Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Seputar Seleksi Sekda, Walikota Sukabumi: Sudah Dipilih Satu Nama, Tinggal Menunggu Persetujuan Gubernur

    Seputar Seleksi Sekda, Walikota Sukabumi: Sudah Dipilih Satu Nama, Tinggal Menunggu Persetujuan Gubernur

    SUKABUMIKITA.ID – Proses pemilihan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi memasuki babak akhir. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menyatakan telah mengirim satu nama calon Sekda hasil penilaian Panitia Seleksi (Pansel) kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menunggu persetujuan.

    “Seleksi calon Sekda Kota Sukabumi saat ini sudah selesai. Pansel telah menyerahkan laporan lengkap beserta nilai-nilai para peserta,” ujar Ayep Zaki saat ditwawancarai awak media, Sabtu (03/05).

    Ia mengaku heran karena hasil penilaian muncul di media massa, padahal dirinya tidak pernah mengumumkan angka tersebut. Ayep menegaskan telah memilih satu calon dari tiga besar hasil tes akhir.

    “Saat ini satu nama sudah saya kirimkan ke Provinsi Jawa Barat. Kita tunggu saja nanti apakah disetujui atau tidak,” jelasnya.

    Mengenai identitas calon yang diajukan, Ayep enggan membocorkan ciri atau inisial.

    “Pokoknya tunggu saja. Yang jelas, yang terbaik itu tiga orang, saya sudah pilih satu. Saya tidak mengintervensi dan juga tidak kenal langsung dengan anggota Pansel,” tegasnya.

    Awalnya delapan pejabat mendaftar mengikuti seleksi jabatan Sekda Kota Sukabumi. Dari jumlah tersebut, enam orang dinyatakan lolos tahap administrasi dan uji kompetensi awal.

    Selanjutnya, tersaring tiga besar melalui tes akhir yang dihadiri Wakil Wali Kota untuk menilai kemampuan manajerial dan visi pembangunan daerah. (Cr5)

  • Sah, Walikota Sukabumi Bentuk Tim 11 Untuk Percepatan Penambahan PAD

    Sah, Walikota Sukabumi Bentuk Tim 11 Untuk Percepatan Penambahan PAD

    SUKABUMIKITA.ID – Demi menambah ruang fiskal untuk membiayai pembangunan dan layanan publik, Pemerintah Kota Sukabumi membentuk Tim 11, sebuah gugus tugas terpadu yang melibatkan sebelas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

    Pengumuman pembentukan tim ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, melalui wawancara di kantor Bappeda Kota Sukabumi, Jumat (02/05).

    Dalam keterangannya Ayep Zaki mengatakan, Tim 11 terdiri dari unit-unit kerja teknis yang selama ini menjadi sumber PAD namun belum tergarap optimal. Masing-masing SKPD ditugaskan mengelola sektor:

    • Billboard & reklame

    • Parkir

    • Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

    • Pajak Air Permukaan (PAP/PB1)

    • Pasar tradisional

    • Perizinan & Persetujuan Bangunan Gedung (PBG)

    “Setiap SKPD punya wilayah kerja dan target masing-masing, tapi kini dijalankan secara sinergi,” jelas Ayep Zaki.

    Lanjut Ayep, saat ini kolaborasi antar semua pihak masih terus berlangsung. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk dapat memenuhi target penambahan PAD Kota Sukabumi di tahun 2025.

    “Sejauh ini, total realisasi baru mencapai 15 persen dari target. Data lengkapnya akan kami rilis kembali pada Agustus nanti,” tambahnya.

    Tanpa Kompromi, Sesuai Aturan

    Masih menurut Ayep Zaki, dirinya menegaskan bahwa seluruh mekanisme penagihan retribusi dan pajak daerah akan dijalankan sesuai undang-undang dan peraturan pemerintah.

    “Kita akan sapu bersih semuanya sesuai peraturan. Gak ada kompromi. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” tegas Ayep.

    Penegasan ini sekaligus menepis kekhawatiran adanya praktik toleransi bagi wajib pajak besar. Ayep mengingatkan bahwa semua pengusaha di Kota Sukabumi wajib memiliki izin usaha dan membayar pajak sesuai ketentuan.

    Target Ambisius: Rp 500 Miliar

    Masih menurut Ayep, dirinya menyebutkan untuk tahun anggaran 2025, Pemkot Sukabumi menetapkan target PAD sebesar Rp 500 miliar, meningkat dari Rp 436 miliar pada 2024.

    Lanjutnya, jika dibandingkan dengan potensi berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), potensi PAD Kota Sukabumi bahkan diperkirakan di atas Rp 800 miliar.

    “Dengan optimalisasi sumber-sumber penerimaan ini, saya optimis target 500 miliar akan tercapai,” ungkap Ayep.

    Sinergi Pemerintah dan Dunia Usaha

    Tak hanya itu, selaku kepala daerah, dirinya juga menekankan bahwa keberhasilan percepatan PAD bukan hanya tugas pemerintah, melainkan butuh dukungan aktif dari seluruh lapisan masyarakat dan pelaku usaha.

    “Ini harus ada sinergi antara masyarakat, perangkat daerah, dan dunia usaha. Bersama-sama kita bangun Sukabumi,” tutup Ayep Zaki. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Berikan Pengarahan Kepada Calon ASN Formasi Tahun 2024

    Dinkes Kota Sukabumi Berikan Pengarahan Kepada Calon ASN Formasi Tahun 2024

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi menggelar kegiatan pengarahan bagi para Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) formasi tahun 2024 yang akan bertugas di lingkungan Dinkes Kota Sukabumi, Jumat (02/05/2025).

    Pengarahan ini dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, M.Kes. Dalam kesempatan tersebut, dr. Reni memberikan arahan sekaligus motivasi kepada para calon ASN agar siap menjalankan tugas dengan profesional dan berintegritas.

    “Kegiatan ini merupakan langkah awal untuk membekali para calon ASN agar memahami visi, misi, serta nilai-nilai kerja di lingkungan Dinas Kesehatan,” ujar Dr. Reni.

    Ia menekankan pentingnya komitmen, kedisiplinan, serta semangat melayani masyarakat, terutama di bidang kesehatan yang sangat bersentuhan langsung dengan kebutuhan publik.

    Para calon ASN yang hadir pun mendapatkan gambaran umum mengenai struktur organisasi, tanggung jawab kerja, serta tantangan yang akan dihadapi dalam mendukung program-program kesehatan Pemerintah Kota Sukabumi.

    “Harapannya, para calon ASN ini bisa segera beradaptasi dan memberikan kontribusi terbaik untuk peningkatan layanan kesehatan di Kota Sukabumi,” pungkas Dr. Reni. (Cr5)

  • Momen Haru Hardiknas 2025: Wali Kota Sukabumi Kunjungi Guru Masa Kecilnya

    Momen Haru Hardiknas 2025: Wali Kota Sukabumi Kunjungi Guru Masa Kecilnya

    SUKABUMIKITA.ID – Ada yang istimewa dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kota Sukabumi, Jumat (02/05/2025). Setelah memimpin upacara resmi di Lapang Apel Sekretariat Daerah, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki melakukan kunjungan yang menyentuh hati: bersilaturahmi ke rumah guru masa kecilnya, Ibu Esih Sukaesih, yang kini tinggal di kawasan Kebonjati, Kecamatan Cikole.

    Kunjungan ini bukan sekadar nostalgia, melainkan bentuk penghormatan mendalam terhadap sosok yang turut membentuk karakter dan jalan hidupnya. Ibu Esih merupakan guru wali kelas Ayep Zaki saat duduk di bangku kelas 5 dan 6 di SDN Caringin 1, yang kala itu dikenal sebagai pendidik yang tegas namun penuh kasih.

    “Setelah mengikuti upacara Hardiknas pagi ini, saya langsung datang ke rumah Bu Esih. Beliau adalah guru saya yang dulu mendidik saya dengan penuh disiplin dan ketegasan. Mustahil saya bisa menjadi wali kota jika tidak pernah diajar dan dibimbing oleh beliau,” ujar Ayep Zaki, seperti dikutip dari laman resmi Pemkot Sukabumi.

    Guru Cantik, Pintar, dan Penuh Keteladanan

    Dalam perbincangan hangat penuh keakraban, Ayep mengenang Bu Esih sebagai sosok guru yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga berkepribadian kuat. Menurutnya, Bu Esih adalah sosok yang cantik, pintar, dan mempesona, namun yang paling membekas adalah ketegasan dan kedisiplinan yang ditanamkan kepada para muridnya.

    “Bu Esih bukan hanya mengajar, tapi juga membentuk karakter kami. Beliau memberikan pelajaran hidup, bukan sekadar pelajaran sekolah,” kenang Ayep dengan mata berkaca-kaca.

    Sementara itu, Bu Esih Sukaesih menyambut kunjungan mantan muridnya itu dengan penuh haru. Ia mengaku terkejut sekaligus bangga, mengetahui bahwa salah satu murid yang dulu ia didik kini menjabat sebagai orang nomor satu di Kota Sukabumi.

    “Saya tidak menyangka, murid kecil yang dulu duduk di kelas saya kini menjadi Wali Kota. Saya sangat terharu dan bangga. Ini adalah anugerah luar biasa bagi seorang guru,” ucap Bu Esih dengan suara bergetar.

    Pesan Moral yang Menginspirasi

    Kunjungan ini tidak hanya menyentuh sisi emosional, tetapi juga memberikan pesan moral yang kuat bagi masyarakat, khususnya generasi muda: hormatilah gurumu, kenanglah jasa-jasa mereka, karena pendidikan sejati lahir dari hubungan manusiawi yang tulus antara guru dan murid.

    Momen tersebut seolah menegaskan kembali pentingnya nilai-nilai keteladanan, penghormatan, dan rasa terima kasih dalam dunia pendidikan. Di tengah arus digitalisasi dan perubahan zaman, ketulusan seperti ini menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal kurikulum, tetapi juga tentang karakter dan jiwa.

    Komitmen Pemkot Sukabumi di Dunia Pendidikan

    Di bawah kepemimpinan Ayep Zaki, Pemerintah Kota Sukabumi menegaskan komitmennya dalam memperkuat pendidikan karakter dan keteladanan. Hardiknas 2025 menjadi momentum reflektif untuk menegaskan bahwa guru adalah pilar utama dalam mencetak generasi unggul dan berintegritas.

    “Kami ingin pendidikan di Kota Sukabumi bukan hanya berfokus pada nilai akademik, tapi juga membentuk manusia yang punya nilai moral, empati, dan rasa hormat terhadap sesama, terutama terhadap guru,” ujar Ayep menutup kunjungannya. (Cr5)

  • RPJMD Kota Sukabumi 2025–2030 Resmi Disahkan, Bappeda: Rancangan Sesuai RPJPD 2025-2045

    RPJMD Kota Sukabumi 2025–2030 Resmi Disahkan, Bappeda: Rancangan Sesuai RPJPD 2025-2045

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi resmi mengesahkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030 sebagai acu­­­­­­an lima tahunan pelaksanaan visi dan misi Wali Kota Ayep Zaki dan Wakil Wali Kota Bobby Maulana. Dokumen ini sekaligus menandai babak awal implementasi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045.

    RPJMD sebagai Tahap Awal RPJPD

    Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, menjelaskan, RPJMD 2025–2030 membagi kerangka RPJPD 2025–2045 ke dalam empat periode lima tahunan.

    “RPJMD Kota Sukabumi tahun 2025–2030 sudah sesuai dengan RPJPD 2025–2045. Ini merupakan tahap awal RPJPD yang dibagi menjadi empat tahap, masing-masing lima tahun,” ujar Asep di ruang kerjanya, Jumat (02/05).

    Dari Visi Misi ke Renstra SKPD

    Dokumen RPJMD merangkum rumusan visi dan misi pemimpin daerah secara makro. Tahap berikutnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan mengubah kebijakan strategis itu menjadi Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan melalui Forum Perangkat Daerah (FPD).

    “Secara mikro, detil program akan dirumuskan di FPD setiap SKPD, dan disepakati menjadi Renstra 2025–2029,” tambah Asep.

    Lima Isu Strategis Pembangunan

    RPJMD 2025–2030 memprioritaskan lima isu utama:

    1. Pengembangan SDM dan vokasi

    2. Masyarakat inklusif, berbudaya, dan religius

    3. Ekonomi kreatif dan perluasan lapangan kerja

    4. Infrastruktur perkotaan dan kelestarian lingkungan

    5. Tata kelola pemerintahan berkualitas

    19 Program Prioritas

    Kelima isu strategis tersebut diuraikan menjadi 19 program prioritas yang meliputi:

    • Padat karya untuk pengentasan kemiskinan dan penyediaan lapangan kerja

    • Transformasi digital pemerintahan guna meningkatkan efisiensi dan transparansi

    • Peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan untuk menjamin akses yang merata

    • Penguatan ekonomi kreatif serta dukungan inkubasi usaha mikro dan kecil

    • Pembangunan infrastruktur hijau dan revitalisasi ruang publik

    Dengan disahkannya RPJMD 2025–2030, Pemerintah Kota Sukabumi memasuki fase kritis pelaksanaan program lima tahunan, memastikan setiap SKPD bergerak serentak mewujudkan kota yang maju, inklusif, dan berkelanjutan. (Cr5)

  • FPD Bappeda Kota Sukabumi Mulai Bahas Renstra 2025–2029

    FPD Bappeda Kota Sukabumi Mulai Bahas Renstra 2025–2029

    SUKABUMIKITA.ID – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Sukabumi resmi menggelar Forum Perangkat Daerah (FPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029. Acara yang dibuka oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, di ruang pertemuan kantor Bappeda pada Jumat (02/05) ini menjadi langkah awal implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2030.

    “FPD ini merupakan terjemahan implementasi RPJMD yang telah disahkan. Saat ini kita fokus melakukan perencanaan strategis untuk pelaksanaan RPJMD tahun 2025–2030,” ujar Ayep Zaki membuka forum.

    Menurutnya, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib merancang program kerja yang selaras dengan visi–misi dan prioritas pembangunan kota.

    Lima Isu Strategis RPJMD 2025–2030

    Kepala Bappeda Kota Sukabumi, Asep Suhendrawan, memaparkan lima isu utama dalam RPJMD 2025–2030:

    1. Pengembangan SDM dan vokasi – Meningkatkan kompetensi masyarakat.

    2. Masyarakat inklusif, berbudaya, dan religius – Memperkuat nilai kebersamaan dan moral.

    3. Ekonomi kreatif dan lapangan kerja – Mendorong pertumbuhan usaha dan penyerapan tenaga kerja.

    4. Infrastruktur perkotaan dan tata ruang – Pengelolaan ruang publik yang lestari.

    5. Tata kelola pemerintahan berkualitas – Menjamin akuntabilitas dan transparansi.

    Empat Pilar Renstra Bappeda

    Lebih jauh, Asep menguraikan empat isu strategis Bappeda Kota Sukabumi untuk periode 2025–2029:

    • Inklusifitas perencanaan

    • Sinkronisasi dan konsistensi dokumen

    • Pengendalian dan evaluasi proses

    • Pemanfaatan inovasi hasil riset

    Dengan fokus tersebut, Renstra Bappeda menargetkan:

    • Tujuan: Perencanaan pengembangan dan inovasi daerah yang inklusif dan berkualitas.

    • Sasaran:

      • Peningkatan kualitas perencanaan dan pengukuran kinerja pembangunan.

      • Terwujudnya birokrasi akuntabel.

      • Meningkatnya inovasi di setiap perangkat daerah.

    Indikator keberhasilan meliputi Indeks Perencanaan Daerah, predikat inovasi, nilai SAKIP komponen perencanaan, Indeks Reformasi Birokrasi, dan persentase perangkat daerah yang mengimplementasikan kebijakan inovasi.

    Outcome: Tata Kelola Adaptif dan Inovatif

    Sebagai outcome utama, Bappeda menargetkan terwujudnya tata kelola pemerintahan Kota Sukabumi yang:

    • Berbasis digital

    • Menawarkan pelayanan publik berkualitas

    • Mendukung inovasi pembangunan

    • Menjamin transparansi dan akuntabilitas

    • Menghasilkan ASN berintegritas, netral, dan berkinerja tinggi

    “Dengan Renstra ini, setiap SKPD memiliki peta jalan yang jelas untuk mendukung visi Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi,” tutup Asep Suhendrawan. (Cr5)

  • FPD Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Walikota: Triple Sehat Bekal Untuk Membangun Kota

    FPD Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Walikota: Triple Sehat Bekal Untuk Membangun Kota

    SUKABUMIKITA.ID –  Dinas Kesehatan Kota Sukabumi memantapkan langkah baru dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekaligus memperkuat layanan kesehatan.

    Hal ini terungkap dalam Forum Perangkat Daerah (FPD) yang dibuka langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, pada Rabu (30/04) di Aula Dinkes Kota Sukabumi.

    Dalam sambutannya, Ayep Zaki menekankan pentingnya “triple sehat”: sehat hati, sehat akal, dan sehat jasad sebagai bekal membangun kota. “Pikiran jernih dan tubuh bugar menjadi pondasi utama. Baru setelah itu, kita mampu merancang program-program strategis untuk kemajuan daerah,” ujar Ayep Zaki.

    Lebih jauh, ia menegaskan bahwa tugas Dinas Kesehatan tidak terbatas pada pelayanan medis semata, tetapi juga harus menangkap peluang-peluang inovatif untuk menambah sumber PAD.

    Wali Kota menguraikan tiga sektor potensial yang dapat dikelola Dinkes untuk meningkatkan pendapatan yakni, Klinik Kecantikan dengan  pemanfaatan tenaga medis dan fasilitas kesehatan untuk layanan estetika berbayar.

    Food Court Kesehatan berupa kantin sehat yang menawarkan menu bergizi dan konsultasi gizi terintegrasi. Serta manajemen Parkir Profesional berupa penyediaan area parkir berbayar dengan sistem digital dan transparan.

    “Ketiga unit usaha ini bila dioperasikan secara profesional dan akuntabel dapat menyumbang PAD signifikan sekaligus mendekatkan warga pada layanan prima,” tutur Ayep Zaki.

    Tak hanya inovasi PAD, Pemkot juga menyiapkan dua program besar: BPJS Kesehatan Gratis bagi seluruh warga Kota Sukabumi, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk kelompok rentan seperti buruh kasar dan petani.

    Kedua program ini merupakan bagian dari agenda lima tahun RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) untuk memperluas jaring pengaman sosial.

    Selaras dengan itu, Wali Kota memaparkan 19 program prioritas, termasuk padat karya yang dirancang tidak sekadar membangun infrastruktur publik, tetapi juga membuka ribuan lapangan kerja bagi warga lokal.

    “Padat karya ini mengatasi dua persoalan sekaligus: mempercepat pembangunan fisik dan menurunkan angka pengangguran,” ujarnya.

    FPD dihadiri oleh para kepala SKPD/OPD, tokoh masyarakat, serta pemangku kepentingan sektor swasta. Kepala Dinkes, dr. Reni Rosyida Muthmainnah, memastikan seluruh usulan akan ditindaklanjuti sesuai prosedur dan anggaran.

    “Kami siap berkolaborasi dengan OPD terkait dan investor lokal untuk merealisasikan inovasi tersebut,” katanya. (Cr5)

  • Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    Gandeng ION Network, SMK Yasti Sukabumi Pastikan Siswa TKJ Siap Kerja di Dunia Digital

    SUKABUMIKITA.ID – SMK Yasti Sukabumi terus menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan siswa-siswi yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. Terbaru, sekolah kejuruan ternama ini resmi menjalin kerja sama strategis dengan ION Network, sebuah perusahaan penyedia layanan dan infrastruktur jaringan internet yang tengah berkembang pesat.

    Kerja sama ini diresmikan dalam acara yang digelar di Ruang Pertemuan SMK Yasti Sukabumi, pada Rabu (30/04/2025). Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Asep Ikhwan Awaluddin selaku Dewan Pembina Yayasan Yasti, serta perwakilan dari ION Network, termasuk Adid dari divisi Human Resources Development (HRD).

    Dalam sambutannya, Dr. Asep menekankan pentingnya adaptasi dengan perkembangan zaman, terutama di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan munculnya kecerdasan buatan (AI). Ia mengingatkan bahwa dunia kerja kini bukan hanya menuntut kompetisi antar manusia, tapi juga dengan mesin.

    “Dulu pekerjaan membutuhkan SDM untuk menyelesaikannya. Sekarang, sudah banyak pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh AI. Karena itu, memiliki skill khusus adalah keharusan,” ujarnya di hadapan para siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).

    Lebih jauh, ia menyebut kerja sama dengan ION Network sebagai peluang besar. Tak hanya memperluas wawasan siswa lewat seminar, kerja sama ini juga membuka jalan menuju dunia kerja.

    “Ada ratusan lowongan teknisi jaringan internet bagi lulusan TKJ. Intinya, lulusan TKJ SMK Yasti dijamin bisa langsung kerja,” tegas Dr. Asep.

    Usai penandatanganan kerja sama, acara dilanjutkan dengan seminar motivasi dan pengenalan dunia kerja yang diikuti oleh seluruh siswa TKJ SMK Yasti. Seminar ini menghadirkan Adit, HRD ION Network, sebagai narasumber utama.

    Dalam paparannya, Adid memberikan berbagai tips dan wawasan kepada para siswa. Ia menekankan pentingnya menentukan target pasca kelulusan, mengenali potensi diri, serta memilih jalur karier sesuai minat dan bakat.

    “Sekolah bukan hanya tempat belajar teori, tapi juga tempat untuk memahami diri sendiri. Cari tahu apa yang kamu suka, apa yang kamu bisa, lalu tulis impian itu dan mulai dengan langkah kecil,” ujar Adid memotivasi.

    Ia juga membagikan tips praktis agar siswa lebih siap memasuki dunia kerja, mulai dari membuat CV yang sederhana dan jujur, hingga latihan wawancara kerja, membangun personal branding, serta pentingnya menjalin relasi dan bergabung dengan komunitas.

    Dalam sesi materi teknis, perwakilan ION Network juga memperkenalkan profil perusahaan, jenis pekerjaan di bidang jaringan internet, hingga success story dari berbagai proyek yang telah mereka jalankan. Siswa diperkenalkan pada realita industri jaringan serta peluang kerja nyata yang tersedia di ION Network.

    Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari siswa yang antusias mengikuti setiap sesi. Banyak dari mereka menyatakan termotivasi untuk mulai merancang masa depan mereka lebih awal.

    Dengan kerja sama ini, SMK Yasti Sukabumi tak hanya membuktikan kepeduliannya terhadap kemajuan jurusan TKJ, tetapi juga membuka gerbang besar menuju dunia industri bagi para siswanya. Dunia kerja menanti, dan SMK Yasti memastikan lulusannya siap bersaing. (Cr5)

  • Tahapan Akhir, 3 Nama Calon Sekda Kota Sukabumi Diterima Walikota

    Tahapan Akhir, 3 Nama Calon Sekda Kota Sukabumi Diterima Walikota

    SUKABUMIKITA.ID – Tahapan seleksi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi telah resmi rampung. Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, memastikan proses seleksi berjalan secara objektif dan bebas dari intervensi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ayep dalam wawancara khusus bersama wartawan di Balai Kota, Selasa (29/4/2025).

    “Saya tidak mempublikasikan nilai-nilai hasil seleksi. Yang jelas, seluruh tahapan seleksi oleh panitia seleksi (pansel) sudah selesai. Sejak awal hingga akhir, saya tidak pernah bertemu dengan anggota pansel. Artinya, saya tidak cawe-cawe,” tegas Ayep.

    Ia menjelaskan, sikap tidak mencampuri urusan pansel diambil untuk menjaga integritas proses seleksi. Hingga tahapan akhir, dirinya tidak berkomunikasi secara langsung dengan tim pansel.

    Setelah proses seleksi ditutup, Ayep mengaku telah menerima laporan resmi dari pansel. Dalam laporan tersebut, terdapat tiga nama peserta dengan kategori nilai tertinggi dari total enam peserta yang lolos seleksi administrasi dan tahap selanjutnya.

    “Tiga nama dengan nilai tertinggi sudah saya terima. Sesuai arahan saya, hasil ini tidak boleh dipublikasikan ke publik untuk menjaga kerahasiaan dan kondusivitas,” ungkapnya.

    Wali kota menyebut, ketiga nama tersebut akan segera diajukan ke Gubernur Jawa Barat untuk mendapatkan persetujuan dalam penetapan Sekda Kota Sukabumi yang definitif.

    “Mungkin besok lusa saya ajukan ke provinsi. Siapa pun yang nantinya dipilih, itu adalah hasil kerja profesional pansel. Saya percaya sepenuhnya pada kredibilitas mereka,” ujarnya.

    Menurut Ayep, panitia seleksi yang ditunjuk merupakan tim yang telah berpengalaman dalam melaksanakan seleksi jabatan tinggi pratama. Ia menekankan, jika seorang peserta tidak memenuhi standar kompetensi untuk menjadi sekda, maka mustahil memperoleh nilai yang tinggi.

    “Kalau tidak layak, pasti tidak akan dapat nilai baik. Pansel sangat objektif,” tambahnya.

    Sebagai informasi, jabatan Sekretaris Daerah Kota Sukabumi saat ini masih diisi oleh penjabat (Pj). Dengan rampungnya seleksi, diharapkan dalam waktu dekat Kota Sukabumi akan segera memiliki sekda definitif yang mampu menggerakkan roda pemerintahan secara optimal. (Cr5)

  • Kota Sukabumi Capai 100 Persen Status Bebas Buang Air Besar Sembarangan

    Kota Sukabumi Capai 100 Persen Status Bebas Buang Air Besar Sembarangan

    SUKABUMI – Sebanyak 33 kelurahan di Kota Sukabumi telah melakukan deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Terbebas Dari Kebiasan Buang Air Besar Sembarangan (BABS). Sehingga wilayah di Kota Sukabumi sudan 100 persen ODF.

    “Pencapaian ODF atau stop BABS tahun 2024 sebesar 90.9 persen terdiri dari 30 kelurahan yang telah deklarasi sebagai kelurahan ODF pada tahun 2022,” ujar Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dalam kegiatan deklarasi ODF yang digelar di Oproom Setda Kota Sukabumi, Selasa (29/4/2025). Dan tahun 2025 yang akan deklarasi ODF sebanyak 3 kelurahan sehingga pencapaian angka ODF Kota Sukabumi sebesar 100 persen.

    Kali ini, ada tiga kelurahan yang deklarasi ODF yakni Kelurahan Kebonjati, Nyomplong dan Warudoyong. Deklarasi ODF ini untuk mewujudkan Kota Sukabumi sehat sebagaimana pedoman penyelenggaraan kapupaten/kota sehat aesuai peraturan bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2005.

    Dalam aturan itu terang Ayep disebutkan tatanan kota sehat di kelompokan berdasarkan kawasan dan permasalahan khusus yang disesuaikan dengan kondisi dan spesifik wilayah. Sesuai Permenkes Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terdiri dari 5 pilar. Ke limanya yakni stop buang air besar sembarangan, dan cuci tangan pakai sabun pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga.

    Berikutnya pengamanan sampah rumah tangga dan pengamanan limbah cair rumah tangga. “Kami terus berupaya untuk meningkatkkan capaian presentasi ODF,” cetus Ayep.

    Pertama melakukan pemicuan serta evaluasi pasca pemicuan dalam hal perubahan prilaku hidup bersih dan sehat terutama percepatan stop babs di semua wilayah. Kedua penguatan komitmen bersama antara pemerintah dengan tokoh masyarakat dan juga stakeholder yang terlibat untuk melaksanakan sanitasi total berbasis masyarakat.

    Ketiga melakukan untuk pembangunan intervensi septictank bagi masyarakat yang tidak mampu dari dana APBD. (Cr5)