Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Wali Kota Sukabumi Tinjau Antusiasme Warga di Program Pemutihan Pajak Kendaraan: Ribuan Warga Terbantu

    Wali Kota Sukabumi Tinjau Antusiasme Warga di Program Pemutihan Pajak Kendaraan: Ribuan Warga Terbantu

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota, Bobby Maulana, melakukan pemantauan langsung pelaksanaan program pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 2025 di Kantor Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) atau Samsat Kota Sukabumi, Selasa (25/03/2025).

    Program ini merupakan inisiatif dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, sebagai bentuk keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami keterlambatan dalam membayar pajak kendaraan.

    Didampingi Penjabat Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Andang Tjahjandi, serta Kepala P3DW Kota Sukabumi, Iwan Juanda, pemantauan ini menjadi bentuk keseriusan Pemerintah Kota Sukabumi dalam menyukseskan program strategis yang meringankan beban warga.

    Antusiasme Warga Luar Biasa: 700 Wajib Pajak dalam Sehari

    Sejak program ini resmi diluncurkan pada 20 Maret 2025 lalu, respons warga dinilai sangat menggembirakan. Dalam sehari, tercatat hingga 700 warga datang membayar pajak kendaraan bermotor mereka di Samsat Sukabumi.

    “Alhamdulillah, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa warga Kota Sukabumi memiliki kesadaran yang baik dalam memenuhi kewajiban pajak, apalagi ketika diberi kemudahan seperti saat ini,” ujar Wali Kota Ayep Zaki saat diwawancarai di lokasi.

    Dalam kunjungannya, Ayep Zaki tidak hanya meninjau pelayanan, tetapi juga berinteraksi langsung dengan warga. Beberapa di antaranya mengaku menunggak pajak selama satu hingga lima tahun, dan kini merasa sangat terbantu dengan adanya program pemutihan ini.

    “Saya senang bisa langsung mendengar cerita mereka. Banyak yang sudah lama menunggak karena alasan ekonomi, dan kini bersyukur bisa melunasi tanpa beban denda,” ungkap Ayep.

    Program Diperpanjang hingga Akhir Juni 2025

    Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberi waktu yang cukup bagi masyarakat, program ini diperpanjang hingga 30 Juni 2025. Hal ini memberi kesempatan lebih luas bagi warga yang belum sempat memanfaatkan layanan pada tahap awal.

    “Kami harap seluruh warga bisa memanfaatkan program ini sebaik-baiknya. Jangan tunda lagi, karena kesempatan ini belum tentu datang dua kali,” kata Ayep.

    Wali Kota juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyebarkan informasi mengenai pemutihan pajak ini, agar lebih banyak lagi warga yang mendapatkan manfaatnya.

    Lonjakan Pembayaran hingga 100 Persen: Bukti Keberhasilan Program

    Sementara itu, Kepala P3DW Kota Sukabumi, Iwan Juanda, menyampaikan bahwa sejak program ini bergulir, terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah wajib pajak yang melakukan pembayaran.

    “Ada lonjakan antara 50 hingga 100 persen dari jumlah wajib pajak yang datang ke Samsat dibandingkan hari-hari biasa sebelum program ini dijalankan,” ungkap Iwan.

    Ia menambahkan bahwa pemutihan ini bukan hanya menghapus denda, tetapi juga memberi semangat baru bagi warga untuk kembali tertib administrasi kendaraan.

    “Ini bukan hanya soal angka atau pendapatan daerah, tapi tentang mengedukasi masyarakat bahwa membayar pajak adalah bagian dari kontribusi kita untuk pembangunan,” tambahnya.

    Kemudahan Layanan Jadi Kunci Keberhasilan

    Kesuksesan program ini juga tidak lepas dari sistem pelayanan di Samsat Kota Sukabumi yang semakin efisien dan ramah masyarakat. Petugas memberikan layanan cepat dengan sistem antrean yang tertib, serta menyediakan informasi yang jelas bagi setiap warga yang datang.

    Warga yang datang mengaku tidak perlu menunggu lama untuk menyelesaikan pembayaran. Kemudahan layanan ini menjadi nilai tambah yang memperkuat citra Samsat sebagai institusi pelayanan publik yang responsif.

    Langkah Nyata Menuju Pemerintahan yang Berpihak pada Rakyat

    Program pemutihan pajak kendaraan bermotor 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara Pemprov Jabar dan Pemkot Sukabumi mampu menghasilkan kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat.

    Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi melalui program ini menunjukkan keberpihakan pada rakyat kecil, sementara di tingkat daerah, Wali Kota Ayep Zaki dan jajarannya merespons dengan cepat melalui pengawasan dan dukungan langsung di lapangan.

    “Pemerintah hadir bukan hanya memberi perintah, tapi juga memastikan bahwa setiap kebijakan benar-benar berjalan dan memberi dampak nyata bagi masyarakat,” tegas Ayep.

    Ajak Warga Tertib Pajak: Demi Kota Sukabumi yang Lebih Baik

    Menutup pemantauannya, Wali Kota Sukabumi kembali mengingatkan bahwa pajak kendaraan adalah salah satu sumber penting pendapatan daerah yang akan dikembalikan dalam bentuk pembangunan dan pelayanan publik.

    “Dengan taat pajak, warga ikut membangun kotanya sendiri. Jalan yang lebih baik, fasilitas umum yang layak, semua berasal dari kontribusi masyarakat,” ujarnya.

    Ayep berharap, semangat warga yang tinggi dalam program ini bisa terus dijaga, bahkan setelah program pemutihan berakhir. “Tertib bayar pajak bukan hanya saat ada pemutihan, tapi harus jadi budaya,” pungkasnya. (Cr5)

  • Rapat Akbar RT dan RW Se-Kecamatan Cibeureum: Wali Kota Ayep Zaki Gaungkan Semangat Kota Bercahaya

    Rapat Akbar RT dan RW Se-Kecamatan Cibeureum: Wali Kota Ayep Zaki Gaungkan Semangat Kota Bercahaya

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara pemerintah dan masyarakat akar rumput.

    Hal ini ditunjukkan lewat Rapat Koordinasi Kewilayahan yang digelar secara meriah dan penuh semangat di Halaman Kantor Kecamatan Cibeureum, melibatkan para ketua RT dan RW se-Kecamatan Cibeureum.

    Acara strategis ini secara langsung dibuka oleh Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, dan didampingi oleh Wakil Wali Kota Bobby Maulana, sebagai simbol bahwa pembangunan kota tidak akan berhasil tanpa sentuhan dan dukungan dari struktur masyarakat paling dasar: RT dan RW.

    Bangkit Bersama, Tingkatkan PAD dan Kesadaran Pajak

    Dalam sambutannya, Ayep Zaki menyampaikan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk bangkit bersama, tanpa terus menerus menyalahkan masa lalu. Ia menegaskan bahwa salah satu kunci kemajuan Kota Sukabumi adalah melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

    “Kita jangan terjebak menyalahkan masa lalu. Yang harus kita lakukan adalah mendukung pemimpin yang membawa solusi. Salah satunya adalah dengan normalisasi pajak dan peningkatan kesadaran warga dalam menunaikan kewajiban perpajakannya,” ujarnya di hadapan ratusan peserta rakor.

    Ayep menekankan bahwa PAD yang kuat akan membuka banyak jalan untuk pembangunan, mulai dari infrastruktur hingga layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

    Membangun Kota dari Hati: Kolaborasi RT/RW sebagai Garda Terdepan

    Wali Kota juga menekankan bahwa RT dan RW adalah garda terdepan pembangunan daerah. Mereka menjadi ujung tombak dalam menyampaikan kebijakan pemerintah dan mendeteksi persoalan sosial yang ada di masyarakat.

    “Kolaborasi dan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan sangat penting. Kita harus bersatu untuk mencapai tujuan bersama, menuju Sukabumi yang bercahaya, sejahtera, dan bahagia,” tegas Ayep.

    Rapat ini bukan hanya seremoni, tetapi forum untuk menyamakan visi dan misi dalam menjalankan program-program strategis Kota Sukabumi secara bersama-sama dan terukur.

    Medical Center Baru, Target Kemiskinan Nol Persen

    Dalam momentum ini, Ayep Zaki juga mengumumkan rencana pembangunan Medical Center Unit di RSUD R. Syamsudin, S.H., sebagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat.

    Ia menyampaikan optimisme tinggi terhadap upaya pengentasan kemiskinan di Kota Sukabumi.

    “Kami berkomitmen untuk menurunkan angka kemiskinan hingga nol persen. Ini bukan mimpi, tapi target yang bisa dicapai jika kita semua bergerak dalam satu irama,” jelasnya.

    Kekayaan Daerah Harus Dikelola untuk Rakyat

    Sementara itu, Wakil Wali Kota Bobby Maulana dalam arahannya menekankan pentingnya keterlibatan RT dan RW dalam mengawal setiap program pemerintah. Ia menyoroti pentingnya menata kebijakan kota secara serius dan konsisten.

    “Semua kekayaan milik daerah harus dikelola oleh pemerintah daerah, bukan untuk kepentingan segelintir orang, tapi demi kesejahteraan seluruh masyarakat Sukabumi,” ujarnya lantang.

    Bobby juga meminta semua elemen di tingkat kewilayahan untuk mengawal pengelolaan kekayaan daerah dan memastikan hasilnya kembali ke masyarakat dalam bentuk program konkret.

    Rakor Lintas Kecamatan: Baros dan Lembursitu Bergerak

    Setelah sukses di Kecamatan Cibeureum, rangkaian Rapat Koordinasi Kewilayahan juga dilanjutkan di Kecamatan Baros dan Lembursitu, dengan dihadiri langsung oleh Camat Baros Hendaya dan Camat Lembursitu Yudi Sutriana.

    Di setiap lokasi, suasana penuh semangat dan optimisme mewarnai dialog antara pemerintah dan struktur masyarakat tingkat bawah. Ayep Zaki tak henti-hentinya menebar harapan dan meminta dukungan dari semua pihak.

    “Saya mohon doa dari semua pihak, karena jabatan ini saya manfaatkan semaksimal mungkin untuk umat. Mari kita maksimalkan sisa waktu yang ada untuk mengukir kebaikan bagi Kota Sukabumi,” ungkap Ayep dengan nada emosional.

    Menuju 2029: Kota Sukabumi sebagai Madinah-nya Indonesia

    Tak hanya berhenti di rencana jangka pendek, Ayep juga mengumumkan visi besar Kota Sukabumi ke depan. Ia menyatakan bahwa pada 1 April 2029, Kota Sukabumi akan dideklarasikan sebagai Kota Bercahaya, Sejahtera, dan Insya Allah menjadi Madinah-nya Indonesia.

    Visi ini bukan hanya narasi, tapi dibangun melalui program-program konkrit dan langkah strategis, salah satunya lewat optimalisasi pengelolaan PAD dan reformasi tata kelola daerah.

    Wakil Wali Kota Bobby Maulana menambahkan bahwa hasil dari seluruh upaya yang sedang dijalankan akan mulai terlihat dalam tiga hingga enam bulan ke depan.

    “Mari kita buktikan bersama. Jika optimalisasi pajak ini berhasil, kita akan punya kekuatan untuk mendukung seluruh program bagi masyarakat Kota Sukabumi. Doakan dan dukung kami, agar Kota ini benar-benar menjadi kota bercahaya,” tutup Bobby. (Cr5)

  • Gubernur Sumsel Kecam Konten Tiktoker Willie Salim yang Rugikan Citra Palembang

    Gubernur Sumsel Kecam Konten Tiktoker Willie Salim yang Rugikan Citra Palembang

    SUKABUMIKITA.ID – Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, mengecam tindakan Tiktoker Willie Salim yang membuat konten mengenai hilangnya 200 kilogram rendang saat dimasak di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Deru menilai konten tersebut merugikan citra warga Palembang dan dibuat untuk keuntungan pribadi.

    Kronologi Kejadian

    Willie Salim, seorang Tiktoker, mengunggah video yang menunjukkan hilangnya 200 kilogram rendang saat proses memasak di BKB Palembang. Konten ini segera viral dan memicu berbagai reaksi dari netizen.

    Tanggapan Gubernur

    Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa warga Palembang tidak bersalah dalam kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa konten tersebut sengaja dibuat untuk mencari keuntungan finansial dan dapat memberikan persepsi negatif bagi penonton yang belum cukup umur.

    “Warga yang salah? Tidak. Memang dia (Willie Salim) sengaja. Kalau dilihat (konten) oleh anak-anak yang belum cukup umur akan menganggap itu benar. Padahal itu orang yang cari uang,” kata Herman Deru pada Sabtu, 22 Maret 2025.

    Imbauan untuk Konten Kreator

    Deru mengimbau para konten kreator untuk lebih bijak dalam membuat konten dan tidak merugikan nama baik daerah demi popularitas semata. Ia menekankan pentingnya mengangkat hal-hal positif tentang daerah dalam setiap konten yang dibuat.

    “Saya minta jangan rusak nama Palembang hanya karena untuk membuat konten oleh si pelaku, (Willie Salim). Justru harusnya kita angkat kebaikan-kebaikan daerah, jangan membuat konten yang merugikan nama daerah,” ujar Deru.

    Langkah Selanjutnya

    Gubernur Sumsel mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi dari media sosial. Ia berharap para konten kreator dapat membuat karya yang mengangkat hal-hal positif tentang daerah, bukan sebaliknya.

    Dengan kejadian ini, diharapkan semua pihak dapat lebih berhati-hati dalam membuat dan menyebarkan konten di media sosial agar tidak merugikan pihak lain atau mencemarkan nama baik suatu daerah. (Cr5)

  • Heboh Beras Kemasan 5 Kg Tak Sesuai Takaran, Kemendag Minta Warga Melapor

    Heboh Beras Kemasan 5 Kg Tak Sesuai Takaran, Kemendag Minta Warga Melapor

    SUKABUMIKITA.ID – Setelah sebelumnya muncul kasus BBM dan minyak bersubsidi yang tidak sesuai takaran, kini giliran beras yang dilaporkan mengalami hal serupa. Sejumlah video di media sosial mengungkap adanya beras kemasan 5 kilogram yang ternyata hanya berisi 4 kilogram setelah ditimbang, Minggu (23/03/2025).

    Salah satu video yang viral di TikTok menunjukkan beras merek Rinjani dalam kemasan 5 kg ditimbang menggunakan timbangan berat badan. Hasilnya, berat beras tersebut hanya mencapai 4 kg atau berkurang 20 persen dari yang seharusnya.

    Video berdurasi 13 detik yang diunggah akun TikTok @irwansugihartono pada 13 Maret 2025 itu telah ditonton lebih dari satu juta kali dan mendapatkan ribuan komentar dari warganet.

    Selain merek swasta, temuan serupa juga terjadi pada beras SPHP yang diedarkan oleh Perum Bulog. Dalam sebuah video bertanggal 20 Februari 2025, beras bersubsidi berlabel kemasan 5 kg ternyata hanya memiliki berat 4,78 kg setelah ditimbang.

    Narasi dalam unggahan video tersebut menyebut, adanya pengusaha nakal yang sengaja mengurangi takaran. Bahkan, mereka meyakini juga telah banyak terjadi hal serupa yang hingga kini belum terungkap.

    Menanggapi temuan ini, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kementerian Perdagangan, Moga Simatupang, mengungkapkan bahwa pada awal 2025, pihaknya telah memberikan sanksi administratif berupa teguran kepada sembilan pelaku usaha yang terindikasi mengurangi takaran beras.

    “Untuk tahun 2025 saja, sudah ada sembilan pelaku usaha yang dikenai sanksi administrasi,” ujar Moga di kantor Kemendag pada Jumat, 21 Maret 2025.

    Fenomena ini bukanlah hal baru. Kementerian Perdagangan mencatat bahwa pada 2023, sebanyak 96,55 persen dari total 29 produk beras kemasan yang diperiksa tidak sesuai ketentuan.

    Pada 2024, jumlah pelanggaran menurun, di mana dari 36 produk yang diperiksa, hanya separuhnya yang memiliki berat kurang dari 5 kg. Sementara itu, dalam periode pengawasan dari Februari hingga Maret 2025, Kemendag menemukan bahwa 28,27 persen dari 21 produk beras kemasan 5 kg tidak sesuai label.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan kasus beras kemasan yang tak sesuai takaran. Ia juga mengajak media untuk berperan aktif dalam mengungkap kasus serupa.

    “Kalau ada laporan mengenai beras yang tak sesuai takaran, segera laporkan ke kami agar lebih mudah dan cepat dalam mencegah praktik curang ini,” kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Maret 2025.

    Budi tidak menampik bahwa kasus ini berkaitan dengan polemik penyunatan volume minyak bersubsidi Minyakita yang sempat mencuat sebelumnya. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pengawasan lintas kementerian dan lembaga untuk mencegah kejadian serupa terulang.

    “Kami bersama Satuan Tugas Pangan Polri dan tim daerah terus melakukan pengawasan ketat,” ujarnya.

    Namun, Budi belum menjelaskan secara detail mekanisme peningkatan pengawasan tersebut. Ia hanya kembali menegaskan agar masyarakat dan media turut berpartisipasi dalam melaporkan temuan kecurangan ini.

    “Dibantu dong kalau ada informasinya,” pungkasnya. (Cr5)

  • Yayasan Sehati Gerak Bersama Santuni 304 Anak Yatim di Sukabumi dan Cianjur

    Yayasan Sehati Gerak Bersama Santuni 304 Anak Yatim di Sukabumi dan Cianjur

    SUKABUMIKITA.ID – Yayasan Sehati Gerak Bersama kembali menggelar aksi sosial dengan menyantuni ratusan anak yatim di wilayah Kota dan Kabupaten Sukabumi serta Kabupaten Cianjur. Kegiatan yang berlangsung pada 16 dan 22 Maret 2025 ini menjadi momen penuh kebahagiaan bagi para penerima manfaat.

    Ketua Yayasan Sehati Gerak Bersama, Andri Kurniawan, mengungkapkan bahwa total sebanyak 304 anak yatim mendapatkan santunan dalam program tahunan ini.

    Kegiatan tersebut mencakup wilayah Kota Sukabumi, Kecamatan Cicurug, Kecamatan Pabuaran di Kabupaten Sukabumi, serta Kabupaten Cianjur. Selain itu, program ini juga menyasar anak-anak yang terdampak bencana alam.

    “Kegiatan ini berupa belanja baju Lebaran bagi 304 anak yatim. Kami ingin memberikan pengalaman berharga bagi mereka, tidak hanya menerima bantuan, tetapi juga merasakan kebahagiaan memilih pakaian sendiri seperti anak-anak lainnya,” ujar Andri Kurniawan pada Sabtu (22/03/2025) malam.

    Andri menambahkan, kegiatan ini berlangsung dalam suasana haru dan penuh syukur. Wajah ceria anak-anak yatim yang mendapat kesempatan berbelanja mencerminkan kebahagiaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

    “Kami berupaya menghadirkan kebahagiaan bagi mereka. Dengan cara ini, kami ingin menunjukkan bahwa mereka tidak sendiri, masih banyak orang yang peduli dan ingin berbagi,” imbuhnya.

    Program ini terselenggara berkat dukungan para donatur dan relawan yang telah berkontribusi dengan penuh keikhlasan. Yayasan Sehati Gerak Bersama berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak anak-anak yatim di masa mendatang.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini. Semoga setiap kebaikan yang diberikan mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT,” pungkas Andri.

    Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak anak yatim yang bisa merasakan kebahagiaan menjelang Lebaran serta mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari masyarakat sekitar. (Cr5)

  • Puluhan Massa Gelar Aksi Damai di MUI, Tolak Legalisasi dan Promosi LGBT

    Puluhan Massa Gelar Aksi Damai di MUI, Tolak Legalisasi dan Promosi LGBT

    SUKABUMIKITA.ID Puluhan massa yang tergabung dalam Serikat Indonesia Care Tolak LGBT (Skin Care Tolak LGBT) menggelar aksi damai di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat.

    Aksi tersebut bertujuan untuk menolak segala bentuk legalisasi dan promosi LGBT di media sosial yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama serta budaya bangsa.

    Dalam aksi tersebut, para demonstran membawa berbagai spanduk dan poster berisi seruan moral serta penolakan terhadap eksistensi LGBT di ruang publik.

    Mereka juga mendesak MUI untuk mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan sikap tegas terhadap LGBT, khususnya terhadap influencer dan publik figur yang terindikasi mendukung atau mempromosikan gaya hidup tersebut.

    Desakan Sikap Tegas dari MUI

    Irvan, selaku koordinator aksi, menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk kebencian terhadap individu, melainkan sebagai penolakan terhadap ideologi yang dianggap bertentangan dengan nilai-nilai agama dan norma sosial di Indonesia.

    “Kami tidak membenci individu, tetapi kami menolak ideologi yang bertentangan dengan ajaran agama dan nilai budaya bangsa. Kami mendesak MUI agar menyerukan penolakan terhadap propaganda LGBT yang semakin meresahkan masyarakat,” ujar Irvan dalam orasinya.

    Para peserta aksi juga menampilkan poster bergambar sosok yang diduga sebagai influencer produk skincare yang belakangan viral di media sosial karena isu dugaan penyuka sesama jenis. Mereka meminta agar influencer yang terlibat dalam isu LGBT tidak lagi mendapatkan dukungan dari masyarakat.

    Lanjutkan Aksi ke Bening’s Clinic Jakarta

    Setelah menyampaikan aspirasi di Kantor MUI, massa bergerak menuju Bening’s Clinic Jakarta di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Mereka kembali melakukan orasi dan membawa spanduk seruan moral untuk menolak LGBT, khususnya terhadap publik figur yang dinilai berpengaruh di industri kecantikan dan media sosial.

    Aksi damai ini berlangsung tertib di bawah pengawasan ketat aparat keamanan. Setelah menyampaikan tuntutan mereka, massa akhirnya membubarkan diri tanpa insiden berarti.

    Viralnya Isu LGBT dan Sosok Influencer Skincare

    Seperti diketahui, nama dr. OP baru-baru ini terseret dalam video viral di media sosial. Video tersebut menampilkan sosok pria mirip dr. OP yang tengah berada di kamar hotel bersama seorang pria lainnya.

    Video yang diunggah oleh akun Instagram @viva_voltcyber_v2 itu juga memperlihatkan dekorasi spesial di dalam kamar, dengan balon putih dan biru menghiasi area tempat tidur.

    Hal yang menarik perhatian warganet adalah terdengarnya sapaan hangat, “Welcome home, sayang,” yang diucapkan oleh seorang pria dalam video tersebut.

    Sontak, video tersebut menuai berbagai spekulasi dari masyarakat. Banyak netizen yang berasumsi bahwa dr. OP adalah penyuka sesama jenis, meskipun hingga kini belum ada klarifikasi resmi dari pihak yang bersangkutan.

    Aksi Massa dan Dinamika Opini Publik

    Fenomena ini mencerminkan bagaimana masyarakat Indonesia masih memiliki sensitivitas tinggi terhadap isu LGBT, terutama jika dikaitkan dengan figur publik yang memiliki pengaruh besar di media sosial.

    Aksi massa yang digelar oleh Serikat Indonesia Care Tolak LGBT menunjukkan adanya kekhawatiran masyarakat terhadap berkembangnya ideologi yang dianggap bertentangan dengan norma sosial dan agama di Indonesia.

    Sementara itu, pihak MUI belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi. Apakah akan ada langkah tegas dari lembaga tersebut atau justru memilih untuk bersikap netral? Publik masih menunggu perkembangan lebih lanjut mengenai isu ini. (cr5)

  • Preman Viral Pemalak Perusahaan di Bekasi Ditangkap di Sukabumi, Ini Kronologinya!

    Preman Viral Pemalak Perusahaan di Bekasi Ditangkap di Sukabumi, Ini Kronologinya!

    SUKABUMIKITA.ID Polisi berhasil menangkap Suhada (47), preman yang sempat viral karena melakukan pemalakan terhadap sebuah perusahaan di Kota Bekasi. Penangkapan ini dilakukan kurang dari 12 jam setelah video aksinya beredar luas di media sosial.

    Suhada diamankan di wilayah Sukabumi dan kini harus bersiap menjalani proses hukum. Bahkan, ia terancam merayakan Hari Raya Idul Fitri di balik jeruji besi.

    Berawal dari Proposal Buka Puasa, Berujung Pemalakan

    Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Binsar Hatorangan Sianturi, menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari proposal yang diajukan oleh salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Bekasi. Proposal tersebut dikirim ke perusahaan pada 3 Maret 2025 sebagai permohonan partisipasi dalam kegiatan buka puasa bersama.

    Pada 17 Maret 2025, Suhada bersama tiga rekannya mendatangi perusahaan untuk menindaklanjuti proposal tersebut. Namun, situasi berubah menjadi konfrontasi ketika Suhada dan rekannya beradu mulut dengan sekuriti perusahaan.

    “Saat itu, tersangka S dan saudari M mendatangi sekuriti perusahaan, dan terjadi insiden seperti yang viral di media sosial,” ujar Binsar, Jumat (21/3/2025).

    Dalam video yang beredar, Suhada tampak mengancam petugas keamanan perusahaan sambil mengaku sebagai “jagoan Cikiwul” dan menyebut dirinya memiliki banyak massa.

    Suhada (47), preman yang sempat viral karena melakukan pemalakan terhadap sebuah perusahaan di Kota Bekasi, telah berhasil diringkus polisi.

    Polisi Bertindak Cepat, Suhada Ditangkap di Sukabumi

    Setelah aksi premanisme ini viral, polisi langsung bergerak cepat untuk menangkap pelaku. Kurang dari 12 jam setelah video menyebar, Suhada berhasil diamankan di wilayah Sukabumi.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Suhada dan rekan-rekannya telah menyebarkan proposal serupa ke lebih dari 20 perusahaan di Bekasi.

    Atas perbuatannya, Suhada dijerat dengan Pasal 368 juncto Pasal 53 KUHP dan/atau Pasal 335 KUHP tentang pemerasan dan perbuatan tidak menyenangkan. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.

    Polisi Imbau Perusahaan Waspada terhadap Modus Pemerasan

    Kapolres Metro Bekasi Kota mengimbau perusahaan-perusahaan di Bekasi untuk lebih waspada terhadap modus pemerasan berkedok proposal donasi. Polisi juga membuka laporan bagi perusahaan yang merasa pernah menjadi korban tindakan serupa.

    “Kami mengajak masyarakat untuk segera melapor jika mengalami atau mengetahui aksi premanisme seperti ini. Polisi tidak akan ragu untuk bertindak tegas,” tegas Binsar.

  • Pemeriksaan Gratis di Rusun Lembursitu: Dari Skrining HIV hingga Cek TBC

    Pemeriksaan Gratis di Rusun Lembursitu: Dari Skrining HIV hingga Cek TBC

    SUKABUMIKITA.IDWarga Kota Sukabumi kini bisa menikmati layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Kali ini, program cek kesehatan gratis diadakan di Rumah Susun (Rusun) Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, pada Jumat (21/03/2025).

    Acara ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, didampingi Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, serta jajaran pemerintah daerah setempat.

    Dalam sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap kesehatan masyarakat.

    “Sehat adalah hak dasar setiap warga negara. Karena itu, kami ingin memastikan semua masyarakat, termasuk di daerah yang jauh dari fasilitas kesehatan, mendapatkan layanan medis yang layak. Program ini akan terus berlanjut di seluruh kecamatan di Kota Sukabumi,” ujarnya.

    Layanan yang Disediakan: Skrining Penyakit hingga Rujukan Medis

    Kepala Puskesmas Lembursitu, Ari Yulianti, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan kebijakan Pemerintah Pusat melalui Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan.

    Dirinya menambahkan, bahwa kegiatan ini telah berjalan selama dua bulan. Dan alasan dipilihnya Rusun Situmekar ini, untuk menyasar daerah yang memiliki akses terbatas ke fasilitas kesehatan.

    “Kami memilih Rusun Lembursitu karena lokasinya cukup jauh dari puskesmas. Dengan program ini, kami ingin memastikan seluruh warga bisa mendapatkan layanan kesehatan yang mudah dijangkau,” jelasnya.

    Kepala Puskesmas Lembursitu, Ari Yulianti, saat melaporkan agenda kegiatan cek kesehatan gratis yang berlangsung di Rusun Situmekar, Kecamatan Lembursitu. Jumat (21/03/2025).

    Dalam kegiatan ini, masyarakat dapat memeriksakan kondisi kesehatannya secara gratis, termasuk:
    Skrining TBC
    ✅ Skrining HIV
    ✅ Pemeriksaan penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, dll.)

    “Layanan ini terbuka untuk semua kalangan, mulai dari balita hingga lansia. Jika ditemukan masalah kesehatan yang memerlukan penanganan lebih lanjut, warga akan mendapatkan rujukan ke fasilitas medis yang lebih lengkap,” jelas Ari.

    Program Akan Berlanjut ke Seluruh Kecamatan

    Program ini mendapat sambutan positif dari warga setempat. Mereka merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan kesehatan gratis yang lebih dekat dengan tempat tinggal mereka.

    “Program ini sangat bagus, apalagi bagi kami yang jauh dari puskesmas. Semoga terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak warga,” ujar Iqbal Bakar, seorang warga yang mengikuti pemeriksaan.

    Pemerintah Kota Sukabumi berencana untuk melanjutkan program ini ke seluruh kecamatan agar semakin banyak warga yang mendapatkan manfaatnya. Dengan adanya layanan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin semakin meningkat. (Cr5)

  • Stok Bahan Pokok di Kota Sukabumi Aman, Wali Kota Pastikan Tidak Ada Kelangkaan

    Stok Bahan Pokok di Kota Sukabumi Aman, Wali Kota Pastikan Tidak Ada Kelangkaan

    SUKABUMIKITA.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, bersama Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobbya Maulana dan unsur Forkopimda melakukan inspeksi ke Pasar Gudang Kota Sukabumi. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan stok bahan pokok penting (Bapokting) di pasaran.

    Dalam kegiatan yang berlangsung pada Jumat (21/03/2025) tersebut, Ayep Zaki menilai bahwa harga bahan pokok di Kota Sukabumi masih relatif stabil, meskipun terdapat kenaikan pada beberapa komoditas tertentu.

    “Alhamdulillah, harga di Kota Sukabumi masih terbilang stabil. Memang ada kenaikan, seperti cabai rawit yang masih bertahan di harga Rp100 ribu per kilogram selama tiga bulan terakhir. Cabai merah juga mengalami kenaikan, tapi masih dalam batas normal,” ujar Ayep Zaki.

    Pemantauan stok dan harga daging sapi di Pasar Gudang Sukabumi, yang dilakukan oleh Walikota bersama unsur Muspida Kota Sukabumi. Jumat (21/03/2025).

    Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih dan bawang merah, masing-masing naik sekitar Rp2.000 per kilogram. Namun, harga bahan pangan lain seperti daging sapi, beras, minyak goreng, telur, dan daging ayam masih berada pada level yang stabil.

    Wali Kota Sukabumi juga menegaskan bahwa ketersediaan stok bahan pokok di Kota Sukabumi dalam kondisi aman. Namun, ia menyoroti adanya penurunan daya beli masyarakat yang perlu segera disikapi.

    “Stok pangan cukup stabil, yang jadi tantangan saat ini adalah daya beli masyarakat yang menurun. Kami sedang mencari solusi agar daya beli ini bisa meningkat,” jelasnya.

    Pemantauan stok dan harga daging ayam di Pasar Gudang Sukabumi, yang dilakukan oleh Walikota bersama unsur Muspida Kota Sukabumi. Jumat (21/03/2025).

    Meski stok bahan pokok aman, minyak goreng bersubsidi mengalami kelangkaan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan laporan yang diterima, hal ini disebabkan oleh terhentinya pasokan minyak subsidi ke Kota Sukabumi.

    “Minyak goreng dari program ‘Minyak Kita’ saat ini kosong karena tidak ada pengiriman ke Kota Sukabumi selama seminggu terakhir,” tambahnya.

    Meski ada beberapa kendala, Ayep Zaki memastikan bahwa stok bahan pokok menjelang Idul Fitri dalam kondisi aman. Pemerintah Kota Sukabumi berkomitmen untuk mengawal distribusi pangan agar tidak terjadi kelangkaan yang bisa memicu lonjakan harga.

    “Saya pastikan stok bahan pokok aman menjelang Lebaran. Ini menjadi tanggung jawab saya sebagai Wali Kota Sukabumi untuk memastikan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkan kebutuhan pokok,” pungkasnya. (Cr5)

  • Prakiraan Cuaca Jawa Barat, Jumat 21 Maret 2025: Waspada Hujan Disertai Petir di Beberapa Wilayah

    Prakiraan Cuaca Jawa Barat, Jumat 21 Maret 2025: Waspada Hujan Disertai Petir di Beberapa Wilayah

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Barat merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Jawa Barat pada Jumat, 21 Maret 2025. Secara umum, cuaca diprediksi bervariasi mulai dari cerah berawan hingga hujan ringan hingga sedang di beberapa daerah.

    Cuaca Pagi hingga Malam Hari

    • Pagi Hari (07.00 – 13.00 WIB): Cuaca diperkirakan cerah hingga cerah berawan di seluruh wilayah Jawa Barat.
    • Siang hingga Sore Hari (13.00 – 19.00 WIB): Berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, serta Kabupaten Pangandaran.
    • Malam Hari (19.00 – 01.00 WIB): Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi secara lokal di beberapa wilayah seperti Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Garut.
    • Dini Hari (01.00 – 07.00 WIB): Cuaca diprediksi kembali cerah berawan hingga berawan.

    Kondisi Suhu, Kelembapan, dan Angin

    • Suhu udara: Diperkirakan berkisar antara 19 – 33°C.
    • Kelembapan udara: Berada dalam rentang 50 – 98%.
    • Angin: Berhembus dari arah Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 05 – 40 km/jam.

    Peringatan Dini BMKG

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan yang dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang di beberapa wilayah pada siang hingga sore hari.

    Wilayah yang berpotensi terdampak adalah Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, serta Kota Banjar.

    Masyarakat diimbau untuk mengantisipasi kemungkinan pohon tumbang, genangan air, serta gangguan aktivitas luar ruangan akibat cuaca ekstrem.

    Tetap pantau informasi cuaca terbaru dari BMKG melalui kanal resmi untuk mendapatkan pembaruan terkini terkait kondisi cuaca di wilayah Jawa Barat. (Cr5)