Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Lepas HAPMI ke Ajang Nasional, Dorong Kebangkitan Musik dan Ekonomi Kreatif

    Wakil Wali Kota Sukabumi Lepas HAPMI ke Ajang Nasional, Dorong Kebangkitan Musik dan Ekonomi Kreatif

    SUKABUMIKITA.ID Wakil Wali Kota Sukabumi secara resmi melepas keberangkatan Himpunan Artis Pengusaha Musik Indonesia (HAPMI) Kota Sukabumi yang akan berkompetisi pada ajang seni musik tingkat nasional, Jumat (3/10/2025). Acara penuh semangat ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Sukabumi Rahmat, tokoh seni Asep Deni, serta jajaran pengurus HAPMI.

    Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi tinggi kepada para peserta yang membawa nama baik Kota Sukabumi di tingkat nasional. Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya bersifat seremonial, melainkan bagian dari komitmen nyata terhadap dunia seni dan musik.

    “Selamat berkompetisi. Mudah-mudahan perjalanan ini lancar dan menghasilkan hasil terbaik. Keterbatasan anggaran tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk terus berprestasi,” ujar Wakil Wali Kota Sukabumi.

    Bahas Tantangan Fiskal dan Ajak Kreatif di Tengah Keterbatasan

    Ia juga menjadikan momen pelepasan tersebut sebagai ruang dialog untuk membahas tantangan yang dihadapi Kota Sukabumi, terutama dalam kondisi fiskal daerah.
    Menurutnya, pemangkasan transfer pusat memengaruhi stabilitas keuangan, namun pemerintah tetap harus mencari solusi kreatif.

    “Tahun ini masa yang tidak mudah. Anggaran menurun, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat. Kita harus kreatif dan inovatif dalam setiap langkah,” tegasnya.

    Wakil Wali Kota menilai Sukabumi memiliki potensi besar di sektor seni dan ekonomi kreatif. Ia mendorong agar Sukabumi menjadi tuan rumah festival musik nasional pada 2026, setelah sebelumnya belum ikut berpartisipasi dalam ajang serupa di Karanganyar tahun 2024.

    Pemerintah, kata dia, harus menyiapkan langkah sejak dini agar hasilnya maksimal. Optimisme Pemkot Sukabumi juga meningkat dengan proyeksi kenaikan jumlah wisatawan hingga 70 persen tahun depan. Pertumbuhan itu sejalan dengan rampungnya pembangunan Tol Bocimi Seksi 3 yang membuka akses lebih luas ke Kota Sukabumi.

    Bangun Ekosistem Seni dan Budaya Sukabumi

    Wakil Wali Kota melihat momentum peningkatan wisatawan sebagai peluang memperkuat ekosistem seni dan hiburan. Pemerintah pun tengah menyiapkan Gedung Aher sebagai pusat kegiatan seni dan budaya bagi masyarakat Sukabumi.

    Dalam kesempatan yang sama, pengurus HAPMI menyampaikan aspirasi agar pemerintah menerapkan sistem perizinan satu pintu bagi kegiatan hiburan dan event kreatif. Mereka menilai kemudahan izin dapat membantu pelaku industri kreatif menampilkan karya lebih luas.

    Menutup arahannya, Wakil Wali Kota kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk membangun ruang ekspresi bagi seniman dan pelaku kreatif.

    “Kota Sukabumi sedang berbenah. Mari kita bersama-sama membangun ekosistem seni, musik, dan ekonomi kreatif yang sehat, terarah, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Cr5)

  • Samsat Kota Sukabumi Gelar Opsgab, Puluhan Ribu Kendaraan Masih Nunggak Pajak

    Samsat Kota Sukabumi Gelar Opsgab, Puluhan Ribu Kendaraan Masih Nunggak Pajak

    SUKABUMIKITA.ID – Puluhan ribu kendaraan bermotor di Kota Sukabumi masih tercatat menunggak pajak, meskipun program pemutihan pajak telah berakhir pada September 2025. Data terbaru menunjukkan, sekitar 40 ribu unit kendaraan belum memenuhi kewajibannya.

    Petugas mengungkap kondisi tersebut saat menggelar operasi gabungan (Opsgab) pemeriksaan pajak kendaraan bermotor tahun anggaran 2025 di Jalan Otista, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, Jumat (03/10/2025). Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki, Wakil Wali Kota Bobby Maulana, dan Kepala P3DW Kota Sukabumi Iwan Juanda ikut hadir langsung dalam kegiatan itu.

    Iwan menjelaskan, Opsgab merupakan rangkaian program Samsat Sukabumi dalam menertibkan, melakukan sosialisasi, sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kewajiban membayar pajak kendaraan bermotor.

    “Program pemutihan pajak sudah berlangsung dua periode. Pertama sejak 20 Maret hingga 30 Juni, lalu dilanjutkan pada 1 Juli sampai 30 September 2025. Berbeda dari biasanya, pada periode ini seluruh tunggakan dibebaskan. Pemilik kendaraan hanya perlu membayar pajak satu tahun ke depan,” jelas Iwan.

    Setelah program pemutihan selesai, petugas kembali memeriksa kepatuhan pajak kendaraan. Menurut Iwan, Opsgab ini memasuki hari kedua dan akan berlanjut pada 7 Oktober serta 14–16 Oktober 2025. Selain itu, petugas juga menagih pajak secara door to door untuk menekan angka tunggakan Kendaraan Tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU).

    “Tindak lanjut dari program pemutihan adalah pemeriksaan, pemberian sanksi, hingga penagihan ke rumah. Dari potensi 123 ribu kendaraan di Kota Sukabumi, baru sekitar 70 persen atau 78 ribu yang taat pajak. Sisanya masih ada 40 ribu unit kendaraan yang menunggak,” ungkap Iwan.

    Sementera itu, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menyambut positif langkah Samsat bersama Satlantas, Denpom TNI, dan Jasa Raharja dalam operasi gabungan tersebut.

    “Pajak kendaraan bermotor sangat penting bagi pembangunan daerah. Karena itu, saya mengimbau masyarakat untuk taat membayar pajak. Bagi warga yang kendaraannya berpelat luar kota, segera lakukan mutasi ke Sukabumi,” tegas Ayep. (Cr5)

  • Program Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah Bantu Warga Kurang Mampu di Kota Sukabumi

    Program Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah Bantu Warga Kurang Mampu di Kota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus menghadirkan berbagai program sosial untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Salah satunya melalui Program Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah yang menjadi salah satu program unggulan di bidang sosial.

    Program ini berjalan berkat kolaborasi pemerintah dengan masyarakat, terutama lembaga sosial keagamaan dan lembaga keuangan. Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Een Rukmini, menjelaskan bahwa program tersebut telah menyentuh 50 warga kurang mampu hingga awal Oktober 2025. “Setiap kelurahan ada lima orang warga yang dibantu,”  kata Een saat diwawancarai awak media, Kamis (02/10/2025).

    Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak bersifat rutin. Menurutnya, setiap penerima hanya mendapatkan bantuan satu kali, berbeda dengan program nasional seperti Program Keluarga Harapan (PKH) atau bantuan sembako. “Kalau rutin kan sudah ada PKH dan sembako. Mungkin pada tahun 2026 akan berganti penerimanya,” jelas Een.

    Program Ayeuna Waktuna Berbagi Berkah terlaksana melalui kerja sama Pemerintah Kota Sukabumi dengan Baznas dan BJB. Bentuk bantuan yang diberikan berupa santunan sebesar Rp1 juta serta paket sembako.

    “Kami berikan santunan Rp1 juta dan sembako. Ini hasil kolaborasi dengan Baznas dan BJB karena dari APBD tidak ada anggarannya. Ke depan, tidak menutup kemungkinan pihak perbankan lain atau pengusaha swasta ikut berpartisipasi dalam program ini,” tandas Een. Pemerintah Kota Sukabumi berharap program kolaboratif semacam ini dapat terus berjalan agar manfaatnya semakin luas. (Cr5)

  • Disdik Kota Sukabumi Apresiasi Prestasi TK GIBS yang Catat Rekor MURI di Ajang Karya Raya 2025

    Disdik Kota Sukabumi Apresiasi Prestasi TK GIBS yang Catat Rekor MURI di Ajang Karya Raya 2025

    SUKABUMIKITA.ID Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi mengapresiasi TK Global Islamic Bilingual School (GIBS) atas prestasinya dalam ajang Karya Raya 2025 di Jakarta. Kegiatan nasional itu mencatat Rekor MURI sebagai ajang dengan karya anak terbanyak yang di bukukan, yaitu 1.870 karya. TK GIBS ikut berkontribusi lewat karya kreatif para siswanya.

    Kepala Bidang PAUD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota SukabumiKota Sukabumi, Erry Yuanawati, mengungkapkan rasa bangganya. Ia menilai, GIBS mampu menjaga konsistensi dalam mencetak prestasi.

    “Banyak lulusan GIBS yang berprestasi di berbagai bidang. Mereka aktif mengikuti lomba akademik, seni, dan literasi. Tahun ini, mereka kembali berpartisipasi dalam Karya Raya yang mencetak Rekor MURI di bidang literasi anak,” ujar Erry, Rabu (1/10/2025).

    Erry menegaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumiterus memberi dukungan kepada seluruh satuan pendidikan. Pembinaan dilakukan agar PAUD dan TK di Kota Sukabumi mampu menciptakan inovasi dan bersaing di tingkat nasional.

    “Kami rutin melakukan pembinaan bagi lembaga, guru, dan peserta didik. Dukungan ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan anak usia dini di Sukabumi,” tambahnya.

    Kepala Sekolah TK GIBS, Nurjanah, turut merasa bangga. Ia menyebut, keterlibatan siswa dalam ajang nasional dapat menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat berkreasi.

    “Kami senang anak-anak bisa ikut berpartisipasi. Pengalaman ini bisa memotivasi mereka untuk terus berkarya dan berinovasi,” tuturnya.

    Prestasi TK GIBS menunjukkan bahwa pendidikan anak usia dini di Sukabumi terus berkembang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi berharap keberhasilan ini menjadi contoh bagi sekolah lain agar memberi ruang lebih luas bagi anak-anak untuk mengekspresikan ide dan kreativitas sejak dini. (Cr5)

  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Tegaskan Pentingnya Akurasi Data Aset Sekolah

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi Tegaskan Pentingnya Akurasi Data Aset Sekolah

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menggelar rapat inventarisasi Barang Milik Daerah (BMD) di Aula dinas, Kamis (25/9/2025). Kegiatan tersebut melibatkan kepala sekolah SD dan SMP se-Kota Sukabumi untuk memperbarui data aset pendidikan.

    Dilansir dari laman resmi Pemerintah Kota Sukabumi, Rapat berlangsung interaktif. Para peserta membahas langsung kondisi aset sekolah, mulai dari bangunan, ruang belajar, hingga peralatan penunjang kegiatan belajar mengajar.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi juga menghadirkan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Sukabumi sebagai narasumber. Tim BKAD memberikan pendampingan teknis tentang pencatatan dan pelaporan aset sesuai aturan yang berlaku.

    Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi, Mohammad Hasan Asari, menegaskan pentingnya ketelitian sekolah dalam melakukan inventarisasi. “Kami ingin memastikan data aset di lapangan benar-benar akurat dan dapat akurat,” ujar Hasan.

    Ia mendorong setiap sekolah memahami tata cara pengelolaan dan penghapusan aset milik daerah. “Sekolah perlu menyusun laporan inventarisasi dengan tertib dan sesuai standar. Langkah ini penting agar tata kelola aset menjadi lebih transparan dan berkelanjutan,” ucapnya.

    Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sukabumi menargetkan kegiatan ini bisa mempercepat proses pembaruan data aset pendidikan di Kota Sukabumi. Dengan data yang akurat, pengelolaan aset menjadi lebih efisien dan akuntabel, sehingga berdampak positif pada mutu layanan pendidikan. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Rakor Infrastruktur Jabar, Bahas Pemotongan Anggaran 21%

    Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Rakor Infrastruktur Jabar, Bahas Pemotongan Anggaran 21%

    SUKABUMIKITA.ID Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri rapat koordinasi (Rakor) penanganan infrastruktur Provinsi Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi, di Gedung Pakuan, Selasa (30/9/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Sukabumi Andang Tjahjandi, Kepala Bappeda Kota Sukabumi, dan Kepala BPKPD Kota Sukabumi turut mendampingi. Bobby Maulana menegaskan bahwa Rakor tidak hanya menjadi forum koordinasi, tetapi juga ruang berbagi pengalaman dan tantangan antarwilayah.

    “Pada pelaksanaannya, sebetulnya ini jadi sesi curhat, baik dari provinsi, kabupaten/kota, maupun DPRD. Semua mengalami hal yang sama, yaitu pengurangan transfer dari pusat. Namun, Gubernur menekankan bahwa dari pengurangan ini kita tetap harus semangat mengoptimalkan potensi, mengefisiensikan penggunaan anggaran seperti listrik, konsumsi, perjalanan dinas, hibah, dan lainnya,” ujar Bobby.

    Baca Juga: Bobby Maulana: Pemimpin Sejati Harus Hadir dengan Solusi dan Dekat dengan Masyarakat

    Menurut Bobby, Kota Sukabumi menghadapi pemotongan anggaran cukup signifikan, yakni sekitar 21%. Kendati demikian, ia tetap optimistis pembangunan di Kota Sukabumi bisa berjalan dengan baik.

    “Mudah-mudahan dari pertemuan ini kita bisa mendapatkan masukan dari kepala daerah lain tentang bagaimana wilayahnya menangani pemotongan. Kita juga akan terus melihat skala prioritas, meskipun semua bidang itu penting, agar APBD mampu mengimbangi kondisi pemotongan ini,” tambahnya.

    Para kepala daerah se-Jawa Barat menghadiri Rakor ini untuk memperkuat semangat bersama menghadapi keterbatasan fiskal. Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmen menjaga kualitas pembangunan dengan mengedepankan efisiensi anggaran serta memprioritaskan program strategis yang langsung memberi manfaat bagi masyarakat. (Cr5)

  • Dishub Kota Sukabumi Terima 41 Laporan PJU Rusak Sepanjang Agustus 2025

    Dishub Kota Sukabumi Terima 41 Laporan PJU Rusak Sepanjang Agustus 2025

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menerima sebanyak 41 laporan kerusakan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) sepanjang Agustus 2025, dengan seluruh aduan masuk melalui kanal media sosial resmi Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Jumat (26/09/2025).

    Kepala Bidang Keselamatan Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Yanto Arisdiyanto, menyebut Kecamatan Lembursitu sebagai wilayah dengan jumlah aduan terbanyak.

    Yanto mencatat bahwa warga Lembursitu menyampaikan 12 laporan, warga Warudoyong delapan laporan, warga Cikole enam laporan, warga Cibeureum enam laporan, warga Baros lima laporan, warga Citamiang tiga laporan, dan warga Gunungpuyuh hanya dua laporan.

    Detail Kerusakan Lampu Jalan

    Dinas Perhubungan Kota Sukabumi mengklasifikasikan laporan berdasarkan jenis kerusakan, dengan mayoritas berupa lampu padam sebanyak 27 unit. Selain itu, tujuh kasus berkaitan dengan jaringan listrik, dua kasus menyangkut tiang PJU, serta 13 laporan lain melibatkan komponen pendukung yang rusak.

    Yanto menjelaskan bahwa Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menurunkan dua tim teknis lengkap dengan kendaraan skylift untuk mempercepat perbaikan. Ia memastikan tim teknis menindaklanjuti seluruh aduan warga secara penuh hingga PJU kembali berfungsi normal.

    Target Perbaikan dan Program Baru 2026

    Selain menyelesaikan perbaikan, Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menyiapkan langkah preventif berupa pemasangan 76 unit PJU baru pada 2026. Rencana itu muncul dari aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang).

    Yanto menegaskan bahwa Dinas Perhubungan Kota Sukabumi menargetkan penanganan setiap laporan kerusakan PJU maksimal dalam waktu 24 jam. Menurutnya, keberadaan PJU sangat penting untuk menjamin keamanan sekaligus kenyamanan warga saat beraktivitas di malam hari.

    Peran Masyarakat dalam Pelayanan Publik

    Meskipun Dinas Perhubungan Kota Sukabumi mengklaim perbaikan berjalan optimal, Yanto mengakui pelayanan masih belum sepenuhnya sempurna. Ia menyampaikan permohonan maaf sekaligus apresiasi kepada warga yang aktif melaporkan kerusakan PJU melalui media sosial.

    “Kami akui pelayanan belum maksimal, namun kami terus berupaya meningkatkan kinerja. Terima kasih kepada masyarakat yang peduli, karena partisipasi aktif warga membantu Dinas Perhubungan Kota Sukabumi memperbaiki pelayanan publik,” ungkapnya. (Cr5)

  • Sinergi Tahap II, Upaya Bappeda Kota Sukabumi Tingkatkan Kualitas Pembangunan untuk Warga

    Sinergi Tahap II, Upaya Bappeda Kota Sukabumi Tingkatkan Kualitas Pembangunan untuk Warga

    SUKABUMIKITA.ID Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi terus menggencarkan program “Kolaborasi Lintas Unit Membangun Negeri” atau Sinergi tahap II. Program ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat koordinasi, integrasi, dan kolaborasi antarinstansi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan yang berdampak langsung bagi masyarakat.

    Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Kota Sukabumi, Frendy Yuwono, menegaskan bahwa program Sinergi hadir agar pembangunan tidak berjalan parsial.

    “Kami ingin memastikan setiap langkah pembangunan saling terhubung dan terkoordinasi dengan baik, sehingga hasilnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Frendy kepada wartawan, Jumat (26/09/2025).

    Baca Juga: RPJMD Kota Sukabumi 2025–2030 Resmi Disahkan, Bappeda: Rancangan Sesuai RPJPD 2025-2045

    Menurut Frendy, sinergi antarperangkat daerah mampu menciptakan efektivitas dalam pelaksanaan program. Dengan koordinasi yang solid, pembangunan bisa berlangsung lebih cepat, efisien, dan terhindar dari tumpang tindih kebijakan. “Setiap instansi harus bergerak bersama agar pembangunan lebih fokus dan sesuai kebutuhan warga,” tambahnya.

    Pada tahap II ini, Bappeda membuka ruang diskusi lintas sektor dengan melibatkan perangkat daerah, stakeholder, hingga mitra pembangunan. Forum tersebut bertujuan menyamakan visi sekaligus menyusun langkah strategis bersama.

    “Sinergi bukan sekadar slogan, tapi aksi nyata. Kami ingin menghadirkan pembangunan yang benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kota Sukabumi,” tegas Frendy.

    Baca Juga: Bappeda Kota Sukabumi Matangkan 305 Inovasi untuk Raih Prestasi di IGA 2025

    Ia menekankan bahwa program Sinergi tahap II menjadi instrumen penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, baik dari sisi infrastruktur maupun tata kelola wilayah. “Dengan semangat kolaborasi, kami berharap setiap langkah pembangunan membawa manfaat jangka panjang bagi Kota Sukabumi,” pungkasnya. (Cr5)

  • Ratusan Penerima Bansos di Kota Sukabumi Terancam Dicoret Akibat Judi Online

    Ratusan Penerima Bansos di Kota Sukabumi Terancam Dicoret Akibat Judi Online

    SUKABUMIKITA.IDPemerintah pusat melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai menerapkan aturan ketat dalam penyaluran bantuan sosial (bansos). Kebijakan ini memberi dampak besar di Kota Sukabumi karena ratusan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berisiko kehilangan hak akibat menyalahgunakan bansos untuk praktik judi online.

    Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Een Rukmini, menyatakan bahwa Kemensos melalui Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial (Dayasos) dan Direktorat Jaminan Sosial (Jamsos) sudah mengirimkan data resmi kepada pihaknya.

    571 Penerima Masuk Daftar Terindikasi

    Een menjelaskan bahwa dua jenis bansos terdampak, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Data mencatat sebanyak 571 penerima di Kota Sukabumi masuk dalam daftar terindikasi pelanggaran dan pemerintah berencana menghapusnya mulai Oktober 2025.

    Menurutnya, para penerima tersebut tidak layak karena mereka menggunakan bansos untuk kepentingan yang tidak sesuai. Catatan dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) serta hasil pemantauan lapangan memperkuat temuan tersebut.

    “Dalam catatan DTSEN, sebagian penerima menggunakan bansos bukan untuk kebutuhan pokok. Ada yang terdeteksi memakainya untuk hal yang tidak semestinya, termasuk judi online. Karena itu, mereka otomatis tidak bisa lagi mendapatkan bantuan,” ungkap Een, Jumat (26/09/2025).

    Een menegaskan bahwa penghapusan nama penerima dalam By Name By Address (BNBA) tidak bersifat permanen. Jika penerima merasa masih layak, mereka dapat berkoordinasi dengan pendamping sosial untuk diverifikasi ulang. “Kalau hasil verifikasi membuktikan penerima memenuhi syarat, maka ada proses reaktivasi sehingga bansos bisa kembali disalurkan,” tambahnya.

    Dampak Bagi Masyarakat Miskin

    Keputusan ini tentu menimbulkan dampak signifikan karena PKH dan BPNT selama ini menjadi penopang ekonomi keluarga miskin di Kota Sukabumi. Namun, di sisi lain, banyak pihak menilai kebijakan tersebut penting untuk memastikan bansos benar-benar tepat sasaran.

    Een menekankan bahwa pemerintah daerah hanya melaksanakan aturan pusat. Ia meminta penerima manfaat memahami mekanisme ini dan segera menghubungi pendamping sosial jika memiliki keberatan terhadap data yang tercatat.

    “Tujuan pemerintah sebenarnya bukan memutus bantuan, melainkan memastikan penerima benar-benar layak dan bantuan dipakai sesuai kebutuhan. Bansos adalah hak warga yang membutuhkan, bukan untuk digunakan sembarangan,” tegasnya.

    Kasus penyalahgunaan bansos untuk judi online tidak hanya terjadi di Sukabumi, melainkan juga muncul di berbagai daerah lain. Kemensos menemukan pola serupa di mana sebagian penerima lebih memilih menggunakan dana bantuan untuk kebutuhan konsumtif yang tidak produktif.

    Kebijakan penghapusan penerima tidak layak ini menjadi bagian dari strategi nasional pemerintah dalam memperketat pengawasan bansos agar lebih tepat sasaran dan transparan. (Cr5)

  • Gapensi Dorong Kadin Jabar Perkuat Sinergi Infrastruktur dan Ekonomi Daerah

    Gapensi Dorong Kadin Jabar Perkuat Sinergi Infrastruktur dan Ekonomi Daerah

    SUKABUMIKITA.ID – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kota Sukabumi memberi ucapan selamat atas terpilihnya Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Barat yang baru. Gapensi menilai momentum ini bisa menjadi awal penguatan sinergi antara dunia usaha daerah dan Kadin Jawa Barat.

    Ketua Gapensi Kota Sukabumi, Rina Nurdayani, melalui Sekretaris Gapensi, Yoga Mahpudin, menegaskan komitmen untuk mendukung kepemimpinan baru Kadin Jawa Barat.

    “Kami percaya dengan kepemimpinan baru di Kadin Jawa Barat di bawah komando Almer Faiq Rusydi, semangat kolaborasi dunia usaha akan semakin kuat. Gapensi Kota Sukabumi siap mendukung langkah-langkah strategis yang mereka jalankan, terutama dalam penguatan infrastruktur dan peningkatan daya saing ekonomi daerah,” ujarnya, Rabu (24/09/2025).

    Yoga juga menekankan pentingnya menjaga marwah Kadin sebagai organisasi payung dunia usaha sesuai amanat undang-undang.

    “Kadin harus tetap satu, termasuk di Kota Sukabumi. Karena itu, seluruh elemen dunia usaha penting untuk berhimpun dalam wadah Kadin yang solid dan bersatu,” tegasnya.

    Gapensi memastikan akan berperan aktif dalam proses pembentukan Kadin Kota Sukabumi. Menurut Yoga, keberadaan Kadin di tingkat kota akan memperkuat kolaborasi antar asosiasi dan pelaku usaha.

    “Gapensi akan selalu berada di garda terdepan untuk mendukung Kadin Kota Sukabumi. Bahkan, ketika Kadin Kota Sukabumi terbentuk, Gapensi akan hadir di dalamnya dan turut aktif membangun sinergi. Kebersamaan ini adalah kunci memperkuat daya saing daerah sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.

    Gapensi berharap kepemimpinan baru Kadin Jawa Barat membawa energi positif bagi dunia usaha. Kolaborasi yang kuat antara Kadin dan asosiasi di berbagai daerah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kompetitif. (Cr5)