menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Peningkatan ini mencerminkan efektivitas dalam pengelolaan pajak daerah serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi terhadap kewajiban pajak mereka. Dan tentunya mendukung visi dan misi Walikota Sukabumi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Sukabumi.

    BPKPD Kota Sukabumi berharap, kesadaran masyarakat akan kewajiban membayar pajak terus meningkat. Karena, pajak daerah yang dihasilkan, akan kembali lagi untuk pembiayaan kepentingan publik.

    “Semoga tren peningkatan ini terus terjadi, sehingga dapat sejalan dengan program Walikota Sukabumi untuk meningkatkan PAD,” pungkasnya. (Cr5)

  • Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Gelar Bakti Sosial Ramadhan di Panti Asuhan Al Fitroh

    Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Gelar Bakti Sosial Ramadhan di Panti Asuhan Al Fitroh

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam semangat kepedulian dan berbagi di bulan suci Ramadhan, Dinas Kesehatan Kota Sukabumi menggelar kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan bantuan sosial ke Panti Asuhan Al Fitroh di Jalan Brawijaya, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh, Senin (10/03/2025).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, yang turut serta menyerahkan bantuan bersama jajaran pejabat struktural, termasuk para kepala bidang dan staf Dinas Kesehatan Kota Sukabumi.

    Bantuan yang diberikan berupa paket sembako untuk mendukung kebutuhan sehari-hari anak-anak di panti asuhan tersebut. Dr. Reni menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial dan tanggung jawab pemerintah dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah.

    “Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Panti Asuhan Al Fitroh. Semoga kegiatan ini juga menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berbagi dengan sesama,” ujar Dr. Reni.

    Selain menyalurkan bantuan, dalam kesempatan tersebut jajaran Dinas Kesehatan juga berinteraksi langsung dengan anak-anak panti, memberikan motivasi, serta menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan.

    “Puasa melatih kita untuk sehat fisik, tetap bugar. Sedekah pada bulan Ramadan melatih kesehatan hati kita agar semakin terasah rasa empati pada sesama. Kebahagiaan Ramadan bukan milik kita sendiri, maka selayaknya kita berbagi kebahagiaan dengan saudara-saudara yang tidak lebih beruntung dengan kita,” sambung Dr. Reni.

    Penyerahan bantuan kepada Panti Asuhan Al Fitroh di Jalan Brawijaya, Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh. Senin (10/03/2025).

    Kegiatan bakti sosial ini mendapat apresiasi dari pengurus Panti Asuhan Al Fitroh. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi atas perhatian dan bantuan yang diberikan.

    “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kepedulian Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak-anak di panti asuhan kami,” ungkap salah satu pengurus panti.

    Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan dapat mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat serta menumbuhkan semangat gotong royong dalam membantu sesama. Dinas Kesehatan Kota Sukabumi juga berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (Cr5)

  • Pengangkatan CPNS 2024 Diundur, Ribuan Peserta Teken Petisi Percepatan

    Pengangkatan CPNS 2024 Diundur, Ribuan Peserta Teken Petisi Percepatan

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah resmi mengundurkan jadwal pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi 2024.

    Awalnya, pengangkatan dijadwalkan pada Maret 2025. Namun, kini pengangkatan CPNS kini ditetapkan berlangsung pada Oktober 2025, sedangkan PPPK akan diangkat pada Maret 2026. Keputusan ini menuai reaksi dari para peserta seleksi yang telah menunggu kepastian status mereka, Minggu (09/03/2025).

    Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Rini Widyantini, menjelaskan bahwa penundaan ini merupakan bagian dari tujuh agenda transformasi manajemen ASN yang diamanatkan dalam UU Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN.

    Baca juga: Hasil Seleksi CPNS Kota Sukabumi 2024: Siap Diumumkan 23-25 Desember

    Salah satu poin utama dalam agenda tersebut adalah transformasi rekrutmen dan jabatan yang bertujuan menciptakan sistem seleksi ASN yang lebih transparan, kolaboratif, dan akuntabel.

    “Kami menyadari bahwa proses pengangkatan serentak ini memerlukan waktu yang cukup lama, karena harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Langkah ini juga bertujuan untuk menyelaraskan TMT (Terhitung Mulai Tanggal) pengangkatan ASN secara nasional,” ungkap Rini, yang dikutip dari keterangan resminya.

    Namun, keputusan ini justru memicu gelombang protes dari peserta yang telah dinyatakan lulus seleksi CPNS dan PPPK 2024. Ribuan peserta menandatangani petisi online yang mendesak percepatan pengangkatan mereka.

    Baca juga: Pj Walikota Sukabumi Berikan Motivasi Langsung ke CPNS di Jakarta

    Petisi yang dibuat pada 6 Maret 2025 tersebut, kini telah ditandatangani oleh lebih dari 51.000 orang hingga 7 Maret 2025. Mereka menuntut, jadwal pengangkatan CPNS dan PPPK 2024, kembali kepada jadwal semula yakni Maret 2025.

    Dalam petisi tersebut, para peserta menyampaikan sejumlah alasan penting mengapa pengangkatan seharusnya dipercepat. Mereka menekankan perlunya kepastian hukum dan status kepegawaian, menghindari kekosongan tenaga kerja di berbagai instansi, serta menjamin hak-hak peserta yang telah lulus seleksi agar segera bisa menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan.

    Selain itu, banyak peserta yang mengaku telah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya karena telah dinyatakan lulus sebagai CPNS atau PPPK. Dengan penundaan pengangkatan ini, mereka terjebak dalam ketidakpastian dan mengalami kesulitan ekonomi akibat kehilangan sumber penghasilan tetap.

    “Kami sudah mengikuti seluruh tahapan seleksi dengan penuh harapan, bahkan banyak dari kami yang sudah berhenti dari pekerjaan sebelumnya. Ini sangat berdampak pada kehidupan kami dan keluarga,” keluh salah satu peserta dalam petisi tersebut.

    Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah terkait petisi tersebut. Namun, para peserta berharap agar Komisi II DPR RI, KemenPAN-RB, dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) segera menindaklanjuti permohonan mereka. (Cr5)