Sukabumikita.id

Kategori: BERITA

  • Sampah Jadi Tabungan Emas, Legislator PKS Dorong Pengelolaan Mandiri di Tingkat Kelurahan

    Sampah Jadi Tabungan Emas, Legislator PKS Dorong Pengelolaan Mandiri di Tingkat Kelurahan

    SUKABUMIKITA.ID – Anggota DPRD Kota Sukabumi dari Fraksi PKS, Inggu Sudeni, menegaskan bahwa persoalan sampah di Kota Sukabumi telah mencapai level kritis. Menurutnya, solusi jangka panjang harus dimulai dari skala terkecil, yakni lingkungan kelurahan dan RW.

    Hal itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah menjadi tabungan emas yang digelar di Gedung Serbaguna RW 14 Perumahan Taman Asri, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Sabtu (05/07/2025).

    “Masalah sampah di TPSA sudah sangat mendesak. Karena itu, perlu ada inisiatif dari masyarakat agar sampah bisa diolah sejak dari rumah,” ujarnya.

    Melalui kegiatan resesnya di wilayah Citamiang, Inggu menemukan antusiasme warga cukup tinggi terhadap keberadaan Tempat Pengelolaan Sampah Unit (TPSU) mandiri. Ia berharap upaya seperti ini bisa mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA).

    “Kalau warga bisa menyelesaikan urusan sampah di lingkungannya, TPSA tidak akan terlalu terbebani,” tambahnya.

    Inggu juga menyoroti keberadaan Bank Sampah sebagai salah satu pendekatan efektif yang mulai dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Ia menyebut, jumlah nasabah bank sampah meningkat dua kali lipat, dari sekitar 50 orang menjadi lebih dari 100 nasabah aktif.

    “Bank sampah ini membuka harapan baru. Sekarang ibu-ibu sudah terbiasa memilah sampah karena tahu ada nilai ekonomi yang bisa ditabung. Bahkan kas bank mereka buka 24 jam,” katanya.

    Namun begitu, ia menekankan perlunya dukungan dari pemerintah daerah, terutama dalam bentuk tambahan armada angkut dan penguatan kapasitas sumber daya manusia di sektor kebersihan.

    “Tidak cukup hanya program Sukabumi terang kalau masalah sampah tidak selesai. Apalagi dengan beroperasinya Tol Bocimi, Kota Sukabumi akan menjadi kota persinggahan. Kesan pertama yang harus dijaga adalah kebersihan,” ujar Inggu.

    Dalam kesempatan itu, ia memberikan apresiasi kepada Bank Sampah Unit (BSU) Mandiri yang berada di Perumahan Taman Asri. BSU ini telah menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

    “Program ini sangat sejalan dengan misi Pak Wali Kota, Ayep Zaki, dalam menjadikan Sukabumi sebagai kota yang bersih dan bercahaya,” katanya.

    Sementara itu, Lurah Subangjaya, Jumyati, turut mengakui dampak positif dari keberadaan BSU Mandiri di wilayahnya. Ia menyebut, tingkat partisipasi warga dalam memilah dan mengelola sampah kini jauh meningkat.

    “Setiap Jumat warga rutin melakukan kerja bakti. Bahkan sudah ada kolaborasi dengan Puskesmas untuk kegiatan cek kesehatan,” ungkapnya.

    Jumyati juga menginformasikan bahwa sejumlah titik pembuangan sampah liar yang sebelumnya berada di pinggir jalan, kini berhasil ditertibkan berkat kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

    “Alhamdulillah, sekarang di pinggir jalan sudah tidak terlihat lagi sampah-sampah yang menumpuk seperti dulu,” tutupnya. (Cr5)

     

  • APBD 2024 Kota Sukabumi Disetujui DPRD, Pemkot Kembali Raih WTP ke-11 Kali Berturut

    APBD 2024 Kota Sukabumi Disetujui DPRD, Pemkot Kembali Raih WTP ke-11 Kali Berturut

    SUKABUMIKITA.ID — Pemerintah Kota Sukabumi bersama DPRD Kota Sukabumi resmi menyepakati dan menetapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024 dalam Rapat Paripurna yang digelar pada Jumat (4/7/2025) di ruang rapat utama DPRD.

    Rapat paripurna ini dihadiri oleh Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki, Sekda Andang Tjahjandi, Ketua DPRD Wawan Juanda, unsur Forkopimda, serta pimpinan SKPD dan tamu undangan.

    Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD atas sinergi serta kerja sama yang telah dibangun dalam pengawasan dan pembahasan laporan pertanggungjawaban keuangan daerah.

    “Apresiasi saya sampaikan kepada Panitia Khusus dan seluruh fraksi DPRD yang telah memberikan masukan objektif dan membangun selama proses pembahasan Raperda ini,” ujar Ayep Zaki.

    Kota Sukabumi Kembali Raih Opini WTP dari BPK

    Salah satu poin penting yang disampaikan dalam rapat ini adalah keberhasilan Kota Sukabumi dalam meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan Pemda Tahun 2024. Pencapaian ini merupakan yang ke-11 kalinya secara berturut-turut.

    Namun, wali kota menegaskan bahwa keberhasilan meraih WTP tidak menjadikan pemerintah daerah berpuas diri.

    “Ada catatan-catatan dari BPK yang harus menjadi perhatian serius. Kita siapkan tindak lanjut melalui rencana aksi terstruktur, penguatan SPIP dan APIP, serta peningkatan kualitas koordinasi antar perangkat daerah,” tegasnya.

    Prioritaskan Pelayanan dan Transparansi

    Wali kota juga menekankan bahwa APBD adalah instrumen pembangunan dan pelayanan publik, bukan sekadar laporan administrasi. Oleh karena itu, setiap belanja dan program yang dianggarkan harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, peningkatan pelayanan, dan pertumbuhan ekonomi lokal.

    Ia menambahkan bahwa pembahasan yang dilakukan DPRD, baik dalam bentuk pandangan umum fraksi maupun rekomendasi teknis, akan menjadi bahan evaluasi dan penyempurnaan dalam siklus anggaran selanjutnya.

    “Kritik dan saran dewan menjadi bagian penting dalam membangun pemerintahan yang transparan dan bertanggung jawab,” katanya.

    Raperda Diserahkan ke Gubernur untuk Dievaluasi

    Setelah disetujui oleh DPRD, Raperda Pertanggungjawaban APBD 2024 akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Barat untuk dilakukan evaluasi, sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pedoman Evaluasi Raperda.

    Proses ini merupakan bagian dari mekanisme pengawasan vertikal untuk memastikan seluruh tahapan pengelolaan keuangan daerah berjalan sesuai regulasi.

    Penguatan Kemitraan Eksekutif dan Legislatif

    Di akhir sambutannya, Wali Kota kembali menegaskan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan DPRD dalam mewujudkan visi pembangunan daerah. Ia berharap, sinergi yang sudah terjalin ini dapat semakin kuat untuk menciptakan pemerintahan yang akuntabel, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat.

    “Kita wujudkan Kota Sukabumi Bercahaya melalui kerja bersama, bukan sekadar bekerja bersama-sama,” pungkasnya. (Cr5)

  • Lewat Program Jumling, Ayep Zaki Dorong Koperasi dan PAD Jadi Andalan Ekonomi Warga

    Lewat Program Jumling, Ayep Zaki Dorong Koperasi dan PAD Jadi Andalan Ekonomi Warga

    SUKABUMIKITA.ID — Upaya membangun komunikasi langsung dengan masyarakat kembali dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi melalui kegiatan Jum’at Keliling (Jumling), yang kali ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Al-Muslim, Kecamatan Lembursitu, Jumat (04/07/2025). Momen tersebut juga dirangkaikan dengan pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-9 Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Sukabumi Raya.

    Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki hadir secara langsung, didampingi Sekretaris Daerah, Asisten Daerah III, Camat Lembursitu, para lurah, serta unsur pesantren dan tokoh masyarakat setempat.

    Dalam sambutannya, Ayep Zaki menegaskan bahwa Jumling bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sarana untuk mendengar langsung suara masyarakat, memperkuat sinergi antarwilayah, serta menyampaikan program strategis yang tengah dijalankan pemerintah kota.

    “Kami turun langsung ke masjid-masjid di setiap kelurahan agar pemerintah terasa hadir di tengah warga. Ini bukan hanya soal ibadah, tetapi juga bentuk pelayanan aktif,” ucap Ayep Zaki.

    Fokus Utama: Wakaf, Insentif, dan Ekonomi Kerakyatan

    Salah satu pokok bahasan utama dalam kegiatan tersebut adalah penguatan gerakan wakaf. Ayep menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari janji politiknya yang murni berbasis kesukarelaan warga.

    “Tidak ada unsur paksaan dalam gerakan wakaf. Ini adalah ruang untuk berbuat baik bagi mereka yang mampu dan ikhlas,” tegasnya.

    Selain wakaf, Wali Kota juga menyampaikan bahwa insentif bagi elemen masyarakat terus ditingkatkan. Tahun ini, Pemkot telah mengalokasikan dana untuk RT, RW, hansip, kader posyandu, guru ngaji, dan marbot masjid. Untuk tahun 2026, guru jam’iyah juga ditargetkan masuk dalam daftar penerima manfaat.

    “Ini langkah konkret kami untuk menggerakkan ekonomi dari bawah. Pemerintah tidak hanya bicara, tapi bertindak,” katanya.

    PAD Jadi Andalan Pembangunan

    Ayep Zaki juga menekankan bahwa pembangunan tidak bisa sepenuhnya bergantung pada dana dari pusat. Oleh karena itu, ia mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai tulang punggung pembiayaan program prioritas, termasuk sektor pendidikan, sosial, dan pelayanan publik.

    “Kita fokus memperbaiki kinerja BUMD dan BLUD agar memberi kontribusi nyata bagi keuangan daerah,” ujarnya.

    Normalisasi BUMD disebut penting agar pelayanan publik, khususnya yang menyangkut air, transportasi, dan sektor strategis lainnya, dapat berjalan optimal dan profesional.

    Peran Koperasi Jadi Prioritas

    Di hadapan para tokoh masyarakat dan santri, Wali Kota juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan ekonomi lokal, khususnya koperasi. Ia menyatakan bahwa dalam waktu dekat, Pemkot akan mengalokasikan hibah untuk koperasi di setiap kelurahan melalui APBD.

    “Koperasi itu pilar ekonomi rakyat. Kalau ini kuat, maka masyarakat kecil pun bisa tumbuh bersama,” ucapnya.

    Dukungan Bagi Pemuda Islam

    Dalam penutupan sambutannya, Wali Kota Ayep Zaki memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Musda GPII Sukabumi Raya yang digelar bersamaan dengan kegiatan Jumling. Ia berharap organisasi ini mampu mencetak kader-kader muda yang tangguh secara akhlak dan cerdas secara intelektual.

    “GPII harus menjadi kawah candradimuka bagi calon pemimpin masa depan yang berintegritas dan berjiwa nasionalis-religius,” tuturnya.

    Kegiatan Jumling kali ini bukan hanya mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga menggarisbawahi komitmen Pemkot Sukabumi dalam membangun daerah secara menyeluruh: dari masjid, pesantren, hingga koperasi dan anggaran. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Dorong Sinergi Puskesmas dan PD Waluya untuk Tingkatkan PAD

    Wali Kota Sukabumi Dorong Sinergi Puskesmas dan PD Waluya untuk Tingkatkan PAD

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi terus berupaya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan cara yang inklusif dan berdampak langsung kepada masyarakat. Salah satunya melalui program inovatif di sektor kesehatan, yang dikolaborasikan bersama PD Waluya dan seluruh Puskesmas di Kota Sukabumi.

    Langkah strategis tersebut disampaikan langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dalam kegiatan Sosialisasi Program Peningkatan PAD yang digelar Jumat, 4 Juli 2025 di Opproom Sekretariat Daerah Kota Sukabumi. Hadir dalam kesempatan itu para camat, lurah, kepala Puskesmas, serta Asda II dan Kepala Bagian Perekonomian dan Pembangunan.

    Dalam arahannya, Ayep Zaki menekankan pentingnya membangun sinergi antar lembaga untuk memperkuat pelayanan publik sekaligus meningkatkan kontribusi ekonomi daerah.

    “Program ini bukan hanya pelayanan kesehatan, tapi juga bagian dari strategi fiskal. Dengan BPJS Kacamata, masyarakat terbantu, PAD pun meningkat,” ujar Wali Kota.

    Skema BPJS Kacamata Jadi Inovasi Baru

    Melalui program ini, masyarakat bisa mengakses layanan kacamata secara gratis dengan mendaftar melalui Puskesmas setempat. Setelah mendapatkan rekomendasi medis, klaim akan diajukan oleh PD Waluya melalui mekanisme BPJS Kesehatan.

    Sebagai langkah percepatan dan pemerataan manfaat, Wali Kota menetapkan target minimal 100 warga per kelurahan setiap bulan dapat terlayani melalui program ini.

    “Program ini sepenuhnya tanpa membebani warga. Kita ingin manfaat ekonomi dan sosial bisa dirasakan bersama,” tambah Ayep Zaki.

    PD Waluya Diminta Terus Tingkatkan Kinerja

    Wali Kota juga meminta Direktur PD Waluya, Gulam Zakiya, untuk terus melakukan inovasi, meningkatkan kualitas manajemen, serta memperkuat kolaborasi dengan layanan kesehatan lainnya.

    Ia menekankan bahwa peran BUMD dan BLUD sangat krusial dalam mendorong kemandirian fiskal daerah dan menciptakan dampak langsung terhadap kualitas hidup warga.

    “BUMD bukan sekadar pengelola aset, tapi bagian dari mesin pembangunan daerah,” ujarnya.

     Sinergi Lintas Lembaga Jadi Kunci Keberhasilan

    Ayep Zaki menggarisbawahi bahwa pelayanan kesehatan tidak cukup hanya dengan cepat dan ramah. Pemerintah ingin agar pelayanan Puskesmas ke depan terintegrasi secara digital, tepat sasaran, dan mampu menjawab kebutuhan nyata masyarakat.

    Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara kelurahan, Puskesmas, serta unit usaha daerah untuk mengakselerasi setiap program pembangunan.

    “Pemerintah tidak mungkin berjalan sendiri. Butuh dukungan semua pihak agar Sukabumi benar-benar bergerak maju,” tegasnya.

    Sebagai penutup, Wali Kota mengajak seluruh elemen masyarakat dan ASN untuk mendoakan keberkahan bagi Kota Sukabumi, serta menjaga semangat kolaboratif demi kemajuan bersama. (Cr5)

  • Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Munas I ASWAKADA, Dorong Sinergi Pembangunan Daerah

    Wakil Wali Kota Sukabumi Hadiri Munas I ASWAKADA, Dorong Sinergi Pembangunan Daerah

    SUKABUMIKITA.ID — Sebanyak 289 wakil kepala daerah dari berbagai kabupaten dan kota se-Indonesia berkumpul dalam ajang Musyawarah Nasional (Munas) I Asosiasi Wakil Kepala Daerah Indonesia (ASWAKADA) yang digelar di Hotel Safir, Yogyakarta, Kamis (03/07/2025). Salah satu peserta yang hadir adalah Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana.

    Acara ini berlangsung selama tiga hari dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antar wakil kepala daerah guna meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mendorong pembangunan yang berkelanjutan di wilayah masing-masing.

    Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Munas ini tidak hanya berfungsi sebagai forum organisasi, namun juga menjadi wadah tukar pikiran, berbagi pengalaman, dan menginisiasi berbagai program kolaboratif lintas daerah.

    “Agenda pertama adalah pemilihan Ketua Umum ASWAKADA dan kami sepakat memilih Wakil Wali Kota Surabaya karena dianggap mampu mengayomi. Setelah itu dilanjutkan dengan gala dinner di mana kami berbagi potensi dan menjajaki sinergi antarwilayah,” ujar Bobby.

    Sinergi dan Inovasi Jadi Sorotan

    Menurut Bobby, berbagai ide kreatif dan gagasan inovatif muncul dalam forum tersebut. Ia menilai pentingnya kekompakan antarwakil kepala daerah untuk menciptakan pemerintahan yang inklusif dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

    “Harapan saya, melalui forum ini kita bisa solid, bersatu, dan kompak. Bersama kepala daerah dan seluruh OPD, mari kita terus menata kebaikan dan kemajuan untuk daerah masing-masing,” ungkapnya.

    Acara Resmi Dibuka Pemerintah Pusat

    Pembukaan Munas I ASWAKADA ditandai dengan pemukulan gong oleh Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik, Anwar Harun Damanik. Sebelumnya, sambutan pembuka diberikan oleh Wali Kota Yogyakarta sebagai tuan rumah, serta Gubernur D.I. Yogyakarta yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Pemerintahan, dan Politik, Dr. Sukamto.

    Kegiatan ini merupakan Munas perdana yang diselenggarakan ASWAKADA sejak dibentuk. Forum ini diharapkan mampu menjadi platform kolaboratif bagi wakil kepala daerah untuk terus meningkatkan kapasitas, kapabilitas, serta tanggung jawab strategis mereka dalam mendukung roda pemerintahan daerah.

    “ASWAKADA bukan sekadar organisasi, tetapi menjadi ruang sinergi untuk menciptakan terobosan dan mendorong keadilan pembangunan di seluruh penjuru negeri,” tutup Bobby Maulana. (Cr5)

  • Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank BJB dan BP Tapera Gencarkan Sosialisasi FLPP di Sukabumi

    Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank BJB dan BP Tapera Gencarkan Sosialisasi FLPP di Sukabumi

    SUKABUMIKITA.ID – Dalam upaya mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Bank BJB Sukabumi bersama Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (APERSI) menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pembiayaan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), Kamis (03/07/25).

    Acara ini dilangsungkan di Aula Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif dan kerja sama antara BP Tapera, Bank BJB, dan APERSI Korwil 6 Sukabumi-Cianjur.

    Ketua APERSI Korwil 6 Sukabumi-Cianjur, Asep Abdulqodir, menyampaikan bahwa kegiatan ini menargetkan masyarakat berpenghasilan rendah, khususnya ASN dan para pekerja dari berbagai perusahaan di wilayah Sukabumi. Sebanyak 25 peserta hadir dalam kegiatan tersebut, termasuk para HRD dari perusahaan-perusahaan lokal.

    “Kami ingin menekankan pentingnya FLPP bagi MBR. Ini sejalan dengan program Presiden Prabowo dalam Asta Cita, yaitu pembangunan 3 juta rumah. Di Sukabumi sendiri, kebutuhan rumah masih sangat tinggi. APERSI membangun sekitar 600 unit rumah per tahun untuk wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Asep.

    Kepala Subdivisi Pemasaran Pembiayaan Tapera, Ikhsan Damali menjelaskan, bahwa FLPP terbuka untuk siapa saja yang belum memiliki rumah, baik yang memiliki penghasilan tetap maupun tidak tetap. Selama memenuhi kriteria kelayakan KPR dan belum memiliki rumah, mereka bisa mengakses program ini.

    “Persyaratannya jelas, tidak memiliki rumah dan masuk dalam kategori MBR. Tidak terbatas pada ASN atau pekerja formal saja, yang penting layak secara finansial untuk mengakses KPR melalui bank yang bekerja sama,” jelas Ikhsan.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang Bank BJB Kabupaten Sukabumi, Ahmad Djuansjah, menambahkan bahwa pihaknya secara aktif mendukung program Asta Cita, termasuk target pembangunan 3 juta rumah secara nasional.

    “Bank BJB mendapat fasilitas untuk membangun 10 ribu rumah di Jawa Barat. Di Sukabumi sendiri, targetnya 100 ribu rumah, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang belum memiliki rumah, termasuk ASN, P3K, dan para buruh,” ujar Ahmad.

    Ia juga menekankan bahwa Bank BJB siap memfasilitasi masyarakat dari awal, mulai dari penyediaan informasi, pengajuan KPR, hingga pemilihan lokasi rumah yang sesuai dengan kebutuhan pemohon.

    “Lokasinya bebas, bisa disesuaikan dengan pusat aktivitas pemohon. Nantinya, developer yang akan membangun rumah sesuai dengan permintaan,” tambahnya.

    Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya konkret sinergi antara pemerintah pusat, lembaga keuangan, dan pengembang perumahan dalam memastikan masyarakat kecil dapat memiliki rumah layak huni.

    “Hal ini diharapkan menjadi salah satu solusi mengatasi backlog perumahan yang masih tinggi di wilayah Sukabumi dan sekitarnya,” pungkasnya. (Cr5)

  • Bimtek Subangjaya: Wali Kota Dorong RT-RW Jadi Penggerak Pembangunan

    Bimtek Subangjaya: Wali Kota Dorong RT-RW Jadi Penggerak Pembangunan

    SUKABUMIKITA.ID – Pemerintah Kota Sukabumi melalui Kelurahan Subangjaya kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan di tingkat paling dasar dengan menggelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pemberdayaan Ketua RT dan RW pada Kamis, 3 Juli 2025.

    Kegiatan yang digelar di wilayah Kelurahan Subangjaya ini dibuka secara langsung oleh Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, dan dihadiri oleh para ketua RT dan RW se-kelurahan, serta unsur pemerintah kecamatan dan kelurahan.

    Dalam sambutannya, Ayep Zaki menekankan bahwa Bimtek ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas RT dan RW, sebagai elemen vital yang menjadi penghubung langsung antara masyarakat dengan pemerintah.

    “Peran RT dan RW tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka adalah ujung tombak pelayanan publik dan kunci keberhasilan program-program pemerintah, termasuk dalam mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” tegas Ayep.

    Menurutnya, pemahaman terhadap fungsi dan tanggung jawab sangat penting agar para ketua RT dan RW mampu menjalankan tugas secara optimal dan sesuai dengan dinamika masyarakat yang terus berkembang.

    Perkuat Sinergi, Dorong Kolaborasi

    Wali Kota juga menekankan pentingnya sinergi antara RT, RW, kelurahan, kecamatan, serta seluruh stakeholder pembangunan. Ia menyebut bahwa komunikasi dan kerja sama lintas sektor menjadi pondasi utama dalam mendorong perubahan positif di lingkungan masyarakat.

    “RT dan RW harus menjadi agen perubahan sosial, penggerak pembangunan di lingkungannya, serta menjadi garda depan dalam pelayanan kepada warga,” jelasnya.

    Ayep Zaki menambahkan bahwa Pemkot Sukabumi terus berkomitmen memperkuat aparatur pemerintahan hingga ke level paling bawah, agar kualitas pelayanan publik semakin baik dan menyentuh kebutuhan warga secara langsung.

    Dukung Program Prioritas Kota Sukabumi

    Kegiatan Bimtek ini juga menjadi bagian dari implementasi program prioritas Pemkot Sukabumi, khususnya dalam meningkatkan PAD dan memperluas jangkauan pelayanan pemerintah. Selain itu, pembekalan ini diharapkan menjadi modal utama para ketua RT dan RW dalam menjalankan amanah di wilayahnya masing-masing.

    “Kami berharap ilmu yang diperoleh dalam bimtek ini bisa langsung diterapkan di lingkungan masing-masing. Mari kita terus bekerja bersama, bersinergi demi Sukabumi yang lebih bercahaya,” ujar Ayep Zaki menutup sambutannya.

    Kegiatan ini menjadi contoh konkret dari upaya Pemerintah Kota Sukabumi dalam membangun sistem pemerintahan yang partisipatif, akuntabel, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (Cr5)

  • Dinkes Kota Sukabumi Luncurkan Dua Program Unggulan Tekan Kematian Ibu dan Bayi

    Dinkes Kota Sukabumi Luncurkan Dua Program Unggulan Tekan Kematian Ibu dan Bayi

    SUKABUMIKITA.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi terus memacu inovasi untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang hingga kini masih menjadi tantangan besar di sektor pelayanan kesehatan.

    Melalui dua program andalan, SERIBU dan SIRAMAN, Dinkes berupaya mengoptimalkan intervensi sejak dini, mempercepat penanganan kegawatdaruratan, dan memperkuat sinergi antar-lini fasilitas kesehatan.

    Kepala Dinkes Kota Sukabumi, Dr. Reni Rosyida Muthmainnah, menjelaskan bahwa program SERIBU (Sinergitas Upaya Penurunan Kematian Ibu) mengusung pendekatan menyeluruh berbasis sepuluh strategi inti. Fokus utamanya adalah peningkatan kualitas layanan kesehatan ibu hamil sejak masa kehamilan awal.

    “Program ini bukan hanya soal pemeriksaan rutin. Kami memperkuat layanan ANC (Antenatal Care) dengan USG obstetri dasar, melibatkan dokter spesialis kandungan secara aktif, dan menghadirkan pendampingan oleh tim ahli kesehatan,” ungkap Reni, Kamis (03/07/2025).

    Tidak hanya itu, SERIBU juga melibatkan pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), pembinaan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), pemantauan data melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), serta pelaporan berbasis satu pintu agar koordinasi dan akurasi data lebih maksimal.

    Respons Cepat dengan SIRAMAN

    Sementara itu, program SIRAMAN (Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal Terintegrasi) hadir untuk menjawab tantangan dalam hal penanganan kondisi kegawatdaruratan pada ibu hamil dan bayi baru lahir.

    Berbasis komunikasi digital, program ini memanfaatkan aplikasi WhatsApp sebagai jalur komunikasi utama antara puskesmas dengan rumah sakit rujukan tipe B.

    “Melalui SIRAMAN, dokter dan tenaga kesehatan di lapangan dapat langsung berkonsultasi dengan DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pelayanan) tanpa harus melalui prosedur berbelit. Ini sangat penting di situasi gawat yang membutuhkan keputusan cepat,” jelas Reni.

    Sistem ini memungkinkan pasien dalam kondisi kritis mendapatkan akses penanganan medis lanjutan dengan segera, mengurangi potensi keterlambatan dan komplikasi.

    Harapan Baru untuk Kesehatan Ibu dan Anak

    Dengan kombinasi deteksi dini, respons cepat, serta koordinasi antarfasilitas kesehatan yang semakin kuat, Dinkes Kota Sukabumi berharap program SERIBU dan SIRAMAN mampu memberikan dampak signifikan terhadap penurunan AKI dan AKB.

    “Kami berharap, melalui langkah-langkah strategis ini, nyawa ibu dan bayi bisa lebih banyak terselamatkan, serta pelayanan kesehatan menjadi semakin optimal di tengah masyarakat,” tutup Reni. (Cr5)

  • Wali Kota Sukabumi Ajak Kepala Sekolah dan Pengawas Wujudkan Gerakan Wakaf untuk Kesejahteraan Masyarakat

    Wali Kota Sukabumi Ajak Kepala Sekolah dan Pengawas Wujudkan Gerakan Wakaf untuk Kesejahteraan Masyarakat

    SUKABUMIKITA.ID – Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan komitmennya untuk memperkuat tata kelola pemerintahan sekaligus membangun kolaborasi lintas sektor demi masa depan Kota Sukabumi yang lebih sejahtera. Pesan itu ia sampaikan dalam pertemuan bersama para kepala sekolah dan pengawas pendidikan di Oproom Setda Kota Sukabumi, Rabu (2/7/2025).

    Pertemuan tersebut juga dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Sukabumi. Dalam arahannya, Ayep menekankan bahwa peran aparatur sipil negara (ASN) serta tenaga pendidik menjadi kunci utama dalam mewujudkan visi Kota Sukabumi yang sejahtera dan bercahaya.

    “Kami tidak hanya merancang program, tetapi juga memastikan pelaksanaannya benar-benar terjadi di lapangan,” tegas Ayep Zaki.

    Gerakan Wakaf Jadi Program Prioritas

    Lebih lanjut, Ayep menjelaskan bahwa gerakan wakaf kini menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Sukabumi. Menurutnya, wakaf tidak hanya bernilai ibadah, tetapi juga merupakan strategi ekonomi sosial jangka panjang yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Wakaf bukan hanya ibadah, tapi solusi nyata untuk mengatasi berbagai masalah sosial dan ekonomi. Karena itu, ini harus menjadi gerakan bersama,” ujarnya.

    Melalui gerakan tersebut, Ayep berharap kemandirian ekonomi masyarakat dapat tumbuh secara berkelanjutan. Ia pun mendorong para pendidik, pengawas, dan masyarakat untuk terlibat aktif dalam memperkuat program wakaf di berbagai lingkungan.

    Integritas ASN dan Transparansi Jadi Sorotan

    Selain berbicara tentang program wakaf, Ayep juga menekankan pentingnya integritas ASN, penguatan program yang berpihak pada rakyat, serta transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah.  “Kebahagiaan masyarakat tidak hanya diukur dari indeks kebahagiaan, tetapi juga dari kestabilan fiskal, keuangan daerah yang sehat, serta cadangan kas yang kuat,” jelasnya.

    Ia menambahkan, dengan tata kelola keuangan yang baik, pemerintah dapat menjalankan lebih banyak program yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

    Pendidikan Jadi Fondasi Kemajuan Sukabumi

    Pertemuan tersebut juga menjadi ajang konsolidasi strategis antara Pemkot dan sektor pendidikan. Ayep menegaskan bahwa pendidikan merupakan pilar utama untuk membangun manusia Sukabumi yang unggul dan berdaya saing.

    “Kami ingin membangun Sukabumi dari bawah, dimulai dari anak-anak kita, dari para guru yang membimbing mereka. Pendidikan adalah investasi terbesar yang harus dijaga bersama,” kata Ayep.

    Lebih jauh, ia menilai kemajuan pendidikan akan membawa dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, hingga peningkatan kualitas hidup warga Sukabumi.

    Bangun Sukabumi dengan Semangat Gotong Royong

    Di akhir pertemuan, Ayep menyerukan semangat gotong royong, kejujuran, dan kerja keras kepada seluruh elemen masyarakat. Ia meyakini, nilai-nilai tersebut merupakan modal utama untuk mewujudkan Sukabumi yang maju dan berdaya saing tinggi. “Mari kita bersatu membangun Sukabumi dengan semangat pengabdian. Hanya melalui kolaborasi, semua cita-cita besar bisa kita capai,” pungkasnya.

    Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan dunia pendidikan, sekaligus menegaskan arah pembangunan Sukabumi yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (Cr5)

  • 15 Aduan Masuk ke Pemkot Sukabumi Sepanjang Juni 2025, Fasilitas Umum Paling Banyak Dikeluhkan

    15 Aduan Masuk ke Pemkot Sukabumi Sepanjang Juni 2025, Fasilitas Umum Paling Banyak Dikeluhkan

    SUKABUMIKITA.ID – Sepanjang bulan Juni 2025, Pemerintah Kota Sukabumi menerima 15 aduan dari masyarakat terkait berbagai aspek layanan publik. Seluruh pengaduan tersebut masuk melalui sistem SP4N-LAPOR! yang dapat diakses secara daring melalui situs resmi www.lapor.go.id.

    Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Sukabumi, Tantan Sontani, pada Rabu (02/07/2025).

    “Selama bulan Juni 2025, terdapat 15 aduan yang dilayangkan masyarakat kepada kami selaku pemerintah daerah, melalui layanan SP4N-LAPOR!,” jelas Tantan.

    Ia mengungkapkan bahwa aduan masyarakat tersebar pada tujuh perangkat daerah (SKPD) yang berbeda. Dari keseluruhan aduan yang masuk, keluhan terkait fasilitas umum menjadi yang paling banyak disampaikan warga.

    “Dari total 15 aduan, 5 diantaranya berkaitan dengan fasilitas umum. Di antaranya menyangkut kerusakan trotoar, lampu penerangan jalan umum (PJU), hingga reklame yang dinilai mengganggu estetika kota,” ujar Tantan.

    Selain soal fasilitas umum, sejumlah pengaduan lain juga mencakup kategori ketertiban umum, pengelolaan sampah, pajak, serta permintaan informasi publik. Ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin aktif dalam menyuarakan permasalahan di lingkungan sekitarnya melalui jalur resmi.

    Tantan menegaskan, seluruh pengaduan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota telah diteruskan dan ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait.

    “15 aduan yang masuk sudah kami tindaklanjuti melalui koordinasi dengan SKPD yang bersangkutan. Namun, dari jumlah tersebut terdapat 4 laporan yang bukan menjadi wewenang Pemerintah Kota Sukabumi, sehingga tidak bisa langsung kami proses,” imbuhnya.

    Menurutnya, pengelolaan pengaduan publik melalui kanal SP4N-LAPOR! merupakan wujud keterbukaan informasi publik sekaligus bentuk akuntabilitas pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Aduan warga adalah bentuk partisipasi yang harus kita apresiasi. Ini menjadi pengingat sekaligus dorongan bagi pemerintah untuk terus memperbaiki layanan,” tegasnya. (Cr5)