Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Dinkes Kota Sukabumi Dorong Mutu Pelayanan Klinik Lewat Monev dan Sosialisasi Permenkes Baru

    Dinkes Kota Sukabumi Dorong Mutu Pelayanan Klinik Lewat Monev dan Sosialisasi Permenkes Baru

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di tingkat klinik, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menggelar pertemuan bersama seluruh pengelola klinik yang beroperasi di wilayah Kota Sukabumi, Senin (28/04/2025).

    Kegiatan yang berlangsung di salah satu ruang pertemuan tersebut diikuti sebanyak 39 klinik, terdiri dari 33 klinik swasta dan 6 klinik milik pemerintah.

    Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Kota Sukabumi, dr. Lulis Delawati, menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk melakukan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap penyelenggaraan pelayanan klinik, sekaligus menyosialisasikan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 17 Tahun 2024 tentang Standar Usaha Klinik.

    “Monitoring dan evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa seluruh klinik di Kota Sukabumi telah memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah,” jelas dr. Lulis kepada awak media.

    Dalam kegiatan tersebut, para peserta diberikan pemahaman menyeluruh terkait regulasi terbaru, termasuk persyaratan administrasi, teknis, serta sumber daya manusia yang harus dipenuhi oleh penyelenggara klinik.

    “Selain itu, dibahas pula langkah-langkah perbaikan layanan yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Kota Sukabumi,” tambahnya.

    Dinkes Kota Sukabumi juga menegaskan komitmennya dalam mendukung transformasi layanan kesehatan primer, khususnya melalui penguatan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama seperti klinik.

    “Harapannya, seluruh klinik bisa beroperasi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, serta terjangkau bagi masyarakat,” tutur dr. Lulis.

    Ia menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan secara berkala untuk memastikan standar pelayanan klinik di Kota Sukabumi terus meningkat dari waktu ke waktu. (Cr5)

  • Jejak Panjang Band Wali: Dari Fiera hingga Menjadi Raja Lagu Religi

    Jejak Panjang Band Wali: Dari Fiera hingga Menjadi Raja Lagu Religi

    SUKABUMIKITA.ID – Siapa yang tak kenal Wali, band yang lagu-lagunya begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia? Tapi tidak banyak yang tahu bahwa perjalanan panjang mereka bermula dari sebuah band bernama Fiera yang terbentuk pada 31 Oktober 1999.

    Nama Fiera diambil dari inisial para pendirinya: Faank (vokal), Tomi (drum), Endang (bass), Raden (gitar ritme), dan Apoy (lead gitar). Pada 2005, mereka sempat merilis single “Maafkan Aku Tak Setia”. Namun di 2006, Endang dan Raden memutuskan hengkang karena kesibukan masing-masing, membuat Fiera kehilangan dua pilar penting.

    Tak ingin patah semangat, Fiera mengambil langkah strategis: mengisi kekosongan dengan mempertebal harmonisasi lewat keyboard. Ovie bergabung sebagai pemain keyboard, dan Nunu mengambil alih posisi bassis. Saat itulah, lahir nama baru: Wali.

    Album Perdana: Orang Bilang

    Wali menembus industri rekaman lewat album debut bertajuk Orang Bilang yang dirilis 26 Maret 2008. Single utama mereka, “Dik”, langsung meledak di pasaran. Video klipnya yang dibintangi Shireen Sungkar makin memperkuat popularitas lagu ini. Hanya dalam beberapa bulan, “Dik” menjadi nada sambung pribadi (RBT) untuk sejuta pelanggan ponsel di Indonesia, sebuah prestasi yang luar biasa untuk pendatang baru.

    Sukses Berlanjut dan Perubahan Formasi

    Setelah album perdana, Wali semakin mantap. Mereka merilis album kedua dengan single “Cari Jodoh” yang tak kalah fenomenal. Berkat keberhasilan RBT lagu ini, Wali bahkan mendapat hadiah umroh dari label Nagaswara dan manajemen Positif Art Entertainment.

    Namun pada Mei 2009, Nunu mengundurkan diri dari band. Meski sempat diwarnai isu perselisihan, Faank menegaskan keluarnya Nunu tidak disebabkan konflik internal. Kini, Nunu disebut menggarap proyek bersama musisi Yuke Sampurna.

    Raja Lagu Religi dan Dunia Akting

    Tak hanya piawai di musik pop, Wali juga merajai lagu-lagu religi. Mereka konsisten merilis album religi setiap bulan Ramadan, seperti Ingat Sholawat (2009), Wali Album Religi (2011), hingga Special Religi Wali Cari Berkah (2013).

    Tak berhenti di musik, Wali juga mencoba dunia akting lewat film Baik-Baik Sayang pada 2011, serta terlibat dalam berbagai serial televisi seperti Islam KTP hingga sinetron populer Amanah Wali yang tayang berkelanjutan sejak 2017 hingga 2025.

    Konsisten Berkarya

    Hingga kini, Wali yang diperkuat Faank, Apoy, Tomi, Ovie, dan anggota tambahan Eki tetap aktif berkarya. Mereka telah melahirkan banyak album studio seperti Cari Jodoh (2009), Aku Bukan Bang Toyib (2011), Doa’in Ya Penonton (2015), hingga 20.20 (2020).

    Wali juga rutin merilis single, termasuk hits terbaru seperti “Qodarullah” (2023) dan “Forgive Me” (feat. Mostafa Atef) di 2025 ini.

    Tetap Menyala

    Dari jalur pop, religi, hingga dunia akting, Wali membuktikan eksistensi mereka lebih dari sekadar band biasa. Dengan semangat yang tak pernah padam, mereka terus menorehkan karya dan menginspirasi jutaan penggemar di tanah air. (Cr5)

  • Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Capai 365.735 Jiwa, Kecamatan Cikole Terpadat

    Jumlah Penduduk Kota Sukabumi Capai 365.735 Jiwa, Kecamatan Cikole Terpadat

    SUKABUMIKITA.ID Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sukabumi yang diunggah melalui website resminya, per 8 Juli 2024, jumlah penduduk Kota Sukabumi tercatat mencapai 365.735 jiwa.

    Jumlah tersebut tersebar di tujuh kecamatan yang ada di wilayah Kota Sukabumi. Data ini menjadi referensi penting untuk perencanaan pembangunan daerah, pelayanan publik, hingga kebijakan sosial dan ekonomi.

    “Total penduduk Kota Sukabumi berdasarkan data terakhir yang diperbarui pada tanggal 8 Juli 2024 berjumlah 365.735 jiwa,” tulis BPS Kota Sukabumi dalam unggahannya.

    Kecamatan Cikole Jadi yang Terpadat

    Berdasarkan sebaran penduduk, Kecamatan Cikole menjadi wilayah dengan jumlah penduduk terbesar, yakni 63.733 jiwa. Menyusul di posisi kedua, Kecamatan Warudoyong dengan 61.340 jiwa.

    Berikut rincian lengkap jumlah penduduk per kecamatan di Kota Sukabumi:

    • Kecamatan Cikole: 63.733 jiwa

    • Kecamatan Warudoyong: 61.340 jiwa

    • Kecamatan Citamiang: 55.113 jiwa

    • Kecamatan Gunungpuyuh: 50.034 jiwa

    • Kecamatan Cibereum: 49.497 jiwa

    • Kecamatan Lembursitu: 44.694 jiwa

    • Kecamatan Baros: 41.324 jiwa

    Profil Singkat Kota Sukabumi

    Dari data yang dihimpun, Kota Sukabumi merupakan salah satu kota terkecil di Provinsi Jawa Barat. Dengan luas wilayah 48,33 km², Sukabumi berada di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango, pada ketinggian sekitar 584 meter di atas permukaan laut.

    Kota ini tercatat sebagai kota terkecil ketiga di Jawa Barat setelah Kota Cirebon dan Kota Cimahi. Meski demikian, pertumbuhan penduduknya terus stabil, menjadi salah satu indikator dinamisnya aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat di kawasan ini.

    Kepemimpinan Kota Sukabumi

    Saat ini, Kota Sukabumi dipimpin oleh pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, yakni Ayep Zaki dan Bobby Maulana. Pasangan kepala daerah ini baru saja dilantik oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Februari 2025 lalu.

    Dengan kepemimpinan baru ini, diharapkan pembangunan Kota Sukabumi semakin berkembang, termasuk dalam pelayanan kependudukan, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. (Cr5)

  • Tragis! Pria di Pasaman Barat Hilang Diterkam Buaya Saat Menebak Ikan

    Tragis! Pria di Pasaman Barat Hilang Diterkam Buaya Saat Menebak Ikan

    SUKABUMIKITA.ID Insiden tragis terjadi di Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), Sabtu malam (26/04/2025).

    Seorang pria bernama Uyun (55), warga Muaro Simpang Koto Sawah, dilaporkan hilang setelah diterkam buaya saat sedang menebak ikan di sungai bersama teman-temannya.

    Berdasarkan laporan resmi dari Kantor SAR Kelas A Padang yang diterima redaksi, peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Kala itu, Uyun bersama delapan rekannya sedang mencari ikan di tepi sungai, ketika seekor buaya tiba-tiba menyerang dan menyeret tubuhnya ke dalam air.

    “Saat itu korban bersama delapan orang rekannya pergi menembak ikan. Saat berada di tepi sungai, korban diseret buaya,” ungkap Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, Abdul Malik, Minggu (27/04/2025).

    Upaya Penyelamatan Gagal, Korban Masih Hilang

    Menurut keterangan Abdul Malik, saat kejadian, salah satu rekan korban sempat berusaha menarik tangan Uyun untuk menyelamatkannya. Namun, upaya heroik tersebut gagal karena kekuatan buaya yang begitu kuat.

    Tak lama setelah kejadian, warga sekitar langsung melakukan upaya pencarian secara mandiri. Namun hingga kini, korban masih belum ditemukan.

    “Pencarian awal sudah dilakukan bersama warga, namun korban belum berhasil ditemukan,” tambah Abdul Malik.

    Tim SAR Diterjunkan ke Lokasi

    Untuk mempercepat proses pencarian, Tim Rescue Pos SAR Pasaman telah diberangkatkan ke lokasi kejadian pada Minggu pagi (27/4/2025). Tim yang beranggotakan lima orang itu dipimpin langsung oleh personel berpengalaman.

    “Pukul 05.30 WIB tadi, Tim SAR telah berangkat ke lokasi untuk membantu pencarian korban,” ujar Abdul Malik.

    Hingga berita ini ditulis, pencarian masih berlangsung dengan melibatkan tim SAR, masyarakat setempat, serta aparat desa.

    Situasi Lokasi Kejadian

    Lokasi kejadian dikenal sebagai salah satu daerah yang masih alami dan berbatasan langsung dengan habitat buaya liar. Aktivitas masyarakat di sekitar sungai, seperti menebak atau menangkap ikan, memang kerap dilakukan, meskipun memiliki risiko tinggi serangan satwa liar.

    Warga diimbau untuk lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di area rawan, terutama pada malam hari, guna mencegah kejadian serupa terulang. (Cr5)

  • Bunda Iffet, Sosok “Rock n’ Roll Mom” Slank, Berpulang dalam Kedamaian

    Bunda Iffet, Sosok “Rock n’ Roll Mom” Slank, Berpulang dalam Kedamaian

    SUKABUMIKITA.ID – Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia. Iffet Veceha Sidharta, atau akrab disapa Bunda Iffet, ibunda dari Bimbim Slank, meninggal dunia pada Sabtu malam, 26 April 2025 pukul 22.42 WIB di kediamannya. Kabar kepergian Bunda Iffet disampaikan langsung oleh grup Slank melalui akun Instagram resmi mereka.

    “Telah berpulang dengan tenang dan dikelilingi keluarga tercinta di kediaman kami, Bunda Iffet Veceha binti Abdul Aziz St Besar. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT,” tulis Slank.

    Dalam suasana duka yang mendalam, istri Kaka Slank, Natascha Oking, mengunggah momen haru: Bimbim terlihat memandangi wajah mendiang ibunda yang sudah terbujur kaku, ditutupi kain putih. Kaka, berdiri di samping Bimbim, turut memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang sangat mereka cintai.

    Proses Pemakaman Bunda Iffet

    Pemakaman Bunda Iffet digelar hari ini, Ahad, 27 April 2025. Jenazah disalatkan terlebih dahulu di Masjid Al Hidayah, sebelum diberangkatkan menuju tempat peristirahatan terakhir di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat.

    Salat jenazah dijadwalkan berlangsung pada pukul 12.25 WIB, dan lokasi pemakamannya berada di blok AA1 blad 042, tepat di sebelah makam almarhum suaminya, Sidharta Manghurudin Soemarno, yang lebih dahulu berpulang pada Maret 2024 akibat komplikasi jantung, paru-paru, dan ginjal.

    Sejumlah kerabat, sahabat, dan rekan-rekan dekat hadir memberikan penghormatan terakhir, termasuk para personel Slank dan Slankers yang turut berduka atas kehilangan sosok yang begitu ikonik dalam perjalanan band legendaris ini.

    Profil Singkat Bunda Iffet

    Lahir pada 12 Agustus 1937, Bunda Iffet menikah dengan Sidharta Manghurudin Soemarno pada 8 Januari 1961. Sidharta sendiri adalah putra dari Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur pertama DKI Jakarta.

    Dari pernikahan tersebut, Bunda Iffet dikaruniai empat orang anak: Adrian Sidharta, Bimo Setiawan Almachzumi (Bimbim Slank), Dianto Yusuf Sidharta, dan Laila Sidharta.

    Lebih dari sekadar ibu bagi Bimbim, Bunda Iffet juga menjadi sosok penting di balik kesuksesan Slank. Ia tak sekadar mendukung dari balik layar, tetapi hadir langsung dalam berbagai konser, kegiatan sosial, hingga momen-momen penting grup tersebut.

    Bahkan, ia menyebut dirinya sebagai Rock n’ Roll Mom, menunjukkan kecintaannya pada musik rock dan blues yang menjadi nafas karya-karya Slank.

    Semangat dan ketulusan Bunda Iffet menjadi sumber motivasi besar bagi Slank untuk terus berkarya dan menginspirasi banyak orang. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga besar Slank, tetapi juga bagi seluruh penggemar musik di Indonesia. Selamat jalan, Bunda Iffet. Rock n’ roll spirit-mu akan selalu hidup dalam kenangan. (Cr5)

  • Dinsos Kota Sukabumi Verifikasi Ratusan Penerima Bansos Yang Gagal Salur

    Dinsos Kota Sukabumi Verifikasi Ratusan Penerima Bansos Yang Gagal Salur

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi mencatat sebanyak 8.605 warga di wilayahnya menjadi penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), sementara penerima bantuan sembako mencapai 17.899 orang.
    Namun demikian, dalam penyaluran bantuan sembako triwulan I tahun 2025, Dinsos menemukan adanya ratusan penerima yang dinyatakan gagal salur. Salah satu penyebabnya adalah ketidakjelasan keberadaan penerima bantuan tersebut di lapangan.
    “Penyaluran bansos sembako pada triwulan I yang disalurkan melalui Bank BNI tercatat ada sekitar 300 penerima yang saat ini sedang diverifikasi keberadaannya,” ujar Penyuluh Sosial Ahli Muda Dinsos Kota Sukabumi, Arif Nur Rachman, saat dikonfirmasi pada Minggu (27/04/2025).

    Lebih lanjut, Arif mengungkapkan bahwa selain 300 penerima yang perlu diverifikasi, terdapat pula sekitar tujuh orang penerima yang dinyatakan tidak layak lantaran tidak ditemukan saat proses pencairan bantuan.

    Dalam kesempatan yang sama, Arif juga menjelaskan bahwa jumlah warga Kota Sukabumi yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) berdasarkan Surat Keputusan (SK) terbaru per 21 Maret 2025 tercatat sebanyak 151.447 orang.

    Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 43 orang dibandingkan dengan data sebelumnya yang dirilis pada Februari 2025, yang mencatat 151.490 orang.

    Penyesuaian data ini merupakan bagian dari upaya Dinsos untuk memastikan akurasi data penerima bantuan, sekaligus untuk meningkatkan efektivitas dan ketepatan sasaran program-program kesejahteraan sosial.

    Arif menambahkan bahwa saat ini Kementerian Sosial (Kemensos) tengah melakukan transisi dari penggunaan DTKS ke Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

    DTSEN akan menjadi rujukan baru dalam penyaluran bantuan sosial, termasuk program PKH dan bantuan sembako, khususnya untuk periode Juni dan Juli 2025 mendatang.
    “Sehubungan dengan kebijakan baru dari Kemensos tentang DTSEN, verifikasi data telah dilakukan oleh pendamping PKH sejak bulan Maret hingga April, bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS),” kata Arif.

    Ia menyebutkan, proses verifikasi dan validasi data DTSEN di Kota Sukabumi hingga saat ini telah mencapai capaian sekitar 84 persen. Dinsos Kota Sukabumi berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem penyaluran bantuan agar tepat sasaran, serta memastikan bahwa setiap penerima manfaat benar-benar layak menerima bantuan.

    “Kami berharap, melalui upaya verifikasi ini, ke depan tidak ada lagi permasalahan gagal salur dan penyaluran bansos dapat lebih tepat sasaran serta dirasakan manfaatnya oleh masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” pungkas Arif. (Cr5)

  • Harga Emas Antam Turun Rp 125.000 per Gram, Investor Diimbau Waspada Fluktuasi Global

    Harga Emas Antam Turun Rp 125.000 per Gram, Investor Diimbau Waspada Fluktuasi Global

    SUKABUMIKITA.ID — Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan drastis pada Minggu pagi, 27 April 2025. Berdasarkan data resmi dari Logam Mulia, harga emas Antam turun Rp 125.000 per gram, dari Rp 1.986.000 menjadi Rp 1.861.000 per gram. Sementara itu, harga beli kembali (buyback) emas juga jatuh Rp 127.000 per gram, dari Rp 1.818.000 ke Rp 1.691.000.

    Penurunan harga sebesar 6,3% dalam sehari ini tercatat sebagai salah satu yang terbesar dalam setahun terakhir, mengguncang pasar logam mulia domestik dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor ritel.

    Faktor Global Picu Anjloknya Harga Emas

    Pelemahan harga emas ini tidak terlepas dari dinamika global, terutama pengaruh kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pada 26 April 2025, Trump mengumumkan kenaikan tarif resiprokal terhadap sejumlah negara, termasuk China dan Indonesia, dalam upaya memperkuat ekonomi AS melalui kebijakan “America First”.

    Kebijakan tersebut mendorong penguatan dolar AS, yang tercermin dari indeks dolar yang naik 2% dalam 48 jam terakhir ke level tertinggi sepanjang 2025.

    Sebagai aset yang biasanya bergerak berlawanan dengan dolar, harga emas dunia pun ikut terkoreksi tajam, turun 3,5% dari US$3.080 per troy ons menjadi US$2.972 per troy ons di bursa Comex.

    Ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang lebih ketat, setelah data inflasi AS naik 0,4% di atas ekspektasi, turut memperparah tekanan pada harga emas. Investor global pun beralih dari emas ke aset berbasis dolar yang dinilai lebih menarik di tengah suku bunga tinggi.

    Sentimen Domestik: Permintaan Lesu Pasca-Lebaran

    Di dalam negeri, perlambatan permintaan emas turut memperdalam tekanan harga. Meski biasanya terjadi lonjakan pembelian emas pasca-Lebaran, tradisi Lebaran Betawi yang berlangsung sejak 25 April 2025 tidak mampu mendongkrak permintaan.

    “Biasanya ada lonjakan pembelian emas untuk perhiasan atau investasi setelah Lebaran, tapi tahun ini aktivitas perdagangan justru melambat,” kata Rudi Santoso, pedagang emas di Pasar Cikini, Jakarta.

    Data dari Pegadaian menunjukkan transaksi emas menurun 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di tengah ketidakpastian harga yang membuat masyarakat menahan diri untuk berinvestasi.

    Investor Panik, Aksi Jual Meningkat

    Penurunan harga emas juga dipercepat oleh aksi jual dari investor ritel yang panik. Meski demikian, Bank Indonesia dilaporkan tetap konsisten memperkuat cadangan emasnya, dengan tambahan pembelian sebesar 5 ton sepanjang April 2025, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi gejolak nilai tukar rupiah.

    Tim Riset dari Bareksa menyarankan agar investor tidak panik dan tetap mempertimbangkan strategi pembelian bertahap (dollar-cost averaging).

    “Harga emas cenderung tangguh dalam jangka panjang, terutama di tengah ketidakpastian global,” kata Tim Riset Bareksa. Mereka mengingatkan pentingnya analisis fundamental dan tidak mengambil keputusan emosional di tengah volatilitas tinggi.

    Prediksi Harga Emas ke Depan: Harapan untuk Pemulihan

    Meskipun saat ini harga emas domestik tertekan, analis memprediksi ada peluang pemulihan dalam beberapa bulan mendatang. UBS Gold memproyeksikan harga emas Antam bisa pulih ke Rp 2.000.000 per gram pada akhir Mei 2025, terutama jika ketegangan geopolitik seperti konflik di Timur Tengah memanas.

    Di tingkat global, Matt Simpson dari City Index memperkirakan harga emas dunia akan stabil di kisaran US$2.950 hingga US$3.000 per troy ons dalam jangka pendek, kecuali ada perubahan besar dari The Fed.

    Sementara itu, Nitesh Shah dari Wisdom Tree bahkan lebih optimistis, memproyeksikan harga emas bisa mendekati US$3.600 per troy ons pada kuartal pertama 2026.

    Di Indonesia, pelemahan rupiah yang saat ini berada di kisaran Rp 16.000 per dolar AS juga berpotensi mengurangi tekanan terhadap harga emas domestik dan membantu pemulihan harga.

    Waspadai Risiko, Manfaatkan Peluang

    Penurunan tajam harga emas Antam hari ini menjadi pengingat penting bagi investor bahwa pasar logam mulia sangat dipengaruhi oleh dinamika global. Investor disarankan untuk tetap tenang, melakukan analisis menyeluruh, dan mempertimbangkan strategi investasi jangka panjang daripada mengambil keputusan terburu-buru.

    Dalam kondisi volatil seperti sekarang, emas tetap menjadi aset strategis untuk diversifikasi portofolio, asalkan dikelola dengan bijak dan penuh pertimbangan. (Cr5)

  • Heboh! Camat Padang Selatan Digerebek Selingkuh dengan Staf di Rumah Pribadi

    Heboh! Camat Padang Selatan Digerebek Selingkuh dengan Staf di Rumah Pribadi

    SUKABUMIKITA.ID Skandal perselingkuhan yang melibatkan Camat Padang Selatan, Sumatera Barat, berinisial AMP, dan stafnya berinisial NG, menghebohkan publik.

    Keduanya digerebek warga pada Sabtu malam, 26 April 2025, di sebuah rumah pribadi di kawasan Tanjung Saba, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.

    Informasi yang dihimpun, peristiwa penggerebekan bermula dari kecurigaan warga sekitar terhadap aktivitas mencurigakan di rumah tersebut. Setelah mendapati AMP dan NG bersama-sama di dalam rumah, warga langsung mengamankan keduanya dan melaporkannya ke pihak berwenang.

    Tak butuh waktu lama, AMP dan NG kemudian dibawa ke Markas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang di Jalan Tan Malaka, Kelurahan Sawahan, Kecamatan Padang Timur, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses pemeriksaan berlangsung hingga Minggu dini hari, 27 April 2025.

    Pengakuan dan Tindakan Pemko Padang

    Inspektur Kota Padang, Arfian, membenarkan adanya peristiwa penggerebekan tersebut. “Memang benar peristiwa tersebut (AMP digerebek warga),” ujar Arfian saat dikonfirmasi.

    Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Padang mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan sementara AMP dan NG dari jabatannya. Selain itu, Pemerintah Kota Padang juga membentuk tim ad hoc untuk melakukan pemeriksaan internal terhadap keduanya.

    “Kita akan bentuk tim ad hoc dan segera melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan,” tegas Arfian.

    Lebih jauh, pemeriksaan terhadap AMP dan NG akan melibatkan Inspektorat Kota Padang bersama Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Padang.

    “Besok akan dilakukan pemeriksaan kepada keduanya oleh tim gabungan,” tambahnya.

    Awal Mula Terbongkarnya Kasus: Istri Camat Jadi Kunci

    Sekretaris Daerah Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, mengungkapkan bahwa terbongkarnya kasus perselingkuhan ini berawal dari kecurigaan istri AMP sendiri.

    Menurut Andree, istri AMP yang baru tiba dari kampung, mendapati suaminya sedang berada di dalam rumah bersama NG. Temuan itu membuat situasi memanas hingga berujung pada penggerebekan oleh warga sekitar.

    “Diketahui pertama kali oleh istrinya. Setelah itu, keduanya langsung dibawa ke Markas Satpol PP untuk pemeriksaan,” kata Andree, Minggu (27/4/2025).

    Andree juga menambahkan bahwa saat ini AMP dan NG masih berstatus sebagai terperiksa. Mereka telah menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP) awal oleh Satpol PP karena diduga mengganggu ketertiban umum.

    Langkah Tegas dan Transparansi Pemerintah Kota Padang

    Seiring dengan pengusutan kasus ini, Sekda Kota Padang memastikan bahwa Pemko Padang akan bertindak transparan dan akuntabel.

    “Mulai hari ini, keduanya dinonaktifkan dari tugasnya. Camat Padang Selatan dan ASN tersebut akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim gabungan Ad Hoc,” terang Andree.

    Pemerintah Kota Padang, kata Andree, sangat menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut dan berkomitmen untuk terus memberikan informasi terbaru kepada masyarakat terkait perkembangan kasus ini.

    “Kami menyesalkan peristiwa ini dan akan menindaklanjuti secara tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku,” pungkasnya. (Cr5)

  • Ribuan Warga Padati Lapang Merdeka, Ramaikan Puncak HUT Kota Sukabumi ke-111

    Ribuan Warga Padati Lapang Merdeka, Ramaikan Puncak HUT Kota Sukabumi ke-111

    SUKABUMIKITA.ID – Ribuan warga memadati Lapangan Merdeka Kota Sukabumi, Sabtu (26/04/2025) malam, untuk menyaksikan pagelaran wayang golek dalam rangka puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-111 Kota Sukabumi.

    Suasana lapangan berubah menjadi lautan manusia, dipenuhi antusiasme warga dari berbagai kalangan, baik dari Kota Sukabumi maupun dari luar daerah.

    Pementasan seni tradisional ini menghadirkan dalang kenamaan, Dadan Sunandar Sunarya dari Putra Giri Harja 3, putra dari maestro wayang golek almarhum Asep Sunandar Sunarya. Kehadiran Dadan menjadi daya tarik tersendiri, mengingat kepiawaiannya dalam menghidupkan seni pertunjukan khas budaya Sunda ini.

    Turut hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana, Ketua DPRD Kota Sukabumi, serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Kehadiran para pimpinan daerah ini menegaskan dukungan penuh terhadap pelestarian budaya lokal.

    Salah satu pengunjung, Eman (70), warga Cikole, mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya bisa menyaksikan pagelaran wayang golek secara langsung.

    “Alhamdulillah, hari ini bisa menikmati seni wayang golek. Apalagi dalangnya Kang Dadan Sunandar Sunarya, anak dari dalang legendaris Asep Sunandar Sunarya. Saya sengaja datang bersama teman-teman untuk menonton. Kesempatan seperti ini sudah jarang ada,” kata Eman.

    Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kota Sukabumi yang telah menggelar pertunjukan rakyat yang penuh makna ini.

    “Terima kasih untuk Pemerintah Kota Sukabumi. Semoga acara seperti ini terus diadakan, supaya seni budaya kita tidak hilang. Selamat ulang tahun Kota Sukabumi,” imbuhnya.

    Senada dengan Eman, Asep Jauhari (46), warga Kecamatan Sukaraja, mengaku turut bangga atas upaya pemerintah daerah menghidupkan kembali budaya Sunda melalui pagelaran wayang golek.

    “Mudah-mudahan tidak hanya tahun ini saja, ke depan bisa rutin digelar setiap tahun. Ini penting untuk menjaga agar budaya kita tetap kuat,” ungkap Asep.

    Ketua Panitia Penutupan HUT Kota Sukabumi ke-111, Sony Hermanto, menjelaskan bahwa puncak acara tahun ini mengangkat tema ‘Ayeuna Waktuna Kota Sukabumi Bercahaya’.

    Tema ini, menurut Sony, sarat makna dan mencerminkan harapan serta komitmen bersama untuk menjadikan Sukabumi sebagai kota yang bersih, cerdas, dan berbudaya.

    “Dengan tema ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih proaktif dalam mewujudkan Kota Sukabumi yang maju dan sejahtera di masa depan,” ujar Sony.

    Rangkaian acara puncak dibalut dalam konsep ‘Mari Kita Fest, dari Sukabumi untuk Indonesia,’ dengan berbagai kegiatan menarik seperti festival UMKM, pameran produk lokal, dan tentunya pertunjukan budaya yang mempererat silaturahmi antar warga.

    Sony menambahkan, peringatan HUT tahun ini juga menekankan unsur budaya mulai dari busana (dress code) hingga konsep acara, agar tetap berakar pada kearifan lokal.

    “Dalam pelaksanaannya, kami melibatkan banyak pihak, dari unsur akademisi, pengusaha, komunitas, hingga media. Semua membaur dalam suasana kebersamaan untuk merayakan hari jadi Kota Sukabumi,” terangnya.

    Tak hanya itu, keterlibatan pelaku usaha dan pelaku UMKM menjadi salah satu fokus penting dalam acara ini. Menurut Sony, ini merupakan bentuk dukungan konkret untuk memperkenalkan dan memajukan UMKM lokal.

    “Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi produk UMKM, memperluas jaringan, dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif masyarakat,” jelasnya.

    Sony berharap seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan mampu mempererat tali silaturahmi antar warga.

    “Semua ini kami dedikasikan untuk masyarakat Kota Sukabumi. Semoga kegiatan ini membawa kebahagiaan dan manfaat nyata bagi semua,” pungkasnya. (Cr5)

  • Andang Tjahjandi Raih Nilai Tertinggi di Seleksi Sekda Kota Sukabumi

    Andang Tjahjandi Raih Nilai Tertinggi di Seleksi Sekda Kota Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Tahapan seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi terus bergulir. Pada pengumuman terbaru, nama Andang Tjahjandi mencuri perhatian setelah meraih nilai tertinggi dalam Seleksi Penulisan Makalah.

    Dalam pengumuman resmi bernomor Um-7/Pan-JPT/SMI/2025 yang diunggah di website Pemerintah Kota Sukabumi pada Kamis (24/4/2025), Panitia Seleksi menyampaikan hasil Seleksi Penulisan Makalah untuk Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah Kota Sukabumi.

    “Berdasarkan Berita Acara Panitia Seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Pemerintah Daerah Kota Sukabumi Nomor BA-06/Pan-JPT/SMI/2025, dengan ini mengumumkan hasil Seleksi Penulisan Makalah,” demikian tertulis dalam pengumuman tersebut yang dikutip sukabumikita.id.

    Seleksi makalah ini menilai dua aspek utama: Identifikasi Masalah, Strategi dan Inovasi, Program dan Aksi, dengan bobot 20 persen dari keseluruhan seleksi.

    Adapun enam peserta yang lolos tahapan ini dan nilai yang mereka raih adalah sebagai berikut:

    1. Andang Tjahjandi, S.T., M.K.M – Nilai rata-rata 88,07

    2. Ir. Hj. Endah Aruni, M.T. – Nilai rata-rata 76,73

    3. Iskandar, S.IP., M.T. – Nilai rata-rata 82,13

    4. Mohammad Hasan Asari, S.Pd., M.Pd. – Nilai rata-rata 82,27

    5. Rahmat Sukandar, S.Si., M.T., M.Sc. – Nilai rata-rata 85,67

    6. Yudi Yustiawan, S.T., M.T. – Nilai rata-rata 78,73

    Dengan capaian tersebut, Andang Tjahjandi unggul atas peserta lainnya dan menempatkan dirinya di posisi terdepan dalam persaingan menuju kursi Sekda Kota Sukabumi.

    Meski begitu, hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi mengenai tahapan lanjutan dari seleksi ini.

    Sebelumnya, seleksi administrasi menghasilkan delapan nama yang dinyatakan Memenuhi Syarat (MS), yaitu: Andang Tjahjandi, Hj. Endah Aruni, Galih Marelia Anggraini, Iskandar, Muhammad Hasan Asy’ari, Rahmat Sukandar, Reni Rosyida Mutmainnah, dan Yudi Yustiawan.

    Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menegaskan bahwa proses seleksi sepenuhnya diserahkan kepada panitia seleksi (Pansel) tanpa ada campur tangan pihak luar, termasuk partai politik.

    “Saya tidak ikut seleksi, prosesnya semuanya oleh Pansel,” kata Ayep Zaki saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.

    Wali Kota juga berharap, seleksi ini mampu melahirkan sosok Sekda yang profesional, memahami arah pembangunan Kota Sukabumi, serta selaras dengan gaya kepemimpinan daerah saat ini.

    “Harapannya, terpilih sekda profesional untuk membantu membangun Kota Sukabumi. Dan tidak ada titipan partai,” tandasnya.

    Seleksi Sekda ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat peran strategis Sekda sebagai motor penggerak pemerintahan kota. Nantikan perkembangan selanjutnya hanya di sukabumikita.id. (Cr5)